Anda di halaman 1dari 4

Nama : Alvie Anggara Wardana

Kelas : Geografi A

ANALISIS FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

KANTUNG SEMAR

FLORA ASIATIS

Kantung Semar, juga dikenal sebagai Nepenthes, adalah jenis tanaman karnivora yang terkenal
karena memiliki kantung pelampung yang berfungsi untuk menangkap dan mencerna serangga serta
hewan kecil lainnya. Kantung Semar dapat ditemukan di berbagai daerah, terutama di wilayah tropis
dan subtropis di seluruh dunia, seperti Asia Tenggara, Madagaskar, dan Australia.

1. Ciri – ciri Kantung Semar

Kantung Semar (Nepenthes) adalah tanaman karnivora yang unik dengan sejumlah ciri-ciri
khusus. Berikut adalah beberapa ciri-ciri utama Kantung Semar:

1. Kantung Pelampung: Ciri yang paling mencolok dari Kantung Semar adalah kantungnya.
Kantung ini adalah modifikasi dari daun, berbentuk corong atau kantung terbalik, dengan
bagian atas terbuka lebar dan bagian bawah berisi cairan pencernaan. Ini adalah alat utama
untuk menangkap serangga dan hewan kecil.
2. Rambut Penangkap: Daun Kantung Semar sering memiliki rambut yang mengarah ke dalam
kantung. Rambut ini berfungsi untuk menghalangi serangga dari melarikan diri setelah
mereka jatuh ke dalam kantung.

3. Getah Lengket: Beberapa spesies Kantung Semar juga menghasilkan getah lengket yang
membantu menahan dan mengekstrak nutrisi dari mangsa.

4. Nectar Manis: Kantung Semar seringkali menghasilkan nektar manis yang menarik serangga.
Nectar ini berfungsi sebagai umpan untuk memikat serangga ke dalam kantung.

5. Variasi Warna dan Bentuk: Kantung Semar memiliki variasi besar dalam warna dan bentuk,
tergantung pada spesiesnya. Beberapa memiliki kantung kecil dan ramping, sementara yang
lain memiliki kantung yang besar dan mencolok. Warna daun dan kantung juga bervariasi,
dari hijau hingga merah muda dan merah keunguan.

6. Fotosintesis: Meskipun Kantung Semar adalah tanaman karnivora, mereka juga melakukan
fotosintesis seperti tanaman biasa. Fotosintesis adalah proses di mana tanaman
menghasilkan makanan mereka sendiri dengan menggunakan energi matahari, tetapi nutrisi
dari serangga dan hewan kecil yang mereka tangkap membantu mereka mendapatkan
nutrisi tambahan, terutama di lingkungan yang miskin nutrisi.

7. Habitat Lebih Basah: Kantung Semar biasanya tumbuh di lingkungan yang lembab, seperti
hutan hujan tropis, rawa-rawa, dan tepian sungai. Mereka memerlukan banyak sinar
matahari untuk tumbuh dengan baik, tetapi juga dapat tumbuh di tempat yang teduh.

8. Endemik: Banyak spesies Kantung Semar adalah endemik, yang berarti mereka hanya dapat
ditemukan di wilayah tertentu dan tidak ada di tempat lain. Ini menjadikan Kantung Semar
tanaman yang unik dan kadang-kadang langka.

Kantung Semar adalah salah satu tanaman karnivora yang paling menarik dan menakjubkan di
dunia, dengan adaptasi yang luar biasa untuk mendapatkan nutrisi dari serangga dan hewan
kecil.
ELANG JAWA

FAUNA ASIATIS

Elang jawa (Nisaetus bartelsi) adalah salah satu spesies elang berukuran sedang dari
keluarga Accipitridae dan genus Nisaetus yang endemik di Pulau Jawa. Satwa ini dianggap
identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda. Dan sejak 1992, burung ini
ditetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia

1. Distribusi Geografis

Distribusi geografisnya terbatas pada pulau Jawa dan beberapa pulau kecil di sekitarnya.
Populasi utama elang ini terdapat di hutan-hutan pegunungan di Pulau Jawa. Mereka biasanya
ditemukan di wilayah perbukitan dan gunung-gaunung Jawa, dengan sebaran yang mungkin
meliputi area-area berikut:

1. Pegunungan Jawa Barat: Terutama di daerah pegunungan di Provinsi Jawa Barat,


seperti Gunung Halimun, Gunung Gede, dan Taman Nasional Gunung Pangrango.
2. Pegunungan Jawa Tengah: Termasuk dalam Taman Nasional Gunung Merapi,
Gunung Merbabu, dan area-area pegunungan lainnya di Jawa Tengah.
3. Pegunungan Jawa Timur: Wilayah pegunungan di Provinsi Jawa Timur juga
merupakan habitat bagi Elang Jawa.
Penampilan Fisik

2. Penampilan Fisik

- Ukuran: Elang Jawa adalah elang yang cukup besar, dengan panjang tubuh sekitar 60-70 cm
dan rentang sayap sekitar 165-175 cm.
- Warna Bulu: Bulu elang Jawa biasanya berwarna coklat gelap di bagian atas dengan pola
belang hitam yang mencolok. Bagian bawah tubuhnya lebih terang dengan garis-garis gelap
dan bintik-bintik pada dadanya.

3. Habitat

Elang Jawa umumnya ditemukan di hutan hujan pegunungan, terutama di wilayah perbukitan
dan gunung di Jawa, Indonesia. Mereka kadang-kadang juga terlihat di hutan dataran rendah.

4. Ancaman dan Konservasi:

1. Elang Jawa menghadapi ancaman ekstrem terutama akibat hilangnya habitat mereka karena
deforestasi yang berkepanjangan. Selain itu, perburuan dan perdagangan ilegal juga
merupakan ancaman serius terhadap spesies ini.
2. Status konservasi Elang Jawa telah ditingkatkan menjadi "Kritis" di dalam Daftar Merah
IUCN, yang berarti bahwa mereka terancam punah.j

Anda mungkin juga menyukai