Oleh :
Kurnia Fatwti (J012222001)
Disusun untuk Memenuhi Tugas Individu :
Mata Kuliah Biomekanika dan Uji Bahan Kedokteran Gigi
Dosen Pengampuh : Prof. Dr.drg.Bahruddin Thalib, M.kes, Sp.
Pros(K)
ii
BAB I
PENDAHULUAN
kedokteran gigi tentunya tidak bisa terlepas dari suatu struktur unsur. Pada karya
ilmiah ini penulis akan membahas mengenai sifat mekanis dari dental material.
kimia, termal, dan mekanik. Tantangan ini dapat menyebabkan deformasi material.
Ilmu yang mempelajari bagaimana bahan biologis berinteraksi dan berubah bentuk
Dalam makalah ini pula kami juga berusaha untuk mengidentifikasi apa saja
yang terkait dengan sifat mekanik tersebut. Adapun yang dimaksud dengan sifat
mekanik adalah suatu kemampuan bahan untuk membawa atau menahan gaya dan
energi. Sifat mekanis sendiri dibedakan menjadi dua yaitu sifat mekanis
dinamis, fleksibeliti, dan ketahanan. Sedangkan untuk sifat mekanis lainnya dapat
1
dibagi menjadi beberapa bagian seperti Toughness, Fracture Toughness, Ductility,
Penulisan karya tulis ini secara spesifik akan membahas tentang tensile
keberhasilan yang penting karena kekuatan tekan yang tinggi diperlukan untuk
karena restorasi gigi terkena tegangan tarik dari pembebanan miring atau melintang
kedokteran gigi?
Sebagai seorang klinisi agar dapat mengetahui sifat mekanik dari dental
material dan mengetahui material apa saja yang digunakan dalam kedokteran gigi
beserta fungsinya, yang nantinya dapat diterapkan di dalam praktik kedokteran gigi
sehari-hari.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sifat mekanik didefinisikan oleh hukum mekanika, yaitu ilmu fisik yang
berhubungan dengan energi dan kekuatan serta efeknya. Jadi semua sifat mekanis
adalah ukuran ketahanan material terhadap deformasi atau fraktur di bawah gaya
Salah satu faktor penting dalam membuat protesa gigi adalah kekuatan, sifat
yang dimaksudkan secara efektif, aman dan untuk jangka waktu yang wajar. Secara
Deformasi plastik terjadi ketika batas tekanan elastis dalam protesa dilampaui. Pada
faktor akhir jumlah tekanan, landasan konsep dari penyebab fraktur bahan dan
fraktur pada rongga mulut harus sudah diprediksi. Hal ini akan memungkinkan
dengan material, kesalahan dokter gigi, kesalahan teknisi, atau faktor pasien.
(Anusavice, 2013).
sifat mekanik dari material prostetik. Sifat mekanis adalah respons terukur, baik
elastis (dapat kembali saat gaya dihilangkan) dan plastik (tidak dapat balik) dari
3
bahan di bawah gaya yang diterapkan, distribusi gaya, atau tekanan. Menurut
modulus elastisitas)
luluh.
Gaya dapat diterapkan melalui kontak aktual benda atau pada jarak tertentu
(misalnya gravitasi). Akibat dari gaya yang diterapkan pada suatu benda adalah
translasi atau deformasi benda tersebut, bergantung pada apakah benda tersebut
kaku atau dapat berubah bentuk dan apakah benda tersebut tertekan atau tidak. Jika
benda dibatasi (yaitu tidak bergerak), gaya tersebut menyebabkan benda berubah
bentuk atau berubah bentuk. Jika benda bebas dari kendala, gaya yang diterapkan
akan menghasilkan gerakan. Suatu gaya ditentukan oleh tiga karakteristik: titik
penerapan, besaran, dan arah penerapan. Arah suatu gaya merupakan ciri dari jenis
gaya tersebut. Satuan gaya dalam Satuan Sistem Internasional (SI) adalah newton
(N). Satu gaya pon (lb-f) sama dengan 4,4 newton (N). (Powers & Watana, 2008).
4
2.3 Stress dan Strain
Tekanan adalah gaya per satuan luas yang bekerja pada jutaan atom atau
molekul dalam suatu bidang material tertentu. Kecuali untuk situasi flexural
tertentu, seperti spesimen four-point bending, tekanan akan menurun seiring dengan
fungsi jarak dari daerah yang diterapkan gaya atau tekanan. Dalam kedokteran gigi,
terdapat beberapa jenis tekanan yang berkembang menurut sifat gaya yang
diterapkan dan bentuk objek. Termasuk tekanan tarik, tekanan geser, dan tekanan
tekan. Kekuatan dari material didefinisikan sebagai tekanan rata- rata di mana suatu
bahan mulai menunjukkan sejumlah deformasi plastis tertentu atau di mana fraktur
terjadi dalam spesimen uji dengan bentuk dan ukuran yang sama (Powers &
Watana, 2008)..
Kekuatan tergantung pada beberapa faktor termasuk (1) strain rate, (2) bentuk
benda uji, (3) permukaan akhir (yang mengontrol ukuran relatif dan jumlah
kerusakan permukaan), dan (4) lingkungan di mana suatu material diuji. Namun,
kekuatan klinis dari bahan brittle (seperti keramik, amalgam, komposit, dan semen)
mungkin tampak rendah ketika kerusakan besar muncul atau jika terdapat area yang
menjadi pusat tekanan karena desain prostetik yang tidak tepat. Di bawah kondisi
5
ini, prostesis dapat mengalami fraktur karena gaya yang diterapkan jauh lebih
rendah karena tekanan terlokalisasi melebihi kekuatan material pada lokasi fraktur
a. Tensile Stress
tekanan yang kompleks ini. Dalam fixed prostodontics, sticky candy dapat
kompresif, dan geser juga dapat dihasilkan oleh bending force. (Powers &
Watana, 2008).
b. Compressive Stress
dengan regangan tekan. Untuk menghitung tekanan tarik atau tekanan tekan,
gaya yang diterapkan dibagi oleh luas penampang tegak lurus terhadap arah
6
BAB III
KESIMPULAN
Sifat mekanik didefinisikan oleh hukum mekanika, yaitu ilmu fisik yang
terutama pada badan-badan bukan pada hal dinamis yang bergerak. Jadi semua sifat
Sifat mekanis dari dental material sangat penting. Salah satu sifat mekanis
seperti yang sudah disebutkan adalah compressive stress dan tensile stress.
Semakin besar tekanan kompresi akhir, deformasi yang didapatkan juga semakin
parah dan tekanan kompresi yang mampu ditahan semakin menurun setelah
deformasi terjadi.
7
DAFTAR PUSTAKA
Sakaguci, R., Ferracane, J. & Powers, J., 2019. Craig's: Restorative Dental
Material. 14th edition ed. St. Louis, Missouri : Elsevier.
Triayana, D. & Anis, A., 2013. Makalah Diskusi Sifat Fisik dan Sifat Mekanis
Dental Material.
Powers, J. M. & Watana, J. C., 2008. Dental Materials Properties and
Manipulation. 9th Edition ed. Washington: Elsevier.
Anusavice, K. J., 2013. Philips Science of Dental Material. 12th edition ed.
Washington: Elsevier.