Anda di halaman 1dari 5

KEMENETRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS SAMUDRA
FAKULTAS TEKNIK
Meurandeh – Langsa – Aceh
Telp. (0641) 7445017 Fax (0641) 7445160 Langsa website www.fteknik.unsam.ac.id

UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah : Sistematika Tumbuhan Tingkat Rendah


Bobot : 3 SKS
Semester : IV/1
Prodi : Biologi
Fakultas : Teknik
Dosen : Zidni Ilman Navia, S.Si, M.Si

Petunjuk:
1. Kerjakan soal di bawah ini langsung pada lembar dibawahnya
2. Kirimkan jawaban saudara ke email navia1529@gmail.com paling lambat hari Kamis, 31
Mei 2018 pukul 10.00 wib dengan email milik pribadi
3. Jika ada jawaban yang sama (plagiat) maka jawaban tidak akan dinilai

Soal

1. Jelaskan karakteristik dalam identifikasi alga mikroskopis dan alga makroskpis! (Bobot
nilai 20)
2. Di suatu kawasan danau diketahui mengalami suatu peristiwa alam dimana ikan-ikan pada
mati, kondisi air berwarna hijau, dan air danau beraroma tidak sedap. Sebagai ahli biologi
bagaimana pendapat saudara mengenai kondisi tersebut? Apa yang seharusnya lulusan
Biologi lakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut? Hubungkan dengan
perkuliahan STTR (Bobot nilai 20)
3. Buatlah uraian mengenai vegetasi rumput laut yang terdapat di Kepulauan Indonesia!
(Bobot nilai 20)
4. Uraikan salah satu jenis alga mikroskopis dan pemanfaatannya terhadap lingkungan, disertai
dengan literatur berupa artikel ilmiah! (Bobot nilai 30)
5. Menurut saudara setelah mengikuti perkuliahan Sistematika tumbuhan tingkat rendah, apa
manfaat yang dapat diperoleh bagi lulusan Biologi? (Bobot nilai 10)

Selamat Bekerja
Nama : Sri Sundari
Nim : 160602002
Prodi : BIOLOGI

1. Sistem klasifikasi algae ada bermacam-macam. Seiring dengan majunya ilmu pengetahuan
terutama dalam penelitian fisiologi, biokimia, dan penggunaan mikroskop elektron, maka klasifikasi
algae ke dalam divisinya, kini didasarkan pada:
1. pigmentasi,
2. hasil fotosintesis,
3. Flagelasi
4. sifat fisik dan kimia dinding sel,
5. ada atau tidak adanya inti sejati.
Atas dasar hal tersebut, Smith membagi algae menjadi; Divisi: Chlorophyta, Euglenophyta,
Pyrrophyta, Chrysophyta, Phaeophyta, Rhodophyta dan Cyanophyta. Pyrrophyta, Chrysophyta,dan
Euglenophyta termasuk Protista (Protista algae); Cyanophyta termasuk Monera.
Alga merupakan tumbuhan thallus yang tidak mempunyai akar,batang,daun,dan bunga.
Struktur perkembangbiakannya hamper selalu bersel tunggal,jika ada yang bersel banyak setiap
komponen sel membentuk satuan reproduksi baiksebagai zoospore maupun gamet. Alat reproduksi
tidak memiliki lapisan luar yang terdiri atas sel-sel steril.Alga tidak pernah menghasilkan embrio,
yaitu zigotnya tidak pernah berkembang menjadi tumbuhan muda yang bersel banyak ketika masih
terbungkus oleh alat kelamin betina.
Kelompok alga terbagi menjadi dua divisi yaitu :
1. Alga Prokariotik
2. Alga Eukariotik
Ciri ciri umum alga makroskopis
1) Tubuhnya tersusun dari banyak sel.
2) Strukturnya tubuhnya berupa thallus yaitu suatu struktur yang belum dapat dibedakan dengan
jelas antara akar,batang,daun.
3) Di dalam sel-sel tubuhnya terdapat pigmen penyerap cahaya yang berupa kloroplas atau
kromatofor.
4) Bersifat Autotrof yang dapat menghasilkan zat organic dan oksigen melalui proses
fotosintesis.
5) Dapat berkembangbiak dengan cara aseksual dan seksual.
Peranan Makroalga
Alga sejak dahulu telah dimanfaatkan oleh manusia sebagai makanan dan obat-obatan. Alga
dijadikan bahan makanan karena mengandung komposisi utama sebagai bahan pangan yaitu
karbohidrat. Sebagian besar karbohidrat terdiri sebagai bahan gumi, maka hanya sebagian kecil saja
yang dapat diserap dalam pencernaan manusia, sehingga baik juga untuk di gunakan sebagai bahan
diet makanan. Kandungan protein dan lemak juga sangat sedikit. Begitu pula dengan kandungan
mineralnya, yang paling banyak terdiri dari natrium dan kalsium. Kadar airnya cukup besar
terutama alga laut yaitu mencapai 80-90 persen.
Peranan Mikroalga
Aplikasi mikroalga dalam industri akuakultur adalah sebagai sumber pakan alami yang kaya akan
nutrisi dan bersifat aman bagi lingkungan akuatik. Fitoplankton atau mikroalga mempunyai peran
mensintesa bahan organik dalam lingkungan perairan. Mikroalga melakukan aktifitas fotosintesa
untuk membentuk molekul-molekul karbon komplek. Aktifitas fotosintesis ini dilakukan melalui
larutan nutrien dari beberapa sumber yang diasumsi dengan bantuan pencahayaan sinar
matahari/energi lampu neon untuk membentuk sel-sel baru menjadi produk biomassa.
Di perairan alami, mikroalga dominan memberikan konstribusi untuk memroduksi biomassa dalam
sistem perairan laut, estuarin dan sungai. Walaupun sedikit pengaruh kombinasi dari sejumlah
sel-sel. Fitoplankton akan dikonsumsi oleh hewan baik tingkat rendah maupun tingkat tinggi di
dalam ekosistem perairan yang digambarkan melalui jaring-jaring makanan (food web). Alur
daripada jaring makanan menerima energinya dari hasil sintesa biomonukuler melalui tumbuhan
mikroskopis. Contoh produksi pada permukaan perairan laut kira-kira 50 gr C/m²/tahun dimana
diasumsikan semua fitoplankton yang ada di dalam sistem perairan melakukan proses fotosintesa.
Dengan demikian peran fitoplankton didalam sistim perrairan mempunyai kontribusi terhadap
sistem produksi biomassa.
Alga bisaanya berupa fitoplankton yang hidup melayang di dalam air. Akan tetapi ada
pula alga yang hidup di dasar perairan. Ilmu yang mempelajari alga disebut fikologi.
Alga yang hidup melayang-layang di permukaan air disebut neuston, sedangkan yang
hidup di dasar perairan disebut bersifat bentik. Alga yang bersifat bentik digolongkan menjadi :
a. epilitik (hidup di atas batu)
b. epipalik (melekat pada lumpur atau pasir)
c. epipitik (melekat pada tanaman)
d. epizoik (melekat pada hewan).
Berdasarkan habitatnva di perairan, alga dibedakan atas :
a. alga subaerial, yaitu alga yang hidup di daerah permukaan
b. alga intertidal, yaitu alga yang secara periodik muncul di permukaan karena naik turunnya
air akibat pasang surut
c. alga sublitoral, yaitu alga yang hidup di bawah permukaan air
d. alga edafik, yaitu alga yang hidup di dalam tanah.
Beberapa jenis alga dapat bersimbiosis dengan organisme lainnya. Misalnya, Chlorella
sp. hidup bersama Paramecium, Hydra, atau Mollusca; alga Platymonas sp. hidup bersama
cacing pipih Convoluta roscoffensis.
Alga ada yang bersel tunggal (uniseluler), membentuk koloni berupa filamen (kumpulan
sel berbentuk benang) atau koloni yang tidak membentuk filamen. Alga uniseluler ada yang
dapat bergerak atas kekuatan sendiri (motil) dan ada yang tidak dapat bergerak (nonmotil). Alga
uniseluler yang mikroskopis tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Sebaliknya, ada alga
yang membentuk koloni berupa. filamen berukuran cukup besar sehingga dapat dilihat dengan
mata telanjang. Sel yang terletak paling bawah pada filamen membentuk alat khusus untuk
menempel pada batu, batang pohon, pasir, atau lumpur. Alat tersebut dinamakan pelekap.
Koloni alga yang tidak membentuk filamen umumnya berbentuk bola atau pipih tanpa pelekap.
Alga bereproduksi melalui dua cara yaitu seksual dan aseksual. Reproduksi secara
aseksual terjadi melalui pembelahan sel, fragmentasi, dan pembentukan zoospora. Reproduksi
secara seksual terjadi melalui isogami dan oogami.

2. Dampak yang terjadi pada peristiwa itu ialah menurunnya estetika lingkungan perairan,
meningkatnya habitat vektor penyakit pada manusia, keadaan kurang menguntungkan, ikan ikan
banyak yang mati, kerusakan danau tersebut akan menyebabkan berkurangnya biodiversitas di
habitat akuatik dan spesies lain dalam rantai makanan,
Yang seharusnya lulusan Biologi lakukan untuk menyelesaikan permasalahan ini ialah melakukan
Perlakuan-perlakuan yang cukup signifikan untuk mengontrol keadaan danau, membuat jalur hijau
dengan menanam tumbuhan untuk mempertahankan areal danau, yang akhirnya dapat mengurangi
tingkat pencemaran karena erosi lapisan tanah serta memulihkan kembali keadaan danau seperti
semula dengan gerakan penghijauan, dan sebaiknya disertai dengan perencanaan AMDAL (Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan).
3. Gulma laut atau rumput laut merupakan salah satu sumber daya hayati yang terdapat di wilayah
pesisir dan laut. Istilah "rumput laut" adalah rancu secara botani karena dipakai untuk dua
kelompok "tumbuhan" yang berbeda. Dalam bahasa Indonesia, istilah rumput laut dipakai untuk
menyebut baik gulma laut dan lamun .Yang dimaksud sebagai gulma laut adalah anggota dari
kelompok vegetasi yang dikenal sebagai alga ("ganggang"). Sumber daya ini biasanya dapat
ditemui di perairan yang berasosiasi dengan keberadaan ekosistem terumbu karang. Gulma laut
alam biasanya dapat hidup di atas substrat pasir dan karang mati. Di beberapa daerah pantai di
bagian selatan Jawa dan pantai barat Sumatera , gulma laut banyak ditemui hidup di atas
karang-karang terjal yang melindungi pantai dari deburan ombak. Di pantai selatan Jawa Barat dan
Banten misalnya, gulma laut dapat ditemui di sekitar pantai Santolo dan Sayang Heulang di
Kabupaten Garut atau di daerah Ujung Kulon Kabupaten Pandeglang. Sementara di daerah pantai
barat Sumatera, gulma laut dapat ditemui di pesisir barat. Provinsi Lampung sampai pesisir
Sumatera Utara dan Aceh . Selain hidup bebas di alam, beberapa jenis gulma laut juga banyak di
budidayakan oleh sebagian masyarakat pesisir Indonesia. Contoh jenis gulma laut yang banyak
dibudidayakan di antaranya adalah Euchema cottonii dan Gracilaria spp. Beberapa daerah dan pulau
di Indonesia yang masyarakat pesisirnya banyak melakukan usaha budidaya gulma laut ini di
antaranya berada di wilayah pesisir Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi Kepulauan
Riau , Pulau Lombok , Sulawesi , Maluku dan Papua. Rumput laut Secara botani, yang dimaksud
sebagai rumput laut adalah lamun , sekelompok tumbuhan sejati anggota kelompok monokotil yang
telah beradaptasi dengan air laut, bahkan tergantung pada lingkungan ini. Padang lamun menjadi
tempat hidup yang disukai berbagai penghuni perairan laut dangkal di daerah tropika.
Keberadaan rumput laut merupakan salah satu cara menjaga keseimbangan ekosistem laut. Rumput
laut adalah sumber fitoplankton yang menjadi produsen utama dalam ekosistem perairan. Di
Indonesia Rumput laut digunakan sebagai obat tradisional untuk batuk, asma, bronkhitis, TBC,
cacingan, sakit perut, demam, rematik, bahkan dipercaya dapat meningkatkan daya seksual. Di
Cina, rumput laut juga biasa digunakan untuk pengobatan kanker. Tingginya tingkat konsumsi
rumput laut berhubungan dengan rendahnya insiden kanker payudara pada wanita di negara
tersebut. Hal itu disebabkan oleh kandungan klorofil rumput laut yang bersifat antikarsinogenik,
karena kandungan vitamin C dan antioksidannya yang dapat melawan radikal bebas. Rumput laut
bermanfaat untuk memperpanjang usia dan mencegah terjadinya penuaan dini.

4. Bacillariophyta (Diatom)
Diatom (diatome) adalah algae unisel yang memiliki tudung keras yang dinamakan frustule, yang
tersusun dari silica dan tertutup oleh lapisan organik. Dinding selnya terdiri dari epiteka dan
hipoteka. Reproduksi secara vegetatif dengan membelah diri. Tubuhnya berwarna kuning
keemasan. Habitatnya pada air tawar, air laut dan tempat basah atau lembab. Sebagian hidup bebas
dan sebagian lagi hidup berkoloni. Bentuk kloroplasnya bervariasi, yaitu seperti cakram, seperti
huruf H, periferal, dan pipih.
Perannya sebagai fitoplankton dan produsen primer bagi trofik di atasnya. Pada beberapa literatur,
Bacillariophyta (Diatom) ini dimasukkan ke divisi Chrysophyta (golden algae) karena susunan
pigmennya yang mirip. Fosilnya banyak digali dan digunakan sebagai bahan bangunan atau bahan
penyaring (filter) dan bahan pengikis serta digunakan dalam industri kostruksi termasuk bahan
tambahan pada semen dan bahan bahan konstruksi lainnya. Contoh spesiesnya adalah
Stephanodiscus alpinus, Stephanodiscus astrea, Stephanodiscus parvus, Stephanodiscus
minutulus dan Cymbella cistula serta Cymbella ventricosa.
Pada ekosistem air tawar, diatom mengambil alih peran flora lain khususnya Cyanophyta dan
Chlorophyta. Diatom yang hidup di lautan mempunyai bagian yang penting dalam kehidupan, yaitu
sebagai sumber makanan bagi Protista tak berwarna atau hewan-hewan kecil sehingga dapat
memperpanjang kehidupan organisme lainnya. Apabila diatom ini mati, maka ia akan jatuh ke dasar
laut, dan karena mengandung silika, dinding selnya tidak akan hancur dan tetap lestari. Endapan
besar bahan ini, yang dikenal dengan tanah diatom, dijumpai di banyak bagian permukaan bumi ini.
Di tanah Amerika serikat, kumpulan yang terbesar setebal 1.400 kaki (atau lebih dari lima puluh
meter) terdapat di California. Karena tanah diatom ini secara kimiawi lembam dan memiliki
sifat-sifat fisika yang luar biasa, maka zat itu amat penting dan bernilai bagi industri. Misalnya
digunakan untuk bahan penyaringan, yang secara luas digunakan untuk memisahkan zat berwarna
dari produk-produk seperti bensin dan gula. Karena bukan penghantar panas yang baik, maka tanah
diatom ini digunakan dalam pipa pemanas dan pipa uap. Cangkang diatom juaga bersifat menyerap
bunyi, sehingga dapat digunakan sebagai bahan dalam alat pengedap suara. Selain itu dimanfaatkan
dalam pembuatan cat, pernis, piringan hitam, dan wadah untuk kotak baterai.

5. Adapun manfaat yang dapat diperoleh bagi lulusan Biologi adalah Memahami pengertian botani,
cabang ilmu botani dan peranan botani bagi kehidupan manusia, menjelaskan macam-macam
jaringan tumbuhan, pola tumbuh dan daerah pertumbuhan, meristem dediferensiasi sel dan sistem
jaringan tumbuhan. Dan bagi lulusan bilogi sendiri setelah mengikuti perkuliahan Sistematika
tumbuhan tingkat rendah, bisa menjadi lulusan yang sukses seperti seorang ahli peneliti atau
seorang ahli peneliti lapangan yang mengetahui banyak tentang konservasi alam dan berbagai
cabang ilmu lainnya.

Anda mungkin juga menyukai