Anda di halaman 1dari 72

A.

Toyota Innova
Mobil Toyota Innova adalah sebuah kendaraan multipurpose yang dirancang
untuk mengakomodasi sejumlah penumpang dan muatan. Berikut deskripsi singkat
tentang Toyota Innova beserta komponen mesin utamanya, sensor, dan fitur
keselamatan yang umumnya terdapat pada model-modelnya:
1. Mesin Utama:
Toyota Innova umumnya dilengkapi dengan beragam pilihan mesin, tetapi
mesin yang paling umum adalah mesin bensin atau diesel dengan kapasitas silinder
yang berbeda-beda. Mesin ini menghasilkan tenaga yang cukup untuk
menggerakkan mobil dengan baik. Beberapa komponen mesin utama yang
umumnya terdapat dalam Innova meliputi mesin, transmisi, sistem pembakaran, dan
komponen lainnya yang mendukung kinerja mesin.
2. Sensor:
Mobil Innova modern biasanya dilengkapi dengan berbagai jenis sensor untuk
meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengemudi dan penumpang. Beberapa
sensor yang umumnya terdapat pada Innova meliputi:
- Sensor Parkir: Sensor parkir atau kamera mundur membantu pengemudi dalam
parkir dengan memberikan peringatan visual atau suara saat mendekati objek di
sekitar mobil.
- Sensor Keselamatan: Innova dapat dilengkapi dengan sensor keselamatan
seperti sensor pengereman darurat, sensor penjaga jarak, dan sensor penandaan
jalur untuk meningkatkan keselamatan dalam berkendara.
3. Fitur Keselamatan:
Innova umumnya dilengkapi dengan berbagai fitur keselamatan untuk
melindungi pengemudi dan penumpang. Beberapa fitur keselamatan yang biasanya
ada pada Innova meliputi:
- Sistem Rem Anti-Lock (ABS): Mencegah roda terkunci selama pengereman
mendadak.
- Electronic Stability Control (ESC): Membantu menjaga stabilitas mobil saat
mengemudi dalam kondisi jalan yang licin atau berbahaya.
- Airbag: Mobil Innova biasanya dilengkapi dengan airbag pengemudi dan
penumpang depan untuk melindungi penumpang dalam kecelakaan.
- Sabuk Pengaman: Seluruh kursi biasanya dilengkapi dengan sabuk pengaman,
termasuk sabuk pengaman tiga titik untuk semua penumpang.
Sangat penting untuk diingat bahwa spesifikasi dan fitur Innova dapat berbeda
tergantung pada model dan tahun pembuatan, jadi pastikan untuk memeriksa
panduan pengguna atau spesifikasi resmi dari produsen atau dealer mobil untuk
informasi yang lebih terperinci tentang model spesifik.
1. Identifikasi Komponen, Feature Keselamatan Aktif dan Feature
Keselamatan Pasif
 Identifikasi Komponen Mobil Toyota Innova
1. Mesin Utama Innova

Mobil Toyota Innova yang menggunakan mesin bensin umumnya


dilengkapi dengan mesin bensin yang kuat dan efisien. Berikut adalah
deskripsi umum tentang mesin bensin yang sering digunakan dalam Toyota
Innova

Tipe Mesin bensin yang sering digunakan dalam Toyota Innova


adalah mesin bensin empat silinder berkapasitas 2.0 liter atau 2.7 liter. Mesin
ini biasanya dilengkapi dengan teknologi modern untuk meningkatkan
efisiensi bahan bakar dan kinerja.

Mesin bensin Innova dapat menghasilkan tenaga yang cukup untuk


menggerakkan kendaraan ini dengan baik. Tenaga yang dihasilkan bervariasi
tergantung pada model dan tahunnya, tetapi biasanya berkisar antara 130
hingga 166 tenaga kuda (HP), tergantung pada spesifikasi mesin yang
digunakan.
Mesin bensin Toyota Innova dirancang untuk memberikan efisiensi
bahan bakar yang baik untuk kendaraan ukuran sedang. Efisiensi bahan bakar
dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk gaya mengemudi,
kondisi jalan, dan model mesin, tetapi dalam kondisi normal, Innova bensin
umumnya mampu memberikan angka konsumsi bahan bakar yang wajar.

Mesin bensin Innova biasanya dirancang untuk memberikan


keseimbangan antara tenaga, efisiensi bahan bakar, dan kenyamanan
berkendara. Namun, perlu diingat bahwa spesifikasi mesin dapat berbeda
tergantung pada model, tahun pembuatan, dan pasar lokasi, jadi sebaiknya
merujuk pada panduan pengguna atau informasi resmi dari produsen atau
dealer untuk informasi yang lebih spesifik tentang mesin bensin Innova
tertentu.

2. Manifold

Manifold pada Toyota Innova adalah bagian dari sistem knalpot dan
pembakaran mesin. Intake manifold adalah bagian dari sistem masuk udara
pada mesin. Fungsinya adalah untuk mengarahkan udara bersih ke dalam
mesin untuk mencampurkannya dengan bahan bakar dan mengatur aliran
udara ke ruang pembakaran. Intake manifold pada Toyota Innova terhubung
ke throttle body dan sumber udara bersih, seperti filter udara. Manifold ini
juga sering dilengkapi dengan sensor untuk mengukur tekanan dan suhu
udara yang masuk ke mesin.
Manifold pada Toyota Innova sangat penting untuk kinerja mesin dan
emisi yang optimal. Peran mereka adalah mengatur aliran udara dan gas
buang yang memasuki dan meninggalkan mesin. Pemahaman yang baik
tentang manifold dan pemeliharaannya dapat membantu memastikan mesin
berfungsi dengan baik dan emisi gas buang tetap dalam batas yang sesuai
dengan regulasi emisi
3. Engine Blok

Blok mesin (engine block) pada Toyota Innova adalah komponen


yang membentuk kerangka dasar dari mesin kendaraan. Ini adalah bagian
yang utama dari mesin yang berfungsi sebagai tempat semua komponen
mesin lainnya dipasang. Blok mesin biasanya terbuat dari bahan logam
yang sangat tahan terhadap panas dan tekanan, seperti besi cor atau
alumunium.
Penting untuk diingat bahwa identifikasi blok mesin yang akurat dan
lengkap mungkin memerlukan pengetahuan mendalam tentang mesin dan
pengalaman yang tepat. Jika Anda perlu mengidentifikasi blok mesin
Toyota Innova dengan akurat, sebaiknya berkonsultasi dengan teknisi yang
berpengalaman atau dealer resmi Toyota yang dapat memberikan bantuan
lebih lanjut. Mereka biasanya memiliki alat dan pengetahuan yang
diperlukan untuk mengidentifikasi blok mesin dengan tepat.
4. Stering
Stering pada Toyota Innova adalah komponen kunci dalam sistem
kemudi kendaraan yang memungkinkan pengemudi untuk mengendalikan
arah dan pergerakan mobil. Stering pada Toyota Innova biasanya terdiri dari
beberapa komponen yang bekerja bersama-sama untuk mengatur kemudi
5. Suspensi

Suspensi pada Toyota Innova adalah sistem yang mendukung


kendaraan dan mengabsorpsi guncangan dari jalan, sehingga memberikan
kenyamanan dalam berkendara dan stabilitas.
6. Transmisi

7. Filter Bensin
Filter bahan bakar pada Toyota Innova adalah salah satu komponen
kunci dalam sistem bahan bakar yang berfungsi menyaring kotoran, partikel,
dan kotoran dari bahan bakar sebelum mencapai mesin. Filter bahan bakar
penting untuk menjaga mesin berfungsi dengan baik dan mencegah
kerusakan pada komponen mesin yang lebih sensitif.

8. Filter Udara

Filter udara pada Toyota Innova adalah komponen penting dalam


sistem masuk udara mesin yang berfungsi menyaring udara yang masuk ke
mesin untuk menjaga agar udara yang masuk bersih dari debu dan kotoran.
Ini penting untuk menjaga kinerja dan umur mesin.

9. Air Flow Sensor


Sensor Aliran Udara Massa (Mass Airflow Sensor, MAF): Sensor ini
mengukur jumlah udara yang masuk ke mesin dalam satuan massa, biasanya
dalam gram per detik (g/s). Ini memberikan informasi yang akurat tentang
jumlah udara yang benar-benar masuk ke mesin dan memungkinkan sistem
manajemen mesin untuk mengatur bahan bakar secara optimal.
10. DPS

DPS (Digital Power Steering) pada Toyota Innova merujuk pada sistem
kemudi daya digital. Sistem ini adalah salah satu komponen penting dalam
kendaraan yang memungkinkan pengemudi untuk mengendalikan mobil
dengan lebih mudah. Sistem kemudi daya digital adalah evolusi dari sistem
kemudi konvensional yang menggunakan pompa hidrolik.

11. Stik Oil Mesin

Stik oli mesin adalah komponen penting dalam kendaraan yang


digunakan untuk memeriksa dan mengukur tingkat minyak mesin. Jika Anda
memiliki Toyota Innova, stik oli mesin biasanya terletak di dekat atau di atas
mesin, di sebelah sisi pengemudi pada kap mesin.
 Identifikasi Feature Keselamatan Aktif
Pada kendaraan innova yang kami identifikasikan dalam pratikum,
tidak terdapat feature keselamatan aktif.
 Identifikasi Feature Keselamatan Pasif
1. Seat Belt

Seat belt, atau sabuk pengaman, adalah komponen penting dalam


kendaraan yang dirancang untuk melindungi pengemudi dan penumpang
dari cedera selama kecelakaan atau pengereman mendadak.
2. Head Rest

Headrest (bantal kepala) adalah komponen di dalam kendaraan,


termasuk Toyota Innova, yang dirancang untuk memberikan dukungan dan
kenyamanan pada kepala pengemudi dan penumpang saat mereka duduk di
kursi. Headrest biasanya ada di setiap kursi mobil, termasuk kursi
pengemudi, penumpang depan, dan kursi penumpang di baris kedua atau
ketiga (jika ada).
3. Pilar

Toyota Innova adalah sebuah kendaraan multipurpose dengan berbagai


pilar yang mengatur rancangan dan struktur bodi mobil tersebut. Pilar-pilar
ini adalah bagian penting dari keselamatan dan struktur kendaraan. Berikut
adalah cara mengidentifikasi berbagai pilar pada Toyota Innova:

1. Pilar A adalah pilar yang terletak di dekat depan mobil, di antara jendela
depan dan pintu depan. Pilar ini adalah pilar terdepan dan memberikan
dukungan struktural untuk atap kendaraan. Ini adalah pilar yang paling
umum dilihat ketika Anda memasuki mobil dari sisi pengemudi atau
penumpang depan.
2. Pilar B adalah pilar yang terletak di antara pintu depan dan pintu
belakang. Pilar ini adalah pilar tengah dan juga memberikan dukungan
struktural yang signifikan. Anda akan melihat pilar B ketika pintu depan
dan pintu belakang terbuka.
3. Pilar C adalah pilar yang terletak di belakang pintu belakang, di antara
pintu belakang dan bagian belakang mobil. Pilar ini memberikan dukungan
untuk struktur atap bagian belakang kendaraan.

2. Check Engine, Chasis, dan Sensor


 Identifikasi Jenis engine, nama sensor

Toyota Innova memiliki berbagai jenis mesin dan sensor tergantung pada
model, tahun pembuatan, dan spesifikasinya. Di bawah ini, kami akan
mengindentifikasikan jenis mesin dan beberapa sensor umum yang bisa
ditemukan pada mobil Toyota Innova pada pratikum kemaren.n
Jenis Mesin Toyota Innova adalah Mesin Bensin, Salah satu pilihan
mesin yang umum adalah mesin bensin dengan kapasitas silinder 2.0 liter atau
2.7 liter. Contoh tipe mesin yang mungkin digunakan adalah 2TR-FE.
Sensor yang teridentifikasi pada Toyota Innova adalah Sensor O2
digunakan untuk mengukur kandungan oksigen dalam gas buang dan
membantu mengatur campuran udara-bahan bakar untuk meningkatkan
efisiensi dan mengurangi emisi.
 Niai Parameter data
Berikut merupakan nilai parameter data yang ada pada scan tool untuk mobil
innova:

Current Data Name Value Unit MIN MAX


Mil OFF
Calculated Load 17,6 17,3 18
Coolant Temperature 77 C 76 77
Mass Air Flow(MAF) 2,64 gm/s 2,6 2,8
Throttle No.1 15,7 15,7 15,7
Warm Up Cycle Clear
DTC 20 20 20
Distance From DTC 144 km 144 144
Atmospheric Pressure 96 kPa 96 96
Battrey Voltage 13,5 V 13,5
Speed Test COMPLETE - - -
Check Mode OFF - - -
Power steening switch OFF - - -
Stop light switch OFF - - -
stop lamp switch OFF - - -
electric load signal OFF - - -
A/C Signal OFF - - -
Idle Fuel Cut OFF
F/C When Idle On OFF
G Sensor F/C Past Record NO
Power Steering Signal ON
G Sensor F/C
Communication NORMAL
Actual Vacuum Switchiing OFF
TC and TE1 OFF
Intial Engine Coolant
Throttle 53,1 C 53,1 53,1
Fuel Consumption per 10 1.191.237 ml 1191,2 1191,2
Injection time #1 (port) 0,000 mS 0,0 0,0
Initial Intake Air Throttle 36,9 C 36,9 36,9
Total Feed Back
Correction 0 V 0,0 0,0
electric load signal OFF - - -
A/C Signal OFF - - -
Air conditioner signal OFF - - -
idle switch ON - - -
starter signal OFF - - -
starter signal OFF - - -
F/C When Ioad switch OFF - - -

 Tampilan Grafik pada Scan Tool


a. MAF

Sensor Aliran Udara Massa (Mass Airflow Sensor, MAF): Sensor ini
mengukur jumlah udara yang masuk ke mesin dalam satuan massa, biasanya
dalam gram per detik (g/s). Ini memberikan informasi yang akurat tentang
jumlah udara yang benar-benar masuk ke mesin dan memungkinkan sistem
manajemen mesin untuk mengatur bahan bakar secara optimal. Pada grafik di
atas masih berada di titik 0 di karenakan mobil dalam keadaan diam.

b. Engine Spech
Engine speech memberikan informasi mengenai keadaan mesin yang
berjalan maupun diam, jika grafik menunjukan kurva menanjakan meberi arti
mobil di gas, begitu sebaliknya kurva menurun mengartikan mobil tidak
diinjak pedal gasnya.
c. TPS 1

d. TPS 2

3. Check body control dengan BCM serta scan tool


Saat pada pratikum scan tool kami tidak memberikan pilihan menu BCM yang
membuat kelompok kami tidak memeriksa bagian bagian mobil.
4. Check ABS/AEB/ESC apakah tersedia pada mobil tersebut
Setelah kami cek menggunakan scan tool tidak ada keberadaan sensor ABS,
AEB, ESC pada mobi innova dengan ini mobil innova yang kami cek tidak
terdapat fitur-fitur tersebut.
B. AVANZA

1. Identifikasi Komponen, Feature Keselamatan Aktif dan Feature


Keselamatan Pasif
 Identifikasi Komponen Mobil Toyota Innova

1. Tanki bahan bakar

Tanki bahan bakar berfungsi sebagai penampung/suplai bahan bakar sebelum


dialirkan ke ruang bakar

2. Karburator

Komponen ada pada mesin konvensional yang berfungsi sebagai pencampur


bahan bakar dan udara sehingga berubah menjadi gas sehingga diperoleh campuran
yang sesuai saat disalurkan ke ruang bakar.
3. Intake manifold dan valve (katup)

Komponen ini berada setelah karburator. Yang berfungsi sebagai jalan


masuknya bahan bakar ke ruang bakar.

4. Ruang bakar dan water jaket

Ruang bakar berfungsi sebagai tmpat terjadinya proses hisap, kompresi, usaha,
buang. Ruangan ini berbentuk silinder. Kebanyakan pada mesin mobil di Indonesia
hterdapat 4 ruang bakar (silinder). Sedangkan water jaket berfungsi sebagai tempat
bersirkulasisnya air radiator guna untuk mendinginkan mesin yang diakibatkan oleh
proses pembakaran bahan bakar.

5. Exhaust manifold

Komponen ini kebalikan dari intake manifold (saluran masuk) sedangkan


exhaust manifold merupakan saluran keluar. Karena merupakan saluran gas buang
biasanya warna akan cenderung lebih gelap dibandingkan saluran masuk.

6. Baterai

Baterai berfungsi sebagai sumber dan penemapung energy listrik pada


kendaraan. Tegangan normal pada batrai atau aki yaitu 12V-13V
7. Kunci kontak

Komponen ini berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus dari baterai ke
komponen kelistrikan pada kendaraan.
8. Koil

Alat untuk menaikkan tegangan listrik dari 12 volt hingga menjadi 25.000 volt
dari hasil induksi elektromagnetik yang dihasilkan dari kedua kumparan primer dan
sekunder. Panas yang dihasilkan akan digunakan untuk menghasilkan percikan api
pada busi, sehingga mesin bisa menyala.

9. Kabel distributor

Yaitu kabel pengubung arus listrik dari koil menuju ke distributor.


10. Distributor

Yaitu komponen yang berfungsi sebagai pembagi arus litrik dengan bantuan
komponen rotor sehingga arus yang mengalir akan meletikan bunga api pada busi
sesuai firing order mesin.

11. Kabel busi


Kabel yang berfungsi sebagai penerus arus listrik yang sudah dibagi oleh
distributor menuju ke busi.

12. Busi

Sebagai pemantik bunga api ke dalam ruang bakar sehingga terjadi ledakan
(langka usaha).

13. Piston, batang piston, connecting road

Komponen yang berfungsi sebagai penerus gerakan naik turun yang


diakibatkan oleh langkah usaha dan menyalurkan ke crankshaft.
14. CrankShaft

Fungsi utama dari crankshaft di dalam mesin adalah mengubah gerakan naik
turun piston yang ada. Gerak naik turun piston ini akan menjadi gerak putar sehingga
bisa menggerakan fly wheel dengan optimal. Crankshaft biasanya bekerja dengan cara
berputar di bagian bawah blok silinder serta dihubungkan dengan piston. Gerak putar
crankshaft bekerja melalui batang piston.

15. Fly Whell


Flywheel memiliki fungsi berbeda-beda yang membantu kinerja mobil lebih baik.
Berikut ulasannya :

a. Menyimpan & Menyalurkan Energi Putar dari Mesin


Fungsi flywheel yang pertama adalah menjadi bagian mobil untuk
menyimpan dan menyalurkan energi putar dari mesin. Ketika mesin sudah mulai
menyala dan menghasilkan tenaga putar sendiri, maka flywheel bisa
menyimpannya serta menyalurkan kembali.

b. Putaran Mesin Lebih Seimbang


Putaran mesin memang harus seimbang agar hasilnya menjadi lebih
selaras, rata, dan tentunya lembut. Dengan adanya flywheel, putaran mesin bisa
lebih seimbang karena komponen itu menyediakan energi yang terus menerus di
dalam sistem. Padahal sumber energi yang dihasilkan tidaklah berkelanjutan.

c. Untuk Memasang Kopling Mobil


Flywheel juga berfungsi untuk memasang komponen kopling mobil
khusus untuk transmisi manual saja. Untuk transmisi otomatis, flywheel mengikat
komponen Torque Converter.

d. Memutar Mesin Pertama Kali Saat Starter


Fungsi flywheel yang keempat adalah untuk memutar mesin pertama kali
saat distarter. Di bagian tepian flywheel, ada ring gear yang berkait dengan pinion
gear starter. Saat mulai distarter, maka akan memutar flywheel. Hasilnya, ada efek
domino ke bagian lain di dalam mobil, seperti piston yang juga bekerja. Akhirnya
mesin bisa hidup dan digunakan oleh Auto Family.

16. Oil Pan


Menampung oli mesin
Fungsi oil pan yang paling utama adalah sebagai penampung oli mesin
yang dipakai dalam sistem pelumasan. Oleh karena itu, komponen ini juga kerap
dikenal dengan sebutan panci atau bak oli.

Saluran pembuangan oli mesin


Tak hanya sekadar menampung, fungsi oil pan pun meliputi pembuangan
oli mesin. Dalam hal ini, pembuangan oli yang dimaksud bukan dialirkan kembali
seperti penjelasan sebelumnya, namun pembuangan untuk penggantian oli baru.
Penggantian ini perlu dilakukan tiap kali mobil sudah mencapai jarak tambahan
5.000 sampai dengan 10.000 km. Pada saat itulah oli mesin yang ada di dalam
harus dikuras dan diganti dengan yang baru.

Menjaga kelancaran sirkulasi oli mesin


Fungsi oil pan berikutnya adalah untuk menjaga kelancaran sirkulasi oli
mesin di berbagai kondisi permukaan jalan yang tidak selamanya rata dan lurus.
Ada kalanya medan yang ditempuh mobil harus menurun, menanjak,
bergelombang, atau bahkan miring dengan sangat ekstrem.

17. Filter Oli

a. Menyaring Kotoran pada Oli Mesin


Fungsi utama yang sangat penting adalah untuk menyaring segala macam
kotoran dari oli. Oli mesin yang digunakan terus menerus akan mudah
terkontaminasi dengan kotoran. Karena digunakan secara berulang maka kualitas
oli pun akan menurun dengan adanya kontaminan.

b. Perawatan Komponen dalam Mesin


Fungsi filter oli yang lainnya adalah bekerja sebagai alat yang merawat
komponen lainnya. Bayangkan saja jika filter oli sudah rusak dan tak mampu lagi
menyaring kotoran atau gram besi. Akibatnya semua kotoran tersebut akan masih
ke dalam mesin.

c. Melancarkan Suplai Oli


Pendistribusian oli mesin pada motor atau mobil saat kendaraan menyala juga
harus tetap terjaga. Performa kendaraan akan sangat terganggu ketika suplai oli
mengalami masalah dan tidak maksimal dalam melumasi mesin.

18. Filter Bahan Bakar

a. Berfungsi Sebagai Menyaring Kotoran


Fungsi utama dari fuel fiter atau saringan filter bahan bakar mobil secara
umum adalah sebagai alat yang berfungsi untuk menyaring kotoran yang terdapat
pada bahan bakar yang akan mobil anda gunakan.

b. Berfungsi Sebagai Penyaring Elemen Air Dari Bahan Bakar


Fungsi yang kedua dari filter bahan bakar adalah sebagai komponen yang
berfungsi untuk menyaring elemen air dari bahan bakar anda. Jadi dengan adanya
filter bahan bakar ini maka akan mengurangi kemungkinan tercampurnya bahan
bakar anda dengan elemen yang lainnya yang tidak baik bagi bahan bakar itu
sendiri.

c. Berfungsi Sebagai Alat Menurunkan Kecepatan Aliran Bahan Bakar


Fungsi yang ketiga dari filter bahan bakar mobil yang lainnya adalah
sebagai komponen yang berfungsi untuk menurunkan aliran kecepatan bahan
bakar yang akan disalurkan ke bagian atau ruang pembakaran pada mobil anda.

d. Berfungsi Agar Saringan Bahan Bakar Tidak tersumbat


Seperti yang sudah kita ketahui bersama, apabila saringan bahan bakar
tersumbat, maka tahanan di dalam aliran bahan bakar dalam salurannya akan
bertambah. Jika hal ini terjadi, maka akan mengakibatkan jumlah bahan bakar
yang di kirim ke komponen karburator mobil menjadi lebih banyak.

19. Pompa Bahan Bakar

Secara umum, fungsi fuel pump dalam sebuah kendaraan bermotor seperti
motor dan mobil, yaitu untuk memompa bahan bakar dari tangki menuju mesin
kendaraan bermotor. Bahan bakar yang ada di tangki penampungan akan dipompa
menuju ruang pembakaran. Di dalam ruang pembakaran, bahan bakar kemudian
berubah menjadi energi yang bisa membuat mesin kendaraan bermotor menyala.
Meski memiliki fungsi yang sama pada semua jenis kendaraan, proses pengaliran
bahan bakarnya berbeda-beda.

Pada mesin kendaraan yang menggunakan karburator, maka proses


pengalirannya yaitu bahan bakar mengalir dari tangki menuju ke karburator. Oleh
karena itu, fungsi fuel pump yaitu untuk memompa bahan bakar dari tangki ke
karburator. Sedangkan untuk kendaraan yang berjenis injeksi, proses pengaliran
bahan bakar yaitu dimulai dari tangki menuju injektor. Dengan demikian pompa
bensin berfungsi sebagai komponen yang memompa bahan bakar dari tangki menuju
injektor.
Selain dikategorikan berdasarkan fungsinya, pompa bensin juga dibedakan
berdasarkan cara kerjanya. Jenis-jenisnya yaitu pompa bensin mekanis dan pompa
bensin elektrik. Pompa bensin mekanis biasanya ditemukan pada mesin diesel.

20. Radiator Sirip Sirip

Sirip radiator berfungsi membantu core dalam pelepasan panas dari air menuju
ke udara. Karena berfungsi mendukung kinerja core, maka letak sirip radiator adalah
di tengah-tengahnya. Drain plus terletak di bawah radiator pada lower tank dan
berperan sebagai komponen penguras air pendingin

21. Reservoir

Pada dasarnya, fungsi reservoir tank adalah menjadi tangki cadangan air
radiator. Jadi di dalam reservoir tank juga terdapat air yang berguna untuk mendukung
kerja sistem radiator atau pendinginan mobil. Material reservoir tank sendiri terbuat
dari plastik dengan ukuran tertentu tergantung spesifikasi mobil. Dengan begitu maka
cocok untuk menjadi tempat penampungan sementara air radiator dari dalam mesin
yang nanti akan disalurkan kembali ke tempat asalnya dan mengalami pemuaian.
22. Silinder Head

· Sebagai Ruang Pembakaran


· Tempat Mekanisme Katup
· Sebagai Saluran Intake dan Exhaust
· Tempat Sirkulasi Oli
· Tempat Pemasangan Busi
· Sebagai Jalur Water Jacket

23. Roaker Arm

a. Membuka dan Menutup Katup Hisap

Fungsi pertama dari rocker arm adalah membuka dan menutup katup hisap
atau disebut juga intake valve. Pergerakan buka tutup dari katup hisap tidak
ditentukan sendiri oleh rocker arm. Pergerakannya dibantu oleh camlobe (nok) yang
ada di camshaft. Jadi saat camlobe mendorong rocker arm, maka secara otomatis akan
terjadi proses penekanan katup sehingga terbuka.
b. Membuka dan Menutup Katup Buang

Selain untuk membuka dan menutup katup hisap, rocker arm juga bisa
melakukannya untuk katup buang atau disebut juga exhaust valve. Secara proses buka
tutup sebenarnya sama saja dengan yang dilakukan pada katup hisap.

c. Memiliki Bentuk Berbeda-Beda


Bagi yang belum tahu, bentuk rocker arm sendiri sebenarnya berbeda-
beda. Ada yang memakai roller pada salah satu bagian ujungnya. Kemudian ada
juga yang hanya dibentuk seperti ganjalan sepatu. Sebenarnya kecocokan bentuk
rocker arm ini tergantung dari model yang ada dalam sistem valve trainnya.
Memiliki bentuk berbeda-beda bagi yang belum tahu, bentuk rocker arm sendiri
sebenarnya berbeda-beda. Ada yang memakai roller pada salah satu bagian
ujungnya. Kemudian ada juga yang hanya dibentuk seperti ganjalan sepatu.
Sebenarnya kecocokan bentuk rocker arm ini tergantung dari model yang ada
dalam sistem valve trainnya.

24. Cam Shaft

a. Pengatur Klep

Fungsi pertama dari poros nok adalah pengatur klep supaya sesuai dengan
sistem firing yang ada. Yang bertugas pada fungsi ini adalah bagian poros nok yang
paling berperan adalah cam lobe. Bagian dari poros nok ini memiliki desain lebih
lonjong dibandingkan bagian lainnya.

b. Pemutar Poros Distributor


Fungsi poros nok yang selanjutnya yakni untuk memutar sistem distributor
poros pada mesin secara keseluruhan. Perlu Anda ketahui bahwa fungsi poros nok
yang ini berlaku khusus untuk mesin mobil yang masih memakai distributor dalam
sistem firing ordernya.

c. Menggerakkan Fuel Pump


Fungsi camshaft berikutnya adalah sebagai alat penggerak fuel pump mesin
mobil. Saat ini tidak semua mobil menggunakan fuel pump dan khusus fungsi ini
berlaku untuk mesin mobil dengan fuel pump jenis mekanikal.

Secara umum, kegunaan fuel pump adalah untuk memasok bahan bakar ke bagian
karburator mobil. Seiring perkembangan teknologi, fungsi ini mulai beralih ke fuel
pump elektrik yang bergerak tanpa dorongan camshaft.

25. Starter

Penggunaan dinamo starter mobil ini dapat dipakai untuk pemutaran mesin
untuk pertama kalinya. Saat menghidupkan mesin kendaraan atau starter, maka
sebaiknya Anda melakukan pemijakan pada pedal kopling. Hal ini dilakukan agar
pengendara tidak lupa bahwa sebelum dilakukan starter mesin, gigi persneling harus
dalam kondisi netral. Pasalnya, mobil akan jalan langsung atau mental saat dilakukan
starter.

 Identifikasi Feature Keselamatan Aktif

JENIS KETERSEDIAAN
ABS TIDAK ADA
ACC TIDAK ADA
ESC TIDAK ADA
AEB TIDAK ADA
TPMS TIDAK ADA
LKA TIDAK ADA
PARKING ASSIST TIDAK ADA
AFS TIDAK ADA
BLIND SPOT MONITOR TIDAK ADA

 Identifikasi Feature Keselamatan Pasif

JENIS KETERSEDIAAN JUMLAH GAMBAR


SEAT BELT ADA 6

RANGKA ADA 1 -
AIRBAG TIDAK ADA - -
PILAR ADA 6

HEADREST ADA 6

RESTRAINT SYSTEM TIDAK ADA - -


CRASHBOX ADA 1 -

2. Check Engine, Chasis, dan Sensor


 Identifikasi Jenis engine, nama sensor
 Niai Parameter data
 Tampilan Grafik pada Scan Tool
3. Check body control dengan BCM serta scan tool
4. Check ABS/AEB/ESC apakah tersedia pada mobil tersebut
C. WULING
Wuling Air EV adalah kendaraan listrik pertama yang dikembangkan oleh
Wuling, dengan desain masa depan yang canggih. Dengan moto "Drive For A Green
Life," kendaraan buatan Indonesia ini menawarkan kenyamanan dalam berkendara,
penggunaan sehari-hari yang praktis, dan kemampuan pengisian daya di rumah.
Selain itu, kedua varian Air EV dilengkapi dengan inovasi canggih, perangkat
keselamatan lengkap, dan serangkaian fitur modern," kata Danang Wiratmoko, yang
merupakan Product Planning Wuling Motors.
Dari segi performa dan kapasitas baterai, Wuling Air EV ditenagai oleh motor
listrik berdaya maksimal 30 kW. Tenaga ini disalurkan melalui transmisi Single
Reduction Gear ke roda belakang. Sebagai sumber daya utama kendaraan kompak ini,
Wuling menggunakan baterai lithium ferro-phosphate (LFP) berkapasitas 17,3 kWh
untuk varian Standard Range yang memiliki jangkauan hingga 200 kilometer, dan
26,7 kWh untuk varian Long Range yang mampu mencapai jarak hingga 300
kilometer saat terisi penuh.
Desain eksterior futuristik Wuling Air EV tercermin dalam logo Illuminous
Wuling dan skema warna dual-tone minimalis. Berbagai fasilitas modern termasuk
Electric Power Window, Multifunction Steering Wheel, dan port pengisian USB juga
turut hadir. Wuling telah menyematkan kecerdasan inovatif Internet of Vehicle (IoV)
dan Wuling Indonesian Command (WIND) pada Air EV. Varian Long Range
dilengkapi dengan tambahan fitur seperti Integrated Floating Widescreen dengan layar
meter cluster berukuran 10,25 inci, layar head unit yang seukuran, keyless entry,
synthetic leather seat, Smart Start System, serta Extended Horizon LED DRL.
Untuk meningkatkan keselamatan berkendara dengan Air EV, Wuling
melengkapi kendaraan listrik kompak ini dengan beragam fitur keselamatan, termasuk
fitur aktif dan pasif. Ini mencakup dua airbag yang melindungi pengemudi dan
penumpang di baris depan, serta rangka kendaraan yang kuat. Selain itu, sistem
pengereman didukung oleh rem cakram di roda depan dan belakang, ABS, EBD,
TPMS, Sound Module for pedestrian Warning, serta ISOFIX. Varian Wuling Air EV
Long Range juga memiliki Electronic Stability Control (ESC) dan Electric Parking
Brake dengan AVH serta HHC.
1. Identifikasi Komponen, Feature Keselamatan Aktif dan Feature
Keselamatan Pasif
 Identifikasi Komponen Mobil Listrik Wuling Airev
1. Batere HV (High Voltage): Baterai utama kendaraan listrik.

Baterai HV, merupakan singkatan dari "Baterai Tegangan Tinggi" dalam bahasa
Inggris, adalah tipe baterai yang khusus dirancang untuk penyimpanan dan
generasi energi listrik dengan tegangan yang tinggi. Baterai HV secara umum
digunakan dalam aplikasi yang memerlukan daya listrik yang melebihi kapasitas
baterai konvensional. Baterai HV menjadi komponen utama dalam kendaraan
listrik (EV) maupun kendaraan listrik hibrida (PHEV), berfungsi sebagai
penyimpan energi listrik yang akan menggerakkan motor listrik serta memberikan
daya untuk berbagai sistem dalam kendaraan.
Socket Box Wuling Air EV, adalah kotak yang berisikan soket atau colokan
listrik, serta perangkat perlindungan elektrikal tipe AC GB/T, mampu
mengalirkan daya listrik sebesar 2.200 W.
2. Baterai HV umumnya menggunakan teknologi baterai yang berbeda dari baterai

Baterai HV, yang berbeda dari baterai konvensional seperti baterai ion litium,
dirancang khusus untuk menghasilkan dan menyimpan daya dengan efisiensi
pada tingkat tegangan yang tinggi. Selain itu, baterai HV seringkali dilengkapi
dengan sistem manajemen baterai yang canggih untuk memastikan penggunaan
yang aman dan meningkatkan umur pakai baterai tersebut.Batere LV (Low
Voltage): Baterai kecil yang digunakan untuk sistem lainnya.
Dalam Wuling Air Ev terdapat baterai LV yang diguanakan pada saat menyalakan
mobil sistem akan menyala dengan menggunakan daya baterai LV
3. Charger: Komponen yang digunakan untuk mengisi daya baterai.

Socket Box pada mobil Wuling Air EV ini berfungsi sebagai wadah colokan
listrik beserta perangkat perlindungan elektrikal. Jenis socket charging yang
digunakan adalah AC GB/T. Socket Box ini mampu mengalirkan daya listrik
sebesar 2200 W.
Charging Pillar pada fitur Easy Charging mobil Wuling Air EV telah dilengkapi

dengan charging gun, sehingga memungkinkan pengguna untuk langsung


menghubungkannya ke kendaraan listrik. Pillar ini memiliki kapasitas untuk
mengalirkan daya listrik hingga 7700 W. Untuk durasi pengisian menggunakan
Power Socket Box dengan daya 2,2 kW, model Long Range memerlukan waktu
lebih dari 11 jam untuk mengisi baterai dari 20% hingga 100%, sementara model
Standard Range memerlukan waktu sekitar 8,5 jam.

4. Inverter/Converter adalah komponen yang mengubah arus Inverter adalah

perangkat yang bertugas mengubah arus listrik dari baterai menjadi arus yang
dapat digunakan oleh motor listrik. Dalam mobil Wuling Air EV, terdapat
inverter yang melakukan konversi arus listrik dari DC (arus searah) menjadi AC
(arus bolak-balik). Arus AC yang dihasilkan oleh inverter digunakan untuk
menggerakkan motor traksi kendaraan. Selain itu, inverter dalam mobil Wuling
juga berperan dalam mengubah arus AC menjadi arus DC saat terjadi
pengereman regeneratif, sehingga arus tersebut dapat digunakan untuk mengisi
ulang baterai. Jenis inverter yang digunakan dalam mobil Wuling Air EV adalah
jenis bidirectional inverter.Motor listrik: Mesin yang menggerakkan kendaraan.

5. Motor traksi adalah komponen pada kendaraan listrik yang berfungsi


sebagai generator listrik. Komponen ini bertanggung jawab untuk
menggerakkan transmisi dan roda, dan oleh karena itu, dianggap sebagai
salah satu komponen paling krusial dalam mendukung kinerja kendaraan
listrik.
6. Penting untuk dicatat bahwa motor traksi mampu mencapai putaran
hingga 18.000 rotasi per menit (rpm). Jenis motor traksi yang paling

umum digunakan dalam kendaraan listrik adalah Motor Traction


Brushless DC (BLDC). Namun, kendaraan listrik berjenis Battery
Electric Vehicle (BEV) menggunakan Motor Traction berjenis Internal
Combustion Engine (ICE). BMS (Battery Management System): Sistem
pengelolaan baterai untuk memantau dan mengoptimalkan kinerja baterai.
Dalam Mobil Wuling AirEV, terdapat indikator manajemen baterai yang
menampilkan tegangan, arus, kapasitas baterai yang tersisa, dan jarak yang
dapat ditempuh dengan baterai.
7. Selain itu, BMS (Battery Management System) dalam Wuling memiliki
peran yang lebih luas. Selain mengelola indikator-indikator tersebut, BMS

juga bertanggung jawab untuk mengatur mode pengoperasian kendaraan,


seperti mode Normal, Eco, dan Sport. Setiap mode tersebut memiliki
karakteristik yang berbeda dalam penggunaan baterai, yang berpengaruh
pada kinerja dan efisiensi kendaraan.Coolant system: Sistem pendingin
untuk menjaga suhu baterai dan motor listrik.
Komponen mobil listrik dan fungsinya selanjutnya adalah thermal
cooling system. Komponen ini berfungsi sebagai pendingin suhu dan
memastikan kondisi suhu operasi agar selalu sesuai dengan tipe mesin yang
Anda pakai.
Tidak hanya itu, komponen ini juga bertugas untuk memastikan
kondisi motor traksi dan komponen elektronik lainnya selalu dalam suhu
yang normal meskipun mobil listrik digunakan dalam waktu cukup lama.
8. AC system: Sistem pendingin udara di kabin kendaraan.

Dalam kendaraan Wuling Air EV, terdapat sistem pendingin di depan kabin
yang memungkinkan pengguna untuk mengatur tingkat pendinginan sesuai
dengan kebutuhan mereka.

9. Brake system & Regenerative Braking


Sistem pengereman regeneratif dalam mobil listrik Wuling Air EV
memanfaatkan energi kinetik yang dihasilkan oleh putaran motor traksi.
Selama proses pengereman dan deselerasi, energi kinetik ini diubah menjadi
daya listrik yang dapat diisikan kembali ke baterai. Meskipun pengereman
regeneratif tidak sepenuhnya efektif dalam mengisi daya baterai, tetapi
fungsinya dapat membantu memperlambat penurunan kapasitas baterai selama
penggunaan kendaraan listrik.

Selain itu, pengereman regeneratif juga menghasilkan gaya dorong balik,


mirip dengan engine brake, yang membantu dalam fungsi pengereman. Di
dalam mobil Wuling Air EV, pengguna dapat mengatur tingkat regenerative
brake melalui head unit pada menu utama dengan memilih 'Energy Center' dan
kemudian menggeser tampilan layar hingga mencapai opsi 'Function Settings'.
 Identifikasi Feature Keselamatan Aktif
 Identifikasi Feature Keselamatan Pasif

1. Seat Belt

Mobil Wuling dilengkapi dengan 4 sabuk pengaman, dua di bagian depan (kiri
dan kanan) dan dua di bagian belakang (kiri dan kanan). Sabuk pengaman ini
memiliki fitur pretensi, yaitu mekanisme pengencangan yang berfungsi untuk
mencegah pengemudi dan penumpang terlempar ke depan saat terjadi
kecelakaan. Mekanisme pretensi ini aktif ketika terjadi kecelakaan serius atau
ketika airbag mengembang.

Selain itu, sabuk pengaman juga dilengkapi dengan retraktor pengunci yang
memungkinkan penumpang untuk tetap bergerak dengan nyaman di kursi mereka.
Retraktor ini menggunakan mekanisme penguncian inersia yang menjaga sabuk
tetap di posisinya saat dibutuhkan.Perlu diperhatikan bahwa kedua komponen ini
hanya dapat berfungsi secara efektif sekali. Setelah terjadi kecelakaan,
kemampuan pretensi dan retraktor sabuk pengaman untuk melindungi pengemudi
dan penumpang tidak akan optimal lagi, dan sabuk pengaman kain mungkin
menjadi lebih longgar setelah mobil mengalami kecelakaan. Oleh karena itu,

dalam kasus kecelakaan, penting untuk memeriksa dan jika perlu mengganti
komponen sabuk pengaman yang terlibat dalam insiden tersebut.Airbag / SRS
Airbag Restrain System

Airbag adalah fitur keselamatan yang dapat mengurangi cedera pada


pengemudi dan penumpang saat terjadi kecelakaan. Namun, airbag tidak
selalu aktif dalam setiap jenis kecelakaan, sehingga penting bagi pengemudi
untuk memahami kondisi di mana airbag akan aktif dan tetap menggunakan
sabuk pengaman sebagai langkah perlindungan utama.

Mobil Wuling dilengkapi dengan dua airbag yang terletak di bagian depan,
yaitu di kursi depan dan di tirai samping. Airbag akan aktif dalam kecelakaan
dengan benturan yang cukup serius, seperti tabrakan frontal atau diagonal
yang signifikan. Fungsinya adalah untuk memberikan perlindungan
tambahan terutama terhadap bagian kepala, leher, dan dada pengemudi dan
penumpang.

Airbag membantu melindungi tubuh pengemudi dan penumpang dari cedera


fatal dengan cepat mengembang setelah terjadi kecelakaan. Mereka
ditempatkan tidak hanya di bagian depan mobil, tetapi juga di bagian
samping untuk mencegah benturan pada kepala pengemudi dan penumpang
di sisi kendaraan.
2. Headrest

Mobil Wuling dilengkapi dengan 4 buah headrest yang terletak pada


setiap kursi mobil. Headrest merupakan bagian dari fitur keselamatan pasif yang
bertujuan melindungi kepala pengemudi dan penumpang agar tidak mengalami
benturan keras selama terjadi kecelakaan.

Fungsi headrest ini adalah untuk menahan dan menjaga kestabilan leher
saat terjadi benturan. Dalam situasi kecelakaan, tekanan yang mendorong tubuh
ke belakang dapat mengakibatkan cedera leher, terutama jika kursi tidak
memiliki sandaran kepala. Headrest membantu mencegah cedera leher dengan
memberikan penopang dan pelindung saat terjadi gaya tekan yang tiba-tiba.

2. Isofix

Mobil Wuling ini memiliki dua pasang sistem Isofix yang terletak di bagian
belakang jok kursi penumpang. Sistem Isofix adalah mekanisme khusus yang
dirancang untuk memudahkan pemasangan kursi keselamatan anak di dalam
kendaraan.
Fungsi Isofix adalah untuk menyediakan metode pemasangan kursi keselamatan
anak yang lebih aman dan lebih mudah. Dengan Isofix, kursi keselamatan anak
dapat terpasang dengan kuat pada titik-titik Isofix yang terletak di dalam
kendaraan, mengurangi risiko penggunaan kursi anak yang salah terpasang atau
kurang aman. Hal ini membantu melindungi anak-anak yang duduk di kursi
keselamatan dari cedera dalam kecelakaan lalu lintas. Isofix adalah standar
keselamatan yang banyak digunakan di berbagai negara dan telah terbukti efektif
dalam melindungi anak-anak di dalam kendaraan.Check Engine, Chasis, dan
Sensor
 Identifikasi Jenis engine, nama sensor
 Niai Parameter data

Parameter Item Unit Parameter


Performa AirEv 200 KM AirEv 300 KM
Tipe - Permanent Magnet Synchronous
Utama
Daya maksimum kW 30
Drive motor
Torsi maksimum N.m 110
Kecepatan rotasi r/min 7600
Berdasarkan maksimum
hasil dari Sistem pendingin - Pendingin udara
Mode kendali controller - Mode control vector
tabel ini,
Sistem pendingin - Pendingin udara
dapat ditarik controller
kesimpulan Kecepatan maksimum Km/jam 100
bahwa pada mobil listrik Wuling Air ev

Parameter Power Batery Assembly

Item Unit Parameter


AirEv 200 KM AirEv 300 KM
Kategori - Baterai LiFePO4
Tipe - Tipe Energi
Model dari Battery cell - IFP54173145-150Ah CB41
Voltase nominal dari V 3,2 3,2
battery cell
Berat kotor Kg 147 198
Energi total kWh 17,3 26,7
Total nominal voltase V 115 116
Nilai arus kapasitas AH 150 230
Nilai arus keluaran A 170 170
Parameter Kualitas Utama Kendaraan
Item Unit Parameter
AirEv 200 KM AirEv 300 KM
Kapasitas Penumpang Orang 4 4
Berat orang Kg 800 880
Berat Kotor kendaraan Kg 1060 1160
(GVW)
Parameter Cairan Utama

Parameter
Poin Spesifikasi
AirEV AirEV 300 KM
200
KM
Oli Reducer GL-5 75W-90 1.0±0.05L
Minyak rem DOT4 0.55L
A/C Refrigerant HFC-134a 300g±20g
Parameter Dimensi Kendaraan Utama

Item Unit Nilai Parameter


Panjang total mm 2974
Lebar total mm 1505
Total ketinggian (tanpa mm 1631
beban)
Jarak roda mm 2010
Tekanan Ban (kondisi dingin)

Model ban Item Tekanan Ban (unit:kPa)


Beban penuh
Roda Depan 230
145/70R12 Roda Belakang 250

 Tampilan Grafik pada Scan Tool


3. Check body control dengan BCM serta scan tool
Pengecekan Body Control Module (BCM) menggunakan alat pemindai (scan
tool) adalah prosedur standar yang sering dilakukan oleh teknisi otomotif
untuk memeriksa dan memverifikasi fungsi serta kemampuan BCM dalam
mengendalikan berbagai fitur pada kendaraan. Body Control Module (BCM)
pada mobil Wuling Air EV terletak di dalam ruang kabin kendaraan, tepatnya
di bawah bagian tengah dasbor, berdekatan dengan konsol tengah pengemudi.
Secara spesifik, BCM dipasang di bawah modul pengendali AC yang terletak
pada dasbor. BCM berbentuk kotak plastik berukuran sekitar 15 x 10 x 5 cm
dengan warna hitam. Kode komponen BCM pada Air EV adalah 095600-
6B000. Pemasangannya menggunakan braket untuk memastikan
keterpasangan yang kuat pada struktur mobil.

Posisi BCM ini sedikit berada ke samping kanan dari kursi pengemudi jika
dilihat dari posisi duduk normal di balik kemudi. Untuk mengaksesnya, panel
trim pada dasbor tengah perlu dilepas terlebih dahulu, sehingga akses ke area
di baliknya terbuka, dan BCM bisa dijangkau dengan jelas untuk keperluan
pemeriksaan atau penggantian jika diperlukan.
Berikut adalah beberapa fungsi umum yang dapat dikontrol oleh BCM melalui
alat pemindai (scan tool):Door Lock
Door lock atau kunci pintu berfungsi untuk mengunci dan membuka
pintu mobil. Sistem kunci pintu pada Wuling Airev dikendalikan secara
elektronik oleh Body Control Module (BCM). Saat tombol lock di pintu
pengemudi ditekan, sinyal dikirim ke BCM untuk mengaktifkan kunci semua
pintu. BCM kemudian mengirimkan sinyal ke actuator di setiap pintu untuk
menggerakkan mekanisme pengunci. Begitu juga saat tombol unlock ditekan,
BCM memerintahkan actuator di semua pintu untuk membuka kunci.
Selain itu, Airev juga dilengkapi remote keyless yang bisa
mengunci/membuka pintu dari jarak jauh. Perintah dari remote diterima BCM
yang kemudian mengaktifkan penguncian. Dengan kunci pintu elektrik yang
dikontrol BCM, penguncian pintu menjadi lebih praktis dan efisien.
Keamanan juga lebih terjamin karena terhubung dengan sistem immobilizer.
1. Wiper

Sistem wiper atau penyapu kaca depan berfungsi untuk membersihkan kaca
depan dari air hujan, kotoran, atau embun, sehingga memastikan pengemudi
memiliki penglihatan yang jernih saat berkendara. Pada mobil Wuling Air EV,
sistem wiper dikelola secara elektronik oleh Body Control Module (BCM).
Ketika pengemudi memutar switch wiper ke posisi yang diinginkan, sensor
input akan mengirimkan informasi ke BCM. Selanjutnya, BCM akan
mengirim sinyal ke motor wiper untuk mengatur kecepatan sesuai dengan
pilihan pengaturan. Terdapat beberapa pilihan kecepatan wiper yang dapat
diatur melalui switch, mulai dari kecepatan lambat hingga cepat.Wiper pada
Air EV juga dilengkapi dengan fitur intermiten yang membuat wiper bergerak
secara berkala sesuai dengan interval waktu yang ditetapkan oleh BCM. Selain
itu, terdapat mode otomatis yang mengaktifkan sensor hujan, sehingga
kecepatan wiper disesuaikan dengan intensitas hujan yang terdeteksi. Dengan
kendali elektronik yang diatur oleh BCM, performa wiper menjadi lebih
optimal dalam menjaga kaca depan tetap bersih, sehingga memaksimalkan
visibilitas pengemudi.Hazard
Hazard atau lampu bahaya berfungsi untuk memberi peringatan berupa sinyal
lampu blink/kedip kepada pengguna jalan lain saat kondisi darurat atau
berbahaya. Pada mobil Wuling Airev, sistem hazard dikontrol secara
elektronik oleh Body Control Module (BCM). Ketika tombol hazard ditekan
oleh pengemudi, sinyal akan dikirim ke BCM untuk mengaktifkan modul
hazard. BCM kemudian akan memberi sinyal pada relay untuk menghidupkan
lampu sein kiri dan kanan secara bergantian berkedip. Timing dan kecepatan
kedipan hazard sekitar 120 kali per menit. Saat tombol hazard ditekan
kembali, sinyal mati akan dikirim dan BCM mematikan kedipan lampu sein.
Dengan hazard, semua lampu sein mobil dapat digunakan untuk peringatan
bahaya agar pengemudi lain waspada. Hazard bermanfaat untuk meningkatkan
keselamatan saat mobil mogok, kecelakaan, atau kondisi berbahaya lainnya di
jalan.
2. Horn
Klakson atau horn merupakan komponen penting pada kendaraan yang
berfungsi untuk memberi peringatan bunyi kepada pengguna jalan lain. Sistem
klakson di mobil modern dikendalikan secara elektronik oleh Body Control
Module (BCM). Saat driver menekan tombol klakson di stang kemudi, sinyal
akan dikirim ke BCM yang kemudian mengaktifkan relay horn. Relay horn
berfungsi mengalirkan arus listrik dari baterai ke unit klakson, sehingga
menghasilkan bunyi. BCM bisa mengatur durasi bunyi klakson, misalnya
bunyi pendek saat ditekan sebentar dan bunyi panjang jika tombol klakson
ditekan terus. BCM juga memonitor kondisi sistem klakson, sehingga bisa
mendeteksi adanya masalah dan menampilkan peringatan pada panel
instrument jika klakson mati. Dengan kendali elektronik BCM, sistem klakson
mobil bekerja lebih pintar dan andal. Suara yang dihasilkan juga bisa
disesuaikan karakteristiknya untuk memberi peringatan yang lebih jelas bagi
pengguna jalan lain.
3. Head light

4. Sistem pencahayaan depan atau head light pada kendaraan modern dikontrol
secara elektronik oleh Body Control Module (BCM) untuk menghasilkan
fungsi dan visibilitas yang lebih baik. Saat driver memutar switch lampu ke
posisi ON, BCM akan memberi sinyal ke relay untuk mengalirkan daya listrik
ke lampu depan. Tingkat intensitas cahaya seperti lampu parkir, lampu
pengendaraan siang, dan lampu utama juga diatur BCM berdasarkan posisi
switch. Selain mengontrol ON/OFF, BCM juga mengatur fitur automatic
headlight, yaitu lampu yang menyala dan padam secara otomatis berdasarkan
kondisi cahaya sekitar. Sensor cahaya akan memberi input ke BCM, yang
kemudian mengaktifkan daya ke lampu bila tingkat cahaya rendah. BCM juga
bertanggung jawab dalam hal kedipan lampu, seperti saat memberi isyarat

belok atau lampu rem menyala. Dengan kontrol elektronik yang cerdas dari
BCM, performa sistem pencahayaan depan kendaraan menjadi lebih handal
dan efisien.Turn signal

5. Lampu sein atau turn signal berfungsi untuk memberikan isyarat arah belok
kiri atau kanan saat berkendara. Sistem lampu sein pada kendaraan modern
dikendalikan secara elektronik oleh Body Control Module (BCM). Saat
pengemudi menggerakkan tuas sein ke kiri atau kanan, input sensor akan
dikirim ke BCM. Kemudian BCM akan memberi sinyal pada relay untuk
menghidupkan lampu sein kiri atau kanan secara bergantian berkedip. BCM
mengatur timing kedipan lampu sein agar terjadi dalam frekuensi yang sudah
ditentukan. Jika ada masalah pada sistem lampu sein, BCM dapat mendeteksi
dan memberikan peringatan pada pengemudi melalui panel instrumen. BCM
juga mengatur indikator sein pada panel instrumen untuk menunjukkan
aktivasi fungsi sein ke kiri atau kanan. Dengan kendali elektronik BCM,
lampu sein bekerja lebih konsisten dan andal dalam memberikan isyarat arah
belok kepada pengguna jalan lain.Lighting
Pencahayaan interior atau lighting sangat penting untuk memberikan
visibilitas bagi pengemudi dan penumpang di dalam kendaraan. Sistem
pencahayaan interior seperti lampu kabin, lampu baca, lampu bagasi, dan
lampu kosmetik dikendalikan oleh Body Control Module (BCM) pada
kendaraan modern. Saat driver atau penumpang menekan tombol untuk
menghidupkan lampu tertentu, input sensor akan dikirim ke BCM. Kemudian
BCM akan memberikan sinyal pada relay terkait untuk mengalirkan daya
listrik ke lampu yang dimaksud. Tingkat kecerahan lampu juga dapat diatur
oleh BCM pada beberapa kendaraan. Selain itu, BCM juga bertugas untuk
mematikan lampu interior secara otomatis setelah kendaraan dimatikan dan
pintu dibuka, mencegah pemakaian baterai berlebihan. Dengan kendali
elektronik dari BCM, sistem pencahayaan interior kendaraan menjadi lebih
cerdas, nyaman dan efisien.
6. Brake lamp

Lampu rem atau brake lamp adalah lampu pada bagian belakang kendaraan
yang menyala ketika rem diinjak, berfungsi untuk memberi tahu pengendara di
belakang bahwa kendaraan akan melambat atau berhenti. Sistem lampu rem
pada kendaraan modern dikendalikan secara elektronik oleh Body Control
Module (BCM). Ketika sensor tekanan rem mendeteksi injakan rem, sinyal
akan dikirim ke BCM. Kemudian BCM akan memberikan sinyal pada relay
untuk mengalirkan arus listrik ke lampu rem, sehingga menyala dengan terang.
Intensitas cahaya lampu rem juga dapat diatur oleh BCM tergantung seberapa
dalam pedal rem diinjak. Saat injakan rem dilepas, BCM akan memutus aliran
listrik sehingga lampu rem padam kembali. Dengan kendali elektronik BCM,
respons lampu rem lebih cepat menyala dan redup sesuai kondisi pengereman,
sehingga dapat memberikan peringatan lebih baik kepada pengendara
lain.Power window
7. Power window atau kaca jendela elektrik adalah fitur yang memungkinkan
kaca jendela mobil diturunkan atau dinaikkan dengan menggunakan
tombol, tanpa harus memutar handle secara manual. Sistem power window
dikendalikan secara elektronik oleh Body Control Module (BCM). Saat
tombol power window ditekan, sinyal akan dikirim ke BCM yang kemudian
mensuplai daya listrik ke motor penggerak kaca pada pintu terkait. BCM
mengoordinasikan kerja motor power window untuk menurunkan atau
menaikkan kaca sesuai perintah. Kecepatan kaca diturunkan atau dinaikkan
juga diatur BCM. Untuk keamanan, BCM juga dapat mendeteksi benda
yang terjepit saat kaca ditutup dan kemudian menurunkan kaca kembali
secara otomatis. Dengan kendali elektronik BCM, sistem power window
bekerja lebih nyaman, aman, dan andal.Immobilizer
Immobilizer adalah sistem keamanan yang bertugas mencegah pencurian
kendaraan dengan membatasi fungsi mesin. Pada mobil Wuling Air EV,
immobilizer beroperasi dengan cara mengenali kode sandi yang dikirimkan
oleh chip transponder yang ada dalam kunci. Jika kode sandi kunci cocok,
immobilizer akan memberi instruksi kepada Engine Control Unit (ECU) untuk
mengaktifkan mesin. Sebaliknya, jika kode sandi tidak sesuai, ECU akan
membatasi pasokan bahan bakar ke mesin sehingga mesin tidak dapat
dihidupkan. Dengan kata lain, mesin hanya dapat dihidupkan jika kunci yang
benar digunakan. Immobilizer pada Air EV dikendalikan secara elektronik
melalui ECU immobilizer yang terintegrasi dengan Body Control Module
(BCM). Indikator yang berkedip pada panel instrumen akan menunjukkan
status aktifnya immobilizer. Dengan demikian, fungsi utama immobilizer
adalah memberikan lapisan keamanan tambahan dengan membatasi
penghidupan mesin kendaraan tanpa menggunakan kunci yang valid. Sistem
ini memberikan perlindungan tambahan bagi pemilik kendaraan terhadap
potensi pencurian.
4. Check ABS/AEB/ESC apakah tersedia pada mobil tersebut
D. AVANZA
1. Identifikasi Komponen, Feature Keselamatan Aktif dan Feature
Keselamatan Pasif
 Identifikasi Komponen Mobil Toyota Innova
 Identifikasi Feature Keselamatan Aktif
 Identifikasi Feature Keselamatan Pasif

2. Check Engine, Chasis, dan Sensor
 Identifikasi Jenis engine, nama sensor
 Niai Parameter data
 Tampilan Grafik pada Scan Tool
3. Check body control dengan BCM serta scan tool
4. Check ABS/AEB/ESC apakah tersedia pada mobil tersebut
E. DIESEL
Mesin diesel/motor diesel adalah jenis motor bakar torak yang biasanya disebut motor
pembakaran kompresi (compression ignition engine). Pembakaran yang terjadi dalam
ruang bakar dilakukan dengan cara menyemprotkan bahan bakar ke dalam silinder motor
yang terisi dengan udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi, sebagai akibat dari
proses kompresi (Muksin, 2014:2030). Perbedaan utama antara motor bensin dan motor
diesel adalah pembakaran pada motor bensin tidak dapat berlangsung bila campuran
udara dan bahan bakar tidak dinyalakan oleh bunga api dari busi. Piancastelli, et al.,
(2014:2496) menyatakan bahwa, pembakaran bahan bakar diesel tergantung pada tekanan
suhu, sifat bahan bakar dan karakteristik injeksi bahan bakar. Pada motor diesel yang
dikompresikan hanya udara saja, tekanan dan suhunya dapat tinggi sekali karena
perbandingan kompresinya tinggi. Tekanan dapat mencapai 35 atmosfer dan suhu
mencapai 5000C, bila perbandingan kompresi 20:1. Pada kondisi seperti ini, suatu
campuran udara bahan bakar dapat menyala dengan mudah dan akan terbakar (Muksin,
2014:2032). Terdapat 2 jenis mesin diesel yaitu mesin diesel konvensional dan mesin
diesel common rail, tetapi yang akan dibahas lebih dalam pada materi ini yaitu mesin
diesel common rail
 Mesin Common Rail
Mesin common rail adalah mesin yang bekerja dikontrol secara elektronik
dengan tekanan bahan bakar sekitar 30 Mpa sampai 180 Mpa pada supply
pump, kemudian tekanan bahan bakar akan dinjeksikan oleh injector yang
dikontrol sebuah engine control modul dengan memperhatikan nilai kalkulasi
dari berbagai sensor yang ada pada mesin (Denur, et al., 2016:32). Sistem
common rail digunakan bahan bakar bertekanan tinggi untuk memperbaiki
penggunaan bahan bakar yang ekonomis dan menambah kekuatan power
mesin, juga menindas vibrasi dan noise mesin (Toyota Astra Motor, 2004:05-
168).
 Prinsip Kerja Common Rail
Bahan bakar yang sudah dihisap oleh pompa minyak dari tangki solar dan
melalui saringan akan diteruskan atau dihisap oleh supply pump dan
dinaikkan tekanan hingga 30 Mpa sampai 180 Mpa, bahan bakar akan
ditekan ke common rail tube melalui pipa tekanan tinggi bisa mencapai 2.000
bar, Tekanan tinggi ini bertujuan agar menghasilkan kabut bahan bakar yang
baik dan merata. Sehingga akan menghasilkan pembakaran sempurna ketika
bertemu dengan udara terkompresi yang suhu dan tekanannya tinggi. Di rail
tube bahan bakar akan tertahan atau di simpan hingga tekanan 220 Mpa,
bahan bakar yang sudah bertekanan tinggi juga disalurkan ke injector dari rail
tube melalui pipa tekan tinggi (Denur, et al., 2016:32). Bahan bakar akan
diinjeksikan ke ruang bakar cylinder tergantung lamanya selenoid injector
mendapat perintah bekerja dari ECM (Denur, et al., 2016:32).
1. Identifikasi Komponen, Feature Keselamatan Aktif dan Feature
Keselamatan Pasif
 Identifikasi Komponen Mobil Toyota Innova
1. Inlet Manifold

Inlet manifold (manifold masukan) pada mesin diesel common rail adalah bagian
dari sistem pembakaran mesin diesel yang bertugas mengalirkan udara ke dalam ruang
bakar mesin. Mesin diesel common rail adalah jenis mesin diesel yang menggunakan
sistem penyemprotan bahan bakar dengan tekanan tinggi ke dalam ruang bakar
menggunakan sebuah "common rail" atau pipa umum. Inlet manifold pada mesin diesel
common rail memiliki peran kunci dalam memastikan bahwa udara yang masuk ke dalam
ruang bakar cukup bersih, terkompresi dengan baik, dan sesuai dengan kebutuhan
pembakaran yang efisien.

Efek Inlet Manifold mengalami kebocoran


a. Timbul suara mendesis
b. Mesin mobil breber saat dipacu
c. Mesin bergetar pada saat idling dan rpm rendah
d. Kebocoran water coolant mesin.
Fungsi Inlet Manifold
a. Sebagai saluran udara ke mesin
Udara yang berasal dari luar mobil dihisap masuk ke dalam silinder mesin. Udara ini
akan mengalir melalui beberapa bagian, mulai dari saringan
udara, throttle body, intake manifold, hingga terakhir masuk ke silinder mesin. Intake
manifold akan mengumpulkan seluruh udara bersih yang telah disaring lalu
mengalirkannya ke silinder mesin. Intake manifold inilah yang berperan membantu
mesin mendapatkan jumlah udara yang pas.
b. Mengatur aliran dan Volume udara sesuai keperluan mesin
Intake manifold juga berfungsi untuk mengatur aliran dan volume udara sesuai
keperluan mesin karena setiap mesin memiliki kebutuhan udara yang berbeda antara
satu dengan lainnya. Kebutuhan udara ini tergantung jenis mesin dan
spesifikasinya. Namun, fungsi ini hanya dapat berjalan maksimal pada mesin mobil
yang menggunakan variable intake manifold karena komponen ini memiliki katup
tambahan yang cara kerjanya langsung dikontrol ECU mesin. Dengan begitu, aliran
dan volume udara yang masuk ke setiap putaran mesin menjadi lebih merata.
c. Sebagai tempat untuk membuat campuran udara dan bahan bakar lebih homogen.
Campuran udara dan bahan bakar menjadi lebih homogen dimana akan mengalir
secara bersamaan di dalam intake manifold Sehingga menjadi seimbang. Dampaknya
yaitu tenaga mesin menjadi lebih baik.
d. Menciptakan turbulensi udara
Desain manifold dirancang untuk mengoptimalkan proses pembakaran yang terjadi
pada mesin. Desain ini mengalirkan aliran udara masuk dengan volume sesuai
Sehingga tercipta turbulensi yang akan mengalir sebelum masuk silinder ruang bakar.
Turbulensi berguna agar pencampuran udara dan bahan bakar lebih maksimal di
dalam silinder mesin.
e. Mengurangi getaran
Inlet manifold juga dapat membantu mengurangi getaran yang dihasilkan oleh proses
pembakaran. Ini dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan memperpanjang
umur mesin.

2. Cylinder Block/Engine Block


Engine block (blok mesin) pada mesin diesel common rail adalah komponen utama dari
mesin pembakaran internal. Mesin diesel common rail memiliki blok mesin yang pada
dasarnya mirip dengan mesin diesel konvensional. Blok mesin adalah bagian mesin yang
berfungsi sebagai kerangka utama yang menopang semua komponen mesin lainnya.

Komponen Engine Block


a. Silinder
b. Water jacket
c. Saluran minyak
d. Crankcase
e. Engine mouting
f. Gasket
g. Engine compartments holder
Fungsi Engine Block
a. Tempat piston bekerja
Saat bekerja, piston banyak menerima tekanan bersuhu tinggi dari proses pembakaran
campuran gas untuk diteruskan ke poros engkol atau crank shaft dan berputar. Untuk
mendinginkan blok silinder maka di sekeliling silinder dilengkapi dengan bidang
yang halus, datar dan licin. Gunanya adalah untuk memperlancar kinerja piston.
Selain itu, blok silinder harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap suhu tinggi.
b. Tempat sistem crackshaft
Sifatnya yang seperti pedal atau engkol sepeda yang membuat crankshaft bisa
mengembalikan piston ke atas hingga terbentuk energi putaran pada mesin. Sistem
crankshaft mengikutsertakan beberapa komponen selain piston, seperti poros engkol,
connecting rod dan flywheel.
c. Pengarah energi pembakaran
Energi yang dihasilkan dari proses pembakaran pada mesin mobil dinamakan energi
ekspektasi. Energi tersebut akan diarahkan oleh blok silinder untuk membantu kerja
piston dengan menggerakkan piston ke atas dan ke bawah. Caranya adalah di saat
pembakar sedang terjadi, maka piston akan terdorong sampai ke bawah. Saat proses
pembakaran tersebut selesai maka piston akan naik ke atas. Sirkulasi tersebut akan
terus berulang-ulang.
d. Mengatur temperature suhu komponen mesin
Sebagai pengatur dan penjaga suhu dari masing-masing komponen mesin mobil agar
terhindar dari terjadinya overheat. Selain dilengkapi dengan sela-sela untuk
mengalirkan cairan pendingin. Untuk mendinginkan blok silinder maka di sekeliling
silinder dilengkapi dengan sirip khusus yang terbuat dari logam yang bisa melepas
panas. Sirip ini berperan dalam melepaskan kalor panas dengan cepat.
e. Wadah saluran pelumas minyak
Peran oli di sini cukup penting agar gesekan yang terjadi antara piston atau silinder
dan blok silinder tidak menghasilkan suhu yang terlalu tinggi yang mengakibatkan
mesin cepat panas.
f. Tempat untuk menuliskan nomor mesin
Penulisan nomor mesin umumnya ditemukan pada bagian kanan blok mesin/silinder,
blok kampas kopling, dan starter pada sebelah kanan motor.

3. Exhaust Manifold
Exhaust manifold (manifold pembuangan) adalah komponen pada mesin diesel
common rail yang berperan dalam mengumpulkan buangan gas dari silinder-silinder
mesin dan mengarahkannya ke sistem pembuangan. Gas ini akan disaring pada katalis
dan muffler knalpot. Gas buang ini memiliki banyak kandungan berbahaya. Oleh karena
itu, penyaringan dimaksudkan untuk meminimalisir kandungan gas berbahaya yang
keluar dari knalpot. Sehingga, gas yang dilepas tidak menambah polusi udara. Manifold
pembuangan biasanya terbuat dari logam, seperti besi cor atau baja tahan karat, dan
berbentuk seperti pipa yang terhubung ke saluran pembuangan.

Fungsi Exhaust Manifold


a. Saluran gas buang dari mesin pembakaran
Komponen ini berfungsi sebagai saluran gas buang dari mesin pembakaran dengan
cara mengumpulkan gas sisa dari silinder-silinder mesin mobil. Lalu, gas akan
disalurkan ke exhaust sistem dan berlanjut ke muffler mobil. Jumlah komponen ini
berbeda pada setiap mobil tergantung pada banyaknya jumlah silinder mesin
mobil. Dengan adanya penyaringan ada komponen, kandungan gas buang yang
dikeluarkan sudah diminimalisir jumlahnya sehingga mobil lebih ramah lingkungan.
b. Meredam suara ledakan pada proses pembakaran
Ketika proses pembakaran sedang berlangsung, mesin akan mengeluarkan ledakan-
ledakan. Suara dari ledakan ini akan terdengar sangat nyaring jika tidak diredam oleh
komponen ini. Fungsi ini dapat mengurangi polusi udara dan suara yang bisa
disebabkan oleh suara ledakan mesin. Komponen ini akan terus bekerja selama mobil
dihidupkan.
c. Performa mesin mobil menjadi lebih efisien
Exhaust Manifold mampu membantu meningkatkan performa mesin mobil karena
dapat mengumpulkan dan menyalurkan gas buang sisa dari pembakaran. Jika gas
buang tidak disalurkan, kinerja mesin mobil akan mengalami penurunan. Laju mobil
bisa jadi lebih lambat. Saluran komponen ini juga perlu rutin dirawat kebersihannya
agar penyaringan gas buang berfungsi dengan baik.
4. Transmisi

Transmisi pada mesin diesel Common Rail adalah bagian integral dari kendaraan
bermesin diesel yang menggunakan teknologi Common Rail untuk penyemprotan bahan
bakar. Transmisi pada kendaraan diesel Common Rail biasanya terdiri dari beberapa jenis,
termasuk transmisi manual, otomatis, atau transmisi semi-otomatis, tergantung pada jenis
kendaraan dan preferensi pengemudi.

Fungsi Transmisi
1. Pemindahan Gigi
Transmisi memiliki berbagai gigi (biasanya lebih dari satu) yang dapat diubah oleh
pengemudi secara manual pada transmisi manual atau secara otomatis pada transmisi
otomatis. Pergantian gigi memungkinkan pengemudi untuk mengatur tingkat torsi
dan kecepatan roda yang sesuai dengan kondisi berkendara.
2. Meningkatkan Efisiensi
Dengan memilih gigi yang tepat, transmisi membantu meningkatkan efisiensi
penggunaan daya mesin. Ini memungkinkan mesin Common Rail untuk beroperasi
pada tingkat torsi yang optimal, yang mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi
gas buang yang tidak perlu.
3. Pengaturan Putaran Mesin
Transmisi memungkinkan pengemudi untuk mengatur putaran mesin dalam rentang
yang diinginkan. Ini penting karena mesin Common Rail sering memiliki puncak
torsi pada putaran mesin tertentu. Dengan demikian, transmisi dapat membantu
memastikan kendaraan beroperasi pada putaran mesin yang menguntungkan dalam
berbagai situasi.
4. Menghadapi Perubahan Kecepatan
Transmisi juga memungkinkan kendaraan untuk menghadapi perubahan kecepatan
dengan mulus. Ini termasuk percepatan dari berhenti, menjaga kecepatan konstan di
jalan datar, dan menangani penurunan kecepatan saat mengerem atau menghadapi
penurunan bukit.
5. Meningkatkan Kinerja
Transmisi dapat meningkatkan kinerja kendaraan, memungkinkan percepatan yang
lebih baik dan kemampuan mengatasi medan yang berbeda. Ini juga berkontribusi
pada kenyamanan berkendara dan keamanan.

 Identifikasi Feature Keselamatan Aktif


 Identifikasi Feature Keselamatan Pasif
 Komponen-Komponen Lain Pada Diesel Common Rail
 Rail Common Rail

Rail ini adalah pipa tekanan tinggi yang menyimpan bahan bakar sebelum disemprotkan
ke injector. Rail Common Rail adalah komponen pusat dalam sistem Common Rail.
 Injector Common Rail

Injector Common Rail adalah komponen yang menyemprotkan bahan bakar ke dalam
ruang bakar dengan presisi tinggi. Setiap silinder biasanya memiliki injector Common
Rail terpisah.
 Pompa Bahan Bakar
Pompa ini bertanggung jawab memompa bahan bakar ke dalam rail Common Rail dengan
tekanan tinggi.
 Sensor Tekanan Rail

Sensor ini mengukur tekanan bahan bakar dalam rail Common Rail dan memberikan
informasi penting untuk mengendalikan penyemprotan bahan bakar.
 High Pressure Pump
Pompa tekanan tinggi (pompa tekanan tinggi) pada sistem common rail adalah komponen
yang sangat penting dalam mesin diesel common rail. Fungsinya adalah untuk
menyediakan tekanan tinggi yang diperlukan untuk menyemprotkan bahan bakar dengan
presisi ke dalam silinder-silinder mesin.
 Solenoid Rail
Solenoid ini mengontrol aliran bahan bakar ke dalam rail Common Rail dan
memungkinkan untuk mengatur tekanan bahan bakar.
 Turbocharger

Turbocharger adalah komponen yang sering digunakan dalam mesin diesel common rail
untuk meningkatkan kinerja mesin dengan meningkatkan jumlah udara yang masuk ke
silinder. Ini adalah bagian penting dalam sistem common rail karena membantu
meningkatkan efisiensi pembakaran, meningkatkan tenaga, dan mengurangi emisi
 Filter Bahan Bakar
Filter bahan bakar digunakan untuk menyaring bahan bakar sebelum mencapai sistem
Common Rail dan injector untuk mencegah partikel kotoran dan kontaminan merusak
komponen tersebut.
 Sistem Elektronik Pengendali

Mesin Common Rail umumnya dilengkapi dengan unit kontrol mesin (ECU) yang
mengatur semua komponen dengan menggunakan program komputer. ECU menerima
informasi dari berbagai sensor dan mengontrol solenoid serta aktuator lainnya untuk
mengoptimalkan pembakaran dan kinerja mesin.
 Pipa Bahan Bakar

Pipa-pipa bahan bakar menghubungkan komponen-komponen seperti rail Common Rail,


pompa bahan bakar, dan injector untuk mengalirkan bahan bakar dari tempat
penyimpanannya ke tempat penyemprotan di ruang bakar.
 Sistem Penyaringan Udara
Mesin Common Rail juga menggunakan sistem penyaringan udara untuk memastikan
udara yang masuk ke mesin bersih dan bebas dari debu dan partikel.
 Komponen Mesin

Selain komponen Common Rail, mesin juga memiliki komponen internal seperti piston,
silinder, klep, crankshaft, camshaft, dan lain-lain yang mendukung proses pembakaran.

Komponen-komponen ini bekerja sama untuk mengoptimalkan efisiensi dan kinerja mesin
diesel Common Rail serta mengurangi emisi gas buang. Mesin Common Rail dikenal karena
kemampuannya memberikan pembakaran yang lebih efisien dan pengendalian emisi yang
lebih baik.

2. Check Engine, Chasis, dan Sensor


 Identifikasi Jenis engine, nama sensor
1. Jenis Engine
Sebuah mesin diesel Common Rail adalah mesin diesel yang menggunakan teknologi
Common Rail untuk sistem penyemprotan bahan bakar. Mesin Common Rail memiliki
beberapa komponen umum, termasuk sensor dan aktuator yang digunakan dalam
pengoperasiannya.

Jenis Engine yang digunakan pada praktikum adalah Common Rail Diesel Engine Trainer
(Innova 2KD-FTV)
Jenis mesin ini menggunakan sistem Common Rail untuk mengontrol penyemprotan bahan
bakar ke dalam ruang bakar. Sistem Common Rail mengacu pada pipa atau rail yang
menyimpan bahan bakar dengan tekanan tinggi dan mengirimkannya ke injector sesuai
kebutuhan.

Tabel Spesifikasi Common Rail Diesel Engine

2. Sensor-sensor pada Common Rail Diesel Engine


a. Sensor CKP atau Crankshaft Position Sensor
Sensor ini merupakan sensor yang penting sekali pada teknologi common rail. Sensor
CKP memiliki fungsi mengirimkan data posisi sudut poros engkol. Data tersebut akan
memiliki terjemahan bahwa piston sedang berada pada titik mati atas atau titik mati
bawah. Sensor CKP juga sekaligus untuk mengetahui putaran mesin yang sedang
terjadi. Kebanyakan sensor CKP menggunakan tipe efek Hall tetapi tidak sedikit juga
sensor CKP tipe induksi. Posisi sensor ada di sekitar poros engkol, biasanya bagian
depan atau belakang poros engkol.
b. Sensor CMP atau Camshaft Position Sensor
Sensor kedua adalah sensor CMP. Fungsi dari sensor ini adalah mengetahui posisi
sudut camshaft atau noken as. Data hasil dari sensor kemudian akan melalui proses
pengolahan data pada ECU. Dari sensor CMP kita dapat mengetahui langkah yang
sedang berlangsung pada tiap silinder yakni langkah hisap, kompresi, usaha dan
langkah buang. Sensor CMP terletak pada kepala silinder mobil.
c. Sensor Tekanan Bahan Bakar atau Fuel Pressure Sensor
Fungsi sensor tekanan bahan bakar adalah untuk mengetahui seberapa besar tekanan
bahan bakar pada common rail.
d. Sensor Pedal Gas atau Accelerator pedal position sensor
Sensor ini berfungsi mengetahui berapa besar sudut pedal gas saat pengemudi
melakukan injakan pedal gas.
e. Sensor ECT atau WTS (water coolant temperature sensor).
Sensor ini mendeteksi seberapa tinggi temperatur air radiator dalam sistem
pendinginan mesin. Biasanya terletak pada blok silinder atau kepala silinder dan
langsung terhubung dengan galeri air atau coolant sistem pendingin.
f. Sensor IAT atau Intake Air Temperatur
Sensor ini bertugas untuk mengetahui seberapa tinggi temperatur udara yang akan
masuk ke dalam bakar. Sensor ini terletak pada intake manifol atau pada saluran
udara masuk.
g. Sensor MAF atau Mass Air Flow Sensor
Sensor MAF akan mendeteksi seberapa besar massa udara yang akan masuk ke dalam
mesin.

3. Aktuator pada Common Rail Diesel Engine


a. Injector
Aktuator ini mengontrol penyemprotan bahan bakar ke dalam ruang bakar. Setiap
silinder biasanya memiliki injector Common Rail terpisah. Mereka terletak di kepala
silinder mesin.
b. Solenoid Rail
Aktuator ini mengendalikan aliran bahan bakar ke rail Common Rail. Solenoid ini
biasanya terletak di dekat rail Common Rail.
c. EGR Valve (Exhaust Gas Recirculation)
Jika mesin memiliki sistem EGR, aktuator ini mengendalikan aliran gas buang yang
dikembalikan ke sistem inlet. Lokasinya dapat bervariasi tergantung pada desain
mesin.

A. Pengoperasian Scan tool dan nilai parameter data (data stream)


Penggunaan scan tool atau alat pemindai kendaraan adalah cara yang efektif untuk membaca
dan mendiagnosa masalah pada kendaraan modern yang dilengkapi dengan sistem kendali
elektronik. Berikut langkah-langkah umum untuk mengoperasikan scan tool:
1. Persiapan Alat
Pastikan scan tool sudah dalam kondisi baik dan terpasang dengan benar.
Hubungkan scan tool ke port OBD-II (On-Board Diagnostics) kendaraan. Port OBD-II
biasanya terletak di bawah dasbor kendaraan di dekat kemudi atau di dekat kaki
pengemudi.
2. Hidupkan Kendaraan
Nyalakan kendaraan dan pastikan mesin berjalan dalam kondisi normal.
3. Navigasi Menu
Layar scan tool akan menampilkan berbagai opsi dan menu. Navigasikan layar dengan
menggunakan tombol atau layar sentuh,
4. Pilih fungsi
Pilih opsi yang sesuai dengan tujuan Anda. Biasanya, Anda dapat memilih untuk
membaca kode kesalahan (DTC), menghapus kode kesalahan, melihat data aliran hidup,
dan melakukan fungsi diagnostik lainnya.
5. Baca kode kesalahan
Pilih opsi untuk membaca kode kesalahan. Scan tool akan menghubungkan dengan sistem
kendali elektronik kendaraan dan menampilkan kode kesalahan yang terkait dengan
masalah kendaraan. Catat atau tangkap kode kesalahan ini.
6. Interpretasi kode kesalahan
Menginterpretasikan kode kesalahan untuk menentukan masalah apa yang sedang terjadi.
Anda dapat merujuk ke buku petunjuk yang disertakan dengan scan tool atau mencari
informasi kode kesalahan di internet.
7. Melakukan pemeliharaan
Memperbaiki masalah sendiri berdasarkan informasi yang Anda dapatkan dari kode
kesalahan.
8. Hapus kode kesalahan
Jika Anda telah memperbaiki masalah atau ingin menghapus kode kesalahan setelah
perbaikan, Anda dapat memilih opsi untuk menghapus kode kesalahan menggunakan scan
tool.
9. Penyimpanan data
Beberapa scan tool memungkinkan Anda untuk menyimpan data diagnostik dan hasil
pemindaian.
10. Matikan kendaraan dan matikan scan tool
Setelah selesai menggunakan scan tool, matikan kendaraan dan matikan scan tool.
Lepaskan koneksi dari port OBD-II.

Hasil Nilai Parameter Data


Berikut merupakan nilai parameter data yang ada pada scan tool untuk engine stand diesel
common rail :

Current Data Name Value Unit MIN MAX


Coolant Temperature 48 °C 45,0 48,0
Manifold Air Pressure 191 kPa 191,0 191,0
Engine Revolution Speed 757 rpm 757,0 776,0
Vehicle Speed 0 Km/h 0,0 0,0
Intake Air 34 °C 33,0 35,0
Mass Air Flow (MAF) 18,51 gm/s 15,3 20,0
Injector Volume 6,37 mm3 6,4 6,9
Injection Time 0,6 degCA 0,6 0,6
Fuel Temperature 35 °C 35,0 35,0
Accelerator Position 15,9 % 15,9 15,9
Throttle position 181 step 181,0 181,0
Common Rail Pressure 29 Mpa 28,0 29,0
Pump VCN Angle 32 degCA 32,0 32,0
Main Injection / Pilot On
Main Injection / pilot Off
Pilot Injection
Ambient Temperature Sensor
Injection Volume feedback #1
Injection Volume feedback #2
Injection Volume feedback #3

Current Data
Beberapa gambar dibawah merupakan hasil deteksi common rail dan menghasilkan beberapa
data seperti pada beberapa gambar dibawah.
Hasil Scan DTC

Pada scan DTC dihasilkan suatu deteksi alat dengan hasil terdapat kerusakan berupa P1520
Stop Light Switch Circuit
Penjelasan
Kode masalah P1520, yang sering ditampilkan sebagai "P1520 Stop Light Switch
Circuit " adalah kode masalah diagnostik (DTC) yang terkait dengan sirkuit sakelar lampu
berhenti kendaraan. Arti spesifik dari kode ini dan langkah-langkah diagnostiknya mungkin
sedikit berbeda tergantung pada merek dan model kendaraan Anda, serta tahun
pembuatannya. Secara umum, kode P1520 mengindikasikan adanya masalah pada sakelar
lampu sen atau sirkuitnya.
Kode P1520 menunjukkan bahwa ada masalah pada sirkuit sakelar lampu berhenti.
Sakelar ini biasanya dipasang pada rakitan pedal rem dan bertanggung jawab untuk
mengaktifkan lampu rem ketika Anda menekan pedal rem.
Penyebab Umum
1. Saklar Lampu Rem Rusak
Penyebab paling umum adalah saklar lampu rem yang tidak berfungsi. Sakelar ini
mungkin macet, rusak, atau tidak dapat disetel.
2. Masalah Pengkabelan
asalah pada kabel atau koneksi yang terkait dengan sakelar lampu sen dapat memicu kode
ini. Kabel yang rusak atau berkarat dapat mengganggu sirkuit.
3. Sensor Posisi Pedal Rem
Beberapa kendaraan menggunakan sensor posisi pedal rem bersama dengan sakelar
lampu berhenti. Kerusakan pada sensor ini juga dapat menyebabkan kode P1520.
Gejala Kerusakan
Lampu Check Engine Light (CEL) atau Malfunction Indicator Lamp (MIL)
menyala.Lampu rem tidak berfungsi atau berperilaku tidak normal (tetap menyala saat pedal
tidak diinjak atau tidak menyala saat pedal diinjak). Kemungkinan masalah pada sistem cruise
control kendaraan atau sistem keselamatan lainnya yang bergantung pada input pedal rem.
Diagnosis dan Perbaikan
1. Memindai Kode: Gunakan pemindai OBD-II untuk mendapatkan kode masalah
diagnostik spesifik, termasuk P1520. Ini akan membantu Anda menentukan masalahnya.
2. Periksa Sakelar Lampu Stop: Periksa sakelar lampu berhenti untuk memeriksa kerusakan
fisik atau ketidaksejajaran. Sesuaikan atau ganti sakelar jika perlu.
3. Periksa Kabel dan Koneksi: Periksa kabel dan koneksi di sirkuit sakelar lampu berhenti
untuk mengetahui adanya kerusakan, korosi, atau koneksi yang longgar. Perbaiki atau
ganti komponen yang rusak sesuai kebutuhan.
4. Hapus Kode: Setelah mengatasi masalah, gunakan pemindai untuk menghapus kode
masalah dan menyetel ulang MIL.
5. Menguji Lampu Rem: Pastikan bahwa lampu rem sekarang berfungsi dengan benar.
6. Uji Coba: Bawa kendaraan untuk test drive untuk memastikan bahwa masalah telah
teratasi dan CEL atau MIL tetap mati.
`

B. Identifikasi closed loop dan open loop melalui karakteristik sensor AFR/Oksigen dan freeze
frame data

Dalam mesin diesel Common Rail, closed loop dan open loop mengacu pada dua mode
operasi yang berbeda dalam pengendalian penyemprotan bahan bakar dan pemantauan AFR
(Air-Fuel Ratio). Mode operasi ini berfungsi untuk mengoptimalkan kinerja dan emisi mesin.
Identifikasi closed loop dan open loop dalam mesin diesel Common Rail dapat melibatkan
karakteristik sensor AFR dan tindakan berikut:
Closed Loop :
1. Sensor AFR Aktif
Dalam mode closed loop, sensor AFR (Air-Fuel Ratio) akan aktif dan terus memantau
komposisi gas buang untuk mengukur AFR aktual. Sensor AFR pada mesin diesel
Common Rail adalah bagian penting dari sistem Common Rail yang membantu
mengendalikan penyemprotan bahan bakar.
2. Koreksi terus menerus
Dalam mode closed loop, kendaraan akan terus-menerus mengukur AFR aktual yang
dikeluarkan oleh mesin dan membandingkannya dengan AFR yang diinginkan. Sensor
AFR akan mendeteksi perbedaan dan memberi tahu sistem kontrol.
3. Perubahan dalam Respons Sensor
Respons sensor AFR akan terus berubah saat mesin berusaha untuk mempertahankan
AFR mendekati target yang diinginkan. Ini mungkin menghasilkan fluktuasi seiring
dengan perubahan beban mesin atau kondisi operasi lainnya.
4. Stabilitas AFR
Dalam mode closed loop, sistem kendaraan berusaha menjaga AFR dekat dengan nilai
target yang diinginkan, yang biasanya disesuaikan dengan kondisi operasi tertentu untuk
mengoptimalkan efisiensi dan mengurangi emisi.
Open Loop :
1. Sensor AFR Stabil
Dalam mode open loop, sensor AFR mungkin tetap pada nilai yang relatif stabil atau
tidak mengalami fluktuasi yang signifikan. Ini karena sistem tidak terlalu bergantung
pada umpan balik sensor AFR selama mode open loop.
2. Tidak ada koreksi terus menerus
Dalam mode open loop, sistem kontrol mesin dapat mengabaikan umpan balik dari sensor
AFR dan mengandalkan data dari sensor lain, seperti sensor tekanan udara atau sensor
suhu, untuk mengontrol penyemprotan bahan bakar. Ini sering terjadi saat mesin
beroperasi dalam kondisi yang stabil.

3. Umpan Balik Terbatas


Mode open loop sering digunakan saat mesin berada dalam kondisi yang lebih stabil,
seperti ketika mesin sudah hangat atau dalam keadaan yang berulang. Dalam situasi ini,
sensor AFR mungkin tidak berkontribusi banyak pada perubahan AFR.

 Niai Parameter data

Freeze Frame Data


Data freeze frame (disebut juga frame data) dalam konteks mesin diesel Common Rail
adalah data yang diambil oleh sistem kendali kendaraan saat terjadi kejadian yang memicu
penyalaan lampu MIL (Malfunction Indicator Lamp) atau Check Engine Light. Freeze frame
data memberikan gambaran tentang kondisi kendaraan saat DTC (Diagnostic Trouble Code)
atau kode kesalahan dihasilkan, yang membantu dalam mendiagnosa masalah.
1. Kode Kesalahan (DTC)
Freeze frame data mencakup kode kesalahan yang dihasilkan oleh sistem kendali
kendaraan.
Pada Diesel Common Rail yang menjadi bahan praktikum kami terdapat kode kesalahan
“P1520 Stop Light Switch Circuit”
2. Ketika DTC Terjadi
Freeze frame data akan memberi tahu Anda waktu atau kondisi saat DTC dihasilkan. Ini
termasuk informasi seperti kecepatan kendaraan, putaran mesin, suhu pendingin mesin,
posisi throttle, tekanan udara, suhu udara masuk, dan banyak lagi.
3. Nilai Sensor
Data akan mencakup nilai-nilai sensor yang relevan pada saat DTC dihasilkan. Ini bisa
termasuk nilai-nilai sensor AFR (Air-Fuel Ratio), tekanan turbocharger, suhu pendingin
mesin, tekanan rail Common Rail, dan banyak lagi.

4. Kecepatan Kendaraan
Freeze frame data akan memberi tahu Anda seberapa cepat kendaraan bergerak pada saat
DTC dihasilkan. Informasi ini penting untuk mendiagnosa masalah yang mungkin terkait
dengan kondisi perjalanan.
5. Putaran Mesin
Data akan mencakup informasi tentang putaran mesin pada saat DTC dihasilkan. Ini
dapat membantu dalam mendiagnosa masalah yang berkaitan dengan kinerja mesin.
Putaran mesin yang terjaid ketika praktikum yaitu 750 rpm
6. Posisi Throttle
Freeze frame data mencakup posisi throttle atau akselerator pada saat DTC terjadi. Ini
adalah informasi penting untuk menilai apakah DTC terkait dengan kontrol akselerator.
Posisi Throttle pada saat praktikum yaitu 181 kali
7. Suhu Air Masuk dan Suhu Coolant
Informasi ini membantu dalam mendiagnosa masalah yang berkaitan dengan sistem
pendingin dan masukan udara ke mesin.
Coolant temperature pada saat praktikum yaitu 70°C

Currennt Data dari Beberapa Penjelasan Diatas


C. Pengukuran tahanan sensor/actuator
Pengukuran tahanan actuator (aktuator) pada sistem Common Rail diesel merupakan langkah
diagnostik yang dapat membantu mengidentifikasi masalah dalam komponen ini. Actuator
dalam konteks Common Rail biasanya mengacu pada komponen yang mengendalikan
tekanan bahan bakar dalam rail Common Rail, yang merupakan bagian kunci dalam
penyemprotan bahan bakar yang presisi.

 Tampilan Grafik pada Scan Tool


 Hasil karakteristik grafik sensor/actuator
Pada beberapa grafik diatas menggambarkan adanya perubahan setiap bagian apabila terjadi
perubahan kondisi pada mesin diesel common rail. Perubahan tersebut akan dapat diketahui
ketika menggunakan bantuan alat scan tools untuk diketahui data grafik yang tertera. Apabila
terjadi suatu perubahan yang signifikan atau tidak masuk akal, kemungkinan terdapat
beberapa komponen yang sedang bermasalah dan harus dilakukannya perbaikan/maintence.

Pada gambar diatas, kami menggunakan sampel data dari vehicle speed, MAF, Injection time,
dan Injection Volume. Pemilihan data yang akan dilakukan analisis terhadap grafiknya bisa
dipilih bebas sesuai dengan kebutuhan.

Hasil uji dengan memanfaatkan scan tools yaitu memmeroleh hasil dengan MAF, injection
time, dan injection volume terjadi peningkatan ketika Engine Diesel Stand Common Rail
digas secara perlahan dan akan kembali normal/mendatar ketika tidak adanya pengaruh
penambahan gas.
D. Percobaan Active Data
Dalam melakukan percobaan active data, memerlukan perangkat pemantauan yang
memungkinkan Anda mengamati data ini secara real-time saat kendaraan beroperasi.
Biasanya, alat pemantauan OBD-II (On-Board Diagnostics) atau alat pemindai kendaraan
sering digunakan untuk tujuan ini. Data ini dapat digunakan untuk mendiagnosa masalah atau
bahkan untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan dalam sistem Common Rail untuk
memaksimalkan kinerja dan efisiensi.

Parameter yang dapat diamati :


1. Tekanan Rail common rail
Tekanan Rail pada diesel common rail sebesar 29
2. Suhu Bahan Bakar
Pada gambar diatas suhu bahan bakar sebesar 41 derajat celcius
3. Putaran Mesin (RPM)
Putaran mesin yang terjadi pada gambar diatas yaitu sebesar 750 rpm
4. Tekanan Udara Masuk (MAF)
Tekanan udara masuk pada gambar diatas sebesar 18,18
5. Tegangan dan Arus Sistem Elektronik
6. Sensor AFR
7. Posisi Throttle
Posisi throttle pada diesel common rail yaitu 181
8. Kinerja Injector
9. Emisi Gas Buang
10. Data ECU (Engine Control Unit)

3. Check body control dengan BCM serta scan tool


4. Check ABS/AEB/ESC apakah tersedia pada mobil tersebut

Anda mungkin juga menyukai