Rambu-rambu K3 harus dipasang sesuai dengan standar dan pedoman teknis. -PP No.50 Tahun 2012
Menurut PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3, perusahaan harus melakukan HIRARC (Hazard
Identification, Risk Assessment, and Risk Control) yang meliputi identifikasi bahaya, penilaian, dan
pengendalian risiko dalam penerapan SMK3.
Risiko atau bahaya yang sudah diidentifikasi dan dilakukan penilaian memerlukan langkah pengendalian untuk
menurunkan tingkat risiko atau bahaya. Hierarki pengendalian risiko atau bahaya terdiri dari eliminasi,
substitusi, rekayasa teknologi, pengendalian administratif, dan penggunaan alat pelindung diri (APD). Pada
hierarki pengendalian risiko atau bahaya, pemasangan rambu K3 termasuk dalam pengendalian administratif.
Rambu K3 memang bukan upaya pengendalian utama dan tidak dapat menghilangkan bahaya sepenuhnya.
Akan tetapi, rambu K3 memiliki peranan penting untuk mencegah atau meminimalkan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja (PAK), serta mengingatkan pekerja, kontraktor, atau tamu perusahaan tentang potensi
bahaya.
Rambu K3 adalah sebuah media komunikasi visual berupa piktogram/simbol dan teks/pesan yang berguna
untuk menyampaikan informasi bahaya atau pesan-pesan K3 kepada pekerja, kontraktor, dan tamu yang berada
di area perusahaan.
Mengingatkan pekerja atau orang lain yang berada di area perusahaan tentang potensi bahaya
Membantu pekerja atau orang lain yang berada di area perusahaan saat proses evakuasi dalam
keadaan darurat
Meningkatkan kesadaran (awareness)dan kepedulian pekerja atau orang lain yang berada di
Poin plus saat audit K3, m0embantu perusahaan untuk mendapatkan sertifikasi SMK3, ISO,
OHSAS, dll.