(RPP) BERDIFERENSIASI
INFORMASI UMUM
A. Identitas Awal
Penyusun : Sholikhin, S.Pd.
Instansi : SMK Farmasi Muhammadiyah Cirebon
Jenjang Sekolah : SMK
Mata Pelajaran : Kimia Farmasi Analisis (KFA)
Domain / Topik : KESETIMBANGAN KIMIA
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Kelas / Fase : XI / Fase F
Semester : Gasal
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 x pertemuan)
B. Capaian Pembelajaran (CP)
Peserta didik mampu menganalisis factor-faktor yang mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan kimia.
C. Kompetensi Awal
Peserta didik telah mengetahui persamaan reaksi kimia, menentukan konsentrasi larutan,
konsep mol.
D. Profil Pelajar Pancasila
1. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia
“Peserta Didik dapat membentuk sikap religious melalui kimia dengan menyadari
keteraturan dan keindahan alam serta menganggungkan kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa”.
2. Bernalar Kritis
“Peserta didik dapat mengembangkan keahlian dalam melakukan serangkaian investigasi
ilmiah secara mandiri maupun kolaboratif termasuk mengumpulkan, menganlisa,
menafsirkan dan menjelaskan data kualitatif dan kuantitatif”.
3. Mandiri dan Gotong Royong
“Peserta didik dapat mengembangkan keahlian dalam melakukan serangkaian investigasi
ilmiah secara mandiri maupun kolaboratif termasuk mengumpulkan, menganalisa,
menafsirkan dan menjelaskan data kualitatif maupun kuantitatif”.
4. Berkebhinekaan Global
“Peserta didik dapat memupuk integritas dan sikap jujur, adil, bertanggung jawab,
menghormati martabat individu, kelompok, dan komunitas, serta berkebhinekaan
global”.
5. Kreatif
“Peserta didik dapat mengembangkan kemampuan beradaptasi dan berinovasi untuk
menghasilkan berbagai teknologi terapan yang dapat memecahkan masalah pada dunia
nyata”.
6. Bernalar Krits
“Peserta didik dapat mengembangkan kemampuan menalar untuk mendapatkan sebuah
solusi dari suatu masalah yang ditemui.”
E. Sarana dan Prasarana
Sarana :
⮚ Komputer / Laptop / Smartphone terkoneksi internet,
⮚ Proyektor
⮚ Laboratorium Kimia
Prasarana :
⮚ Buku Kimia Farmasi Volume 2 untuk SMK Kelas XI EGC
⮚ E-modul Kimia Kelas XI Kemendikbud Tahun 2020,
⮚ LKPD
Perlengkapan yang disiapkan oleh guru: Powerpoint, Media belajar interaktif, Bank Soal
Digital (Quizizz), Video Pembelajaran.
F. Target Peserta Didik
Peserta didik yang menjadi target yaitu: Peserta didik regular/tipikal: umum, tidak ada
kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar
G. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Discovery da Inquiry Learning dengan
metode eksperimen.
KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran (TP-8)
Peserta didik mampu menganalisis factor-faktor yang mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan kimia.
B. Pemahaman Bermakna
Peserta didik mampu mengimplementasi konsep kesetimbangan kimia dalam kehidupan
sehari-hari seperti pembuatan amonia melalui proses Haber-Bosch.
C. Pertanyaan Pemantik
1. Apakah kalian pernah bermain jungkat-jungkit? Bagaimana pengalaman kalian saat
bermain jungkat-jungkit?
2. Pada kedudukan apa jungkat-jungkit dalam keadaan setimbang?
3. Apa itu kesetimbangan?
D. Langkah-langkah Pembelajaran
1. PERTEMUAN 1: Konsep & Tetapan Kesetimbangan Kimia
Alokasi Sintak Model
Deskripsi
waktu Pembelajaran
Kegiatan a. Guru dan peserta didik berdoa bersama sebelum belajar
Pendahuluan yang dipimpin ketua kelas/ wakil ketua kelas.
b. Guru memberi salam dan meminta peserta didik untuk
merapihkan barang disekitar meja dan meminta peserta
15 menit didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan peralatan
yang diperlukan.
c. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
d. Guru menyampaikan informasi tentang tujuan, manfaat,
langkah pembelajaran, dan assesmen yang akan
dilaksanakan.
Alokasi Sintak Model
Deskripsi
waktu Pembelajaran
e. Peserta didik diminta untuk menyampaikan pemahamannya
dari pertanyaan pemantik.
• Apa yang kalian ingat tentang kesetimbangan kimia?
• Apa itu kesetimbangan homogen dan heterogen?
• Apa itu tetapan kesetimbangan kimia?
• Apa saja jenis dari tetapan kesetimbangan kimia?
• Apa itu tetapan kesetimbangan konsentrasi dan tekanan
parsial?
• Apa itu derajat disosiasi?
f. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk
dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik.
g. Guru membagi pelajar menjadi beberapa kelompok yang
terdiri 5- 6 peserta didik.
Kegiatan Inti 1) Pemberian Guru mengajak siswa untuk melakukan demonstrasi terkait
(Berdiferen- rangsangan materi kesetimbangan kimia.
siasi Proses (stimulation)
2) Identifikasi Guru memberikan pertanyaan berdasarkan hasil demonstrasi.
60 menit Perbedaan instruksi:
Masalah
(Problem Level 1 : Guru bertanya kepada peserta didik berdasarkan
Statement) demonstrasi tersebut apa yang terjadi saat kedua larutan
dimasukan secara bersamaan?
Level 2 : Guru bertanya kepada peserta didik apa yang terjadi
ketika ditambahkan salah satu larutan kedalam suatu sistem
kesetimbangan kimia?
Level 3 : Guru bertanya kepada peserta didik, berdasarkan
jawaban tersebut mengapa hal itu terjadi?
Level 4 : Kemudian mendisuksikan tetapan kesetimbangan
konsentrasi dan tetapan kesetimbangan tekanan parsial.
Level 5 : Guru menjelaskan perhitungan pada materi
kesetimbangan kimia dengan memberikan pertanyaan-
pertanyaan yang menstimulasi pengetahuan peserta didik.
Level 6 : Peserta didik mendengarkan penjelasan guru terkait
perhitungan pada materi kesetimbangan kimia.
3) Pengumpula Peserta didik diajak mengasah rasa ingin tahu mereka tentang
n Data (Data fenomena lain yang menunjukkan proses kesetimbangan.
Collection)
4) Pengolahan a) Guru meminta peserta didik untuk membuat kelompok
Data (Data (6 orang). Setiap kelompok diminta untuk untuk
Processing) mendiskusikan terkait kesetimbangan homogen dan
kesetimbangan heterogen.
Alokasi Sintak Model
Deskripsi
waktu Pembelajaran
b) Peserta didik bersama kelompok membuat power point
berdasarkan hasil diskusi kelompok.
c) Peserta didik bersama kelompok mengerjakan soal yang
terdapat dalam LKPD
5) Pembuktian a) Guru meminta perwakilan peserta didik dari setiap
(Verification) kelompok untuk mempresentasikan dan menjelaskan hasil
diskusinya. Peserta didik lainnya mendengarkan dan
menanggapi hasil presentasi kelompok lain.
b) Guru dan peserta didik membandingkan hasil pengerjaan
soal pada LKPD.
6) Menarik Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
Simpulan/ memberikan simpulan terkait dengan materi yang telah
Generalisasi dipelajari pada pertemuan.
(Generalizati
on)
Refleksi Peserta didik melakukan refleksi mengenai pemahaman yang
didapatkan setelah proses pembelajaran yang dipandu oleh
guru.
Kegiatan a. Untuk memberi penguatan materi yang telah dipelajari, guru
Penutup memberikan arahan untuk mencari Sumber terkait materi
yang telah dipelajari baik melalui buku-buku di
perpustakaan atau mencari di internet.
10 menit b. Guru memberikan tugas mandiri
c. Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada
pertemuan berikutnya.
Guru menutup pembelajaran dengan menggunakan salam.
E. Asesmen
1. Asesmen Diagnostik
Asesmen di awal pembelajaran dengan mengajukan beberapa pertanyaan seperti yang
tertera pada kegiatan pembelajaran
2. Asesmen Formatif
Asesmen selama proses pembelajaran: pengetahuan (pretest/posttest), sikap,
keterampilan
3. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
4. Bentuk Penilaian
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
5. Instrumen Penilaian (terlampir)
F. Pengayaan dan Remedial
1. Pengayaan
Pengayaan dilakukan setiap topik pembelajaran telah selesai.
a. Target peserta : Peserta didik dengan hasil tes sumatif sempurna
b. Materi : Soal narasi
c. Tujuan : Memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada peserta didik
d. Metode : Memberikan soal narasi yang bisa dikerjakan peserta didik sebagai materi
pengayaan.
e. Langkah Pengayaan : Memberikan soal pengayaan untuk peserta didik dengan
capaian tinggi kemudian dibahas bersama sama dengan guru baik pada jam mata
pelajaran maupun di luar jam.
2. Remedial
Remedial dilakukan setiap topik pembelajaran telah selesai.
a. Target peserta : Peserta didik dengan hasil tes sumatif kurang dari KKM.
b. Materi : Soal yang belum dikuasai peserta didik (soal yang dijawab salah pada tes
sumatif).
c. Tujuan : Memberikan pemahaman dari kesulitan peserta didik.
d. Metode : Membahas soal dan memberi tambahan materi.
3. Langkah Remedial : Memberikan soal remedial yang berbeda tetapi memiliki bobot soal
sama dengan soal yang dijawab salah oleh peserta didik pada tes sumatifnya
Informasi yang
No Pertanyaan Jawaban
diharapkan
1 Mengetahui kesesuaian Apakah tujuan pembelajaran sudah
antara tujuan pembelajaran sesuai dengan materi yang disampaikan?
dengan materi ajar yang
sudah disampaikan
BAHAN AJAR
A. Reaksi Kimia
Reaksi kimia berdasarkan sifat berlangsungnya dibedakan menjadi 2 yakni reaksi
satu arah dan reaksi dua arah. Berikut ini penjelasan dari reaksi-reaksi yang dimaksud
1. Reaksi Searah/ Irreversible
Tentunya kalian pernah melihat atau melakukan pembakaran kertas bukan?
nah, apa yang terjadi? ya benar sekali, kertas akan menghitam lalu menjadi abu.
Apakah abu bisa kembali lagi menjadi kertas? Tidak bisa ya. Reaksi pada
pembakaran kertas merupakan reaksi yang berlangsung searah atau reaksi yang tidak
dapat balik (reaksi irreversible).
Reaksi searah yaitu reaksi yang berlangsung dari arah reaktan ke produk atau.
ke kanan pada reaksi ini. Produk tidak dapat bereaksi kembali menjadi zat-zat
asalnya. Ciriciri reaksi searah adalah:
• Persamaan reaksi ditulis dengan satu anak panah produk/kanan (→);
• Reaksi akan berhenti setelah salah satu atau semua reaktan habis;
• Produk tidak dapat terurai menjadi zat-zat reaktan; dan Reaksi berlangsung
tuntas/berkesudahan.
Contoh reaksi searah:
NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)
2. Reaksi Dua Arah/Reversible
Lalu, pernahkah kalian memperhatikan air yang mendidih di dalam panci?
Air yang direbus melewati titik didihnya akan berubah menjadi uap. Kalau kita
meletakkan penutup di atas panci, uap tersebut akan terperangkap dan terkondensasi
kembali menjadi air. Nah ini adalah contoh reaksi dua arah atau yang dapat balik
(reaksi reversible). Reaksi dua arah yaitu reaksi yang dapat berlangsung dari reaktan
ke produk atau ke kanan dan juga sebaliknya dari produk ke reaktan atau ke kiri.
Ciri-ciri reaksi dua arah adalah:
• Persamaan reaksi ditulis dengan dua anak panah dengan arah berlawanan ( )
• Reaktan bereaksi membentuk produk dan disaat yang bersamaan produk bereksi
kembali membentuk reaktan.
• Reaksi ke arah produk disebut reaksi maju, reaksi ke arah reaktan disebut reaksi
balik.
Contoh reaksi dua arah:
N2 (g)+3H2 (g) ⇌ 2 NH3 (g)
H2O(l) ⇌ H2O (g)
Apabila reaksi dua arah berlangsung dalam ruang tertutup dan laju reaksi ke
kanan sama besar dengan laju reaksi ke kiri, reaksi dikatakan dalam keadaan
setimbang. Reaksinya disebut reaksi kesetimbangan. Dalam keadaan setimbang,
jumlah reaktan dan produk tidak harus sama, asalkan laju reaksi ke kiri dan ke kanan
sama besar.
B. Kesetimbangan Kimia
Secara umum kesetimbangan dalam reaksi kimia dapat dibagi menjadi dua, yaitu
kesetimbangan statis dan kesetimbangan dinamis. Kesetimbangan statis terjadi ketika
semua gaya yang bekerja pada objek bersifat seimbang, yaitu tidak ada gaya yang
dihasilkan. Sementara itu, kesetimbangan dinamis diperoleh ketika semua gaya yang
bekerja pada objek bersifat seimbang, tapi objeknya sendiri bergerak.
Pada persamaan reaksi kesetimbangan kimia setiap terjadi reaksi ke kanan, maka
zat-zat produk akan bertambah, sementara zat-zat reaktan berkurang. Sebaliknya, reaksi
juga dapat bergeser ke arah reaktan sehingga jumlah produk berkurang. Akibatnya terjadi
lagi reaksi ke arah kanan. Demikian ini terjadi terus-menerus, sehingga secara mikroskopis
terjadi reaksi bolak-balik (dua arah) pada reaksi kesetimbangan. Keadaan seperti ini
dikatakan bahwa kesetimbangan bersifat dinamis. Keadaan dinamis hanya terjadi dalam
sistem tertutup.
Contoh kesetimbangan dinamis dalam kehidupan sehari-hari yaitu proses
pemanasan air dalam wadah tertutup. Saat suhu mencapai 100°C air akan berubah menjadi
uap dan tertahan oleh tutup. Apabila pemanasan dihentikan, uap air yang terbentuk akan
berubah menjadi air kembali sehingga jumlah air di dalam wadah tidak akan habis. Reaksi
yang terjadi adalah H2O(l) H2O(g). Reaksi ke kanan adaIah reaksi penguapan sementara
reaksi ke kiri adalah reaksi pengembunan. Lalu bagaimana hubungannya dengan laju reaksi
yang terjadi pada reaksi kesetimbangan? Hal ini akan dijelaskan melalui penjelasan berikut
ini.
Hubungan antara konsentrasi reaktan dengan produk, misalnya pada reaksi
kesetimbangan 𝐶(𝑠) + 𝐻2𝑂 (𝑔) ⇌ 𝐶𝑂(𝑔) + 𝐻2 (𝑔) dapat digambarkan dengan grafik
berikut:
a. Kemungkinan (a) terjadi pada saat kesetimbangan produk > konsentrasi reaktan. Di
awal reaksi, konsentrasi reaktan maksimal, semakin lama semakin berkurang. Saat
kesetimbangan tercapai konsentrasi reaktan tidak berubah, sementara konsentrasi
produk yang semula nol semakin lama semakin benambah hingga konstan pada saat
kesetimbangan.
b. Kemungkinan (b) terjadi jika pada saat kesetimbangan konsentrasi produk <
konsentrasi reaktan. Namun tidak tertutup kemungkinan pada saat kesetimbangan
konsentrasi reaktan = konsentrasi produk.
c. Kemungkinan (c) tercapai jika pada saat kesetimbangan V1 = V2.
Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan sebelumnya, maka
kesetimbangan kimia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
• Reaksi berlangsung dua arah dan dalam ruang tertutup.
• Laju reaksi ke kiri dan ke kanan sama besar.
• Tidak terjadi perubahan makroskopis tetapi perubahan terjadi secara mikroskopis
C. Jenis Reaksi Kesetimbangan
Berdasarkan wujud zat-zat dalam keadaan setimbang, reaksi kesetimbangan kimia
dibedakan menjadi dua, yaitu kesetimbangan homogen dan heterogen a. Kesetimbangan
Homogen.
a. Kesetimbangan homogen yaitu kesetimbangan kimia yang di dalamnya terdapat satu
wujud zat, misalnya gas atau larutan.
Contoh :
N2 (g) + 3H2 (g) ⇌ 2NH3 (g)
2SO3 (g) ⇌ 2SO2 (g) + O2 (g)
2HCl (g) + 12O2 (g) ⇌ H2O(g) + Cl2 (g)
b. Kesetimbangan Heterogen
Kesetimbangan heterogen yaitu kesetimbangan kimia yang di dalamnya
terdapat berbagai macam wujud zat, misalnya gas, padat, cair dan larutan.
Contoh :
C (s) + H2O (g) ⇌ CO (g) + H2 (g)
2NaHCO3 (s) ⇌ Na2CO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)
HCO- (aq) + H2O (l) ⇌ CO3 2- (aq) + H3O+ (aq)
Ag+ (aq) + Fe2+ (aq) ⇌ Ag (s) + Fe3+(aq)
D. Tetapan Kesetimbangan
Guldberg dan Waage mengemukakan hukum kesetimbangan dalam reaksi
kesetimbangan kimia sebagai berikut.
"Dalam keadaan setimbang pada suhu tertentu, hasil kali konsentrasi produk dibagi
hasil kali konsentrasi pereaksi yang ada dalam sistem kesetimbangan setelah masing-
masing dipangkatkan dengan koefisiennya mempunyai harga tetap."
Hasil bagi tersebut dinamakan tetapan kesetimbangan dilambangkan dengan K.
Terdapat dua tetapan kesetimbangan, yaitu tetapan kesetimbangan konsentrasi (Kc) dan
tetapan kesetimbangan tekanan parsial (Kp).
Tetapan kesetimbangan (K) merupakan konstanta (angka/nilai tetap) perbandingan
zat ruas kanan dengan ruas kiri pada suatu reaksi kesetimbangan. Tiap reaksi memiliki nilal
K yang khas, yang hanya berubah dengan pengaruh suhu.
Ada dua macam tetapan kesetimbangan, yaitu Kc dan Kp.
Perbedaannya:
• Kc diukur berdasarkan konsentrasi molar zat-zat yang terlibat (fasa gas dan larutan)
• Kp diukur berdasarkan tekanan parsial gas-gas yang terlibat (khusus fasa gas).
1. Rumus Tetapan Kesetimbangan (Kc)
Rumus tetapan kesetimbangan Kc secara garis besar merupakan perbandingan
(hasil bagi) antara konsentrasi molar ([]) zat- zat ruas kanan dengan konsentrasi molar
zat ruas kiri yang dipangkatkan dengan koefisiennya. Spesi yang masuk dalam
persamaan tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (K) hanya fasa gas (g) dan
larutan (aq). Karena fasa padat (s) dan cair (1) tidak memiliki konsentrasi, maka kedua
fasa ini tidak dilibatkan dalam rumus tetapan kesetimbangan Kc (diberi nilai-1) Perlu
diingat: tanda kurung siku ([ ]) merupakan simbol untuk konsentrasi molar zat.
2. Derajat Disosiasi
Disosiasi adalah penguraian suatu zat menjadi beberapa zat lain yang lebih
sederhana. Derajat disosiasi adalah perbandingan antara jumlah mol yang terurai
dengan jumlah mol mula-mula.
Contoh:
Gas amonia mengalami disosiasi menurut persamaan reaksi:
2 NH3(g) ⇌ N2(g) +3 H2(g)
Besarnya nilai derajat disosiasi (α) adalah:
d. Reaksi tersebut berlangsung hebat sekali dan menghasilkan asam sulfat yang
sangat korosif. Untuk mengatasi hal ini, gas SO3 dialirkan melalui menara yang di
dalamnya terdapat aliran H2SO4 pekat, sehingga terbentuk asam pirosulfat
(H2S2O7) atau disebut "oleum". Asam pirosulfat direaksikan dengan air sampai
menghasilkan asam sulfat.
Sumber: Wulandari, Erna Tri., Risha Rahmawati., Narum Yuni Margono. (2021). Buku
Interaktif Kimia Untuk SMA/MA Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Yogyakarta:
PT. Penerbit Intan Pariwara
LAMPIRAN 2
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
3. Tetapan kesetimbangan (Kc) untuk peruraian HI adalah 4. menurut persamaan reaksi:
2 HI(g) ⇌ H2(g) + I2(g)
Bila mula-mula terdapat 4 mol HI dalam ruang satu liter, tentukan: a. derajat disosiasi HI
b. mol H dan I2 yang terbentuk
4. N2O4 (l) adalah komponen penting dari bahan bakar roket, Pada suhu 25 °C N 2O4 adalah gas
tak berwarna yang sebagian terdisosiasi menjadi NO 2. Warna campuran kesetimbangan dari 2
gas ini bergantung pada proporsi relatifnya, yang bergantung pada suhu. Kesetimbangan
terbentuk dalam reaksi N2O4 (g)⇌2NO2(g) pada 25 °C. Volume sebesar 3,00L dengan 7,64 g
N2O4 dan 1,56g NO2. Berapa tetapan kesetimbangan Kc untuk reaksi ini?
5. N2(g) + O2(g) ⇌ 2NO(g) merupakan contoh dari kesetimbangan…
A. kesetimbangan homogen
B. kesetimbangan heterogen
C. keduanya bukanlah kesetimbangan homogen dan heterogeny
D. keduanya merupakan kesetimbangan homogen dan heterogeny
6. Bagaimana cara kita mengidentifikasi bahwa suatu reaksi merupakan reaksi kesetimbangan
homogen dan heterogen? Berikan alasanmu…
ASESMEN
1. Asesmen Formatif
Pedoman Penilaian Peserta Didik
Mata Pelajaran/Kelas : Kimia
Materi : Kesetimbangan Kimia Hari/Tanggal :
Teknik Penilaian : Observasi Peserta Didik
Bentuk Penilaian : Penilaian Diskusi dan Presentasi Peserta Didik
Aspek Penilaian
No Kemapuan Kekompakan Keaktifan Kemampuan Nilai
Kel Nama Peserta Bekerjasa Dalam Menangapi Predikat
Didik Kelompok perbedaan
Pendapat
Rubrik Penilaian
No Aspek Penskoran
Skor 4 bila dapat menunjukan kerjasama dengan sangat baik
1 Bekerjasama Skor 3 bila dapat menunjukan kerjasama dengan baik
Skor 2 bila dapat menunjukan kerjasama dengan cukup baik
Skor 1 bila dapat menunjukan kerjasama dengan kurang baik
Skor 4 bila dapat menunjukan kekompakan dalam kelompok dengan
2 Kekompakan sangat baik
Skor 3 bila dapat menunjukan kekompakan dalam kelompok dengan
baik
Skor 2 bila dapat menunjukan kekompakan dalam kelompok dengan
cukup baik
Skor 1 bila dapat menunjukan kekompakan dalam kelompok dengan
kurang baik
Skor 4 bila selalu aktif dalam kegiatan diskusi
3 Keaktifan Skor 3 bila sering aktif dalam kegiatan diskusi
Skor 2 bila kadang-kadang aktif dalam kegiatan diskusi
Skor 1 bila kurang aktif dalam kegiatan diskusi
Kemapuan Skor 4 bila dapat memahami penjelasan teman dan menerima
4 Menaggapi perbedaan pendapat dengan sangat baik
Perbedaan Skor 3 bila dapat memahami penjelasan teman dan menerima
Pendapat perbedaan pendapat dengan baik
Skor 2 bila dapat memahami penjelasan teman dan menerima
perbedaan pendapat dengan cukup baik
Skor 1 bila dapat memahami penjelasan teman dan menerima
perbedaan pendapat dengan kurang baik
5. Suhu dinaikkan
6. Suhu diturunkan
7. Tekanan diturunkan
8. volume pada wadah
diturunkan
2. Untuk reaksi berikut, tuliskan bagaimana masing-masing perubahan akan
mempengaruhi besaran yang ditunjukkan, misalkan sebuah wadah bervolume tetap. Tulis
“naik”, “turun”, atau “tidak ada perubahan”. (Atau gunakan panah "naik" untuk
menunjukkan "naik", dan panah "turun" tanda panah untuk menunjukkan “penurunan”.)
(Untuk bahan kimia yang ditambahkan, tulis bagaimana reaksinya SETELAH
penambahan.)
1. Beberapa NO2
ditambahkan
2. Beberapa O2 ditambahkan
4. Beberapa O2 dihapus
5. Suhu dinaikkan
6. Suhu diturunkan
7. Tekanan dinaikkan
(Sehingga volume wadah
menurun)
8. Tekanan diturunkan
(Sehingga volume wadah
meningkat)
Jawaban :
Soal Nomor 2
No Rubrik Skor
1.1. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 1 jawaban benar 1,5
2. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 2 jawaban benar 3
3. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 3 jawaban benar 4,5
4. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 4 jawaban benar 6,25
2.1. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 1 jawaban benar 1,5
2. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 2 jawaban benar 3
3. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 3 jawaban benar 4,5
4. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 4 jawaban benar 6,25
3.1. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 1 jawaban benar 1,5
2. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 2 jawaban benar 3
3. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 3 jawaban benar 4,5
4. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 4 jawaban benar 6,25
4.1. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 1 jawaban benar 1,5
2. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 2 jawaban benar 3
3. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 3 jawaban benar 4,5
4. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 4 jawaban benar 6,25
5.1. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 1 jawaban benar 1,5
2. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 2 jawaban benar 3
3. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 3 jawaban benar 4,5
4. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 4 jawaban benar 6,25
6.1. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 1 jawaban benar 1,5
2. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 2 jawaban benar 3
3. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 3 jawaban benar 4,5
4. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 4 jawaban benar 6,25
7.1. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 1 jawaban benar 1,5
2. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 2 jawaban benar 3
3. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 3 jawaban benar 4,5
4. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 4 jawaban benar 6,25
8.1. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 1 jawaban benar 1,5
2. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 2 jawaban benar 3
3. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 3 jawaban benar 4,5
4. Siswa dapat menjawab satu baris dengan 4 jawaban benar 6,25