Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya sehingga
Rencana Strategis (Renstra) SMK Darusssaadah Tahun 2020-2025 dapat diselesaikan.
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis merupakan
langkah awal yang harus dilakukan oleh Kementerian/unit kerja agar mampu menjawab tuntutan
lingkungan strategi lokal, nasional, dan global, serta tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan strategi yang jelas dan sinergis,
instansi pemerintah dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang
dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN), mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah, dan Rencana Pembangunan Tahunan atau Rencana
Kerja Pemerintah (RKP).
Rencana Strategis sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP) ini merupakan upaya dalam membangun manajemen pemerintahan yang
transparan, partisipatif, akuntabel dan berorientasi hasil, yaitu peningkatan kualitas pelayanan publik
dan kesejahteraan rakyat sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 151
Tahun 2011.
Akhirnya kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
berkontribusi dalam penyusunan Rencana Strategis SMK Darusssaadah Tahun 2020-2025. Semoga
Penetapan Rencana Strategis ini dapat diimplementasikan dalam rangka mencapai visi dan misi SMK
Darusssaadah.
Bogor, ………………….2020
Kepala SMK Darusssaadah
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
nasional yang memegang peran strategis bagi terciptanya tenaga kerja terampil yang kompeten. Di
samping itu, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam naungan Kementerian Perindustrian seperti
SMK-SMTI dan SMK-SMAK saat ini telah memiliki spesialisasi industri maupun produk industri
tertentu, sehingga dapat menghasilkan lulusan yang kompeten pada bidang tertentu.
Tantangan utama bagi dunia industri di Indonesia khususnya di provinsi Jawa Barat adalah
masalah produktivitas tenaga kerja. Masalah ini banyak terkait dengan kemampuan dalam
penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, inovasi, serta keterampilan
sumber daya manusia, sehingga mempengaruhi daya saing dalam percaturan ekonomi nasional.
Pertumbuhan lapangan kerja masih lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan angkatan
kerja. Selain itu, pendidikan angkatan kerja masih rendah. Di lain pihak, Jawa Barat merupakan
sentra produksi berbagai hasil perkebunan seperti coklat dan kelapa sawit. Pemanfaatan dan
peluang pengembangan potensi tersebut secara efisien memerlukan sumber daya manusia yang
berkualitas.
Tantangan berikutnya ialah struktur industri kita yang masih didominasi oleh industri yang
berbasis pada sumber daya alam dan non migas yang dikelola oleh sumber daya manusia dengan
kemampuan yang kurang memadai secara kualitas dan daya saing. Sebab itu pengembangan
sumber daya manusia industri yang berbasis ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan sangat
diperlukan.
Keadaan yang telah diuraikan di atas merupakan tantangan bagi SMK Darusssaadah sebagai
lembaga pendidikan agar dapat menciptakan tenaga kerja industri profesional tingkat menengah
yang mampu bersaing baik secara nasional maupun internasional.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut di atas, perlu disusun rencana strategis pengembangan
SMK Darusssaadah tahun 2020-2024yang akan menjadi pedoman pengembangan yang lebih
operasional. Program-program yang disusun lima tahun ke depan diharapkan mampu menjawab
tuntutan pasar kerja nasional dan internasional dan sejalan dengan program Pusdiklat Industri
Kementerian Perindustrian untuk menjadikan SMK Kementerian Perindustrian sebagai role model
bagi SMK lainnya.
4
dengan tim penilai yang berasal dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-
S/M).
2018/2019 150 40
2019/2020 120 40
1.2.2 Permasalahan
Peningkatan animo masyarakat penting artinya bagi sekolah, dengan tujuan untuk
mendapatkan calon siswa dengan kualitas yang baik. Untuk meningkatkan animo
masyarakat, tentunya SMK Darusssaadah harus terus mengharumkan namanya baik di dalam
kota, propinsi maupun nasional yaitu melalui raihan prestasi. SMK Darusssaadah telah
mengukir berbagai prestasi baik dalam skala lokal maupun nasional. Berbagai prestasi
tersebut terus diinformasikan kepada masyarakat melalui berbagai media seperti media
elektronik, media cetak dan media online. Diharapkan upaya ini akan meningkatkan animo
masyarakat umum dan masyarakat industri terhadap SMK Darusssaadah. Seiring dengan
adanya peningkatan animo masyrakat ini, SMK Darusssaadah menambah daya tampung
sekolah sehingga diharapkan dapat menghasilkan tenaga kerja industri yang lebih banyak.
Mengacu pada animo masyarakat ini pula SMK Darusssaadah berencana untuk menambah
program keahlian sesuai dengan kebutuhan industri.
Dalam pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kualiatas sekolah, SMK
Darusssaadah tidak lepas dari berbagai kendala. Kendala utama yang dihadapi SMK
Darusssaadah untuk tetap mempertahankan kualitasnya adalah keterbatasan jumlah SDM.
Penambahan jumlah SDM untuk tenaga pengajar, pranata laboratorium pendidikan, dan
tenaga administrasi menjadi penting dan mendesak seiring bertambahnya daya tampung
sekolah.
Dalam meningkatkan daya saing, perusahaan industri melakukan peningkatan
produktivitas tenaga kerja, dan efisiensi penggunaan tenaga kerja. Untuk menyikapi hal ini,
SMK Darusssaadah, sebagai supplier tenaga kerja, harus menyiapkan lulusan yang dapat
bekerja dengan produktivitas tinggi. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan keahlian siswa
baik kompetensi kerja maupun perilaku kerja (attitude).
Di samping itu, peningkatan penguasaan ICT juga sangat penting, mengingat dalam
rangka efisiensi tenaga kerja, industri akan banyak menggunakan ICT. Dengan demikian, di
samping kompetensi teknis, siswa juga harus dibekali dengan kompetensi bidang ICT.
Pengembangan ICT di SMK Darusssaadah terkendala oleh kurangnya sarana dan
prasarana sistem informasi seperti bandwidth yang belum mencukupi, kurangnya jumlah
server, jumlah komputer yang belum mencukupi, sebaran internet yang belum menjangkau
lokasi-lokasi pembelajaran dengan merata, belum adanya database sekolah, belum adanya
6
sistem informasi akademik, belum adanya genset, dan belum adanya SDM pengelola yang
kompeten.
7
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN
Berdasarkan kondisi umum, potensi, permasalahan dan tantangan yang dihadapi ke depan
sebagaimana telah dijelaskan pada Bab I, untuk itu, disusun visi dan misi pembangunan SDM Industri
yang akan dicapai melalui pencapaian tujuan dan sasaran strategis.
2.1 Visi
“Pengajaran dan pendidikan yang Islami dan mernadai untuk menyiapkan generasi muslim yang
bertaqwa, berakhlak mulia, terampil dan mandiri,”
Visi ini akan dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun dari tahun 2020 sampai dengan 2024.
• Lulusan berakhlak mulia adalah memiliki integritas dan menjaga profesionalisme kerja sebagai
analis, menaati norma dan etika yang berlaku di masayarakat.
• Berdaya saing global adalah memiliki keunggulan kompetitif dalam kompetensi teknis kimia
analisis dan kemampuan berkomunikasi aktif dalam bahasa Inggris sehingga mampu bersaing
khususnya di era Masyarakat Ekonomi ASEAN.
• Berwawasan lingkungan adalah berorientasi pada kondisi atau keadaan di sekitar, mendukung
kelestarian lingkungan dalam rangka mewujudkan industri hijau yang ramah lingkungan.
2.2 Misi
1. Menjadikan iman dan taqwa sebagai landasan dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari
2. Menciptakan lingkungan sekolah nyaman, dinamis, dan kondusif.
3. Menyiapkan tenaga-tenaga kerja yang berkualitas dan berpengetahuan tinggi serta ahli
dalam bidangnya.
4. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada semua pihak
5. Menjalin kerja sama dengan semua pihak yang terkait dalam usaha meningkatkan mutu
pendidikan kejuruan pada khususnya maupun pendidikan nasional pada umumnya
6. Pengembangan sistem pendidikan kejuruan yang berstandar nasional maupun internasional
7. Menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan siap bersaing di era globalisasi
2.3 Tujuan
Berdasarkan Visi dan Misi tersebut di atas, maka tujuan pendidikan di SMK Darusssaadah
adalah “Menjadi role model pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi yang menghasilkan
SDM Industri yang kompeten dan berdaya saing” dengan indikator kinerja tujuan: Lulusan
kompeten dan terserap ke dunia industri.
8
2.4 Indikator Kinerja Utama (IKU)
Indikator Kinerja Utama (IKU) sasaran strategis Sekolah Menengah Kejuruan – SMK
Darusssaadah adalah Lulusan yang terserap di industri (orang).
Indikator :a. Persentase lulusan yang memiliki sertifikat kompetensi dari Lembaga
kinerja Sertifikasi Profesi (LSP) P1 SMK Bogor
b. Jumlah lulusan yang terserap di industri
c. Jumlah lulusan yang memiliki sertifikat uji kompetensi internasional
Program dan :a. Promosi Sekolah dan Penelusuran Alumni
Kegiatan b. Pelantikan Lulusan
c. Sekolah Masuk Industri (Prakerin)
d. Rekrutmen dan Pembekalan Lulusan
e. Peningkatan Kerjasama dengan Dunia Industri
9
Program dan : a. Penerimaan Siswa Baru
Kegiatan b. Evaluasi Pembelajaran
c. Penyelenggaraan Pembelajaran
d. Penyusunan KTSP dan Perangkat Pembelajaran
e. Bantuan Beasiswa pendidikan
f. Pameran Produk Siswa
g. Penyelenggaraan AT II
h. Ekstrakurikuler
i. Orientasi Siswa Baru
j. Kerjasama Internasional
k. Kemah Bakti Siswa
l. Penyelenggaraan Teaching Factory
m. Penyusunan Modul modul dan bahan ajar berbasis kompetensi dan
bilingual
n. Pengadaan Peralatan Laboratorium
o. Pengadaan Software untuk laboratorium dan kelas terintegarasi
berbasis ICT
2 Sasaran : Tersedianya infrastruktur kompetensi
Strategis 2
10
1 Indikator : a. Jumlah Tenaga Pendidik yang memperoleh sertifikat pendidik
kinerja
b. Jumlah Guru Bersertifikat Internasional
c. Jumlah pegawai yang mengikuti diklat
d. Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang memperoleh sertifikat
kompetensi keahlian
Program dan : a. Diklat Dan Sosialisasi
Kegiatan b. Mapping Curriculum dengan Hobart Technology
c. Pengutusan pegawai untuk mengikuti sertifikasi kompetensi sesuai
jabatan yang diduduki
d. Magang pegawai
e. Sertifikasi Profesi Guru
f. Penyusunan Buku Kerja Guru
g. Supervisi Pendidikan
h. Penilaian Angka Kredit Guru
i. Pelatihan Pembelajaran Berbasis SMK3
2 Sasaran : Sistem informasi yang handal
Strategis 2
Strategis 4
11
Program dan : a. Penyusunan Anggaran
Kegiatan b. Konsultasi dan Koordinasi
6 Sasaran : Layanan administrasi yang profesional dan akuntabel
Strategis 6
12
Tabel 6 Penjelasan Sasaran Strategi SMK- SMK Darusssaadah Tahun 2020-2025
Unit yang Berperan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
SS.1 Terwujudnya tenaga kerja Tenaga kerja industri 1 Lulusan yang Persentase lulusan yang telah Persen √ √
industri kompeten yang kompeten adalah memiliki mengikuti uji kompetensi LSP SMK
tenaga kerja yang sertifikat kompetensi Darusssaadah dan dinyatakan
memiliki sertifikasi dari LSP kompeten
kompetensi oleh
lembaga sertifikasi
profesi dan berdaya 2 Jumlah lulusan yang Diukur melalui jumlah lulusan yang Orang
saing global terserap bekerja di industri atau melanjutkan
di industri pendidikan ke perguruan tinggi
SS.2 Terselenggaranya Pendidikan vokasi 1 Jumlah lulusan Diukur melalui jumlah siswa kelas XIII Orang √ √ √ √ √ √
pendidikan vokasi industri industri berbasis pendidikan yang menamatkan pendidikan kimia
berbasis kompetensi kompetensi adalah vokasi industri analis selama 4 tahun
pendidikan kejuruan
keahlian kimia analisis
selama empat tahun 2 Jumlah calon tenaga Diukur melalui jumlah siswa yang Orang
kerja mengikuti pendidikan kimia analis
industri terampil selama tahun berjalan
yang
kompeten
3 Jumlah pendaftar Diukur melalui jumlah pendaftar pada Orang
siswa baru tahun ajaran baru
4 Persentase kelulusan Diukur melalui persentase kelulusan Persen
Ujian Nasional siswa pada UN
13
6 Jumlah penambahan Jumlah kelas dan laboratorium Buah
kelas dan terintegrasi yang berbasis ICT
laboratorium
terintegrasi yang
berbasis ICT
7 Jumlah penambahan Jumlah penambahan jenis peralatan Buah
jenis peralatan laboratorium sesuai rasio siswa dan
laboratorium kebutuhan industri
14
Unit yang Berperan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
SS. 4 Terwujudnya SDM SDM Pendidikan meliputi 1 Jumlah tenaga pendidik yang Nilai Persentase pendidik yang telah Persen √ √
pendidikan yang tenaga pendidik dan memperoleh sertifikat memiliki sertifikat profesi pendidik
berintegritas dan kependidikan SMK-SMAK pendidik
kompeten Bogor 2 Jumlah Guru Bersertifikat Jumlah pendidik yang memiliki Orang
Internasional sertifikat pendidik internasional,
khususnya dalam Laboratory skill
3 Jumlah pegawai yang Jumlah pegawai non guru yang Orang
mengikuti diklat mengikuti diklat teknis sesuai dengan
kompetensi bidang masing-masing
4 Jumlah pendidik dan tenaga Jumlah pegawai baik fungsional umum orang
kependidikan yang maupun fungsional tertentu yang
memperoleh sertifikat memiliki sertifikat keahlian sesuai
kompetensi keahlian dengan jabatan yang diduduki saat ini
15
Unit yang Berperan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
SS.5 Sistem informasi yang Sistem informasi 1 Pengembangan Sistem Aplikasi sistem informasi pendidikan yaitu Aplikasi √ √
handal pendidikan yang Informasi penggunaan teknologi informasi dalam proses
dimaksud adalah pembelajaran. Pengukuran dilakukan 1 kali dalam
sistem informasi setahun.
akademik
SS.6 Sistem manajemen Sistem manajemen 1 Sertifikasi sistem manajemen dapat Diukur melalui penilaian survaillance ISO auditor Sistem √
sekolah yang sekolah meliputi Sistem dipertahankan eksternal dengan hasil penilaian berupa sertifikat Manajem en
terintegrasi dan Manajemen Mutu ISO ISO. Pengukuran dilakukan 1 kali dalam setahun.
berkelanjutan 9001: 2015, Sistem
Manajemen
Lingkungan ISO
14001:2005, Dan
Sistem Manajemen
Laboratorium ISO
17025:2005
SS.7 Akreditasi program Peringkat akreditasi 1 Nilai akreditasi program keahlian Nilai Akreditasi Program Keahlian diperoleh melalui Nilai √ √ √ √ √ √
keahlian dengan nilai merupakan acuan penilaian oleh Badan Akreditasi Sekolah Provinsi
maksimal tingkat kualitas (BASPRO).
pendidikan yang Pengukuran dilakukan 1 kali dam setahun.
diselenggarakan di
sekolah
SS.8 Sistem perencanaan Sistem Perencanaan 1 Nilai SAKIP Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Nilai √
dan penganggaran mencakup seluruh Pemerintah (SAKIP) dinilai oleh Tim
yang berkualitas proses Penilai SAKIP Kementerian Perindustrian.
dalam siklus Pengukuran dilakukan 1 kali dalam setahun.
perencanaan.
Perencanaan yang
2 Persentase Anggaran yang masuk Persentase Anggaran yang dibintangi dalam catatan Persen
berkualitas adalah
dalam catatan halaman IV DIPA halaman IV Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
dokumen perencanaan
(DIPA). Diukur dengan menjumlahkan seluruh
yang implementatif dan
anggaran yang diblokir/dibintangi dalam DIPA.
dokumen pelaporan
yang akuntabel
16
SS.9 Layanan administrasi Layanan administrasi 1 Tingkat ketepatan waktu Ketepatan waktu penyampaian laporan dinilai Persen √
yang profesional dan mencakup layanan penyampaian laporan berdasarkan kepatuhan penyampaian laporan
akuntabel yang bersifat keuangan dan BMN sesuai batas waktu yang
adminsitratif ditentukan oleh
Biro Keuangan Kementerian
Perindustrian. Pengkuran dilakukan 1 kali dalam
setahun.
2 Persentase Nilai BMN yang Nilai persentase diperoleh dari nilai BMN yang Persen
Ditetapkan Status telah ditetapkan statusnya dibagi dengan nilai
Penggunaannya keseluruhan BMN yang dimiliki SMK
Darusssaadah. Pengukuran dilakukan 1 kali dalam
setahun.
17
BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1 Arah Kebijakan Pengembangan SDM Industri Pusdiklat Industri Kementerian Perindustrian
Dalam rangka mewujudkan Visi Indonesia menjadi negara mandiri, maju, adil, dan makmur pada tahun
2024 sebagaimana yang diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun
2005 – 2024, pembangunan industri nasional diarahkan untuk mewujudkan industri yang berdaya saing, baik
di pasar lokal maupun internasional, dan terkait dengan pengembangan industri kecil dan menengah, dengan
struktur industri yang kuat dan berkeadilan serta mendorong perkembangan ekonomi
Struktur industri dalam hal penguasaan usaha akan disehatkan dengan meniadakan praktik-praktik
monopoli dan berbagai distorsi pasar melalui penegakan persaingan usaha yang sehat dan prinsip-prinsip
pengelolaan usaha yang baik dan benar. Struktur industri dalam hal skala usaha akan diperkuat dengan
menjadikan industri kecil dan menengah sebagai basis industri nasional yang sehat, sehingga mampu tumbuh
dan terintegrasi dalam mata rantai pertambahan nilai dengan industri hilir dan industri berskala besar.
Dengan demikian, arah kebijakan pembangunan industri nasional untuk periode tahun 2020-
2024adalah sebagai berikut:
1. Memperkuat dan memperdalam struktur Industri nasional untuk mewujudkan industri nasional yang
mandiri, berdaya saing, maju, dan berwawasan lingkungan melalui (1) Peningkatkan nilai tambah di dalam
negeri melalui pengelolaan sumber daya industri yang berkelanjutan (2) Peningkatkan penguasaan
teknologi dan inovasi; dan (3) Perluasan Pasar dalam negeri dan ekspor.
2. Perluasan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja melalui Penumbuhan Populasi Industri untuk
menambah populasi industri baik berskala besar, sedang maupun industri kecil.
3. Pengembangan Perwilayahan Industri, Khususnya di luar Pulau Jawa melalui: (1) Pengembangan Wilayah
Pusat Pertumbuhan Industri terutama yang berada dalam Wilayah Pengembangan Industri; (2)
Pengembangan Kawasan Peruntukan Industri; (3) Pembangunan Kawasan Industri; (4) Pengembangan
Sentra IKM.
Mencermati arah kebijakan pembangunan industri nasional tersebut, arah kebijakan pembangunan
SDM industri difokuskan pada beberapa hal sebagai berikut:
1. Memperkuat dan mengembangkan lembaga pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi struktur
Industri melalui (1) Peningkatkan kapasitas dan kualitas sarana dan prasarana (2) Pembentukan Tempat Uji
Kompetensi (3) Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi (4) Pembentukan Teaching Factory (5) Workshop
Terintegrasi; dan (6) Pembentukan Inkubator Bisnis.
2. Memperkuat dan mengembangkan lembaga pelatihan industri berbasis kompetensi struktur Industri melalui
(1) Peningkatkan kapasitas dan kualitas sarana dan prasarana (2) Pembentukan Tempat Uji Kompetensi (3)
Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi (4) Pembentukan Teaching Factory (5) Workshop Terintegrasi;
dan (6) Pembentukan Inkubator Bisnis.
3. Mengembangkan Infrastruktur Kompetensi bidang industri prioritas melalui (1) Penyusunan dan penetapan
SKKNI (2) Pendirian LSP & TUK (3) Peningkatan jumlah assessor kompetensi dan Lisensi.
4. Mendorong dan memperluas kesempatan berusaha dan kesempatan kerja melalui pelatihan berbasis
kompetensi dengan sistem 3 in 1 (pelatihan, sertifikasi dan penempatan) untuk meningkatkan penyerapan
tenaga kerja di sektor industri serta penumbuhan wirausaha Industri.
18
5. Mempercepat sistem sertifikasi tenaga kerja industri melalui (1) fasilitasi sertifikasi kompetensi dan (2)
penetapan sistem sertifikasi wajib.
6. Pendirian dan Pengembangan pendidikan vokasi industri pada Perwilayahan Industri.
19
b. Kapasitas kelas 30-40 orang, untuk itu perlu dilengkapi sarana pembelajaran, ruang kelas, workshop dan
laboratorium sesuai target jumlah siswa
c. Jumlah guru terhadap jumlah siswa memenuhi standar rasio yang disyaratkan
d. Menjaga kualitas lulusan: “Seluruh lulusan harus terserap di Industri”
20
BAB IV
TARGET KINERJA DAN PENDANAAN
- Persentase lulusan yang memiliki sertifikat kompetensi dari 100% 100% 100% 100% 100%
LSP (%)
- Jumlah lulusan yang terserap di industri (orang) 90% 90% 90% 90% 90%
- Persentase kelulusan Ujian Nasional (%) 100% 100% 100% 100% 100%
- Jumlah penyusunan modul dan bahan ajar berbasis 1 1 1 5 5
kompetensi dan bilingual (buku)
- Jumlah kelas dan laboratorium terintegrasi yang berbasis ICT 1 kelas 1 kelas dan 1 kelas 4 kelas 4 kelas dan
(buah) dan 1 1 dan 1 dan 2 2
laborator laborator laborator laborator laborator
ium ium ium ium ium
- Jumlah penambahan jenis peralatan laboratorium (buah) 5 5 1 2 2
21
4 Terwujudnya SDM pendidikan yang berintegritas dan
kompeten
- Jumlah tenaga pendidik yang memperoleh sertifikat pendidik 1 3 3 3 3
(orang)
- Nilai SAKIP C B B B B
- Persentase Anggaran yang masuk dalam catatan 100 100 100 100 100
halaman IV DIPA (persen)
- Tingkat ketepatan waktu penyampaian laporan 100% 100% 100% 100% 100%
- Persentase Nilai BMN yang Ditetapkan Status 65% 70% 75% 80% 85%
Penggunaannya
Rincian kinerja dan kebutuhan pendanaan untuk masing-masing program dan kegiatan disajikan pada matriks
kinerja dan pendanaan sebagaimana terdapat pada lampiran Renstra ini.
22
BAB V
PENUTUP
Rencana strategis SMK Darusssaadah tahun 2020-2025 merupakan rencana kerja jangka menengah yang
disusun berdasarkan TUPOKSI SMK Darusssaadah yang tertera pada Permenperin No. 78 Tahun 2011 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Menengah Kejuruan SMK dan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Rencana strategis tersebut juga merupakan penjabaran program, kegiatan, sasaran, dan indikator kinerja
dalam upaya untuk mencapai visi dan misi SMK Darusssaadah selama lima tahun. Penyusunan Renstra dilakukan
secara sistematis, komprehensif, integratif, dan sinergis agar penggunaan sumber daya yang tersedia dapat
dimanfaatkan secara lebih efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan. Rencana Strategis ini akan direviu secara
berkala setiap tahunnya dan dilakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap perubahan kebijakan.
Kegiatan-kegiatan tahunan telah disusun dan direncanakan berdasarkan kondisi lingkungan saat ini. Oleh
karena itu seiring dengan berjalannya waktu pelaksanaan, kegiatan-kegiatan tersebut dapat diperkaya sesuai
dengan perubahan lingkungan yang ada ketika menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT).
Renstra ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja dan memberikan kejelasan terhadap tahap-tahap
pencapaian visi dan misi SMK Darusssaadah secara sistematis.
23
LAMPIRAN
24
Matriks Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
Instansi/Unit Kerja : SMK Darusssaadah
Tahun : 2020-2024
Target Alokasi Pendanaan (Rp. 000)
Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan
Program/ Kegiatan
(Output)/Indikator
2019 2020 2021 2022 2023 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Program
Pengembangan
SDM Industri dan
Dukungan Terwujudnya tenaga kerja industri kompeten 19.819,793 17.042,144 15.137,277 18.164,732 21,797,678
Manajemen
Kementerian
Perindustrian
Persentase lulusan yang memiliki sertifikat kompetensi dari LSP 100% 100% 100%
(%)
Jumlah lulusan yang terserap di industri (orang) 90% 90% 90%
Jumlah lulusan yang memiliki sertifikat uji kompetensi 75 85 85
internasional (orang)
Nilai SAKIP B B B
Persentase Anggaran yang masuk dalam catatan halaman IV DIPA 100 100 100
(persen)
Layanan administrasi yang profesional dan akuntabel
Persentase Nilai BMN yang Ditetapkan Status Penggunaannya 75% 80% 85%