MAKALAH - Pengantar Pendidikan Kel 4
MAKALAH - Pengantar Pendidikan Kel 4
Dosen Pengampu :
Silvia Yulia Wardani, S.Pd., M.Pd.
Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnya
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan
sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu Silvia Yulia Wardani, S.Pd., M.Pd. sebagai
dosen pengampu mata kuliah Pengantar Bimbingan Dan Konseling yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kami. Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................................................4
BAB II. PEMBAHASAN..........................................................................................................5
2.1 Pengertian Perilaku Verbal..........................................................................................5
2.2 Tujuan Perilaku Verbal ...............................................................................................6
BAB III. PENUTUP...................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................9
BAB I. PENDAHULUAN
Bimbingan dan koseling atau “guidance and counseling” merupakan salah satu program
pendidikan yang diarahkan kepada usaha pembaruan pendidikan nasional. Jika dilihat
dari arti dan tujuan bimbingan dan konseling secara mendalam, maka jelas urgensi
bimbingan dan konseling sangat besar bagi usaha pemantapan arah hidup generasi muda
dalam berbagai bidang yang menyangkut ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap
mental alam masyarakat.
Melalui program bimbingan dan konseling berarti pula perkembangan jiwa anak bimbing
harus diarahkan kepada kemampuan mentak spiritual yang lebih tinggi, dan lebih baik.
Kemampuan mental spiritual anak bimbing khususnya para generasi muda harus
mendapatkan perhatian istimewa dalam bimbingan dan konseling, baik segi-segi umum
maupun agama untuk dibina dan dikembangkan agar mereka menjadi generasi mendatang
yang kuat dan tangguh, baik fisik, mental, maupun spiritual.
Kemampuan mental spiritual dimaksud tidak hanya meliputi kecerdasan dan ilmu
pengetahuan, daya cipta, dan keterampilan bekerja, malinkan juga menyangkut
kemampuan untuk bersikap demokrasi, mencintai bangsa dan sesama, bersikap tangguh
dalam bercita-cita yang sehat, kemampuan berakhlak mulia, berdedikasi tinggi dalam
hidup sosial dan dalam menjalin hubungannya dengan Yang Maha Kuasa. Kemampuan-
kemampuan tersebut dibimbing supaya dapat berkembang dalam kehidupan yang utuh
dan bulat. Keseimbangan hidup pribadi demikian merupakan ciri khas dari bangsa yang
mengedepankan nilai-nilai moralitas.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis menganggap pentingnya membahas tentang
perilaku verbal dan nonverbal dikarenakan dalam proses konseling kedua perilaku tersebut
harus benar-benar dapat dimenegrti oleh seorang konselor supaya tercapai tujuannya proses
konseling.
1.3 Tujuan
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata verbal dapat diartikan lisan.
Jika dipahami maka dapat dipaparkan pengertian bahwa perilaku verbal adalah perilaku
yang dituangkan secara lisan (nyata). Perilaku verbal sebenarnya adalah komunikasi
verbal yang biasa kita lakukan sehari-hari.
Suatu system kode verbal disebut bahasa. Bahasa verbal adalah sarana utama untuk
menyatakan fikiran, perasaan dan maksud kita. Bahasa verbal menggunakan kata-kata
yang mempresentatifkan berbagai aspek realitas individu kita.
Perilaku verbal melalui lisan dapat dilakukan secara langsung bertatap muka antara
konselor dengan konseli, seperti berpidato atau ceramah. Selain itu juga, perilaku verbal
melalui lisan dapat dilakukan dengan menggunakan media, contoh seseorang yang
bercakap-cakap melalui telepon.
Adapun tujuan menggunakannya komunikasi verbal (lisan dan tulisan) antara lain:
Penyampaian penjelasan, pemberitahuan, arahan dan lain sebagainya,
Presentasi penjualan dihadapan para audien,
Penyelenggaraan rapat,
Wawancara dengan orang lain,
Pemasaran melalui telepon, dsb.
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan