Anda di halaman 1dari 8

Praktikum Keperawatan (Pemeriksaan Pendengaran)

Dosen : Nur Ilah Padhila, S.Kep.,Ns.,M.Kes

LAPORAN PENDAHULUAN

ILMU BIOMEDIK

PEMERIKSAAN PENDENGARAN

PEMERIKSAAN FISIK (PRASAD LAB)

OLEH

Nama Mahasiswa : FERDI


Stambuk : 14220220099
Kelas : C1

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2022
Praktikum Keperawatan (Pemeriksaan Pendengaran)
Dosen : Nur Ilah Padhila, S.Kep.,Ns.,M.Kes

LAPORAN

A. DEFINISI
Pemeriksaan Pendengaran adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk memeriksa
tingkat fungsi dari pendengaran seseorang dengan cara mendengar suara, nada, atau
frekuensi tertentu. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi gangguan
pendengaran telinga (telingga kiri dan telinga kanan). Tidak hanya itu, pemeriksaan
pendengaran juga berguna untuk mengevaluasi apakah seseorang membutuhkan alat
bantu dengar atau tindakan operasi guna meningkatkan kemampuan pendengaran.
(gresikkab,2021)
Presbikusis merupakan gangguan pendengaran sensorineural yang dikaitkan
dengan faktor usia dan merupakan penyebab terbanyak gangguan pendengaran pada
orang tua.( Danastri,2021)
Presbikusis merupakan tuli sensori neural akibat proses degenerasi organ
pendengaran, simetris pada kedua sisi telinga, dan berjalan lambat namun progresif.
Hampir 40 % orang berusia 65 tahun ke atas mengalami masalah gangguan pendengaran
karena presbikusis. (Ika Irmawati Susanto,2020)
Presbikusis atau tuli saraf pada geriatric adalah tuli sensorineural frekuensi tinggi,
umumnya terjadi pada usia lanjut yang dimulai usia 65 tahun, simetris pada telinga kanan
dan kiri. Presbiakusis dapat mulai pada frekuensi 1000 Hz atau lebih.( Nizwan
Sham,2019)

B. TANDA DAN GEJALA

 Mengalami kesulitan mendengarkan suara yang bernada tinggi dan memahami kata-
kata yang diucapkan dengan cepat
 Membaca gerakan bibir ketika orang lain berbicara agar dapat mengerti hal yang
sedang dibicarakan
 Menaikkan volume suara TV atau handphone
 Kesulitan memahami pembicaraan di tempat ramai atau tempat bising, seperti
restoran atau pasar
Praktikum Keperawatan (Pemeriksaan Pendengaran)
Dosen : Nur Ilah Padhila, S.Kep.,Ns.,M.Kes

 Telinga terasa berdenging, mendengar suara dengung, atau mendengar suara berderu
seperti suara jangkrik di salah satu atau kedua telinga (tinnitus)
 Mulai menarik diri dari situasi sosial

C. ETIOLOGI
Secara umumnya diketahui bahwa presbikusis merupakan akibat dari proses
degenerasi. Diduga kejadia presbikusis mempunyai hubngan dengan faktor-faktor
herediter , pola makanan, metabolism, arteriosclerosis, infeksi, bising, gaya hidup atau
bersifat multifactor. Menurunnya fungsi pendengaran secara berangsur merupakan efek
kumulatif dari pengaruh faktor-faktor tersebut di atas.
Biasanya terjadi pada usia lebih dari 60 tahun. Progresifitas penurunan
pendengaran diperngaruhi oleh usia dan jenis kelamin, pada laki-laki lebih cepat
dibandingkan dengan perempuan.
Presbikusis adalah kondisi dimana terjadi penurunan pada orang berusia lanjut.
Hal ini diduga terjadi akibat perubahan struktur anatomi pada sistem pendengaran seiring
bertambahnya usia. Struktur yang diduga terpengaruh terutama terletak di koklea, seperti
reseptor sel rambut, serabut saraf pada koklea, duktus koklea, hingga degenerasi dari sel-
sel stria vaskularis.

D. PATOFISIOLOGI
Patofisiologi presbikusis adalah akibat perubahan patologis degeneratif dari organ
pendengaran. Gangguan dimulai dari koklea hingga korteks auditori pada lobus temporal
di otak.
Presbikusis adalah suatu penyakit yang umumnya diakibatkan oleh proses
penuaan. Namun, selain faktor usia, presbikusis juga bisa dipengaruhi oleh mutasi
mitokondria, gangguan hormon, paparan suara keras, obat-obatan ototoksik, riwayat
infeksi telinga, dan adanya penyakit sistemik seperti hipertensi.

E. PEMERIKSAN DIAGNOSTIK
Praktikum Keperawatan (Pemeriksaan Pendengaran)
Dosen : Nur Ilah Padhila, S.Kep.,Ns.,M.Kes

Pemeriksaan penunjang yang digunakan untuk membantu diagnosis presbikusis


adalah audiometri. Pada dasarnya, pemeriksaan audiometri bertujuan untuk menilai
kemampuan seseorang dalam mendengar suara pada berbagai intensitas dan frekuensi.
F. PENATALAKSANAAN MEDIS
Penatalaksanaan presbikusis hingga saat ini masih belum ditemukan. Hal ini
dikarenakan perubahan struktur atau proses degenerasi dari organ pendengaran pada
presbikusis bersifat ireversibel.
Alat bantu bisa membantu meningkatkan kualitas hidup dan kemampuan
komunikasi pasien presbikusis. Fungsi dari alat bantu dengar adalah dengan
mengamplifikasi atau memperkuat suara.
 Mengeluarkan kotoran telinga yang menyumbat saluran pendengaran
 Menggunakan alat bantu dengar
 Prosedur pembedahan yang dipilih pada beberapa kasus, contohnya bila terdapat
gangguan pada tulang pendengaran atau infeksi berulang di gendang telinga
 Implant koklea, terapi ini hanya dilakukan jika gangguan pendengaran yang dirasakan
cukup berat dan penggunaan alat bantu dengar tidak begitu membantu Anda untuk
mendengar

G. PENGKAJIAN MASALAH PSIKOSOSIAL


Keluhan utama dari presbikusis adalah penurunan pendengaran secara
perlahan, progresif dan simetris pada kedua telinga. Gejala prebikusis meliputi:
a) Telinga sering berdengung
b) Tidak mampu mendengar volume tinggi
c) Sering meminta orang lain untuk mengulang perkataan, sulit memahami
perkataan orang lain.
d) Penurunan interaksi dengan masyarakat, perasaan terisolasi, depresi, menarik diri.
e) Menghindari perkataan dengan orang lain akibat terganggunya proses
komunikasi.
f) Perawat mengkaji apakah lansia perlu menggunakan alat pendengaran dan
memastikan alat tersebut dapat tersedia. (Sarah Nabila. 2019)
Praktikum Keperawatan (Pemeriksaan Pendengaran)
Dosen : Nur Ilah Padhila, S.Kep.,Ns.,M.Kes

H. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Presbikusis dimulai dengan anamnesis yang menanyakan mengenai awitan gejala,


progresivitas, keterlibatan kedua telinga, keluhan tambahan, riwayat pekerjaan, riwayat
paparan terhadap suara keras, riwayat penggunaan obat ototoksik, serta riwayat
penyakit sistemik. Pemeriksaan fisik dilakukan menggunakan otoskop dan garpu tala.
Sementara itu, pemeriksaan penunjang audiometri dapat membantu mengonfirmasi
adanya penurunan fungsi pendengaran. (Lilik Pranata,2020)

I. TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan gangguan pendengaran
Kriteria hasil: fungsi sensori; ketajaman pendengaran membaik
Tindakan :
a) Kaji penyebab adanya gangguan pendengaran
b) Bersihkan telinga, pertahankan komunikasi
c) Berbicara pada telinga yang masih baik dengan suara yang tidak terlalu keras
d) Berbicara dengan jelas, secara perlahan dan tidak terlalu panjang
e) Beri kesempatan klien untuk menjawab pertanyaan
f) Gunakan sikap dan gerakan untuk memudahkan persepsi klien
g) Beri sentuhan untuk menarik perhatian sebelum memulai pembicaraan
h) Beri motivasi dan reinforcement
i) Kolaborasi untuk menggunakan alat bantu dengar
j) Lakukan pemeriksaan secara berkala

2. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh


Kriteria hasil: citra tubuh; verbalisasi perasaan negatif tentang tubuh menurun dan
penilaian diri meningkat
Tindakan :
a) Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isolasi sosial
Praktikum Keperawatan (Pemeriksaan Pendengaran)
Dosen : Nur Ilah Padhila, S.Kep.,Ns.,M.Kes

b) Latih fungsi tubuh yang masih dimiliki


c) Fasilitasi adaptasi keluarga terhadap perubahan yang terjadi
d) Berikan penguatan positif terhadap kemampuan yang didapat
e) Ajarkan perawatan diri dan aktifitas kehidupan sehari-hari
3. Kesiapan peningkatan koping keluarga
Kriteria hasil: status koping keluarga membaik
Tindakan :
a) Identifikasi kesiapan keluarga dalam merawat pasien
b) Identifikasi perasaan emosional terhadapa kondisi saat ini
c) Dengarkan masalah, perasaan dan pertanyaan keluarga
d) Hargai dan dukung mekanisme koping adaptif yang digunakan
e) Informasikan tingkat ketergantungan kepada keluarga
f) Informasikan harapan pasien
g) Anjurkan keluarga dalam membantu aktivitas pasien(Lilik Pranata,2020)

J. EVALUASI
Evaluasi memuat kriteria keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan
keperawatan yang dilakukan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan
antara proses dengan rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat
dilihat dengan membandingkan antara tingkat kemandirian pasien dalam kehidupan
sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan pasien dengan tujuan yang telah di rumuskan
sebelumnya.
Untuk lebih memaksimalkan hasil yang akan diperoleh mahasiswa pada saat
melakukan praktik keperawatan lansia, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara
lain:
1. Perlu usaha untuk melibatkan secara penuh dengan kemampuan yang di
miliki, dan keterlibatan keluarga dalam memdampingi pasien, lebih sabar
dan menerima kondisi kekurangan pasien.
2. Perlu adanya pemantauan dan tindak lanjut terhadap kegiatan-kegiatan
yang telah dilaksanakan(Lilik Pranata,2020)
Praktikum Keperawatan (Pemeriksaan Pendengaran)
Dosen : Nur Ilah Padhila, S.Kep.,Ns.,M.Kes

DAFTAR PUSTAKA

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pasien Presbikusis Berdasarkan Gambaran Audiogram di


RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2019, Manullang, Frenky Sorimuda

Cheslock M, De Jesus O. 2021. Presbycusis. In StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls


Publishing.

Karakteristik presbikusis di Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar tahun 2017, I Gusti Ayu
Mahaprani Danastri,2021

ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA GANGGUAN SISTEM PENDENGARAN;


PRESBIKUSIS DENGAN INTERVENSI ASSISTIVE LISTENING DEVICESLIP
READING DI ERA PANDEMI COVID-19, Kukirana Jati Wulandari, PROGRAM
STUDI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KATOLIK MUSI
CHARITAS PALEMBANG 2020

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GOUT ARTHRITIS DI PANTI SOSIAL


TRESNA WERDHA NIRWANA PURI SAMARINDA, WURY ASTUTY
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK
KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR PROGRAM STUDI D III
KEPERAWATAN 2019

FAKTOR RISIKO TERJADINYA GANGGUAN PENDENGARAN AKIBAT BISING,Yesti


Mulia Eryani, Catur Ari Wibowo, Fitria Saftarina,2018

Angka Kejadian Delayed Speech Disertai Gangguan Pendengaran pada Anak yang Menjalani
Pemeriksaan Pendengaran di Bagian Neurootologi IKTHT-KL RSUP Dr.Moh.
Hoesin,Sarah Novi Lia Sari, Yuli D Memy, Abla Ghanie,2018
Praktikum Keperawatan (Pemeriksaan Pendengaran)
Dosen : Nur Ilah Padhila, S.Kep.,Ns.,M.Kes

Anda mungkin juga menyukai