Keputusan pembelian adalah pemahaman konsumen tentang keinginan dan kebutuhan akan suatu produk dengan menilai dari sumber-sumber yang ada, menetapkan tujuan pembelian serta mengidentifikasi alternatif pengambilan keputusan untuk membeli yang disertai dengan pendekatan perilaku setelah melakukan pembelian. Pendekatan berupa mengenali, menganalisis kebutuhan dan keinginan konsumen. Selain itu, melakukan pencarian informasi, evaluasi alternatif pembelian, dan evaluasi bagaimana tingkah laku setelah pembelian (Swastha, 2008). Aktifitas pemasaran dirancang untuk memberi arti melayani dan memuaskan kebutuhan konsumen yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan pemasaran agar tetap hidup dan berkembang. Tujuan ini dapat dicapai apabila bagian pemasaran melakukan strategi yang baik dan tepat untuk dapat menggunakan kesempatan atau peluang yang ada dalam pemasaran. Usaha meningkatkan tingkat keuntungan atau laba perusahaan dengan cara mempertahankan kebutuhan konsumen, memperhatikan hal-hal yang menjadi keputusan pembelian dibutuhkan agar meningkatnya penjualan. Pengambilan keputusan pembelian jika dilihat dari perspektif gaya hidup konsumen di mana gaya hidup padu padan seseorang antara keinginan diri sendiri terhadap kondisi riil dalam perspektif sosial ekonomi lingkungannya. Gaya hidup tentu ini akan terus berubah-ubah sesuai dengan perkembangan zaman. Sehingga, konsumen tidak cakap lagi dalam membedakan mana yang termasuk kebutuhan dan keinginan, pada gaya hidup ini konsumen lebih bersikap sebagai konsumtif akibat tekanan sosial yang bisa dipicu karena merasa kurang puas dan tersaingi dengan orang lain. Hal yang mendapat perhatian utama dari produsen selanjutnya adalah kualitas produk. Kualitas produk menunjukkan ukuran tahan lamanya produk tersebut, terkadang dalam sektor kualitas produk masih cukup banyak barang yang cacat tetapi
Pendekatan sederhana untuk marketing: Panduan praktis untuk dasar-dasar marketing profesional dan strategi terbaik untuk menargetkan bisnis Anda ke pasar