Matematika merupakan subjek yang seringkali menjadi momok bagi sebagian besar siswa
di seluruh dunia. Banyak yang menganggapnya sulit, membingungkan, dan bahkan
menakutkan (Sriyanto, 2017). Namun, teori-teori pemecahan masalah matematika yang
dikembangkan oleh (Posamentier & Krulik, 1998, 2009) telah membantu memperjelas dan
menyederhanakan pendekatan terhadap pemecahan masalah matematika.
Saat ini, pemecahan masalah tidak lagi hanya menjadi satu dari banyak gerakan yang
muncul dan menghilang dalam pendidikan matematika. Sebaliknya, pemecahan masalah
telah diterima oleh sebagian besar guru sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kurikulum
matematika mereka yang harus diajarkan bersama dengan keterampilan aritmatika yang
sangat penting untuk sukses di sekolah dan dalam kehidupan nyata. Bahkan, pemecahan
masalah menjadi alasan utama mengapa kita mengajar keterampilan aritmatika.
Dalam essay ini, penulis akan membahas beberapa teori tersebut dan mengilustrasikan
penerapannya melalui contoh kasus.
Misalkan kita memiliki persamaan berikut: 2X - 5 = 11. Bagaimana kita dapat menemukan
nilai X?
1. Analisis Pola: Dalam kasus ini, tidak terdapat pola berurutan seperti pada contoh
penjumlahan di atas. Tetapi kita dapat melihat bahwa X harus ditemukan untuk
menjadikan persamaan 2X = 16 benar.
2. Menggunakan Representasi Grafis: Kita dapat menggunakan diagram untuk
menggambarkan persamaan ini. Gambar dua kotak yang mewakili 2X dan sebuah
kotak yang mewakili 16. Ini membantu siswa memvisualisasikan konsep yang
terlibat.
3. Mengidentifikasi Informasi yang Diberikan: Dalam persamaan 2X - 5 = 11, informasi
yang diberikan adalah -5 dan 11. Siswa perlu memahami bahwa -5 adalah angka yang
dikurangkan dari 2X.
4. Menggunakan Metode Eksperimen: Siswa dapat mencoba berbagai pendekatan,
seperti menambahkan 5 ke kedua sisi persamaan untuk menghilangkan -5. Ini
menghasilkan 2X = 16, dan kemudian siswa dapat membagi kedua sisi dengan 2
untuk menemukan bahwa X = 8.
Dalam contoh ini, kita melihat bagaimana penerapan teori-teori pemecahan masalah
matematika membantu siswa untuk lebih baik memahami dan menyelesaikan masalah
matematika secara efektif. Dengan pendekatan yang tepat, bahkan masalah matematika yang
tampak sulit pun dapat dipecahkan dengan mudah.
Kesimpulan
Posamentier, A. S., & Krulik, S. (1998). Problem-solving strategies for efficient and elegant
solutions: A resource for the mathematics teacher. Corwin Press.
Posamentier, A. S., & Krulik, S. (2009). Problem solving in mathematics, grades 3-6:
Powerful strategies to deepen understanding. Corwin.
Sriyanto, H. (2017). Mengobarkan api matematika. CV Jejak (Jejak Publisher).