Anda di halaman 1dari 10

Scientific

Project
Presentation
pembahasan
prinsip kerja dan evaluasi performa
motor honda vario 150
Prinsip kerja dan evaluasi performa
mobil toyota innova 2015 type v
prinsip kerja dan evaluasi performa
pesawat terbang garuda indonesia
prinsip kerja dan evaluasi performa
motor honda vario 150
Motor 4 langkah ialah motor yang setiap siklus kerjanya
diselesaikan dalam empat langkah torak atau dua kali putaran
poros engkol. langkah langkahnya adalah sebagai berikut :
1. langkah hisap,Penghisapan atau pemasukan bahan
bakar_udara dari karburator. Pada saat itu torak bergerak dari
TMA ke TMB dimana katup hisap membuka sedang katup
buang tertutup. Campuran bahan bakar_udara dalam bentuk
kabut mengalir melalui katup masuk karena hisapan piston.
2. langkah konpresi,piston bergerak dari TMB ke TMA menekan
campuran bahan bakar dan udara yang menyebabkan
peningkatan suhu dan tekanannya.posisi kedua katup dalam
keadaan tertutup.
3. langkah tenaga(power),Pada saat piston mencapai TMA maka
busi menyala dan membakar campuran bahan dan udara yang
sudah bertekanan dan bersuhu tinggi sehingga terjadi proses
pembakaran (ledakan). Energi dari ledakan ini kemudian
mendorong piston ke bawah. Posisi kedua katup dalam
keadaan tertutup
4. Langkah Buang (Exhaust). Pada langkah ini piston bergerak
dari TMB ke TMA dan mendorong sisa hasil pembakaran ke
luar melalui lubang pengeluaran. Posisi katup buang terbuka
dan katup masuk dalam keadaan tertutup.
Evaluasi performa motor mesin 4 tak dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa
faktor penting. Berikut adalah beberapa parameter yang harus dievaluasi:

1. Daya output: Daya output mesin 4 tak adalah salah satu faktor penting dalam menilai performa
mesin. Daya output diukur dalam satuan tenaga kuda (horsepower) atau kilowatt. Semakin
tinggi daya output, semakin baik performa mesin.

2. Torsi: Torsi merupakan momen putar yang dihasilkan oleh mesin dan mempengaruhi kekuatan
akselerasi sepeda motor. Semakin tinggi torsi, semakin baik performa mesin dalam melakukan
akselerasi.

3. Konsumsi bahan bakar: Konsumsi bahan bakar adalah faktor penting dalam mengevaluasi
performa mesin. Mesin 4 tak yang efisien akan menggunakan bahan bakar lebih sedikit untuk
menghasilkan daya yang sama. Sehingga, semakin rendah konsumsi bahan bakar, semakin baik
performa mesin dalam hal efisiensi.

4. Kecepatan maksimum: Kecepatan maksimum yang dapat dicapai oleh motor mesin 4 tak juga
merupakan indikator performa. Semakin tinggi kecepatan maksimum, semakin baik performa
mesin dalam menghasilkan tenaga untuk mencapai kecepatan tinggi.

5. Responsivitas: Responsivitas mesin adalah kemampuan mesin dalam merespons perubahan


pengaturan throttle dengan cepat. Mesin yang responsif akan memberikan akselerasi yang lebih
baik dan membuat pengendara merasa nyaman dalam mengendalikan motor.

6. Emisi: Efisiensi emisi dari motor mesin 4 tak juga perlu dievaluasi. Mesin yang menghasilkan
emisi lebih rendah lebih baik untuk lingkungan dan kesehatan manusia.

Selain parameter di atas, juga penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti


keandalan, keawetan, suara mesin, dan ketersediaan suku cadang. Terakhir, evaluasi performa
motor mesin 4 tak harus dilakukan dengan membandingkan dengan standar performa yang
diinginkan dan dengan motor mesin 4 tak lainnya dalam jenis yang sama untuk mendapatkan
gambaran yang lengkap dan akurat tentang keunggulan performanya
Prinsip kerja dan evaluasi performa
mobil toyota innova 2015 type v
Mobil Toyota Innova tahun 2015 type V adalah mobil jenis MPV dengan mesin bensin 2.0 liter berkapasitas 1.998 cc yang
menggunakan sistem bahan bakar injeksi elektronik. Prinsip kerja mobil Toyota Innova tahun 2015 type V dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Sistem penggerak: Toyota Innova tahun 2015 type V menggunakan sistem penggerak roda depan (FWD) atau opsi
penggerak empat roda (4WD) untuk beberapa model. Sistem ini menghasilkan tenaga yang disalurkan ke roda melalui
transmisi otomatis 6-percepatan atau transmisi manual 5-percepatan.
2. Sistem pembakaran: Toyota Innova tahun 2015 type V menggunakan mesin empat silinder berkapasitas 1.998 cc yang
menggunakan sistem bahan bakar injeksi elektronik untuk mencampurkan udara dan bahan bakar di ruang pembakaran.
Sistem pembakaran ini menghasilkan daya maksimum 139 PS pada 5.600 rpm dan torsi maksimum 18,7 kgm pada 4.000 rpm.
3. Sistem rem: Toyota Innova tahun 2015 type V menggunakan sistem rem cakram ventilasi pada bagian depan dan rem
cakram pada bagian belakang. Sistem rem ini membantu dalam menghentikan mobil dengan cepat dan aman.
4. Sistem suspensi: Toyota Innova tahun 2015 type V menggunakan sistem suspensi depan McPherson strut dan suspensi
belakang berjenis four-link dengan per daerah. Sistem suspensi ini menawarkan kenyamanan dalam berkendara dan
menstabilkan mobil dalam kecepatan tinggi.
5. Sistem keamanan: Toyota Innova tahun 2015 type V dilengkapi dengan sistem keamanan seperti dual SRS airbags depan,
sistem pengereman anti-lock (ABS), Electronic Brake Force Distribution (EBD), Vehicle Stability Control (VSC), Hill Start
Assist Control (HAC) dan Immobilizer.
6. Tambahan fitur: Beberapa tambahan fitur yang dihadirkan pada Toyota Innova tahun 2015 type V adalah audio sistem
dengan layar sentuh di tengah dashboard, AC otomatis, dan fitur keselamatan seperti kamera mundur.

Demikianlah prinsip kerja mobil Toyota Innova tahun 2015 type V, yang menggabungkan teknologi modern dengan
keunggulan desain dan fitur yang memudahkan pengemudian dan memberikan kenyamanan bagi penumpang.
beberapa performa mobil Toyota Innova tahun 2015 type V yang di ketahui secara umum adalah sebagai berikut

1. Daya dan Torsi: Toyota Innova 2015 type V dilengkapi dengan mesin bensin 2.0 liter yang menghasilkan daya maksimum
139 PS dan torsi maksimum 18,7 kgm. Mesin tersebut cukup bertenaga untuk memberikan akselerasi yang baik dalam
kehidupan sehari-hari dan juga saat berada di jalan raya.

2. Transmisi: Innova 2015 type V dapat hadir dengan opsi transmisi otomatis 6-percepatan atau transmisi manual 5-
percepatan. Beberapa pengguna mengemukakan bahwa transmisi otomatis bekerja dengan mulus dan memberikan
perpindahan gigi yang nyaman.

3. Suspensi dan kenyamanan: Toyota Innova 2015 type V memiliki sistem suspensi depan McPherson strut dan suspensi
belakang berjenis four-link dengan per daerah. Sistem suspensi ini dikombinasikan dengan pengaturan ergonomi yang
baik, sehingga mobil ini memberikan kenyamanan mengemudi baik di jalan mulus maupun berlubang.

4. Keamanan: Innova 2015 type V dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan seperti dual SRS airbags depan, sistem
pengereman anti-lock (ABS), Electronic Brake Force Distribution (EBD), Vehicle Stability Control (VSC), Hill Start Assist
Control (HAC), dan Immobilizer. Fitur-fitur tersebut memberikan perlindungan serta stabilitas saat berkendara.

5. Konsumsi bahan bakar: Beberapa pengguna melaporkan bahwa Innova 2015 type V memiliki konsumsi bahan bakar
yang relatif efisien untuk ukuran mobil yang sebesar itu. Namun, faktor lain seperti gaya mengemudi dan kondisi jalan
juga dapat mempengaruhi konsumsi bahan bakar.
prinsip kerja dan evaluasi performa pesawat
terbang garuda indonesia
Prinsip kerja pesawat Garuda Indonesia melibatkan beberapa aspek
berikut:

1. Aerodinamika: Pesawat Garuda Indonesia didesain dengan bentuk


sayap yang khas untuk menghasilkan gaya angkat yang cukup besar.
Prinsip Bernoulli diterapkan, di mana aliran udara yang cepat
menghasilkan tekanan yang lebih rendah di atas sayap dan tekanan
yang lebih tinggi di bawah sayap, menciptakan gaya angkat yang
memungkinkan pesawat terbang.

2. Propulsi: Pesawat Garuda Indonesia menggunakan mesin jet sebagai


propulsi utamanya. Mesin jet ini menghasilkan dorongan yang kuat
dengan memompa udara melalui kompresor dan mencampurnya
dengan bahan bakar, kemudian membakar campuran tersebut untuk
mendapatkan dorongan yang tinggi yang melalui jet engine.

3. Sistem Bahan Bakar: Pesawat Garuda Indonesia memiliki sistem


bahan bakar yang kompleks untuk mengatur pasokan, penyimpanan,
dan pengaliran bahan bakar. Sistem ini melibatkan tangki bahan bakar
yang terletak di sayap dan fuselage, serta pompa bahan bakar dan
sistem kontrol untuk memastikan pasokan bahan bakar yang stabil
dan terkendali.

.
4. Kontrol Penerbangan: Pesawat Garuda Indonesia dilengkapi dengan
sistem kontrol penerbangan yang canggih. Ini mencakup kemudi, aileron,
flap, dan sistem spoiler yang berfungsi untuk mengontrol pergerakan
pesawat. Sistem ini dapat dikendalikan secara manual oleh pilot atau
melalui sistem autopilot yang otomatis.

5. Sistem Avionik: Pesawat Garuda Indonesia dilengkapi dengan berbagai


sistem avionik yang penting untuk navigasi, komunikasi, dan pengawasan
keselamatan penerbangan. Sistem ini mencakup alat navigasi seperti
altimeter, variometer, kompas, serta sistem komunikasi dan sistem
pengawasan keselamatan penerbangan seperti sistem peringatan dini dan
sistem pendaratan otomatis.

6. Sistem Hidrolik dan Listrik: Pesawat Garuda Indonesia juga


menggunakan sistem hidrolik dan listrik untuk menggerakkan permukaan
kontrol, mengatur sistem pendaratan, sistem peredam getaran, dan sistem
lainnya. Sistem hidrolik menggunakan cairan bertekanan tinggi untuk
mengoperasikan perangkat yang membutuhkan kekuatan besar,
sementara sistem listrik menggerakkan komponen yang lebih kecil dan
pengoperasian elektronik.
Evaluasi performa pesawat Garuda Indonesia umumnya dilakukan oleh otoritas dan
lembaga terkait penerbangan, seperti Civil Aviation Authority atau badan
pengawas transportasi udara di negara setempat.

Umumnya, evaluasi performa pesawat melibatkan beberapa aspek, antara lain:

1. Keselamatan: Performa pesawat diukur berdasarkan kepatuhan terhadap standar


keselamatan penerbangan yang ditetapkan oleh badan pengawas. Faktor-faktor
seperti keandalan sistem, keandalan mesin, kepatuhan terhadap prosedur
keselamatan, dan rekam jejak kecelakaan atau insiden menjadi pertimbangan
dalam evaluasi performa keselamatan pesawat.

2. Efisiensi: Evaluasi performa juga dilakukan untuk mengukur efisiensi


penggunaan bahan bakar dan energi, efisiensi operasional, dan faktor-faktor lain
yang dapat mempengaruhi kinerja pesawat dalam hal ekonomi dan lingkungan.

3. Keandalan: Keandalan pesawat dievaluasi berdasarkan jumlah gangguan atau


masalah teknis yang terjadi pada pesawat. Hal ini meliputi keandalan sistem dan
komponen, tingkat kegagalan mesin, keandalan sistem avionik, dan komponen
lainnya.

4. Pelayanan: Performa pelayanan pesawat juga dievaluasi berdasarkan penilaian


dari pelanggan, seperti kenyamanan kabin, kebersihan, pelayanan awak kabin,
waktu keberangkatan dan kedatangan yang tepat, dan lain-lain.

Evaluasi performa pesawat Garuda Indonesia dapat dilakukan oleh otoritas


penerbangan, organisasi independen, atau pihak lain yang berkepentingan dengan
penerbangan.
Thank you
very much!

Anda mungkin juga menyukai