Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK 4

Pengembangan
ujian sekolah
berbasis digital
'-Louisa Adelia Siahaan
-Jesita Dear Maria Belen Damanik
-Trizka Yunisa Napitupulu
Pendahuluan
Pembelajaran merupakan suatu sistem penyediaan kondisi yang
mengakibatkan terjadinya proses belajar pada peserta didik dengan adanya
bantuan pendidik dalam usaha untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Dalam setiap proses pembelajaran, penting bagi seorang guru maupun
peserta didik untuk mengetahui tercapai tidaknya suatu tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan. Salah satu tolak ukur untuk mengetahui tingkat ketercapaian
tujuan pembelajaran adalah evaluasi hasil belajar. Hal ini didukung oleh pendapat
Retnawati et al (2017) yang mengatakan bahwa setiap tingkatan sekolah perlu
melakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran di
sekolah tersebut sudah tercapai
Defenisi pengembangan
teknologi digital
Pengembangan teknologi digital merupakan teknologi
yang sistem operasinya berjalan secara otomatis dengan
menggunakan sistem komputerisasi. Pada dasarnya
teknologi digital hanyalah sistem penghitungan sangat
cepat yang memproses semua bentuk-bentuk informasi
sebagai nilai-nilai numerik atau kode digital namun saat
ini digital juga sudah dipakai untuk proses ujian
disekolah
Perkembangam
ujian berbasis
digital di sekolah
Dalam merespon perkembangan teknologi di era Revolusi Industri 4.0,
Indonesia telah melakukan terobosan inovatif dalam dunia pendidikan. Hal ini
dapat dibuktikan dengan dilaksanakannya ujian nasional berbasis komputer
(UNBK). UNBK merupakan evaluasi pembelajaran tingkat nasional berbasis
komputer yang diselenggarakan oleh Pemerintah untuk menilai pencapaian
kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu. Dengan adanya
UNBK secara tidak langsung pihak sekolah pun dituntut untuk mampu
memanfaatkan kemajuan teknologi dalam kegiatan pembelajaran, khususnya
dalam kegiatan evaluasi hasil belajar siswa, sehingga nantinya siswa terbiasa
dengan tes berbasis komputer.
Kendala ujian berbasis digital
Kebutuhan kuota internet siswa untuk melaksanakan pembelajaran daring belum
terpenuhi secara memadai.Walaupun bantuan kuota dari pemerintah sudah
disalurkan, namun masih banyak kendala teknis sehingga masih belum sampai ke
nomor peserta didik/mahasiswa. Seringkali, media pembelajaran/bahan ajar yang
diberikan oleh pengajar tidak dapat diakses menggunakan kuota bantuan.
Ketersediaan gawai (gadget) yang memadai untuk pembelajaran daring. Masih ada
di antara peserta didik yang harus bergantian dalam menggunakan gawai dengan
anggota keluarga lainnya, karena jumlahnya tidak memadai dalam satu keluarga.
Ketersediaan sinyal yang tidak stabil dari tiap provider. Kondisi cuaca, kualitas
provider cukup mempengaruhi kestabilan sinyal internet. Banyak sekali pembelajaran
yang terkendala akibat dari sinyal internet yang kurang stabil.
Traffic internet yang sibuk. Apabila terdapat banyak peserta didik yang melakukan
pembelajaran atau bahkan ujian daring secara bersamaan dalam suatu wilayah,
maka akan mengakibatkan jaringan internet menjadi sibuk sehingga mempelambat
sambungan internet, bahkan juga menyebabkan kegagalan sambungan sehingga
menghambat proses pembelajaran.
Kemudian salah satu yang menjadi penghalang pelaksanaan ujian berbasis
komputer baik di sekolah ataupun di rumah selama pandemi adalah karena
terdapat keterbatasan kapasitas server.
Kesimpulan
Pemberian ujian dengan menggunakan media
kertas dan alat tulis
merupakan cara lama yang sudah mulai
ditinggalkan (Manurung dan Rajagukguk,
2018). Hal ini disebabkan karena penggunaan
ujian konvensional tidak efektif dan
efesien dari segi penggunaan waktu dan biaya,
baik pada saat pembuatan soal,
penggandaan soal, pendistribusian soal,
pelaksanaan ujian, pengoreksian ujian
siswa hingga pengumuman hasil ujian siswa.
Selain itu, penggunaan ujian
konvensional dinilai kurang menarik dan masih
rentan menimbulkan terjadinya
kecurangan antar siswa pada saat ujian
berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai