Anda di halaman 1dari 2

Nama : Aditya Prasetyo

NIM : 11922068

Kelas : 02

Jawaban

1. Beberapa rumput laut yang dapat menghasilkan agar-agar diantaranya adalah


Glacilaria sp, Gellidium sp, Gelidiopsis sp, dan Ahnfeltia sp. Rumput laut berjenis
Glacilaria, Gelidiopsis, dan Gellidium merupakan salah satu jenis rumput laut berjenis
Rhodopytha. Seperti contoh, Glacilaria Veruccosa memiliki thalus yang menipis dan
berbentuk silinder dengan cabang yang tidak teratur. Diameter thalusnya berkisar
antara 0.5-4 mm. Gracilaria Veruccossa bersifat euryhalin yaitu dapat hidup pada
perairan dengan kadar garam 15-30 ppt. Lalu, pada rumput laut berjenis Gellidium
memiliki ciri fisik thalusnya berwarna merah, coklat, atau pirang. Gelidium memiliki
panjang kurang dari 20 cm dan lebarnya 1,5 mm.

Selanjutnya, rumput laut yang biasa dijadikan karagenan adalah rumput laut berjenis
Euchema Sp. seperti contoh Eucheuma Cottonii dan Eucheuma Spinosium yang
tergolong juga dalam kelas Rhodopytha. Seperti contoh, Eucheuma Cottoni memiliki
karakteristik yaitu thalusnya berbentuk pipih dan bercabang tidak teratur dan kasar
dikarenakan ditumbuhi oleh spine untuk melindungi sel gametnya. Berujung
runcing/tumpul yang berwarna coklat ungu atau hijau kuning. Memiliki spina yang
tidak teratur dan menutupi cabangi-cabangnya dan thalus. Selanjutnya, pada
Eucheuma Spinosum memiliki karakteristik thalusnya berbentuk silinder dan
berujung runcing serta ditumbuhi banyak tonjolan. Berwarna hijau coklat, hijau
kuning atau merah ungu. Tingginya mencapai 30 cm dan hidup pada perairan yang
jernih.

Terakhir, jenis rumput laut yang biasa dijadikan alginat adalah Sargassum Sp yang
tergolong dalam divisi Phaeophyta, memiliki ciri thalusnya yang pipih serta banyak
percabangan, daunnya yang melebar dan lonjong, memiliki gelembung udara yang
disebut bladder, batang utama bulat agak kasar dan holdfast berbentuk cakram,
pinggir daun bergerigi jarang, berombak, dan ujung melengkung atau meruncing.

2. Beberapa jenis rumput laut yang masih diambil dengan cara eksplorasi adalah rumput
laut jenis Glacilaria Sp, Eucheuma Sp, dan Kappaphycus Sp. Beberapa jenis rumput
laut diatas masih diambil dengan cara eksporasi dikarenakan pada beberapa jenis
rumput laut ada yang memiliki waktu pertumbuhan yang lambat, seperti Glacilaria
Sp. dan Eucheume Sp. memiliki waktu pertumbuhan sekitar 3-4 Bulan. Selain itu,
jenis rumput laut diatas memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga nelayan lebih
memilih untuk mengambil di laut daripada membudidayakannya. Jenis rumput laut
seperti Glacilaria Sp. dan Kappaphychus Sp. juga banyak sekali ditemukan di laut
sehingga persediaannya sangat banyak di alam dan tidak terlalu perlu dibudidayakan.
Budidaya rumput laut memiliki kelemahan yaitu biaya yang mahal dan persediaan
lahan yang terbatas.
3. Fungsi bladder atau gelembung-gelembung udara yang terdapat pada rumput laut
berjenis Sargassum adalah membantu alga mengapung dalam air sehingga proses
fotosistesis dapat berjalan dengan baik. Selain itu, bladder juga berfungsi sebagai
cadangan air. Bladder dapat menyimpan air untuk digunakan saat Sargassum
terdampar di tepi pantai.

4. Ada beberapa komponen kimia penyusun agar-agar, yaitu agarosa dan agaropektin.
Agarosa terdiri dari rantai D-galaktosa yang berikatan secara 1,3 dengan 3,6-anhidro-
L-galaktosa dan rantai 3,6-anhidro-L-galaktosa yang berikatan secara 1,4 dengan D-
galaktosa.Agarosa memiliki sifat yaitu berat molekul di atas 100.000 Daltons dengan
kadar sulfat rendah di bawah 0,15% . Agarosa memiliki sifat hidrofilik, yang dapat
membentuk struktur gel yang kuat dalam air. Lalu, agaropektin memiliki berat
molekul lebih ringan sebesar kurang dari 20.000 Daltons tetapi dengan kadar sulfat
tinggi sekitar 5% sampai 8%. Agaropektin memainkan peran penting dalam
pembentukan dan sifat gel agar-agar. Agaropektin berinteraksi dengan molekul
agarosa untuk membentuk jaringan untaian yang saling terhubung yang menjebak
molekul air, menghasilkan pembentukan gel. Agaropektin juga bertanggung jawab
atas kekuatan dan elastisitas gel agar-agar.

5. Agar-agar, karaginan, dan alginat adalah ketiganya polisakarida yang berasal dari
rumput laut. Namun, ketiganya memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal sifat
dan komposisinya. Agar-agar merupakan polisakarida linear yang terdiri dari unit-unit
D-galaktose yang berikatan secara 1,3 dengan 3,6-anhidro-L-galaktosa dan rantai 3,6-
anhidro-Lgalaktosa yang berikatan secara 1,4 dengan D-galaktosa (Agarosa). Agar-
agar memiliki sifat hidrofilik, sehingga dapat membentuk gel yang kuat dalam larutan
air. Agar-agar juga tahan terhadap panas dan tidak larut dalam alkohol. Karaginan
merupakan polisakarida kompleks yang terdiri dari unit-unit 3-β-D-galaktopiranosa
(G-units) dan 4-α-D-galaktopiranosa (D-units) atau 4-3,6-anhidrogalaktosa (DA-
units), Karaginan memiliki sifat hidrofilik, sehingga dapat membentuk gel dalam
larutan air. Karaginan juga tahan terhadap panas, tetapi dapat larut dalam alkohol.
Alginat merupakan polisakarida kompleks yang terdiri dari unit-unit D-manuronat
dan L-guluronat. Alginat memiliki sifat hidrofilik, sehingga dapat membentuk gel
dalam larutan air. Alginat juga tahan terhadap panas, tetapi dapat larut dalam alkohol.
Berdasarkan sifat dan karakteristiknya, agar-agar memiliki keunggulan dibandingkan
karaginan dan alginat. Agar-agar memiliki kekuatan gel yang lebih tinggi, stabilitas
yang lebih baik, dan rasa yang lebih netral. Oleh karena itu, agar-agar lebih sering
digunakan sebagai bahan pangan, terutama dalam produk-produk makanan yang
membutuhkan gel yang kuat dan stabil.

Anda mungkin juga menyukai