Anda di halaman 1dari 2

Kelana Part III

Perjalanan kali ini dibarengi dengan kendaraan kesayangan yang telah menemani selama 10
tahun, kendaraan itu bernama Rostiah. Rostiah yang awalnya menjadi miik semua orang
dalam lingkaran keluarga bapak dan memilki sejarah yang cukup menyenangkan bahkan
untuk menjadi pemilih sesungguhnya itu banyak pertimbangan-pertimbangan yang harus
ditelaah dengan seksama. Itulah penjelasan singkat tentang kendaraan yang diperebutkan
oleh kebanyakan orang.
Lanjut lagi, sebelum melanjutkan perkelanaan ketiga ini. Banyak persiapan yang harus
terpenuhi, maka dari itu persiapan ini menjadi kekuatan untuk Menempuh perjalanan yang
sebenarnya ada tujuan tapi tak tentu arah. Dengan menempuh perjalanan Panjang ini,
pengelana melintasi lautan yang paanjang, jarak tempuh yang sekitar 26 jam ini harus dilalui
dengan kapal yang tetap sama atau tetap menjadi pilihan pada kelana-kelana sebelumnya.
Mungkin karena sudah merasa nyaman dengan suasana dan kondisi kapal ini. Tak perlu
dijelaskan lagi tentang kapalnya, karena bagi kalian yang telah mengikuti perjalanan kelana
dari part I pasti telah paham dan menhetahui hal tersebut. Jadi, sampai saat ini sebaiknya
kita melanjutkan apa isi dari perjalanan pada bagian ini. Bagian perjalanan yang lumayan
simple dan menjadi perjalana yang sedikit berdeukasi buat kalian yang melek tentang apa
itu Bahasa yang sebetulnya.

Kemudian, sedikti demi sedikit akan kami uraikan apa itu perjalanan dengan tema Bahasa.
Bahasa yang dimana menjadi hal dasar pada diri setiap umat manusia. Bahasa yang
merupakan sumber dan inti dari komunikasi ini menjadikan setiap manusia menjadi latar
belakang untuk mengenal seseorang. Bahasa yang ingin menjadi bagian yang baik
merupakan Bahasa yang menjadikan setiap orang banyak mempelajari berbagai perbedaan.
Perebedaan yang antara lain menjadi penyatu akan hal-hal yang ingin mereka ketahui.
Dengan latar belakang yang berbeda kalian dapat mengetahui mengapa Bahasa itu
menjadikan karakter dan harus dijunjung tinggi. Lain daripada hal itu mengapa Bahasa harus
dijunjung tinggi, ini dikarenakan Bahasa adalah bagian yang secara lahiriah melekat pada diri
seseorang. Bahasa-bahaasa yang ingin orang lain ketahui, andai saja cuman ada satu Bahasa
harusnya mengetahui satu Bahasa, yang ingin berbicara itu cuman Bahasa itu itu terus.

Bahasa-bahasa di dunia ini mungkin sekitar 1000 yang dimana nada dan kosakatanya
sangatt berbeda,

Arrghh, ada yang mengelilingi kepala ini, berjalan jalan mungkin ini semut entah apa
namnya atau mungkin ini setan yang mengelilingi tubuhku. Oh biarlah ini berlalu dengan
sendirinya, kekuatan ini butuh keakuatan baru, yang harus memeiliki setiap orang perlu
adanya pikiran yang jernih dan hati yang jernih, kerangka fikir ini semakin hari semakin
menipis bahkan hampit jebol. Prasaan yang menggundah membuat sikap pecandu ini
menjadi semakin aneh, semi charmed life begitu adanya, diluar tampaknya baik, tapi otang
ini sudah hamper memenuhi apa isi dompet ini. Dompet kosong otak kosong, pusing sekali
tapi harus bagaimana lagi, mungkin besok pasti ada jalan yang harus dikeluarkan tapi perlu
ada getaran-getaran yang menyedihkan tiak hanya itu semuanya terasa mengalir begitu saja
tampa adanya beberapa orang uang memang menjadi hasil dalam menentukan sebuah
pilihan. Selanjutnya, dalam setiap detik yang berlalu melihat keadaan yang semakin
terpuruk ini, terlintas dibenak untuk menjual kendaraan kesayangan yang telah menamani
saya sampai saat ini dan apadaya cuman itu harta yang saya miliki hingga saat ini. Berat hati
juga untuk melepasnya tetapi terlintas niat diawala memulai perjalanan yang begitu nekat
ini untuk membawa beberapa lembar kertas yang sekitanya berisikan nominal uang yang
dapat menghantarkan saya menuju ke tempat tujuan.

Nah, selamamenempuh perjalanan yang cukup membuat pengalaman baru di atas kapal
fery. Banyak penawaran yang cukup menyenangkan berbicara dengan beberapa orang
diatas kapal. Mulai dari berbicara megenai perjalanan yang panjang para pengendara motor
dan juga sampai ke penawaran pertukaran motor yang diberikan kepada salah satu
penumpang. Ia berkata untuk menukarkan motor setiba di pelabuhan merak Surabaya
dengan motor yang ia tunggani yaitu motor Yamaha Xmax. Oh, sungguh menggiurkan
namun setidaknya banyak pertimbangan dengan melihat kerja keras saya selama 2 tahun
untuk membangun motor tersebut di bengkel terhandal yang pernah saya tempuh untuk
membuat di Rostiah ini menjadi seperti motor baru kembali, seperti motor yang telah keluar
dari dealernya. Sesampai di pelabuhan tanjung perak yang diguyur hujan untuk menuju ke
tempat teman yang berada dekat dengan bandara juanda. Kami menyempatkan waktu
untuk berteduh dan meminum teh hangat sambil menunggu hujan reda. Perjalanan yang
kami tempuh untuk sampi ke tempat persinggahan sekitar satu jam dari pelabuhan merak.
Tepatnya minggu pagi sekitar pukul 07.15 kami akhirnya sampai di tempat persinggahan
teman. Bertemu lagi kota Surabaya ini atau bisa disebut juga kota

Anda mungkin juga menyukai