Anda di halaman 1dari 39

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) BERDIFERENSIASI

INFORMASI UMUM
A. Identitas Awal
Penyusun : Sholikhin, S.Pd.
Instansi : SMK Farmasi Muhammadiyah Cirebon
Jenjang Sekolah : SMK
Mata Pelajaran : Kimia Farmasi Analisis (KFA)
Domain / Topik : KESETIMBANGAN KIMIA
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Kelas / Fase : XI / Fase F
Semester : Gasal
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 x pertemuan)
B. Capaian Pembelajaran (CP)
Peserta didik mampu menganalisis factor-faktor yang mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan kimia.
C. Kompetensi Awal
Peserta didik telah mengetahui persamaan reaksi kimia, menentukan konsentrasi larutan,
konsep mol.
D. Profil Pelajar Pancasila
1. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia
“Peserta Didik dapat membentuk sikap religious melalui kimia dengan menyadari
keteraturan dan keindahan alam serta menganggungkan kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa”.
2. Bernalar Kritis
“Peserta didik dapat mengembangkan keahlian dalam melakukan serangkaian investigasi
ilmiah secara mandiri maupun kolaboratif termasuk mengumpulkan, menganlisa,
menafsirkan dan menjelaskan data kualitatif dan kuantitatif”.
3. Mandiri dan Gotong Royong
“Peserta didik dapat mengembangkan keahlian dalam melakukan serangkaian investigasi
ilmiah secara mandiri maupun kolaboratif termasuk mengumpulkan, menganalisa,
menafsirkan dan menjelaskan data kualitatif maupun kuantitatif”.
4. Berkebhinekaan Global
“Peserta didik dapat memupuk integritas dan sikap jujur, adil, bertanggung jawab,
menghormati martabat individu, kelompok, dan komunitas, serta berkebhinekaan
global”.
5. Kreatif
“Peserta didik dapat mengembangkan kemampuan beradaptasi dan berinovasi untuk
menghasilkan berbagai teknologi terapan yang dapat memecahkan masalah pada dunia
nyata”.
6. Bernalar Krits
“Peserta didik dapat mengembangkan kemampuan menalar untuk mendapatkan sebuah
solusi dari suatu masalah yang ditemui.”
E. Sarana dan Prasarana
Sarana :
⮚ Komputer / Laptop / Smartphone terkoneksi internet,
⮚ Proyektor
⮚ Laboratorium Kimia
Prasarana :
⮚ Buku Kimia Farmasi Volume 2 untuk SMK Kelas XI EGC
⮚ E-modul Kimia Kelas XI Kemendikbud Tahun 2020,
⮚ LKPD
Perlengkapan yang disiapkan oleh guru: Powerpoint, Media belajar interaktif, Bank Soal
Digital (Quizizz), Video Pembelajaran.
F. Target Peserta Didik
Peserta didik yang menjadi target yaitu: Peserta didik regular/tipikal: umum, tidak ada
kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar
G. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Discovery da Inquiry Learning dengan
metode eksperimen.

KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran (TP-8)
Peserta didik mampu menganalisis factor-faktor yang mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan kimia.
B. Pemahaman Bermakna
Peserta didik mampu mengimplementasi konsep kesetimbangan kimia dalam kehidupan
sehari-hari seperti pembuatan amonia melalui proses Haber-Bosch.
C. Pertanyaan Pemantik
1. Apakah kalian pernah bermain jungkat-jungkit? Bagaimana pengalaman kalian saat
bermain jungkat-jungkit?
2. Pada kedudukan apa jungkat-jungkit dalam keadaan setimbang?
3. Apa itu kesetimbangan?
D. Langkah-langkah Pembelajaran
1. PERTEMUAN 1: Konsep & Tetapan Kesetimbangan Kimia
Alokasi Sintak Model
Deskripsi
waktu Pembelajaran
Kegiatan a. Guru dan peserta didik berdoa bersama sebelum belajar
Pendahuluan yang dipimpin ketua kelas/ wakil ketua kelas.
b. Guru memberi salam dan meminta peserta didik untuk
merapihkan barang disekitar meja dan meminta peserta
15 menit didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan peralatan
yang diperlukan.
c. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
d. Guru menyampaikan informasi tentang tujuan, manfaat,
langkah pembelajaran, dan assesmen yang akan
dilaksanakan.
Alokasi Sintak Model
Deskripsi
waktu Pembelajaran
e. Peserta didik diminta untuk menyampaikan pemahamannya
dari pertanyaan pemantik.
• Apa yang kalian ingat tentang kesetimbangan kimia?
• Apa itu kesetimbangan homogen dan heterogen?
• Apa itu tetapan kesetimbangan kimia?
• Apa saja jenis dari tetapan kesetimbangan kimia?
• Apa itu tetapan kesetimbangan konsentrasi dan tekanan
parsial?
• Apa itu derajat disosiasi?
f. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk
dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik.
g. Guru membagi pelajar menjadi beberapa kelompok yang
terdiri 5- 6 peserta didik.
Kegiatan Inti 1) Pemberian Guru mengajak siswa untuk melakukan demonstrasi terkait
(Berdiferen- rangsangan materi kesetimbangan kimia.
siasi Proses (stimulation)
2) Identifikasi Guru memberikan pertanyaan berdasarkan hasil demonstrasi.
60 menit Perbedaan instruksi:
Masalah
(Problem Level 1 : Guru bertanya kepada peserta didik berdasarkan
Statement) demonstrasi tersebut apa yang terjadi saat kedua larutan
dimasukan secara bersamaan?
Level 2 : Guru bertanya kepada peserta didik apa yang terjadi
ketika ditambahkan salah satu larutan kedalam suatu sistem
kesetimbangan kimia?
Level 3 : Guru bertanya kepada peserta didik, berdasarkan
jawaban tersebut mengapa hal itu terjadi?
Level 4 : Kemudian mendisuksikan tetapan kesetimbangan
konsentrasi dan tetapan kesetimbangan tekanan parsial.
Level 5 : Guru menjelaskan perhitungan pada materi
kesetimbangan kimia dengan memberikan pertanyaan-
pertanyaan yang menstimulasi pengetahuan peserta didik.
Level 6 : Peserta didik mendengarkan penjelasan guru terkait
perhitungan pada materi kesetimbangan kimia.
3) Pengumpula Peserta didik diajak mengasah rasa ingin tahu mereka tentang
n Data (Data fenomena lain yang menunjukkan proses kesetimbangan.
Collection)
4) Pengolahan a) Guru meminta peserta didik untuk membuat kelompok
Data (Data (6 orang). Setiap kelompok diminta untuk untuk
Processing) mendiskusikan terkait kesetimbangan homogen dan
kesetimbangan heterogen.
Alokasi Sintak Model
Deskripsi
waktu Pembelajaran
b) Peserta didik bersama kelompok membuat power point
berdasarkan hasil diskusi kelompok.
c) Peserta didik bersama kelompok mengerjakan soal yang
terdapat dalam LKPD
5) Pembuktian a) Guru meminta perwakilan peserta didik dari setiap
(Verification) kelompok untuk mempresentasikan dan menjelaskan hasil
diskusinya. Peserta didik lainnya mendengarkan dan
menanggapi hasil presentasi kelompok lain.
b) Guru dan peserta didik membandingkan hasil pengerjaan
soal pada LKPD.
6) Menarik Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
Simpulan/ memberikan simpulan terkait dengan materi yang telah
Generalisasi dipelajari pada pertemuan.
(Generalizati
on)
Refleksi Peserta didik melakukan refleksi mengenai pemahaman yang
didapatkan setelah proses pembelajaran yang dipandu oleh
guru.
Kegiatan a. Untuk memberi penguatan materi yang telah dipelajari, guru
Penutup memberikan arahan untuk mencari Sumber terkait materi
yang telah dipelajari baik melalui buku-buku di
perpustakaan atau mencari di internet.
10 menit b. Guru memberikan tugas mandiri
c. Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada
pertemuan berikutnya.
Guru menutup pembelajaran dengan menggunakan salam.

2. PERTEMUAN 2: Pergeseran Kesetimbangan Kimia dan Terapan di Sekitar Kita.


Alokasi Sintak Model
Deskripsi
waktu Pembelajaran
Kegiatan a. Guru dan peserta didik berdoa bersama sebelum belajar
Pendahuluan yang dipimpin ketua kelas/ wakil ketua kelas.
b. Guru memberi salam dan meminta peserta didik untuk
merapihkan barang disekitar meja dan meminta peserta
15 menit didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan peralatan
yang diperlukan.
c. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
Alokasi Sintak Model
Deskripsi
waktu Pembelajaran
d. Guru menyampaikan informasi tentang tujuan, manfaat,
langkah pembelajaran, dan assesmen yang akan
dilaksanakan.
e. Peserta didik diminta untuk menyampaikan pemahamannya
dari pertanyaan pemantik.

f. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk


dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik.
g. Guru mereview materi yang telah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya.
h. Guru menstimulasi peserta didik bahwa terdapat faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi pergeseran kesetimbangan
kimia.
Kegiatan Inti 1) Pemberian Guru mengajak siswa untuk melakukan demonstrasi terkait
(Berdiferen- rangsangan materi pergeseran kesetimbangan kimia.
siasi Proses (stimulation)
2) Identifikasi a) Guru meminta peserta didik untuk membuat kelompok (4
60 menit orang) dan mempersiapkan ruangan kelas sesuai dengan
Masalah
(Problem arahan guru.
Statement) b) Guru menjelaskan langkah dan peraturan selama proses
pembelajaran.
c) Masing-masing anggota kelompok dibagi menjadi 2 sub
kelompok dimana sub kelompok pertama bertugas untuk
mempresentasikan hasil studi literaturnya kepada kelompok
lain dengan semanarik mungkin dan sub kelompok lainnya
bertugas mendengarkan presentasi kelompok lain. Setelah
waktu habis sub kelompok tersebut akan bertukar peran. (To
Stand To Stand).
d) Untuk mendapatkan materinya siswa diminta untuk
menganalisis jurnal internasional.
e) Setiap kelompok menganalisis satu penerapan konsep
kesetimbangan kimia dalam skala industri beserta
tahapannya dengan menganalisis melalui jurnal
internasional. Kelompok membuat power point terkait hasil
diskusinya.
3) Pengumpula Peserta didik diajak mengasah rasa ingin tahu mereka tentang
n Data (Data fenomena lain yang menunjukkan proses kesetimbangan.
Collection)
4) Pengolahan a) Peserta didik mulai melakukan kegiatan pembelajaran To
Data (Data Stand To Stand yang membahas materi faktor-faktor yang
Processing) mempengaruhi laju reaksi.
Alokasi Sintak Model
Deskripsi
waktu Pembelajaran
a) Pembuktian a) Guru meminta perwakilan peserta didik dari setiap
(Verification) kelompok untuk menjelaskan apa yang telah dipelajarinya
berdasarkan hasil presentasi kelompok lain. Peserta didik
lainnya mendengarkan dan menanggapi hasil presentasi
kelompok lain.
b)
b) Menarik Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
Simpulan/ memberikan simpulan terkait dengan materi yang telah
Generalisasi dipelajari pada pertemuan.
(Generalizati
on)
Refleksi Peserta didik melakukan refleksi mengenai pemahaman yang
didapatkan setelah proses pembelajaran yang dipandu oleh
guru.
Kegiatan a) Untuk memberi penguatan materi yang telah dipelajari, guru
Penutup memberikan arahan untuk mencari Sumber terkait materi
yang telah dipelajari baik melalui buku-buku di
perpustakaan atau mencari di internet.
10 menit b) Guru memberikan tugas mandiri

E. Asesmen
1. Asesmen Diagnostik
Asesmen di awal pembelajaran dengan mengajukan beberapa pertanyaan seperti yang
tertera pada kegiatan pembelajaran
2. Asesmen Formatif
Asesmen selama proses pembelajaran: pengetahuan (pretest/posttest), sikap,
keterampilan
3. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
4. Bentuk Penilaian
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
5. Instrumen Penilaian (terlampir)
F. Pengayaan dan Remedial
1. Pengayaan
Pengayaan dilakukan setiap topik pembelajaran telah selesai.
a. Target peserta : Peserta didik dengan hasil tes sumatif sempurna
b. Materi : Soal narasi
c. Tujuan : Memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada peserta didik
d. Metode : Memberikan soal narasi yang bisa dikerjakan peserta didik sebagai materi
pengayaan.
e. Langkah Pengayaan : Memberikan soal pengayaan untuk peserta didik dengan
capaian tinggi kemudian dibahas bersama sama dengan guru baik pada jam mata
pelajaran maupun di luar jam.
2. Remedial
Remedial dilakukan setiap topik pembelajaran telah selesai.
a. Target peserta : Peserta didik dengan hasil tes sumatif kurang dari KKM.
b. Materi : Soal yang belum dikuasai peserta didik (soal yang dijawab salah pada tes
sumatif).
c. Tujuan : Memberikan pemahaman dari kesulitan peserta didik.
d. Metode : Membahas soal dan memberi tambahan materi.
3. Langkah Remedial : Memberikan soal remedial yang berbeda tetapi memiliki bobot soal
sama dengan soal yang dijawab salah oleh peserta didik pada tes sumatifnya

G. Refleksi Peserta Didik dan Pendidik


Refleksi Peserta Didik
Berilah tanda centang (√) pada kotak yang kalian anggap sesuai!
Setelah mempelajari bab ini, bagaimanakah penguasaan kalian terhadap materi materi
berikut?
Tidak Kurang Sangat
No Pertanyaan Mengerti
Mengerti mengerti mengerti
1 Bagaimana
pendapatmu tentang
konsep kesetimbangan
heterogeny dan
penentuan tetapan
kesetimbangan?
2 Bagaimana
pendapatmu tentang
kemampuan
menganalisa arah
pergeseran
kesetimbangan suatu
reaksi?
3 Bagaimana
pendapatmu tentang
alur kerja praktikum
Kimia Farmasi Analisis
dengan Judul Pengaruh
Konsentrasi terhadap
Pergeseran
Kesetimbangan Kimia?

Refleksi bagi guru dengan menjawab pertanyaan refleksi berikut ini!

Informasi yang
No Pertanyaan Jawaban
diharapkan
1 Mengetahui kesesuaian Apakah tujuan pembelajaran sudah
antara tujuan pembelajaran sesuai dengan materi yang disampaikan?
dengan materi ajar yang
sudah disampaikan

2 Mengetahui kesesuaian Apakah alokasi waktu sudah sesuai


alokasi waktu dengan yang direcanakan?
3 Mengetahui efektifitas Apakah pembelajaran menggunakan
pembelajaran model Discovery & Inquiry Learning ini
efektif diterapkan pada pembelajaran
materi ini?
4 Mengetahui hasil belajar Apakah pembelajaran hari ini mampu
peserta didik meningkatkan pengetahuan peserta
didik?
Mengetahui, Cirebon, 18 Juli 2023
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

Yeyen Dwi Iryani, S.Si.,M.Farm., Apt. Sholikhin, S.Pd


NBM: 1144 933 NBM: 1130 014
LAMPIRAN 1

BAHAN AJAR
A. Reaksi Kimia
Reaksi kimia berdasarkan sifat berlangsungnya dibedakan menjadi 2 yakni reaksi
satu arah dan reaksi dua arah. Berikut ini penjelasan dari reaksi-reaksi yang dimaksud
1. Reaksi Searah/ Irreversible
Tentunya kalian pernah melihat atau melakukan pembakaran kertas bukan?
nah, apa yang terjadi? ya benar sekali, kertas akan menghitam lalu menjadi abu.
Apakah abu bisa kembali lagi menjadi kertas? Tidak bisa ya. Reaksi pada
pembakaran kertas merupakan reaksi yang berlangsung searah atau reaksi yang tidak
dapat balik (reaksi irreversible).
Reaksi searah yaitu reaksi yang berlangsung dari arah reaktan ke produk atau.
ke kanan pada reaksi ini. Produk tidak dapat bereaksi kembali menjadi zat-zat
asalnya. Ciriciri reaksi searah adalah:
• Persamaan reaksi ditulis dengan satu anak panah produk/kanan (→);
• Reaksi akan berhenti setelah salah satu atau semua reaktan habis;
• Produk tidak dapat terurai menjadi zat-zat reaktan; dan Reaksi berlangsung
tuntas/berkesudahan.
Contoh reaksi searah:
NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)
2. Reaksi Dua Arah/Reversible
Lalu, pernahkah kalian memperhatikan air yang mendidih di dalam panci?
Air yang direbus melewati titik didihnya akan berubah menjadi uap. Kalau kita
meletakkan penutup di atas panci, uap tersebut akan terperangkap dan terkondensasi
kembali menjadi air. Nah ini adalah contoh reaksi dua arah atau yang dapat balik
(reaksi reversible). Reaksi dua arah yaitu reaksi yang dapat berlangsung dari reaktan
ke produk atau ke kanan dan juga sebaliknya dari produk ke reaktan atau ke kiri.
Ciri-ciri reaksi dua arah adalah:
• Persamaan reaksi ditulis dengan dua anak panah dengan arah berlawanan ( )
• Reaktan bereaksi membentuk produk dan disaat yang bersamaan produk bereksi
kembali membentuk reaktan.
• Reaksi ke arah produk disebut reaksi maju, reaksi ke arah reaktan disebut reaksi
balik.
Contoh reaksi dua arah:
N2 (g)+3H2 (g) ⇌ 2 NH3 (g)
H2O(l) ⇌ H2O (g)

Apabila reaksi dua arah berlangsung dalam ruang tertutup dan laju reaksi ke
kanan sama besar dengan laju reaksi ke kiri, reaksi dikatakan dalam keadaan
setimbang. Reaksinya disebut reaksi kesetimbangan. Dalam keadaan setimbang,
jumlah reaktan dan produk tidak harus sama, asalkan laju reaksi ke kiri dan ke kanan
sama besar.
B. Kesetimbangan Kimia
Secara umum kesetimbangan dalam reaksi kimia dapat dibagi menjadi dua, yaitu
kesetimbangan statis dan kesetimbangan dinamis. Kesetimbangan statis terjadi ketika
semua gaya yang bekerja pada objek bersifat seimbang, yaitu tidak ada gaya yang
dihasilkan. Sementara itu, kesetimbangan dinamis diperoleh ketika semua gaya yang
bekerja pada objek bersifat seimbang, tapi objeknya sendiri bergerak.
Pada persamaan reaksi kesetimbangan kimia setiap terjadi reaksi ke kanan, maka
zat-zat produk akan bertambah, sementara zat-zat reaktan berkurang. Sebaliknya, reaksi
juga dapat bergeser ke arah reaktan sehingga jumlah produk berkurang. Akibatnya terjadi
lagi reaksi ke arah kanan. Demikian ini terjadi terus-menerus, sehingga secara mikroskopis
terjadi reaksi bolak-balik (dua arah) pada reaksi kesetimbangan. Keadaan seperti ini
dikatakan bahwa kesetimbangan bersifat dinamis. Keadaan dinamis hanya terjadi dalam
sistem tertutup.
Contoh kesetimbangan dinamis dalam kehidupan sehari-hari yaitu proses
pemanasan air dalam wadah tertutup. Saat suhu mencapai 100°C air akan berubah menjadi
uap dan tertahan oleh tutup. Apabila pemanasan dihentikan, uap air yang terbentuk akan
berubah menjadi air kembali sehingga jumlah air di dalam wadah tidak akan habis. Reaksi
yang terjadi adalah H2O(l) H2O(g). Reaksi ke kanan adaIah reaksi penguapan sementara
reaksi ke kiri adalah reaksi pengembunan. Lalu bagaimana hubungannya dengan laju reaksi
yang terjadi pada reaksi kesetimbangan? Hal ini akan dijelaskan melalui penjelasan berikut
ini.
Hubungan antara konsentrasi reaktan dengan produk, misalnya pada reaksi
kesetimbangan 𝐶(𝑠) + 𝐻2𝑂 (𝑔) ⇌ 𝐶𝑂(𝑔) + 𝐻2 (𝑔) dapat digambarkan dengan grafik
berikut:

a. Kemungkinan (a) terjadi pada saat kesetimbangan produk > konsentrasi reaktan. Di
awal reaksi, konsentrasi reaktan maksimal, semakin lama semakin berkurang. Saat
kesetimbangan tercapai konsentrasi reaktan tidak berubah, sementara konsentrasi
produk yang semula nol semakin lama semakin benambah hingga konstan pada saat
kesetimbangan.

b. Kemungkinan (b) terjadi jika pada saat kesetimbangan konsentrasi produk <
konsentrasi reaktan. Namun tidak tertutup kemungkinan pada saat kesetimbangan
konsentrasi reaktan = konsentrasi produk.
c. Kemungkinan (c) tercapai jika pada saat kesetimbangan V1 = V2.
Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan sebelumnya, maka
kesetimbangan kimia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
• Reaksi berlangsung dua arah dan dalam ruang tertutup.
• Laju reaksi ke kiri dan ke kanan sama besar.
• Tidak terjadi perubahan makroskopis tetapi perubahan terjadi secara mikroskopis
C. Jenis Reaksi Kesetimbangan
Berdasarkan wujud zat-zat dalam keadaan setimbang, reaksi kesetimbangan kimia
dibedakan menjadi dua, yaitu kesetimbangan homogen dan heterogen a. Kesetimbangan
Homogen.
a. Kesetimbangan homogen yaitu kesetimbangan kimia yang di dalamnya terdapat satu
wujud zat, misalnya gas atau larutan.
Contoh :
N2 (g) + 3H2 (g) ⇌ 2NH3 (g)
2SO3 (g) ⇌ 2SO2 (g) + O2 (g)
2HCl (g) + 12O2 (g) ⇌ H2O(g) + Cl2 (g)
b. Kesetimbangan Heterogen
Kesetimbangan heterogen yaitu kesetimbangan kimia yang di dalamnya
terdapat berbagai macam wujud zat, misalnya gas, padat, cair dan larutan.
Contoh :
C (s) + H2O (g) ⇌ CO (g) + H2 (g)
2NaHCO3 (s) ⇌ Na2CO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)
HCO- (aq) + H2O (l) ⇌ CO3 2- (aq) + H3O+ (aq)
Ag+ (aq) + Fe2+ (aq) ⇌ Ag (s) + Fe3+(aq)
D. Tetapan Kesetimbangan
Guldberg dan Waage mengemukakan hukum kesetimbangan dalam reaksi
kesetimbangan kimia sebagai berikut.
"Dalam keadaan setimbang pada suhu tertentu, hasil kali konsentrasi produk dibagi
hasil kali konsentrasi pereaksi yang ada dalam sistem kesetimbangan setelah masing-
masing dipangkatkan dengan koefisiennya mempunyai harga tetap."
Hasil bagi tersebut dinamakan tetapan kesetimbangan dilambangkan dengan K.
Terdapat dua tetapan kesetimbangan, yaitu tetapan kesetimbangan konsentrasi (Kc) dan
tetapan kesetimbangan tekanan parsial (Kp).
Tetapan kesetimbangan (K) merupakan konstanta (angka/nilai tetap) perbandingan
zat ruas kanan dengan ruas kiri pada suatu reaksi kesetimbangan. Tiap reaksi memiliki nilal
K yang khas, yang hanya berubah dengan pengaruh suhu.
Ada dua macam tetapan kesetimbangan, yaitu Kc dan Kp.
Perbedaannya:
• Kc diukur berdasarkan konsentrasi molar zat-zat yang terlibat (fasa gas dan larutan)
• Kp diukur berdasarkan tekanan parsial gas-gas yang terlibat (khusus fasa gas).
1. Rumus Tetapan Kesetimbangan (Kc)
Rumus tetapan kesetimbangan Kc secara garis besar merupakan perbandingan
(hasil bagi) antara konsentrasi molar ([]) zat- zat ruas kanan dengan konsentrasi molar
zat ruas kiri yang dipangkatkan dengan koefisiennya. Spesi yang masuk dalam
persamaan tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (K) hanya fasa gas (g) dan
larutan (aq). Karena fasa padat (s) dan cair (1) tidak memiliki konsentrasi, maka kedua
fasa ini tidak dilibatkan dalam rumus tetapan kesetimbangan Kc (diberi nilai-1) Perlu
diingat: tanda kurung siku ([ ]) merupakan simbol untuk konsentrasi molar zat.

2. Derajat Disosiasi
Disosiasi adalah penguraian suatu zat menjadi beberapa zat lain yang lebih
sederhana. Derajat disosiasi adalah perbandingan antara jumlah mol yang terurai
dengan jumlah mol mula-mula.
Contoh:
Gas amonia mengalami disosiasi menurut persamaan reaksi:
2 NH3(g) ⇌ N2(g) +3 H2(g)
Besarnya nilai derajat disosiasi (α) adalah:

Harga derajat disosiasi terletak antara 0 dan 1, jika:


berarti tidak terjadi penguraian
berarti terjadi penguraian sempurna
berarti disosiasi pada reaksi setimbang (disosiasi sebagaian).
3. Rumus Tetapan Kesetimbangan Gas (Kp)
Rumus tetapan kesetimbangan Kp merupakan perbandingan (hasil bagi) antara
tekanan parsial (Px) zat-zat ruas kanan dengan tekanan parsial zat ruas kiri yang
dipangkatkan dengan koefisien masing-masing.
Hanya zat yang berfasa gas (g) yang diperhitungkan dalam rumus tetapan
kesetimbangan Kp. Zat dengan fasa selain gas (S, I, dan aq) tidak dicantumkan dalam
rumus tetapan kesetimbangan, tetapi diberi nilai = 1.

E. Pergeseran Kesetimbangan Kimia


Apakah yang akan terjadi bila simpanan air di bumi habis? Penggundulan hutan
karena pohon-pohon ditebang untuk diambil kayunya atau membuka lahan untuk ladang.
Tidak ada simpanan air tanah. Siklus air menjadi terganggu, sehingga sistem
kesetimbangan air di alam juga akan terganggu. Kalau ada pengaruh dari luar, sistem
kesetimbangan akan mengadakan aksi untuk mengurangi pengaruh atau gangguan tersebut.
Asas Le Chatelier menyatakan: "Bila pada sistem kesetimbangan diadakan aksi, maka
sistem akan mengadakan reaksi sedemikian rupa, sehingga pengaruh aksi itu menjadi
sekecil-kecilnya". Perubahan dari keadaan kesetimbangan semula ke keadaan
kesetimbangan yang baru akibat adanya aksi atau pengaruh dari luar itu dikenal dengan
pergeseran kesetimbangan (Martin S. Silberberg, 2000). Faktorfaktor yang dapat
mempengaruhi pergeseran kesetimbangan adalah:
1. Perubahan konsentrasi
Apabila dalam sistem kesetimbangan homogen, konsentrasi salah satu zat
diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah yang berlawanan dari zat
tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu zat diperkecil, maka kesetimbangan
akan bergeser ke pihak zat tersebut. Bila zat diencerkan dengan menambah air pada
sistem, maka kesetimbangan bergeser pada jumlah molekul terbanyak.
2. Perubahan Volume atau Tekanan
Jika dalam suatu sistem kesetimbangan dilakukan aksi yang menyebabkan
perubahan volume (bersamaan dengan perubahan tekanan), maka dalam sistem akan
mengadakan reaksi berupa pergeseran kesetimbangan sebagai berikut.
a) Jika tekanan diperbesar (volume diperkecil), maka kesetimbangan akan bergeser ke
arah jumlah koefisien reaksi kecil.
b) Jika tekanan diperkecil (volume diperbesar), maka kesetimbangan akan bergeser ke
arah jumlah koefisien reaksi besar.
3. Perubahan Suhu
Menurut Van't Hoff:
a) Bila pada sistem kesetimbangan suhu dinaikkan, maka kesetimbangan reaksi akan
bergeser ke arah yang membutuhkan kalor (ke arah reaksi endoterm),
b) Bila pada sistem kesetimbangan suhu diturunkan, maka kesetimbangan reaksi akan
bergeser ke arah yang membebaskan kalor (ke arah reaksi eksoterm).
4. Pengaruh Katalisator
Fungsi katalisator dalam reaksi kesetimbangan adalah mempercepat
tercapainya kesetimbangan dan tidak merubah letak kesetimbangan (harga tetapan
kesetimbangan K tetap). Hal ini disebabkan katalisator mempercepat reaksi ke kanan
dan ke kiri sama besar.
F. Kesetimbangan dalam Industri
Proses produksi zat-zat pada industri, khususnya industri bahan-bahan kimia, ada
yang menggunakan reaksi kesetimbangan. Misalnya pada pembuatan amonia dan
pembuatan asam sulfat. Pada proses industri bahan-bahan kimia dihadapkan pada masalah
bagaimana mendapatkan hasil sebanyak-banyaknya sekaligus berkualitas tinggi, namun
menggunakan proses yang efektif, efisien, dan biaya yang tidak terlalu besar.
a) Pembuatan Amonia dengan Proses Haber-Bosch
Unsur nitrogen terdapat di atmosfer dan menyusun sebanyak 78% dari
volumenya, tetapi karena kelembaman nitrogen, senyawa-senyawa nitrogen tidak
banyak terdapat di alam. Metode untuk menyintesis senyawa-senyawa nitrogen yang
dikenal sebagai fiksasi nitrogen buatan, merupakan proses industri yang sangat penting.
Metoxle utama adalah mereaksikan nitrogen dan hidrogen membentuk amonia.
Amonia selanjutnya diubah menjadi senyawa nitrogen lainnya, seperti asam nitrat dan
garam nitrat. Pupuk urea (CO(NH2)2) merupakan bahan kimia yang terbentuk melalui
reaksi NH3 dengan CO2 Amonia juga digunakan dalam pembuatan bermacam-macam
monomer yang mengandung nitrogen untuk industri nilon, polimer-polimer akrilat, dan
busa poliuretan. Amonia juga digunakan dalam industri farmasi, macam-macam bahan
organik, anorganik, detergen dan larutan pembersih, pupuk, dan bahan peledak (TNT
atau trinitrotoluena),
Dasar teori dari reaksi sintesis amonia dan uji laboratorisnya merupakan
penelitian Fritz Haber (1908). Usaha pengembangan proses Haber menjadi proses
besar-besaran.
Usaha tersebut merupakan tantangan bagi insinyur insinyur kimia pada saat itu.
Hal ini karena metode tersebut mensyaratkan reaksi kimia dalam fasa gas pada suhu
dan tekanan tinggi dengan katalis yang sesuai. Pekerjaan ini dipimpin oleh Carl Bosch
di Badishe Anilin and Soda Fabrik (BASF). Pada tahun 1913. pabrik beroperasi dengan
produksi 30,000 kg NH3 per hari. Pabrik amonia modern saat ini mempunyai kapasitas
50 kali lebih besar. Beberapa data relevan mengenai reaksi sintesis amonia adalah:
N2 (g) + 3H2(g) ⇌ 2 NH3(g)
AH = -92,38 kJ/mol, suhu 298 K, Kp = 6,2 × 105
Untuk setiap 1 mol gas nitrogen dan 3 mol gas hidrogen dihasilkan 2 mol gas
amonia. Peningkatan tekanan menyebabkan campuran reaksi hervolume kecil dan
menyebabkan terjadinya reaksi yang menghasilkan amonia lebih besar. Reaksi ke
kanan bersifat eksoterm. Reaksi eksoterm lebih baik terjadi jika suhu diturunkan,
sehingga reaksi bergeser ke kanan menghasilkan amonia makin besar. Jadi kondisi
optimum untuk produksi NH3 adalah tekanan tinggi dan suhu rendah. Tetapi, keadaan
optimum ini tidak mengatasi masalah laju reaksi. Sekalipun produksi kesetimbangan
NH3 lebih baik terjadi pada suhu rendah, namun laju pembentukannya sangat lambat,
sehingga reaksi ini tidak layak. Salah satu cara untuk meningkatkan reaksi adalah
dengan menggunakan katalis. Walaupun tidak mempengaruhi kesetimbangan, namun
katalis dapat mempercepat reaksi. Keadaan reaksi yang biasa dilakukan dalam proses
Haber- Bosch adalah pada suhu 550 °C, tekanan dari 150 sampai dengan 500 atm, dan
katalis biasanya besi dengan campuran Al2O3. MgO, CaO, dan K2O. Cara lain untuk
meningkatkan laju produksi NH3 adalah memindahkan NH3 dengan segera setelah
terbentuk.
Titik didih gas NH3 lebih tinggi daripada titik didih nitrogen dan hidrogen.
Proses selanjutnya, gas amonia didinginkan sehingga mencair. Gas nitrogen dan gas
hidrogen yang belum bereaksi dan gas amonia yang tidak mencair kemudian
diresirkulasi, dicampur dengan gas nitrogen dan hidrogen, kemudian dialirkan kembali
ke dalam tangki.
b) Pembuatan Asam Sulfat dengan Proses Kontak
Salah satu cara pembuatan asam sulfat melalui proses industri dengan produk
yang cukup besar adalah dengan proses kontak. Bahan yang digunakan pada proses
ini adalah belerang dan melalui proses berikut.
a. Belerang dibakar di udara, sehingga bereaksi dengan oksigen dan menghasilkan
gas belerang dioksida.

b. Belereng dioksida direaksikan dengan oksigen dan dihasilkan belerang trioksida


Reaksi ini berlangsung lambat, maka dipercepat dengan katalis vanadium
pentaoksida (V2O5) pada suhu ±450 oC.
c. SO2 yang dihasilkan, kemudian dipisahkan, dan direaksikan dengan air untuk
menghasilkan asam sulfat.

d. Reaksi tersebut berlangsung hebat sekali dan menghasilkan asam sulfat yang
sangat korosif. Untuk mengatasi hal ini, gas SO3 dialirkan melalui menara yang di
dalamnya terdapat aliran H2SO4 pekat, sehingga terbentuk asam pirosulfat
(H2S2O7) atau disebut "oleum". Asam pirosulfat direaksikan dengan air sampai
menghasilkan asam sulfat.

Beberapa manfaat asam sulfat adalah untuk pembuatan pupuk, di antaranya


pupuk superfosfat. detergen, cat kuku, cat warna, fiber, plastik, industri logam, dan
pengisi aki. Asam sulfat kuat 93% sampai dengan 99% digunakan untuk pembuatan
berbagai bahan kimia nitrogen, sintesis fenol, pemulihan asam lemak dalam
pembuatan sabun, pembuatan asam fosfat dan tripel superfosfat. Oleum (H 2S2O7)
digunakan dalam pengolahan minyak bumi, TNT (trinitrotoluena), dan zat warna
serta untuk memperkuat asam lemah. Berikut ini adalah diagram alir pabrik asam
sulfat kontak yang menggunakan pembakaran belerang dan absorpsi tunggal dengan
injeksi udara (pengenceran) antar tahap.

Sumber: Wulandari, Erna Tri., Risha Rahmawati., Narum Yuni Margono. (2021). Buku
Interaktif Kimia Untuk SMA/MA Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Yogyakarta:
PT. Penerbit Intan Pariwara
LAMPIRAN 2

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


Mata Pelajaran : Kimia
Materi : Kesetimbangan
Kimia
Kelas/Semester : XI/Gasal
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Kelompok :-
Anggota Kelompok :

A. Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


• Peserta didik dapat menjelaskan reaksi kesetimbangan dan keadaan setimbang.
• Peserta didik dapat membedakan kesetimbangan homogen dan heterogen.
• Peserta didik dapat menentukan harga tetapan kesetimbangan, menganalisa hubungan
tetapan kesetimbangan konsentrasi dan tetapan kesetimbangan tekanan parsial, serta
menggunakan tetapan kesetimbangan dalam perhitungan.
• Peserta didik dapat menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran
kesetimbangan.
• Peserta didik dapat menjelaskan penerapan kesetimbangan kimia dalam kehidupan sehari-
hari dan industri.

B. Petunjuk Penggunaan LKPD


• Berdoalah sebelum memulai mengerjakan LKPD.
• Persiapkan alat dan bahn yang dibutuhkan untuk mengerjakan LKPD.
• Selesaikan tugas-tugas di LKPD dengan baik, benar, dan bertanggung jawab.
• Gunakan berbagai sumber belajar dari berbagai sumber baik modul pembelajaran, buku
peserta didik, internet, dan sumber lainnya untuk menjawab pertanyaan.
• Kumpulkan LKPD sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
• Tanyakanlah kepada guru apabila ada kesulitan dalam mengerjakan LKPD.
C. Soal Tetapan Kesetimbangan Kimia dan Kesetimbangan Homogen & Heterogen
1. Bagaimana tetapan kesetimbangan kimia Kc berdasarkan reaksi kesetimbangan kimia
dibawah ini?
PbCl2(s) Pb2+ (aq)+2Cl−(aq)

a.

b.

c.

d.

2. Bagaimana tetapan kesetimbangan kimia Kc berdasarkan reaksi kesetimbangan kimia


dibawah ini?
N2(g)+3H2(g) 2NH3(g)

a.

b.

c.

d.
3. Tetapan kesetimbangan (Kc) untuk peruraian HI adalah 4. menurut persamaan reaksi:
2 HI(g) ⇌ H2(g) + I2(g)
Bila mula-mula terdapat 4 mol HI dalam ruang satu liter, tentukan: a. derajat disosiasi HI
b. mol H dan I2 yang terbentuk

4. N2O4 (l) adalah komponen penting dari bahan bakar roket, Pada suhu 25 °C N 2O4 adalah gas
tak berwarna yang sebagian terdisosiasi menjadi NO 2. Warna campuran kesetimbangan dari 2
gas ini bergantung pada proporsi relatifnya, yang bergantung pada suhu. Kesetimbangan
terbentuk dalam reaksi N2O4 (g)⇌2NO2(g) pada 25 °C. Volume sebesar 3,00L dengan 7,64 g
N2O4 dan 1,56g NO2. Berapa tetapan kesetimbangan Kc untuk reaksi ini?
5. N2(g) + O2(g) ⇌ 2NO(g) merupakan contoh dari kesetimbangan…
A. kesetimbangan homogen
B. kesetimbangan heterogen
C. keduanya bukanlah kesetimbangan homogen dan heterogeny
D. keduanya merupakan kesetimbangan homogen dan heterogeny

6. Bagaimana cara kita mengidentifikasi bahwa suatu reaksi merupakan reaksi kesetimbangan
homogen dan heterogen? Berikan alasanmu…

7. Dalam ruang 2 liter. 4 mol gas COCI2 berdisosiasi menurut reaksi:


COCl2(g) ⇌ CO(g) + Cl2 (g)
Bila terbentuk 1 mol gas CO, tentukan besarnya:
a. derajat disosiasi
b. tetapan kesetimbangan konsentrasi (Kc)!
8. Tuliskan tetapan kesetimbangan tekanan gas (Kp) dari reaksi kesetimbangan berikut.
a. 2 BrCl(g) ⇌ Br2(g) + Cl2 (g)
b. 2 N2O5 (g) ⇌ 4 NO2 (g) + O2 (g)
c. SF6 (g) +2 SO(g) ⇌ 3 SO2F2 (g)
d. N2O(g) + 4H2 (g) ⇌ 2NH2 (g) + H2O(g)
e. CCI4 (g) + HF(g) ⇌ CFCI3 (g) + HCl(g)

9. Dalam ruang 2 liter, 2 mol NaHCO3 terurai menurut reaksi:


2NaHCO3(s) ⇌ Na2CO3(s)+CO2(g)+H2O(g)
Bila terbentuk I mol gas CO2 dan 1 mol gas H2O, dan tekanan total 4 atm, tentukan hesarnya
Kc dan Kp!

10. Zat A2B terurai menurut reaksi:


2 AB(g) ⇌ 2 A (g) + B2 (g) Kc = 2.5 x 10
Tentukan Kp pada suhu 27 °C (R=0,082 L atm mol-1 K-1)!
LAMPIRAN 3

ASESMEN
1. Asesmen Formatif
Pedoman Penilaian Peserta Didik
Mata Pelajaran/Kelas : Kimia
Materi : Kesetimbangan Kimia Hari/Tanggal :
Teknik Penilaian : Observasi Peserta Didik
Bentuk Penilaian : Penilaian Diskusi dan Presentasi Peserta Didik

Aspek Penilaian
No Kemapuan Kekompakan Keaktifan Kemampuan Nilai
Kel Nama Peserta Bekerjasa Dalam Menangapi Predikat
Didik Kelompok perbedaan
Pendapat
Rubrik Penilaian
No Aspek Penskoran
Skor 4 bila dapat menunjukan kerjasama dengan sangat baik
1 Bekerjasama Skor 3 bila dapat menunjukan kerjasama dengan baik
Skor 2 bila dapat menunjukan kerjasama dengan cukup baik
Skor 1 bila dapat menunjukan kerjasama dengan kurang baik
Skor 4 bila dapat menunjukan kekompakan dalam kelompok dengan
2 Kekompakan sangat baik
Skor 3 bila dapat menunjukan kekompakan dalam kelompok dengan
baik
Skor 2 bila dapat menunjukan kekompakan dalam kelompok dengan
cukup baik
Skor 1 bila dapat menunjukan kekompakan dalam kelompok dengan
kurang baik
Skor 4 bila selalu aktif dalam kegiatan diskusi
3 Keaktifan Skor 3 bila sering aktif dalam kegiatan diskusi
Skor 2 bila kadang-kadang aktif dalam kegiatan diskusi
Skor 1 bila kurang aktif dalam kegiatan diskusi
Kemapuan Skor 4 bila dapat memahami penjelasan teman dan menerima
4 Menaggapi perbedaan pendapat dengan sangat baik
Perbedaan Skor 3 bila dapat memahami penjelasan teman dan menerima
Pendapat perbedaan pendapat dengan baik
Skor 2 bila dapat memahami penjelasan teman dan menerima
perbedaan pendapat dengan cukup baik
Skor 1 bila dapat memahami penjelasan teman dan menerima
perbedaan pendapat dengan kurang baik

Keterangan : Nilai = x 100


Interval Nilai Predikat Keterangan
92-100 A Sangat Baik
83-91 B Baik
75-83 C Cukup Baik
<75 D Kurang
2. Asesmen Sumatif
1. Untuk reaksi berikut, tuliskan bagaimana masing-masing perubahan akan
mempengaruhi besaran yang ditunjukkan, misalkan sebuah wadah bervolume tetap. Tulis
“naik”, “turun”, atau “tidak ada perubahan”. (Atau gunakan panah "naik" untuk
menunjukkan "naik", dan panah "turun". Tanda panah untuk menunjukkan “penurunan”.)
(Untuk bahan kimia yang ditambahkan, tulis bagaimana reaksinya SETELAH
penambahan.)

H2(g) + Br2(g) 2HBr(g) ΔHº = -103.7kJ

Perubahan [H2] [Br2] [HBr] Nilai


Kesetimbangan
1. Beberapa H2 ditambahkan
2. Beberapa HBr ditambahkan
3. Beberapa H2 dihapus
4. Beberapa HBr dihapus

5. Suhu dinaikkan
6. Suhu diturunkan
7. Tekanan diturunkan
8. volume pada wadah
diturunkan
2. Untuk reaksi berikut, tuliskan bagaimana masing-masing perubahan akan
mempengaruhi besaran yang ditunjukkan, misalkan sebuah wadah bervolume tetap. Tulis
“naik”, “turun”, atau “tidak ada perubahan”. (Atau gunakan panah "naik" untuk
menunjukkan "naik", dan panah "turun" tanda panah untuk menunjukkan “penurunan”.)
(Untuk bahan kimia yang ditambahkan, tulis bagaimana reaksinya SETELAH
penambahan.)

NO2(g) 2NO(g) + O2 (g) ΔHº = + 62 kJ

Perubahan [H2] [Br2] [HBr] Nilai


Kesetimbangan

1. Beberapa NO2
ditambahkan
2. Beberapa O2 ditambahkan

3. Beberapa NO2 dihapus

4. Beberapa O2 dihapus

5. Suhu dinaikkan

6. Suhu diturunkan

7. Tekanan dinaikkan
(Sehingga volume wadah
menurun)
8. Tekanan diturunkan
(Sehingga volume wadah
meningkat)
Jawaban :

1. Untuk reaksi berikut, tuliskan bagaimana masing-masing perubahan akan


mempengaruhi besaran yang ditunjukkan, misalkan sebuah wadah bervolume tetap. Tulis
“naik”, “turun”, atau “tidak ada perubahan”. (Atau gunakan panah "naik" untuk
menunjukkan "naik", dan panah "turun". Tanda panah untuk menunjukkan “penurunan”.)
(Untuk bahan kimia yang ditambahkan, tulis bagaimana reaksinya SETELAH
penambahan.)

H2(g) + Br2(g) 2HBr(g) ΔHº = -103.7kJ

Perubahan [H2] [Br2] [HBr] Nilai


Kesetimbangan
1. Beberapa H2 ditambahkan Turun Turun Naik -
2. Beberapa HBr ditambahkan Naik Naik Turun -
3. Beberapa H2 dihapus Naik Naik Turun -
4. Beberapa HBr dihapus Turun Turun Naik -
5. Suhu dinaikkan Naik Naik Turun Turun
6. Suhu diturunkan Turun Turun Naik Naik
7. Tekanan diturunkan - - - -
8. Volume pada wadah - - - -
diturunkan
2. Untuk reaksi berikut, tuliskan bagaimana masing-masing perubahan akan
mempengaruhi besaran yang ditunjukkan, misalkan sebuah wadah bervolume tetap. Tulis
“naik”, “turun”, atau “tidak ada perubahan”. (Atau gunakan panah "naik" untuk
menunjukkan "naik", dan panah "turun" tanda panah untuk menunjukkan “penurunan”.)
(Untuk bahan kimia yang ditambahkan, tulis bagaimana reaksinya SETELAH
penambahan.)

NO2(g) 2NO(g) + O2 (g) ΔHº = + 62 kJ

Perubahan [H2] [Br2] [HBr] Nilai


Kesetimbangan

1. Beberapa NO2 Turun Naik Naik -


ditambahkan
2. Beberapa O2 ditambahkan Naik Turun Turun -

3. Beberapa NO2 dihapus Naik Turun Turun -

4. Beberapa O2 dihapus Turun Naik Naik -

5. Suhu dinaikkan Turun Naik Naik Naik

6. Suhu diturunkan Naik Turun Turun Turun

7. Tekanan dinaikkan Naik Turun Turun Turun


(Sehingga volume wadah
menurun)
8. Tekanan diturunkan Turun Naik Naik Naik
(Sehingga volume wadah
meningkat)
Rubrik Penilaian Asesmen Sumatif
Soal Nomor 1
No Rubrik Skor
1. 1. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 1 jawaban benar 1,5
2. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 2 jawaban benar 3
3. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 3 jawaban benar 4,5
4. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 4 jawaban benar 6,25
2. 1. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 1 jawaban benar 1,5
2. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 2 jawaban benar 3
3. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 3 jawaban benar 4,5
4. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 4 jawaban benar 6,25
3. 1. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 1 jawaban benar 1,5
2. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 2 jawaban benar 3
3. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 3 jawaban benar 4,5
4. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 4 jawaban benar 6,25
4. 1. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 1 jawaban benar 1,5
2. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 2 jawaban benar 3
3. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 3 jawaban benar 4,5
4. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 4 jawaban benar 6,25
5. 1. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 1 jawaban benar 1,5
2. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 2 jawaban benar 3
3. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 3 jawaban benar 4,5
4. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 4 jawaban benar 6,25
6. 1. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 1 jawaban benar 1,5
2. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 2 jawaban benar 3
3. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 3 jawaban benar 4,5
4. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 4 jawaban benar 6,25
7. 1. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 1 jawaban benar 1,5
2. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 2 jawaban benar 3
3. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 3 jawaban benar 4,5
4. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 4 jawaban benar 6,25
8. 1. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 1 jawaban benar 1,5
2. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 2 jawaban benar 3
3. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 3 jawaban benar 4,5
4. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 4 jawaban benar 6,25

Soal Nomor 2
No Rubrik Skor
1.1. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 1 jawaban benar 1,5
2. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 2 jawaban benar 3
3. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 3 jawaban benar 4,5
4. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 4 jawaban benar 6,25
2.1. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 1 jawaban benar 1,5
2. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 2 jawaban benar 3
3. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 3 jawaban benar 4,5
4. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 4 jawaban benar 6,25
3.1. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 1 jawaban benar 1,5
2. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 2 jawaban benar 3
3. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 3 jawaban benar 4,5
4. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 4 jawaban benar 6,25
4.1. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 1 jawaban benar 1,5
2. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 2 jawaban benar 3
3. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 3 jawaban benar 4,5
4. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 4 jawaban benar 6,25
5.1. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 1 jawaban benar 1,5
2. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 2 jawaban benar 3
3. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 3 jawaban benar 4,5
4. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 4 jawaban benar 6,25
6.1. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 1 jawaban benar 1,5
2. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 2 jawaban benar 3
3. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 3 jawaban benar 4,5
4. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 4 jawaban benar 6,25
7.1. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 1 jawaban benar 1,5
2. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 2 jawaban benar 3
3. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 3 jawaban benar 4,5
4. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 4 jawaban benar 6,25
8.1. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 1 jawaban benar 1,5
2. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 2 jawaban benar 3
3. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 3 jawaban benar 4,5
4. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 4 jawaban benar 6,25

Keterangan : Nilai : Total jumlah skor benar


Rubrik Penilaian Laporan Praktikum

Aspek Keterangan Skor


Tujuan Peserta didik dapat menuliskan tujuan praktikum dengan baik dan 5
Praktikum tepat
Peserta didik dapat menuliskan tujuan praktikum dengan baik namun 3
kurang tepat
Peserta didik tidak dapat menuliskan tujuan praktikum dengan baik 2
dan tepat
Landasan Teori Peserta didik dapat menjabarkan landasan teori praktikum dengan baik 15
dan tepat
Peserta didik dapat menjabarkan landasan teori praktikum dengan baik 10
namun kurang tepat
Peserta didik tidak dapat menjabarkan landasan teori praktikum 5
dengan baik dan tepat
Alat dan Bahan Peserta didik dapat menuliskan alat dan bahan praktikum dengan tepat 5

Peserta didik dapat menuliskan alat dan bahan praktikum dengan 3


kurang tepat
Peserta didik tidak dapat menuliskan alat dan bahan praktikum dengan 2
tepat
Cara Kerja Peserta didik dapat menuliskan cara kerja praktikum dengan tepat 5

Peserta didik dapat menuliskan cara kerja praktikum dengan kurang 3


tepat
Peserta didik tidak dapat menuliskan cara kerja praktikum dengan 2
tepat
Data Peserta didik dapat menuliskan pengamatan hasil praktikum dengan 10
Pengamatan tepat
Aspek Keterangan Skor
Peserta didik dapat menuliskan pengamatan hasil praktikum dengan 8
kurang tepat
Peserta didik tidak dapat menuliskan pengamatan hasil praktikum 3
dengan tepat
Perhitungan Peserta didik dapat menuliskan perhitungan hasil praktikum dengan 15
tepat
Peserta didik dapat menuliskan perhitungan hasil praktikum dengan 10
kurang tepat
Peserta didik tidak dapat menuliskan perhitungan hasil praktikum 5
dengan tepat
Analisis Peserta didik dapat menganalisis hasil praktikum dengan tepat 30
Peserta didik dapat menganalisis hasil praktikum dengan kurang tepat 20

Peserta didik tidak dapat menganalisis hasil praktikum dengan tepat 10

Kesimpulan Peserta didik dapat menuliskan kesimpulan praktikum dengan tepat 10

Peserta didik dapat menuliskan kesimpulan praktikum dengan kurang 8


tepat
Peserta didik tidak dapat menuliskan kesimpulan praktikum dengan 3
tepat
Daftar Pustaka Peserta didik dapat menuliskan daftar pustaka dengan tepat dan benar 5

Peserta didik dapat menuliskan daftar pustaka dengan kurang tepat 3


dan benar
Peserta didik tidak dapat menuliskan daftar pustaka dengan tepat dan 2
benar

Keterangan : Nilai = Total Jumlah Skor Keseluruhan

Anda mungkin juga menyukai