NPM : 231808254
Masa remaja terjadi pada umur 12-21 tahun, dengan klasifikasi 12-15 tahun :masa remaja
awal, 15-18 tahun masa remaja pertengahan, 18-21 tahun pada masa remaja akhir
(Anggoro et al., 2021). Di era digital ini, kenakalan remaja menjadi isu yang semakin kompleks
dan relevan. Masyarakat telah biasa menghadapi tantangan baru dalam menghadapi perilaku
menyimpang yang dilakukan oleh generasi muda (ARLIMAN S et al., 2022). Banyak aspek-
aspek kenakalan remaja yang perlu diperhatikan terutama di era sekarang ini.
Anak-anak yang merasa kurang diperhatikan oleh keluarga cenderung mencari perhatian di
tempat lain (Wirawan, 2021). Kenakalan bisa menjadi bentuk protes atau cara mereka
mengekspresikan ketidakpuasan. Beberapa remaja menghadapi tekanan dari masalah keluarga
atau sekolah. Tekanan ini bisa memicu perilaku menyimpang, seperti minum-minuman keras
atau mengonsumsi narkoba (Pardede et al., 2023).
(Jasmisari & Herdiansah, 2021) menjelaskan selama pandemi lalu, aktivitas belajar yang
dilakukan di rumah membuat remaja lebih rentan terhadap kenakalan. Beberapa perilaku yang
muncul termasuk pesta minuman keras, tawuran, dan kekerasan seksual. Banyak kasus
kenakalan remaja yang justru juga terjadi pada masa pandemi Covid-19 menyerang (Afrita &
Yusri, 2022).
Kenakalan remaja bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga masyarakat dan
pemerintah (Khairi, 2020). Edukasi, pengawasan, dan peran aktif orang tua serta lembaga
pendidikan sangat penting untuk mengatasi masalah ini (Utami et al., 2023). Semoga kita dapat
menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan positif bagi generasi muda.
REFERENSI
Afrita, F., & Yusri, F. (2022). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kenakalan Remaja. Educativo:
Jurnal Pendidikan, 2(1), 14–26. https://doi.org/10.56248/educativo.v2i1.101
Anggoro, R. T., Budiartati, E., & Ilyas, I. (2021). Penerapan Pendidikan Keluarga Pada Anak
Remaja Usia 12-21 Tahun Di Kelurahan Sekaran Kota Semarang Jawa Tengah. Lifelong
Education Journal, 1(1), 43–52. https://doi.org/10.59935/lej.v1i1.13
ARLIMAN S, L., ARIF, E., & SARMIATI, S. (2022). PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK
MENGATASI DEGRADASI MORAL KOMUNIKASI KELUARGA. Ensiklopedia of
Journal, 4(2), 143–149. https://doi.org/10.33559/eoj.v4i2.1056
Herawati, N., Safitri, S. A., & Tandiayu, D. C. (2021). Drama Korea Dan Penggunaan Media Ilegal
Di Kalangan Remaja. Jurnal Sosial-Politika, 2(2), 109–117.
https://doi.org/10.54144/jsp.v2i2.38
Jasmisari, M., & Herdiansah, A. G. (2021). Strengthening Resilience towards a Sustainable Future :
Learning fromThe Pandemic Covid-19.
Khairi, A. I. (2020). Masyarakat Modern dan Kenakalan Remaja: Suatu Telaah Sosial. ENTITA:
Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Dan Ilmu-Ilmu Sosial, 2(1), 147.
https://doi.org/10.19105/ejpis.v1i2.3243
Pardede, A. B., Mandang, J. H., & Kumaat, T. D. (2023). SELF-CONTROL REMAJA YANG
MELAKUKAN SELF-HARM DI KOTA BITUNG. PSIKOPEDIA, 3(2).
https://doi.org/10.53682/pj.v3i2.5651
Resdati, & Rizka Hasanah. (2021). KENAKALAN REMAJA SEBAGAI SALAH SATU BENTUK
PATOLOGI SOSIAL (PENYAKIT MASYARAKAT). Jurnal Cakrawala Ilmiah, 1(3), 343–
354. https://doi.org/10.53625/jcijurnalcakrawalaindonesia.v1i3.614
Utami, F. P., Sulistiawan, D., & Syam, N. S. (2023). Penguatan Peran Ibu Dalam Mencegah
Kenakalan Remaja Di Desa Potorono, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, D.I
Yogyakarta. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(1), 112–123.
https://doi.org/10.32815/jpm.v4i1.1129
Wirawan, A. (2021). Pendidikan Kristen Dalam Keluarga Sebagai Pendekatan Pembentukan
Karakter Anak. Harati: Jurnal Pendidikan Kristen, 1(1), 18–33.
https://doi.org/10.54170/harati.v1i1.29