NAMA :
DOSEN PENGAMPU :
2022
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... i
A. Layanan Orientasi................................................................................................. 2
B. Layanan Informasi ................................................................................................ 4
C. Layanan Penempatan dan Penyaluran ............................................................... 6
D. Layanan Penguasaan Konten .............................................................................. 7
E. Konseling Perorangan .......................................................................................... 8
PERTANYAAN................................................................................................................. 11
A. Objektif .................................................................................................................. 11
B. Essay ...................................................................................................................... 11
MIND MAPPING
RINGKASAN MATERI
Jenis-jenis Layanan BK
A. Layanan Orientasi
Layanan orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk memperkenalkan
seseiorang terhadap lingkungan yang harus dimasukinya. Pemberian layanan ini bertolak
dari anggapan bahwa memasuki lingkungan baru bukanlah yang selalu dapat berlangsung
dengan mudah dan menyenangkan bagi setiap orang untuk beradaptasi dengan
sekitarnya. Layanan orientasi ini meliputi 2 (dua) bagian yaitu : Layanan orientasi di
sekolah, dan Layanan orientasi di luar sekolah Bagi individu.
2
Dilihat dari fungsi pemahaman, layanan orientasi bertujuan untuk membantu
individu agar memiliki pemahaman tentang berbagai hal yang penting dari suasana
yang baru saja dijumpainya. Dilihat dari fungsi pencegahan, layanan orientasi
bertujuan untuk membantu individu agar terhindar dari hal-hal negatif yang dapat
timbul apabila individu tidak memahami situasi atau lingkungannya yang baru.
Dilihat dari fungsi pengembangan, apabila individu mampu menyesuaikan diri secara
baik dan mampu memanfaatkan secara konstruktif sumber-sumber yang ada pada
situasi yang baru, Maka individu akan dapat mengembangkan dan memelihara
potensi dirinya. Pemahaman tentang situasi yang baru dan kemampuan konstruktif
memasuki suatu suasana baru, merupakan jalan bagi pengentasan dan dalam membela
hak-hak pribadi sendiri (fungsi advokasi). Prayitno (2004).
3
dukungan fasilitas yang memudahkan pelaksanaan layanan dan
menguntungkan peserta layanan. Pihak-pihak yang dihubungi tentu yang
terkait dengan isi layanan.
B. Layanan Informasi
Lebih jauh, layanan orientasi dan informasi akan dapat menunjang pelaksanaan
BP. Di dalam masyarakat tersedia banyak kesempatan-kesempatan pendidikan,
kesempatan kerja, kesempatan berhubungan antara satu sama lain. Tetapi tidak semua
individu yang semuanya berkepentingan dengan kesempatan itu mengetahui dan
memahaminya dengan baik. Kekurangtahuan dan kekurangpahaman itu sering membuat
mereka kehilangan kesempatan salah pilih sekolah, salah pilih jurusan, salah pilih
pekerjaan dan tidak dapat meraih kesempatan dengan baik sesuai cita-cita, bakat dan
minat-minatnya. Sudah tentu kejadiankejadian ini akan sangat merugikan, tidak saja bagi
individu yang bersangkutan, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan. Untuk
menghindari kejadian tersebut diatas atau kejadiankejadian yang dapat merugikan mereka
maka perlu dibekali dengan informasi yang cukup dan akurat.
Tiga alasan utama mengapa layanan perlu diselenggarakan:
Membekali individu dengan berbagai pengetahuan tentang lingkungan
sekitar, pendidikan, jabatan, maupun sosial budaya.
Memungkinkan individu dapat menentukan arah hidupnya.
Setiap individu adalah unik.
4
mencegah timbulnya masalah, pemecahan suatu masalah, untuk memelihara dan
mengembangkan potensi individu serta memungkinkan individu yang bersangkutan
membuka diri dalam mengaktualisasikan hak-haknya. Layanan informasi juga
bertujuan untuk pengembangan kemandirian.
Pemahaman dan penguasaan individu terhadap informasi yang diperlukannya
akan memungkinkan individu:
a) Mampu memahami dan menerima diri dan lingkungannya secara objektif,
positif, dan dinamis.
b) Mengambil keputusan.
c) Mengarahkan diri untuk kegiatan-kegiatan yang berguna sesuai dengan
keputusan yang diambil.
d) Mengaktualisasikan secara terintegrasi.
5
C. Layanan Penempatan Dan Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran yaitu serangkaian kegiatan bimbingan dan
konseling yang membantu peserta didik agar dapat menyalurkan/menempatkan dirinya
dalam berbagai program sekolah, kegiatan belajar, penjurusan, kelompok, belajar,pilihan
pekerjaan, dll. Sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, serta kondisi fisik dan psikisnya.
6
Mengkaji kondisi dan prospek lingkungan lain yang mungkin ditempati,
menempatkan subjek lingkungan baru.
7
siswa dan seterusnya sesuai fungsi-fungsi bimbingan dan konseling yang
telah disebutkan tadi.
E. Konseling Perorangan
Pada bagian ini konseling dimaksudkan sebagai pelayanan khusus dalam
hubungan langsung tatap muka antara konselor dengan klien. Dalam hubungan itu
masalah klien dicermati dan diupayakan pengentasannya sedapat-dapatnya dengan
kekuatan klien sendiri. Dalam kaitan itu, konseling dianggap sebagai upaya layanan yang
paling utama dalam pelaksanaan fungsi pengentasan masalah klien. Bahkan dikatakan
bahwa konseling merupakan jantung hatinya pelayanan bimbingan secara menyeluruh.
Hal itu berarti bahwa apabila layanan konseling telah memberikan jasanya, maka
masalah klien akan teratasi secara efektif dan upaya-upaya bimbingan lainnya tinggal
mengikuti atau berperan sebagai pendamping. Ibarat seorang jejaka memikat seorang
gadis, apabila jejaka itu mampu memikat jantung hati gadis itu maka segala urusan dan
kehendak akan dapat diselenggarakan dan dicapai dengan lancar. Rambu-rambu pokok
dalam pelaksanaan layanan konseling (Muso dkk, 1979). Mengemukakan 3 dasar etika
konseling, yaitu; kerahasiaan, keterbukaan, dan tanggung jawab pribadi klien Konseling
berhasil dan bersikap etis apabila didasarkan pada ketiga hal itu.
8
Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar klien memahami kondisi
dirinya sendiri, lingkungannya, permasalahan yang dialami, kekuatan dan kelemahan
dirinya sehingga klien mampu mengatasinya. Secara lebih khusus, tujuan layanan
konseling perorangan adalah:
a. Merujuk kepada fungsi-fungsi bimbingan konseling pertama merujuk kepada
fungsi pemahaman, maka tujuan layanan konseling adalah agar klien
memahami seluk-beluk yang dialami secara mendalam dan komprehensif,
positif, dan dinamis.
b. Merujuk kepada fungsi pengentasan, maka layanan konseling perorangan
bertujuan untuk mengentaskan klien dari masalah yang dihadapinya.
c. Dilihat dari fungsi pengembangan dan pemeliharaan, tujuan layanan konseling
perorangan adalah untuk mengembangkan potensi-potensi individu dan
memelihara unsur-unsur positif yang ada pada diri klien.
9
DAFTAR PUSTAKA
Nursalim, Mochamad & Suradi (2002). Layanan Bimbingan dan Konseling. Surabaya :
Unuesa Universitas Press.
Tohirin.2014. Bimbingan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah. Jakarta:Rajawali Pers
Suwarsono, Alvin Y.S.O. (2005). Bimbingan konseling dalam pembentukankepribadan siswa
. Jakarta: LP3ES.
10
Pertanyaan
A. Adjective
3. Suatu layanan yang berupaya memenuhi kekurangan individu akan informasi yang
mereka perlukan merupakan layanan…
a. Layanan bimbingan perorangan
b. Layanan orientasi
c. Layanan informasi
d. Layanan penempatan dan penyaluran
B. Essay
1. Jelaskan apa saja tujuan dari teknik layanan konseling perorangan!
Jawaban:
11
Berikut ini tujuan teknik layanan konseling perorangan, yaitu:
Merujuk kepada fungsi-fungsi bimbingan konseling pertama merujuk kepada
fungsi pemahaman, maka tujuan layanan konseling adalah agar klien
memahami seluk-beluk yang dialami secara mendalam dan komprehensif,
positif, dan dinamis.
Merujuk kepada fungsi pengentasan, maka layanan konseling perorangan
bertujuan untuk mengentaskan klien dari masalah yang dihadapinya.
Dilihat dari fungsi pengembangan dan pemeliharaan, tujuan layanan konseling
perorangan adalah untuk mengembangkan potensi-potensi individu dan
memelihara unsur-unsur positif yang ada pada diri klien.
12