Toyota Innova
Mobil Toyota Innova adalah sebuah kendaraan multipurpose yang dirancang
untuk mengakomodasi sejumlah penumpang dan muatan. Berikut deskripsi singkat
tentang Toyota Innova beserta komponen mesin utamanya, sensor, dan fitur
keselamatan yang umumnya terdapat pada model-modelnya:
1. Mesin Utama:
Toyota Innova umumnya dilengkapi dengan beragam pilihan mesin, tetapi
mesin yang paling umum adalah mesin bensin atau diesel dengan kapasitas silinder
yang berbeda-beda. Mesin ini menghasilkan tenaga yang cukup untuk
menggerakkan mobil dengan baik. Beberapa komponen mesin utama yang
umumnya terdapat dalam Innova meliputi mesin, transmisi, sistem pembakaran, dan
komponen lainnya yang mendukung kinerja mesin.
2. Sensor:
Mobil Innova modern biasanya dilengkapi dengan berbagai jenis sensor untuk
meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengemudi dan penumpang. Beberapa
sensor yang umumnya terdapat pada Innova meliputi:
- Sensor Parkir: Sensor parkir atau kamera mundur membantu pengemudi dalam
parkir dengan memberikan peringatan visual atau suara saat mendekati objek di
sekitar mobil.
- Sensor Keselamatan: Innova dapat dilengkapi dengan sensor keselamatan
seperti sensor pengereman darurat, sensor penjaga jarak, dan sensor penandaan
jalur untuk meningkatkan keselamatan dalam berkendara.
3. Fitur Keselamatan:
Innova umumnya dilengkapi dengan berbagai fitur keselamatan untuk
melindungi pengemudi dan penumpang. Beberapa fitur keselamatan yang biasanya
ada pada Innova meliputi:
- Sistem Rem Anti-Lock (ABS): Mencegah roda terkunci selama pengereman
mendadak.
- Electronic Stability Control (ESC): Membantu menjaga stabilitas mobil saat
mengemudi dalam kondisi jalan yang licin atau berbahaya.
- Airbag: Mobil Innova biasanya dilengkapi dengan airbag pengemudi dan
penumpang depan untuk melindungi penumpang dalam kecelakaan.
- Sabuk Pengaman: Seluruh kursi biasanya dilengkapi dengan sabuk pengaman,
termasuk sabuk pengaman tiga titik untuk semua penumpang.
Sangat penting untuk diingat bahwa spesifikasi dan fitur Innova dapat berbeda
tergantung pada model dan tahun pembuatan, jadi pastikan untuk memeriksa
panduan pengguna atau spesifikasi resmi dari produsen atau dealer mobil untuk
informasi yang lebih terperinci tentang model spesifik.
1. Identifikasi Komponen, Feature Keselamatan Aktif dan Feature
Keselamatan Pasif
Identifikasi Komponen Mobil Toyota Innova
1. Mesin Utama Innova
2. Manifold
Manifold pada Toyota Innova adalah bagian dari sistem knalpot dan
pembakaran mesin. Intake manifold adalah bagian dari sistem masuk udara
pada mesin. Fungsinya adalah untuk mengarahkan udara bersih ke dalam
mesin untuk mencampurkannya dengan bahan bakar dan mengatur aliran
udara ke ruang pembakaran. Intake manifold pada Toyota Innova terhubung
ke throttle body dan sumber udara bersih, seperti filter udara. Manifold ini
juga sering dilengkapi dengan sensor untuk mengukur tekanan dan suhu
udara yang masuk ke mesin.
Manifold pada Toyota Innova sangat penting untuk kinerja mesin dan
emisi yang optimal. Peran mereka adalah mengatur aliran udara dan gas
buang yang memasuki dan meninggalkan mesin. Pemahaman yang baik
tentang manifold dan pemeliharaannya dapat membantu memastikan mesin
berfungsi dengan baik dan emisi gas buang tetap dalam batas yang sesuai
dengan regulasi emisi
3. Engine Blok
7. Filter Bensin
Filter bahan bakar pada Toyota Innova adalah salah satu komponen
kunci dalam sistem bahan bakar yang berfungsi menyaring kotoran, partikel,
dan kotoran dari bahan bakar sebelum mencapai mesin. Filter bahan bakar
penting untuk menjaga mesin berfungsi dengan baik dan mencegah
kerusakan pada komponen mesin yang lebih sensitif.
8. Filter Udara
DPS (Digital Power Steering) pada Toyota Innova merujuk pada sistem
kemudi daya digital. Sistem ini adalah salah satu komponen penting dalam
kendaraan yang memungkinkan pengemudi untuk mengendalikan mobil
dengan lebih mudah. Sistem kemudi daya digital adalah evolusi dari sistem
kemudi konvensional yang menggunakan pompa hidrolik.
1. Pilar A adalah pilar yang terletak di dekat depan mobil, di antara jendela
depan dan pintu depan. Pilar ini adalah pilar terdepan dan memberikan
dukungan struktural untuk atap kendaraan. Ini adalah pilar yang paling
umum dilihat ketika Anda memasuki mobil dari sisi pengemudi atau
penumpang depan.
2. Pilar B adalah pilar yang terletak di antara pintu depan dan pintu
belakang. Pilar ini adalah pilar tengah dan juga memberikan dukungan
struktural yang signifikan. Anda akan melihat pilar B ketika pintu depan
dan pintu belakang terbuka.
3. Pilar C adalah pilar yang terletak di belakang pintu belakang, di antara
pintu belakang dan bagian belakang mobil. Pilar ini memberikan dukungan
untuk struktur atap bagian belakang kendaraan.
Toyota Innova memiliki berbagai jenis mesin dan sensor tergantung pada
model, tahun pembuatan, dan spesifikasinya. Di bawah ini, kami akan
mengindentifikasikan jenis mesin dan beberapa sensor umum yang bisa
ditemukan pada mobil Toyota Innova pada pratikum kemaren.n
Jenis Mesin Toyota Innova adalah Mesin Bensin, Salah satu pilihan
mesin yang umum adalah mesin bensin dengan kapasitas silinder 2.0 liter atau
2.7 liter. Contoh tipe mesin yang mungkin digunakan adalah 2TR-FE.
Sensor yang teridentifikasi pada Toyota Innova adalah Sensor O2
digunakan untuk mengukur kandungan oksigen dalam gas buang dan
membantu mengatur campuran udara-bahan bakar untuk meningkatkan
efisiensi dan mengurangi emisi.
Niai Parameter data
Berikut merupakan nilai parameter data yang ada pada scan tool untuk mobil
innova:
Sensor Aliran Udara Massa (Mass Airflow Sensor, MAF): Sensor ini
mengukur jumlah udara yang masuk ke mesin dalam satuan massa, biasanya
dalam gram per detik (g/s). Ini memberikan informasi yang akurat tentang
jumlah udara yang benar-benar masuk ke mesin dan memungkinkan sistem
manajemen mesin untuk mengatur bahan bakar secara optimal. Pada grafik di
atas masih berada di titik 0 di karenakan mobil dalam keadaan diam.
b. Engine Spech
Engine speech memberikan informasi mengenai keadaan mesin yang
berjalan maupun diam, jika grafik menunjukan kurva menanjakan meberi arti
mobil di gas, begitu sebaliknya kurva menurun mengartikan mobil tidak
diinjak pedal gasnya.
c. TPS 1
d. TPS 2
2. Karburator
Ruang bakar berfungsi sebagai tmpat terjadinya proses hisap, kompresi, usaha,
buang. Ruangan ini berbentuk silinder. Kebanyakan pada mesin mobil di Indonesia
hterdapat 4 ruang bakar (silinder). Sedangkan water jaket berfungsi sebagai tempat
bersirkulasisnya air radiator guna untuk mendinginkan mesin yang diakibatkan oleh
proses pembakaran bahan bakar.
5. Exhaust manifold
6. Baterai
Komponen ini berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus dari baterai ke
komponen kelistrikan pada kendaraan.
8. Koil
Alat untuk menaikkan tegangan listrik dari 12 volt hingga menjadi 25.000 volt
dari hasil induksi elektromagnetik yang dihasilkan dari kedua kumparan primer dan
sekunder. Panas yang dihasilkan akan digunakan untuk menghasilkan percikan api
pada busi, sehingga mesin bisa menyala.
9. Kabel distributor
Yaitu komponen yang berfungsi sebagai pembagi arus litrik dengan bantuan
komponen rotor sehingga arus yang mengalir akan meletikan bunga api pada busi
sesuai firing order mesin.
12. Busi
Sebagai pemantik bunga api ke dalam ruang bakar sehingga terjadi ledakan
(langka usaha).
Fungsi utama dari crankshaft di dalam mesin adalah mengubah gerakan naik
turun piston yang ada. Gerak naik turun piston ini akan menjadi gerak putar sehingga
bisa menggerakan fly wheel dengan optimal. Crankshaft biasanya bekerja dengan cara
berputar di bagian bawah blok silinder serta dihubungkan dengan piston. Gerak putar
crankshaft bekerja melalui batang piston.
Secara umum, fungsi fuel pump dalam sebuah kendaraan bermotor seperti
motor dan mobil, yaitu untuk memompa bahan bakar dari tangki menuju mesin
kendaraan bermotor. Bahan bakar yang ada di tangki penampungan akan dipompa
menuju ruang pembakaran. Di dalam ruang pembakaran, bahan bakar kemudian
berubah menjadi energi yang bisa membuat mesin kendaraan bermotor menyala.
Meski memiliki fungsi yang sama pada semua jenis kendaraan, proses pengaliran
bahan bakarnya berbeda-beda.
Sirip radiator berfungsi membantu core dalam pelepasan panas dari air menuju
ke udara. Karena berfungsi mendukung kinerja core, maka letak sirip radiator adalah
di tengah-tengahnya. Drain plus terletak di bawah radiator pada lower tank dan
berperan sebagai komponen penguras air pendingin
21. Reservoir
Pada dasarnya, fungsi reservoir tank adalah menjadi tangki cadangan air
radiator. Jadi di dalam reservoir tank juga terdapat air yang berguna untuk mendukung
kerja sistem radiator atau pendinginan mobil. Material reservoir tank sendiri terbuat
dari plastik dengan ukuran tertentu tergantung spesifikasi mobil. Dengan begitu maka
cocok untuk menjadi tempat penampungan sementara air radiator dari dalam mesin
yang nanti akan disalurkan kembali ke tempat asalnya dan mengalami pemuaian.
22. Silinder Head
Fungsi pertama dari rocker arm adalah membuka dan menutup katup hisap
atau disebut juga intake valve. Pergerakan buka tutup dari katup hisap tidak
ditentukan sendiri oleh rocker arm. Pergerakannya dibantu oleh camlobe (nok) yang
ada di camshaft. Jadi saat camlobe mendorong rocker arm, maka secara otomatis akan
terjadi proses penekanan katup sehingga terbuka.
b. Membuka dan Menutup Katup Buang
Selain untuk membuka dan menutup katup hisap, rocker arm juga bisa
melakukannya untuk katup buang atau disebut juga exhaust valve. Secara proses buka
tutup sebenarnya sama saja dengan yang dilakukan pada katup hisap.
a. Pengatur Klep
Fungsi pertama dari poros nok adalah pengatur klep supaya sesuai dengan
sistem firing yang ada. Yang bertugas pada fungsi ini adalah bagian poros nok yang
paling berperan adalah cam lobe. Bagian dari poros nok ini memiliki desain lebih
lonjong dibandingkan bagian lainnya.
Secara umum, kegunaan fuel pump adalah untuk memasok bahan bakar ke bagian
karburator mobil. Seiring perkembangan teknologi, fungsi ini mulai beralih ke fuel
pump elektrik yang bergerak tanpa dorongan camshaft.
25. Starter
Penggunaan dinamo starter mobil ini dapat dipakai untuk pemutaran mesin
untuk pertama kalinya. Saat menghidupkan mesin kendaraan atau starter, maka
sebaiknya Anda melakukan pemijakan pada pedal kopling. Hal ini dilakukan agar
pengendara tidak lupa bahwa sebelum dilakukan starter mesin, gigi persneling harus
dalam kondisi netral. Pasalnya, mobil akan jalan langsung atau mental saat dilakukan
starter.
JENIS KETERSEDIAAN
ABS TIDAK ADA
ACC TIDAK ADA
ESC TIDAK ADA
AEB TIDAK ADA
TPMS TIDAK ADA
LKA TIDAK ADA
PARKING ASSIST TIDAK ADA
AFS TIDAK ADA
BLIND SPOT MONITOR TIDAK ADA
RANGKA ADA 1 -
AIRBAG TIDAK ADA - -
PILAR ADA 6
HEADREST ADA 6
Baterai HV, merupakan singkatan dari "Baterai Tegangan Tinggi" dalam bahasa
Inggris, adalah tipe baterai yang khusus dirancang untuk penyimpanan dan
generasi energi listrik dengan tegangan yang tinggi. Baterai HV secara umum
digunakan dalam aplikasi yang memerlukan daya listrik yang melebihi kapasitas
baterai konvensional. Baterai HV menjadi komponen utama dalam kendaraan
listrik (EV) maupun kendaraan listrik hibrida (PHEV), berfungsi sebagai
penyimpan energi listrik yang akan menggerakkan motor listrik serta memberikan
daya untuk berbagai sistem dalam kendaraan.
Socket Box Wuling Air EV, adalah kotak yang berisikan soket atau colokan
listrik, serta perangkat perlindungan elektrikal tipe AC GB/T, mampu
mengalirkan daya listrik sebesar 2.200 W.
2. Baterai HV umumnya menggunakan teknologi baterai yang berbeda dari baterai
Baterai HV, yang berbeda dari baterai konvensional seperti baterai ion litium,
dirancang khusus untuk menghasilkan dan menyimpan daya dengan efisiensi
pada tingkat tegangan yang tinggi. Selain itu, baterai HV seringkali dilengkapi
dengan sistem manajemen baterai yang canggih untuk memastikan penggunaan
yang aman dan meningkatkan umur pakai baterai tersebut.Batere LV (Low
Voltage): Baterai kecil yang digunakan untuk sistem lainnya.
Dalam Wuling Air Ev terdapat baterai LV yang diguanakan pada saat menyalakan
mobil sistem akan menyala dengan menggunakan daya baterai LV
3. Charger: Komponen yang digunakan untuk mengisi daya baterai.
Socket Box pada mobil Wuling Air EV ini berfungsi sebagai wadah colokan
listrik beserta perangkat perlindungan elektrikal. Jenis socket charging yang
digunakan adalah AC GB/T. Socket Box ini mampu mengalirkan daya listrik
sebesar 2200 W.
Charging Pillar pada fitur Easy Charging mobil Wuling Air EV telah dilengkapi
perangkat yang bertugas mengubah arus listrik dari baterai menjadi arus yang
dapat digunakan oleh motor listrik. Dalam mobil Wuling Air EV, terdapat
inverter yang melakukan konversi arus listrik dari DC (arus searah) menjadi AC
(arus bolak-balik). Arus AC yang dihasilkan oleh inverter digunakan untuk
menggerakkan motor traksi kendaraan. Selain itu, inverter dalam mobil Wuling
juga berperan dalam mengubah arus AC menjadi arus DC saat terjadi
pengereman regeneratif, sehingga arus tersebut dapat digunakan untuk mengisi
ulang baterai. Jenis inverter yang digunakan dalam mobil Wuling Air EV adalah
jenis bidirectional inverter.Motor listrik: Mesin yang menggerakkan kendaraan.
Dalam kendaraan Wuling Air EV, terdapat sistem pendingin di depan kabin
yang memungkinkan pengguna untuk mengatur tingkat pendinginan sesuai
dengan kebutuhan mereka.
1. Seat Belt
Mobil Wuling dilengkapi dengan 4 sabuk pengaman, dua di bagian depan (kiri
dan kanan) dan dua di bagian belakang (kiri dan kanan). Sabuk pengaman ini
memiliki fitur pretensi, yaitu mekanisme pengencangan yang berfungsi untuk
mencegah pengemudi dan penumpang terlempar ke depan saat terjadi
kecelakaan. Mekanisme pretensi ini aktif ketika terjadi kecelakaan serius atau
ketika airbag mengembang.
Selain itu, sabuk pengaman juga dilengkapi dengan retraktor pengunci yang
memungkinkan penumpang untuk tetap bergerak dengan nyaman di kursi mereka.
Retraktor ini menggunakan mekanisme penguncian inersia yang menjaga sabuk
tetap di posisinya saat dibutuhkan.Perlu diperhatikan bahwa kedua komponen ini
hanya dapat berfungsi secara efektif sekali. Setelah terjadi kecelakaan,
kemampuan pretensi dan retraktor sabuk pengaman untuk melindungi pengemudi
dan penumpang tidak akan optimal lagi, dan sabuk pengaman kain mungkin
menjadi lebih longgar setelah mobil mengalami kecelakaan. Oleh karena itu,
dalam kasus kecelakaan, penting untuk memeriksa dan jika perlu mengganti
komponen sabuk pengaman yang terlibat dalam insiden tersebut.Airbag / SRS
Airbag Restrain System
Mobil Wuling dilengkapi dengan dua airbag yang terletak di bagian depan,
yaitu di kursi depan dan di tirai samping. Airbag akan aktif dalam kecelakaan
dengan benturan yang cukup serius, seperti tabrakan frontal atau diagonal
yang signifikan. Fungsinya adalah untuk memberikan perlindungan
tambahan terutama terhadap bagian kepala, leher, dan dada pengemudi dan
penumpang.
Fungsi headrest ini adalah untuk menahan dan menjaga kestabilan leher
saat terjadi benturan. Dalam situasi kecelakaan, tekanan yang mendorong tubuh
ke belakang dapat mengakibatkan cedera leher, terutama jika kursi tidak
memiliki sandaran kepala. Headrest membantu mencegah cedera leher dengan
memberikan penopang dan pelindung saat terjadi gaya tekan yang tiba-tiba.
2. Isofix
Mobil Wuling ini memiliki dua pasang sistem Isofix yang terletak di bagian
belakang jok kursi penumpang. Sistem Isofix adalah mekanisme khusus yang
dirancang untuk memudahkan pemasangan kursi keselamatan anak di dalam
kendaraan.
Fungsi Isofix adalah untuk menyediakan metode pemasangan kursi keselamatan
anak yang lebih aman dan lebih mudah. Dengan Isofix, kursi keselamatan anak
dapat terpasang dengan kuat pada titik-titik Isofix yang terletak di dalam
kendaraan, mengurangi risiko penggunaan kursi anak yang salah terpasang atau
kurang aman. Hal ini membantu melindungi anak-anak yang duduk di kursi
keselamatan dari cedera dalam kecelakaan lalu lintas. Isofix adalah standar
keselamatan yang banyak digunakan di berbagai negara dan telah terbukti efektif
dalam melindungi anak-anak di dalam kendaraan.Check Engine, Chasis, dan
Sensor
Identifikasi Jenis engine, nama sensor
Niai Parameter data
Parameter
Poin Spesifikasi
AirEV AirEV 300 KM
200
KM
Oli Reducer GL-5 75W-90 1.0±0.05L
Minyak rem DOT4 0.55L
A/C Refrigerant HFC-134a 300g±20g
Parameter Dimensi Kendaraan Utama
Posisi BCM ini sedikit berada ke samping kanan dari kursi pengemudi jika
dilihat dari posisi duduk normal di balik kemudi. Untuk mengaksesnya, panel
trim pada dasbor tengah perlu dilepas terlebih dahulu, sehingga akses ke area
di baliknya terbuka, dan BCM bisa dijangkau dengan jelas untuk keperluan
pemeriksaan atau penggantian jika diperlukan.
Berikut adalah beberapa fungsi umum yang dapat dikontrol oleh BCM melalui
alat pemindai (scan tool):Door Lock
Door lock atau kunci pintu berfungsi untuk mengunci dan membuka
pintu mobil. Sistem kunci pintu pada Wuling Airev dikendalikan secara
elektronik oleh Body Control Module (BCM). Saat tombol lock di pintu
pengemudi ditekan, sinyal dikirim ke BCM untuk mengaktifkan kunci semua
pintu. BCM kemudian mengirimkan sinyal ke actuator di setiap pintu untuk
menggerakkan mekanisme pengunci. Begitu juga saat tombol unlock ditekan,
BCM memerintahkan actuator di semua pintu untuk membuka kunci.
Selain itu, Airev juga dilengkapi remote keyless yang bisa
mengunci/membuka pintu dari jarak jauh. Perintah dari remote diterima BCM
yang kemudian mengaktifkan penguncian. Dengan kunci pintu elektrik yang
dikontrol BCM, penguncian pintu menjadi lebih praktis dan efisien.
Keamanan juga lebih terjamin karena terhubung dengan sistem immobilizer.
1. Wiper
Sistem wiper atau penyapu kaca depan berfungsi untuk membersihkan kaca
depan dari air hujan, kotoran, atau embun, sehingga memastikan pengemudi
memiliki penglihatan yang jernih saat berkendara. Pada mobil Wuling Air EV,
sistem wiper dikelola secara elektronik oleh Body Control Module (BCM).
Ketika pengemudi memutar switch wiper ke posisi yang diinginkan, sensor
input akan mengirimkan informasi ke BCM. Selanjutnya, BCM akan
mengirim sinyal ke motor wiper untuk mengatur kecepatan sesuai dengan
pilihan pengaturan. Terdapat beberapa pilihan kecepatan wiper yang dapat
diatur melalui switch, mulai dari kecepatan lambat hingga cepat.Wiper pada
Air EV juga dilengkapi dengan fitur intermiten yang membuat wiper bergerak
secara berkala sesuai dengan interval waktu yang ditetapkan oleh BCM. Selain
itu, terdapat mode otomatis yang mengaktifkan sensor hujan, sehingga
kecepatan wiper disesuaikan dengan intensitas hujan yang terdeteksi. Dengan
kendali elektronik yang diatur oleh BCM, performa wiper menjadi lebih
optimal dalam menjaga kaca depan tetap bersih, sehingga memaksimalkan
visibilitas pengemudi.Hazard
Hazard atau lampu bahaya berfungsi untuk memberi peringatan berupa sinyal
lampu blink/kedip kepada pengguna jalan lain saat kondisi darurat atau
berbahaya. Pada mobil Wuling Airev, sistem hazard dikontrol secara
elektronik oleh Body Control Module (BCM). Ketika tombol hazard ditekan
oleh pengemudi, sinyal akan dikirim ke BCM untuk mengaktifkan modul
hazard. BCM kemudian akan memberi sinyal pada relay untuk menghidupkan
lampu sein kiri dan kanan secara bergantian berkedip. Timing dan kecepatan
kedipan hazard sekitar 120 kali per menit. Saat tombol hazard ditekan
kembali, sinyal mati akan dikirim dan BCM mematikan kedipan lampu sein.
Dengan hazard, semua lampu sein mobil dapat digunakan untuk peringatan
bahaya agar pengemudi lain waspada. Hazard bermanfaat untuk meningkatkan
keselamatan saat mobil mogok, kecelakaan, atau kondisi berbahaya lainnya di
jalan.
2. Horn
Klakson atau horn merupakan komponen penting pada kendaraan yang
berfungsi untuk memberi peringatan bunyi kepada pengguna jalan lain. Sistem
klakson di mobil modern dikendalikan secara elektronik oleh Body Control
Module (BCM). Saat driver menekan tombol klakson di stang kemudi, sinyal
akan dikirim ke BCM yang kemudian mengaktifkan relay horn. Relay horn
berfungsi mengalirkan arus listrik dari baterai ke unit klakson, sehingga
menghasilkan bunyi. BCM bisa mengatur durasi bunyi klakson, misalnya
bunyi pendek saat ditekan sebentar dan bunyi panjang jika tombol klakson
ditekan terus. BCM juga memonitor kondisi sistem klakson, sehingga bisa
mendeteksi adanya masalah dan menampilkan peringatan pada panel
instrument jika klakson mati. Dengan kendali elektronik BCM, sistem klakson
mobil bekerja lebih pintar dan andal. Suara yang dihasilkan juga bisa
disesuaikan karakteristiknya untuk memberi peringatan yang lebih jelas bagi
pengguna jalan lain.
3. Head light
4. Sistem pencahayaan depan atau head light pada kendaraan modern dikontrol
secara elektronik oleh Body Control Module (BCM) untuk menghasilkan
fungsi dan visibilitas yang lebih baik. Saat driver memutar switch lampu ke
posisi ON, BCM akan memberi sinyal ke relay untuk mengalirkan daya listrik
ke lampu depan. Tingkat intensitas cahaya seperti lampu parkir, lampu
pengendaraan siang, dan lampu utama juga diatur BCM berdasarkan posisi
switch. Selain mengontrol ON/OFF, BCM juga mengatur fitur automatic
headlight, yaitu lampu yang menyala dan padam secara otomatis berdasarkan
kondisi cahaya sekitar. Sensor cahaya akan memberi input ke BCM, yang
kemudian mengaktifkan daya ke lampu bila tingkat cahaya rendah. BCM juga
bertanggung jawab dalam hal kedipan lampu, seperti saat memberi isyarat
belok atau lampu rem menyala. Dengan kontrol elektronik yang cerdas dari
BCM, performa sistem pencahayaan depan kendaraan menjadi lebih handal
dan efisien.Turn signal
5. Lampu sein atau turn signal berfungsi untuk memberikan isyarat arah belok
kiri atau kanan saat berkendara. Sistem lampu sein pada kendaraan modern
dikendalikan secara elektronik oleh Body Control Module (BCM). Saat
pengemudi menggerakkan tuas sein ke kiri atau kanan, input sensor akan
dikirim ke BCM. Kemudian BCM akan memberi sinyal pada relay untuk
menghidupkan lampu sein kiri atau kanan secara bergantian berkedip. BCM
mengatur timing kedipan lampu sein agar terjadi dalam frekuensi yang sudah
ditentukan. Jika ada masalah pada sistem lampu sein, BCM dapat mendeteksi
dan memberikan peringatan pada pengemudi melalui panel instrumen. BCM
juga mengatur indikator sein pada panel instrumen untuk menunjukkan
aktivasi fungsi sein ke kiri atau kanan. Dengan kendali elektronik BCM,
lampu sein bekerja lebih konsisten dan andal dalam memberikan isyarat arah
belok kepada pengguna jalan lain.Lighting
Pencahayaan interior atau lighting sangat penting untuk memberikan
visibilitas bagi pengemudi dan penumpang di dalam kendaraan. Sistem
pencahayaan interior seperti lampu kabin, lampu baca, lampu bagasi, dan
lampu kosmetik dikendalikan oleh Body Control Module (BCM) pada
kendaraan modern. Saat driver atau penumpang menekan tombol untuk
menghidupkan lampu tertentu, input sensor akan dikirim ke BCM. Kemudian
BCM akan memberikan sinyal pada relay terkait untuk mengalirkan daya
listrik ke lampu yang dimaksud. Tingkat kecerahan lampu juga dapat diatur
oleh BCM pada beberapa kendaraan. Selain itu, BCM juga bertugas untuk
mematikan lampu interior secara otomatis setelah kendaraan dimatikan dan
pintu dibuka, mencegah pemakaian baterai berlebihan. Dengan kendali
elektronik dari BCM, sistem pencahayaan interior kendaraan menjadi lebih
cerdas, nyaman dan efisien.
6. Brake lamp
Lampu rem atau brake lamp adalah lampu pada bagian belakang kendaraan
yang menyala ketika rem diinjak, berfungsi untuk memberi tahu pengendara di
belakang bahwa kendaraan akan melambat atau berhenti. Sistem lampu rem
pada kendaraan modern dikendalikan secara elektronik oleh Body Control
Module (BCM). Ketika sensor tekanan rem mendeteksi injakan rem, sinyal
akan dikirim ke BCM. Kemudian BCM akan memberikan sinyal pada relay
untuk mengalirkan arus listrik ke lampu rem, sehingga menyala dengan terang.
Intensitas cahaya lampu rem juga dapat diatur oleh BCM tergantung seberapa
dalam pedal rem diinjak. Saat injakan rem dilepas, BCM akan memutus aliran
listrik sehingga lampu rem padam kembali. Dengan kendali elektronik BCM,
respons lampu rem lebih cepat menyala dan redup sesuai kondisi pengereman,
sehingga dapat memberikan peringatan lebih baik kepada pengendara
lain.Power window
7. Power window atau kaca jendela elektrik adalah fitur yang memungkinkan
kaca jendela mobil diturunkan atau dinaikkan dengan menggunakan
tombol, tanpa harus memutar handle secara manual. Sistem power window
dikendalikan secara elektronik oleh Body Control Module (BCM). Saat
tombol power window ditekan, sinyal akan dikirim ke BCM yang kemudian
mensuplai daya listrik ke motor penggerak kaca pada pintu terkait. BCM
mengoordinasikan kerja motor power window untuk menurunkan atau
menaikkan kaca sesuai perintah. Kecepatan kaca diturunkan atau dinaikkan
juga diatur BCM. Untuk keamanan, BCM juga dapat mendeteksi benda
yang terjepit saat kaca ditutup dan kemudian menurunkan kaca kembali
secara otomatis. Dengan kendali elektronik BCM, sistem power window
bekerja lebih nyaman, aman, dan andal.Immobilizer
Immobilizer adalah sistem keamanan yang bertugas mencegah pencurian
kendaraan dengan membatasi fungsi mesin. Pada mobil Wuling Air EV,
immobilizer beroperasi dengan cara mengenali kode sandi yang dikirimkan
oleh chip transponder yang ada dalam kunci. Jika kode sandi kunci cocok,
immobilizer akan memberi instruksi kepada Engine Control Unit (ECU) untuk
mengaktifkan mesin. Sebaliknya, jika kode sandi tidak sesuai, ECU akan
membatasi pasokan bahan bakar ke mesin sehingga mesin tidak dapat
dihidupkan. Dengan kata lain, mesin hanya dapat dihidupkan jika kunci yang
benar digunakan. Immobilizer pada Air EV dikendalikan secara elektronik
melalui ECU immobilizer yang terintegrasi dengan Body Control Module
(BCM). Indikator yang berkedip pada panel instrumen akan menunjukkan
status aktifnya immobilizer. Dengan demikian, fungsi utama immobilizer
adalah memberikan lapisan keamanan tambahan dengan membatasi
penghidupan mesin kendaraan tanpa menggunakan kunci yang valid. Sistem
ini memberikan perlindungan tambahan bagi pemilik kendaraan terhadap
potensi pencurian.
4. Check ABS/AEB/ESC apakah tersedia pada mobil tersebut
D. AVANZA
1. Identifikasi Komponen, Feature Keselamatan Aktif dan Feature
Keselamatan Pasif
Identifikasi Komponen Mobil Toyota Innova
Identifikasi Feature Keselamatan Aktif
Identifikasi Feature Keselamatan Pasif
2. Check Engine, Chasis, dan Sensor
Identifikasi Jenis engine, nama sensor
Niai Parameter data
Tampilan Grafik pada Scan Tool
3. Check body control dengan BCM serta scan tool
4. Check ABS/AEB/ESC apakah tersedia pada mobil tersebut
E. DIESEL
Mesin diesel/motor diesel adalah jenis motor bakar torak yang biasanya disebut motor
pembakaran kompresi (compression ignition engine). Pembakaran yang terjadi dalam
ruang bakar dilakukan dengan cara menyemprotkan bahan bakar ke dalam silinder motor
yang terisi dengan udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi, sebagai akibat dari
proses kompresi (Muksin, 2014:2030). Perbedaan utama antara motor bensin dan motor
diesel adalah pembakaran pada motor bensin tidak dapat berlangsung bila campuran
udara dan bahan bakar tidak dinyalakan oleh bunga api dari busi. Piancastelli, et al.,
(2014:2496) menyatakan bahwa, pembakaran bahan bakar diesel tergantung pada tekanan
suhu, sifat bahan bakar dan karakteristik injeksi bahan bakar. Pada motor diesel yang
dikompresikan hanya udara saja, tekanan dan suhunya dapat tinggi sekali karena
perbandingan kompresinya tinggi. Tekanan dapat mencapai 35 atmosfer dan suhu
mencapai 5000C, bila perbandingan kompresi 20:1. Pada kondisi seperti ini, suatu
campuran udara bahan bakar dapat menyala dengan mudah dan akan terbakar (Muksin,
2014:2032). Terdapat 2 jenis mesin diesel yaitu mesin diesel konvensional dan mesin
diesel common rail, tetapi yang akan dibahas lebih dalam pada materi ini yaitu mesin
diesel common rail
Mesin Common Rail
Mesin common rail adalah mesin yang bekerja dikontrol secara elektronik
dengan tekanan bahan bakar sekitar 30 Mpa sampai 180 Mpa pada supply
pump, kemudian tekanan bahan bakar akan dinjeksikan oleh injector yang
dikontrol sebuah engine control modul dengan memperhatikan nilai kalkulasi
dari berbagai sensor yang ada pada mesin (Denur, et al., 2016:32). Sistem
common rail digunakan bahan bakar bertekanan tinggi untuk memperbaiki
penggunaan bahan bakar yang ekonomis dan menambah kekuatan power
mesin, juga menindas vibrasi dan noise mesin (Toyota Astra Motor, 2004:05-
168).
Prinsip Kerja Common Rail
Bahan bakar yang sudah dihisap oleh pompa minyak dari tangki solar dan
melalui saringan akan diteruskan atau dihisap oleh supply pump dan
dinaikkan tekanan hingga 30 Mpa sampai 180 Mpa, bahan bakar akan
ditekan ke common rail tube melalui pipa tekanan tinggi bisa mencapai 2.000
bar, Tekanan tinggi ini bertujuan agar menghasilkan kabut bahan bakar yang
baik dan merata. Sehingga akan menghasilkan pembakaran sempurna ketika
bertemu dengan udara terkompresi yang suhu dan tekanannya tinggi. Di rail
tube bahan bakar akan tertahan atau di simpan hingga tekanan 220 Mpa,
bahan bakar yang sudah bertekanan tinggi juga disalurkan ke injector dari rail
tube melalui pipa tekan tinggi (Denur, et al., 2016:32). Bahan bakar akan
diinjeksikan ke ruang bakar cylinder tergantung lamanya selenoid injector
mendapat perintah bekerja dari ECM (Denur, et al., 2016:32).
1. Identifikasi Komponen, Feature Keselamatan Aktif dan Feature
Keselamatan Pasif
Identifikasi Komponen Mobil Toyota Innova
1. Inlet Manifold
Inlet manifold (manifold masukan) pada mesin diesel common rail adalah bagian
dari sistem pembakaran mesin diesel yang bertugas mengalirkan udara ke dalam ruang
bakar mesin. Mesin diesel common rail adalah jenis mesin diesel yang menggunakan
sistem penyemprotan bahan bakar dengan tekanan tinggi ke dalam ruang bakar
menggunakan sebuah "common rail" atau pipa umum. Inlet manifold pada mesin diesel
common rail memiliki peran kunci dalam memastikan bahwa udara yang masuk ke dalam
ruang bakar cukup bersih, terkompresi dengan baik, dan sesuai dengan kebutuhan
pembakaran yang efisien.
3. Exhaust Manifold
Exhaust manifold (manifold pembuangan) adalah komponen pada mesin diesel
common rail yang berperan dalam mengumpulkan buangan gas dari silinder-silinder
mesin dan mengarahkannya ke sistem pembuangan. Gas ini akan disaring pada katalis
dan muffler knalpot. Gas buang ini memiliki banyak kandungan berbahaya. Oleh karena
itu, penyaringan dimaksudkan untuk meminimalisir kandungan gas berbahaya yang
keluar dari knalpot. Sehingga, gas yang dilepas tidak menambah polusi udara. Manifold
pembuangan biasanya terbuat dari logam, seperti besi cor atau baja tahan karat, dan
berbentuk seperti pipa yang terhubung ke saluran pembuangan.
Transmisi pada mesin diesel Common Rail adalah bagian integral dari kendaraan
bermesin diesel yang menggunakan teknologi Common Rail untuk penyemprotan bahan
bakar. Transmisi pada kendaraan diesel Common Rail biasanya terdiri dari beberapa jenis,
termasuk transmisi manual, otomatis, atau transmisi semi-otomatis, tergantung pada jenis
kendaraan dan preferensi pengemudi.
Fungsi Transmisi
1. Pemindahan Gigi
Transmisi memiliki berbagai gigi (biasanya lebih dari satu) yang dapat diubah oleh
pengemudi secara manual pada transmisi manual atau secara otomatis pada transmisi
otomatis. Pergantian gigi memungkinkan pengemudi untuk mengatur tingkat torsi
dan kecepatan roda yang sesuai dengan kondisi berkendara.
2. Meningkatkan Efisiensi
Dengan memilih gigi yang tepat, transmisi membantu meningkatkan efisiensi
penggunaan daya mesin. Ini memungkinkan mesin Common Rail untuk beroperasi
pada tingkat torsi yang optimal, yang mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi
gas buang yang tidak perlu.
3. Pengaturan Putaran Mesin
Transmisi memungkinkan pengemudi untuk mengatur putaran mesin dalam rentang
yang diinginkan. Ini penting karena mesin Common Rail sering memiliki puncak
torsi pada putaran mesin tertentu. Dengan demikian, transmisi dapat membantu
memastikan kendaraan beroperasi pada putaran mesin yang menguntungkan dalam
berbagai situasi.
4. Menghadapi Perubahan Kecepatan
Transmisi juga memungkinkan kendaraan untuk menghadapi perubahan kecepatan
dengan mulus. Ini termasuk percepatan dari berhenti, menjaga kecepatan konstan di
jalan datar, dan menangani penurunan kecepatan saat mengerem atau menghadapi
penurunan bukit.
5. Meningkatkan Kinerja
Transmisi dapat meningkatkan kinerja kendaraan, memungkinkan percepatan yang
lebih baik dan kemampuan mengatasi medan yang berbeda. Ini juga berkontribusi
pada kenyamanan berkendara dan keamanan.
Rail ini adalah pipa tekanan tinggi yang menyimpan bahan bakar sebelum disemprotkan
ke injector. Rail Common Rail adalah komponen pusat dalam sistem Common Rail.
Injector Common Rail
Injector Common Rail adalah komponen yang menyemprotkan bahan bakar ke dalam
ruang bakar dengan presisi tinggi. Setiap silinder biasanya memiliki injector Common
Rail terpisah.
Pompa Bahan Bakar
Pompa ini bertanggung jawab memompa bahan bakar ke dalam rail Common Rail dengan
tekanan tinggi.
Sensor Tekanan Rail
Sensor ini mengukur tekanan bahan bakar dalam rail Common Rail dan memberikan
informasi penting untuk mengendalikan penyemprotan bahan bakar.
High Pressure Pump
Pompa tekanan tinggi (pompa tekanan tinggi) pada sistem common rail adalah komponen
yang sangat penting dalam mesin diesel common rail. Fungsinya adalah untuk
menyediakan tekanan tinggi yang diperlukan untuk menyemprotkan bahan bakar dengan
presisi ke dalam silinder-silinder mesin.
Solenoid Rail
Solenoid ini mengontrol aliran bahan bakar ke dalam rail Common Rail dan
memungkinkan untuk mengatur tekanan bahan bakar.
Turbocharger
Turbocharger adalah komponen yang sering digunakan dalam mesin diesel common rail
untuk meningkatkan kinerja mesin dengan meningkatkan jumlah udara yang masuk ke
silinder. Ini adalah bagian penting dalam sistem common rail karena membantu
meningkatkan efisiensi pembakaran, meningkatkan tenaga, dan mengurangi emisi
Filter Bahan Bakar
Filter bahan bakar digunakan untuk menyaring bahan bakar sebelum mencapai sistem
Common Rail dan injector untuk mencegah partikel kotoran dan kontaminan merusak
komponen tersebut.
Sistem Elektronik Pengendali
Mesin Common Rail umumnya dilengkapi dengan unit kontrol mesin (ECU) yang
mengatur semua komponen dengan menggunakan program komputer. ECU menerima
informasi dari berbagai sensor dan mengontrol solenoid serta aktuator lainnya untuk
mengoptimalkan pembakaran dan kinerja mesin.
Pipa Bahan Bakar
Selain komponen Common Rail, mesin juga memiliki komponen internal seperti piston,
silinder, klep, crankshaft, camshaft, dan lain-lain yang mendukung proses pembakaran.
Komponen-komponen ini bekerja sama untuk mengoptimalkan efisiensi dan kinerja mesin
diesel Common Rail serta mengurangi emisi gas buang. Mesin Common Rail dikenal karena
kemampuannya memberikan pembakaran yang lebih efisien dan pengendalian emisi yang
lebih baik.
Jenis Engine yang digunakan pada praktikum adalah Common Rail Diesel Engine Trainer
(Innova 2KD-FTV)
Jenis mesin ini menggunakan sistem Common Rail untuk mengontrol penyemprotan bahan
bakar ke dalam ruang bakar. Sistem Common Rail mengacu pada pipa atau rail yang
menyimpan bahan bakar dengan tekanan tinggi dan mengirimkannya ke injector sesuai
kebutuhan.
Current Data
Beberapa gambar dibawah merupakan hasil deteksi common rail dan menghasilkan beberapa
data seperti pada beberapa gambar dibawah.
Hasil Scan DTC
Pada scan DTC dihasilkan suatu deteksi alat dengan hasil terdapat kerusakan berupa P1520
Stop Light Switch Circuit
Penjelasan
Kode masalah P1520, yang sering ditampilkan sebagai "P1520 Stop Light Switch
Circuit " adalah kode masalah diagnostik (DTC) yang terkait dengan sirkuit sakelar lampu
berhenti kendaraan. Arti spesifik dari kode ini dan langkah-langkah diagnostiknya mungkin
sedikit berbeda tergantung pada merek dan model kendaraan Anda, serta tahun
pembuatannya. Secara umum, kode P1520 mengindikasikan adanya masalah pada sakelar
lampu sen atau sirkuitnya.
Kode P1520 menunjukkan bahwa ada masalah pada sirkuit sakelar lampu berhenti.
Sakelar ini biasanya dipasang pada rakitan pedal rem dan bertanggung jawab untuk
mengaktifkan lampu rem ketika Anda menekan pedal rem.
Penyebab Umum
1. Saklar Lampu Rem Rusak
Penyebab paling umum adalah saklar lampu rem yang tidak berfungsi. Sakelar ini
mungkin macet, rusak, atau tidak dapat disetel.
2. Masalah Pengkabelan
asalah pada kabel atau koneksi yang terkait dengan sakelar lampu sen dapat memicu kode
ini. Kabel yang rusak atau berkarat dapat mengganggu sirkuit.
3. Sensor Posisi Pedal Rem
Beberapa kendaraan menggunakan sensor posisi pedal rem bersama dengan sakelar
lampu berhenti. Kerusakan pada sensor ini juga dapat menyebabkan kode P1520.
Gejala Kerusakan
Lampu Check Engine Light (CEL) atau Malfunction Indicator Lamp (MIL)
menyala.Lampu rem tidak berfungsi atau berperilaku tidak normal (tetap menyala saat pedal
tidak diinjak atau tidak menyala saat pedal diinjak). Kemungkinan masalah pada sistem cruise
control kendaraan atau sistem keselamatan lainnya yang bergantung pada input pedal rem.
Diagnosis dan Perbaikan
1. Memindai Kode: Gunakan pemindai OBD-II untuk mendapatkan kode masalah
diagnostik spesifik, termasuk P1520. Ini akan membantu Anda menentukan masalahnya.
2. Periksa Sakelar Lampu Stop: Periksa sakelar lampu berhenti untuk memeriksa kerusakan
fisik atau ketidaksejajaran. Sesuaikan atau ganti sakelar jika perlu.
3. Periksa Kabel dan Koneksi: Periksa kabel dan koneksi di sirkuit sakelar lampu berhenti
untuk mengetahui adanya kerusakan, korosi, atau koneksi yang longgar. Perbaiki atau
ganti komponen yang rusak sesuai kebutuhan.
4. Hapus Kode: Setelah mengatasi masalah, gunakan pemindai untuk menghapus kode
masalah dan menyetel ulang MIL.
5. Menguji Lampu Rem: Pastikan bahwa lampu rem sekarang berfungsi dengan benar.
6. Uji Coba: Bawa kendaraan untuk test drive untuk memastikan bahwa masalah telah
teratasi dan CEL atau MIL tetap mati.
`
B. Identifikasi closed loop dan open loop melalui karakteristik sensor AFR/Oksigen dan freeze
frame data
Dalam mesin diesel Common Rail, closed loop dan open loop mengacu pada dua mode
operasi yang berbeda dalam pengendalian penyemprotan bahan bakar dan pemantauan AFR
(Air-Fuel Ratio). Mode operasi ini berfungsi untuk mengoptimalkan kinerja dan emisi mesin.
Identifikasi closed loop dan open loop dalam mesin diesel Common Rail dapat melibatkan
karakteristik sensor AFR dan tindakan berikut:
Closed Loop :
1. Sensor AFR Aktif
Dalam mode closed loop, sensor AFR (Air-Fuel Ratio) akan aktif dan terus memantau
komposisi gas buang untuk mengukur AFR aktual. Sensor AFR pada mesin diesel
Common Rail adalah bagian penting dari sistem Common Rail yang membantu
mengendalikan penyemprotan bahan bakar.
2. Koreksi terus menerus
Dalam mode closed loop, kendaraan akan terus-menerus mengukur AFR aktual yang
dikeluarkan oleh mesin dan membandingkannya dengan AFR yang diinginkan. Sensor
AFR akan mendeteksi perbedaan dan memberi tahu sistem kontrol.
3. Perubahan dalam Respons Sensor
Respons sensor AFR akan terus berubah saat mesin berusaha untuk mempertahankan
AFR mendekati target yang diinginkan. Ini mungkin menghasilkan fluktuasi seiring
dengan perubahan beban mesin atau kondisi operasi lainnya.
4. Stabilitas AFR
Dalam mode closed loop, sistem kendaraan berusaha menjaga AFR dekat dengan nilai
target yang diinginkan, yang biasanya disesuaikan dengan kondisi operasi tertentu untuk
mengoptimalkan efisiensi dan mengurangi emisi.
Open Loop :
1. Sensor AFR Stabil
Dalam mode open loop, sensor AFR mungkin tetap pada nilai yang relatif stabil atau
tidak mengalami fluktuasi yang signifikan. Ini karena sistem tidak terlalu bergantung
pada umpan balik sensor AFR selama mode open loop.
2. Tidak ada koreksi terus menerus
Dalam mode open loop, sistem kontrol mesin dapat mengabaikan umpan balik dari sensor
AFR dan mengandalkan data dari sensor lain, seperti sensor tekanan udara atau sensor
suhu, untuk mengontrol penyemprotan bahan bakar. Ini sering terjadi saat mesin
beroperasi dalam kondisi yang stabil.
4. Kecepatan Kendaraan
Freeze frame data akan memberi tahu Anda seberapa cepat kendaraan bergerak pada saat
DTC dihasilkan. Informasi ini penting untuk mendiagnosa masalah yang mungkin terkait
dengan kondisi perjalanan.
5. Putaran Mesin
Data akan mencakup informasi tentang putaran mesin pada saat DTC dihasilkan. Ini
dapat membantu dalam mendiagnosa masalah yang berkaitan dengan kinerja mesin.
Putaran mesin yang terjaid ketika praktikum yaitu 750 rpm
6. Posisi Throttle
Freeze frame data mencakup posisi throttle atau akselerator pada saat DTC terjadi. Ini
adalah informasi penting untuk menilai apakah DTC terkait dengan kontrol akselerator.
Posisi Throttle pada saat praktikum yaitu 181 kali
7. Suhu Air Masuk dan Suhu Coolant
Informasi ini membantu dalam mendiagnosa masalah yang berkaitan dengan sistem
pendingin dan masukan udara ke mesin.
Coolant temperature pada saat praktikum yaitu 70°C
Pada gambar diatas, kami menggunakan sampel data dari vehicle speed, MAF, Injection time,
dan Injection Volume. Pemilihan data yang akan dilakukan analisis terhadap grafiknya bisa
dipilih bebas sesuai dengan kebutuhan.
Hasil uji dengan memanfaatkan scan tools yaitu memmeroleh hasil dengan MAF, injection
time, dan injection volume terjadi peningkatan ketika Engine Diesel Stand Common Rail
digas secara perlahan dan akan kembali normal/mendatar ketika tidak adanya pengaruh
penambahan gas.
D. Percobaan Active Data
Dalam melakukan percobaan active data, memerlukan perangkat pemantauan yang
memungkinkan Anda mengamati data ini secara real-time saat kendaraan beroperasi.
Biasanya, alat pemantauan OBD-II (On-Board Diagnostics) atau alat pemindai kendaraan
sering digunakan untuk tujuan ini. Data ini dapat digunakan untuk mendiagnosa masalah atau
bahkan untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan dalam sistem Common Rail untuk
memaksimalkan kinerja dan efisiensi.