Anda di halaman 1dari 1

LP Apendisitis

Diunggah oleh khasna pada Jun 01, 2018

 100% (1) · 458 tayangan · 3 halaman


Informasi Dokumen 
kggwlgk

Unduh
Data diunggah 
Jun 01, 2018

Hak Cipta
© © All Rights Reserved

Format Tersedia LAPORAN PENDAHULUAN

DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd


APENDISITIS

A. Definisi
Bagikan dokumen
Apendisitis Ini akibat infeksi pada usus buntu atau umbai cacing (apendiks). Usus
adalah peradangan
buntu sebenarnya adalah sekum (cecum). Infeksi ini biasanya mengakibatkan peradangan akut
sehingga memerlukan tindakan bedah segera untuk memecahkan komplikasi yang umumnya
berbahaya. (Huda, Nurarif Amin & Kusuma Hardi. Tahun 2016).

Facebook
B. Pathway Twitter
Definisi: Apendisitis Obstruksi, infeksi bakteri,
adalah peradangan fibrosis dinding usus Hi ertermi Febris


akibat infeksi pada
usus buntu atu umbai
cacing (apendiks). A endisitis Peradan an ada Kerusakan kontrol suhu
terhada inflamasi
Klasifikasi:

Email
1. Apendisitis akut
2. Apendisitis rekurens O erasi Secresi mucus berlebih
3. Apendisitis kronis ada lumen a endik
Komplikasi:
perforasi Luka incisi Ansietas Apendik teregang
Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?
apendiks,
peritonitis, Manifestasi
abses klinis: nyeri
Kerusakan arin an Pintu masuk kuman
samar (nyeri
tumpul) di
U un saraf ter utus Resiko infeksi daerah
epigastrium,
mual, muntah,
Pele asan rosta landin Kerusakan integritas nafsu makan
arin an menurun.

Stimulasi dihantarkan
Apakah konten ini tidak pantas? Laporkan Dokumen
S asme dindin a endikIni Tekanan intraluminal
lebih dari tekanan vena
S inal cord
N eri
Hi oxia arin an
Cortex cerebri N eri di rese sikan
Ulcerasi

Resiko ketidakefektifan Perforasi


perfusi gastrointestinal

Anestesi Reflek batuk Akumulai sekret

Etiologi: infeksi Ketidakefektifan


bakteri, obtruksi Peristaltik usus De resi sistem res irasi bersihan jalan nafas
pada lumen
apendiks, erosi Distensi abdomen Anorexia
mukosa karena
parasite. Ketidakseimbangan
Gangguan rasa nyaman Mula & muntah nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

Risiko kekurangan
volume cairan

1. Hipertermi 6. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan


NOC : Termiregulasi, keseimbangan suhu tubuh tubuh
NIC : kaji penyebab hipertermi, observasi suhu NOC : status nutrisi
badan, ajarkan pemberian kompres hangat, NIC : kaji adanya alergi makanan, monitor jumlah
kolaborasi pemberian obat antipiretik intake output, kolaborasi dengan ahli gizi untuk
2. Ansietas menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
NOC : mengalami penurunan kecemasan dibutuhkan
NIC : kaji tingkat kecemasan, ajarkan teknik 7. Gangguan rasa nyaman
relaksasi, kolaborasi pemberian obat untuk NOC : status lingkungan yang nyaman
mengurangi kecemasan NIC : kaji tingkat rasa aman, memberikan keamanan
3. Risiko infeksi dan mengurangi takut
NOC : Infeksi dapat diatasi 8. Risiko kekurangan volume cairan
NIC : kaji adanya tanda-tada infeksi, monitor TTV, NOC : balance cairan, hidrasi
kolaborasi pemberian antibiotik NIC : monitor status hidrasi, monitor TTV,
4. Kerusakan integritas jaringan kolaborasi pemberian cairan IV
NOC : status sirkulasi 9. Nyeri
NIC : kaji adanya daerh tertentu yang hanya peka NOC : Nyeri berkurang
terhadap panas/dingin/tajam/tumpul, instruksikan NIC : kaji tingkat yeri, lokasi, karakteristik nyeri,
keluarga untuk mengobservasu kulit jika ada isi atau ajarkan teknik napas dalam, observasi TTV,
laserasi. kolaborasi pemberian analgetik.
5. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
NOC : status respiratori (ventilasi)
NIC : monitor status oksigen, anjurkan pasien untuk
istirahat , ajarkan teknik napas dalam

C. Pemeriksaan Penunjang
NO Jenis Pemeriksaan Manfaat

1 Pemeriksaan fisik Inspeksi: kan tampak adanya pembengkakan rongga perut dimana
dinding perut tampak mengencang (distensi).

Palpasi: didaerah perut kanan bawah bila ditekan akan terasa nyeri dan
bila tekanan dilepas juga akan terasa nyeri (Blumberg sign) yang
mana merupakan kunci dari diagnosis apendisitis akut.

Kecurigaan adanya peradangan usus buntu semakin bertaambah bila
pemeriksaan dubur atau vagina menimbulkan rasa nyeri juga.

Suuhu dubur yang lebih tinggi dari suhu ketiak (axilla), lebih
menunjang lagi adanya radang usus buntu.

Pada apendiks terletak pada retro sekal maka uji Psoas akan positif
dan tanda perangsangan peritoneum tidak brgitu jelas, sedangkan bila
apendiks terletak di rongga pelvis maka obturator sign akan positif
dan tanda perangsangan peritonieum akan lebih menonjol.
2 Tes laboratorium Kenaikan dari sel darah putih (leukosit) hingga sekitar 10.000-
18.000/mm3. Jika terjadi peningkatan yang lebih dari itu, maka
kemungkinan apendiks sudah mengalami perforasi (pecah)

3 Radiologi Foto polos perut dapat memperlihatkan adanya fekalit (jarang
membantu)

Ultrasonografi (USG), CT-Scan

Kasus kronik dapat dilakukan rintgen foto abdomen, USG abdomen
dan apendikogram.

D. Penatalaksanaan
1. Apendiktomi yaitu pembedahan untuk mengangkat apendiks pembedahan di indikasikan bila
diagnosa apendiksitis telah ditegakkan. Hal ini dilakukan sesegera mungkin untuk
menurunkan risiko perforasi. Pilihan apendiktomi Cito (segera) untuk apendiks akut, abses
dan perforasi. Pilihan apendiktomi elektif untuk apendiksitis kronik.
2. Pemberian terapi antibiotik untuk mengurangi risiko peritonitis dengan sepsis misal
metronidazol atau antibiotika spektrum luas.
3. Pemberian terapi nalgesik untuk mengurangi rasa nyeri.
4. Terapi cairan dengan elektrolit untuk mengganti cairan yang hilang memenuhi kebutuhan
cairan.
5. Bed rest total posisi fowler.
6. Diet rendah serat. (Suratun & Lusianah, 2010)

E. Daftar Pustaka
Bulechec, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M & Wagner, C.M. (2013). Nursing Interventions
Classification (NIC) Edisi Keenam Bahasa Indonesia. Indonesia: Mocomedia.
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L & Swanson, E. (2013). Nursing Outcomes Classification
(NOC) Edisi Kelima Bahasa Indonesia. Indonesia: Mocomedia.
Huda Nurarif Amin & Kusuma Hardi. 2016. Aplikasi Asuhan keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc Edisi Revisi Jilid 1. Jogjakarta: Mediaction
Suratun & Lusianah. 2010. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Gastrointestinal.
Jakarta: CV. Trans Info Media

Banjarmasin, Desember 2017

Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

Dessy Hadrianti, Ns., M.Kep Lola Hamika, S.Kep., Ns

Bagikan dokumen Ini


    

Anda mungkin juga menyukai

Dokumen 15 halaman

Laporan Pendahuluan App


Naveriana Nitsa
Belum ada peringkat

Dokumen 3 halaman

Makalah Apendisitis -
Emilianynovia Putri(1911050)
Emilianynovia Putri
Belum ada peringkat

Dokumen 3 halaman

Lp Apendisitis
syarif
Belum ada peringkat

Majalah Podcast Partitur

Dokumen 5 halaman

LAPORAN PENDAHULUAN
MAULINA DWI ASTUTI 1
Belum ada peringkat

Dokumen 8 halaman

Askep Post Operasi Apendisitis


Lilis Sulisdiawaty
Belum ada peringkat

Dokumen 16 halaman

LP KMB
Hilda Puspita Dewi
Belum ada peringkat

Dokumen 16 halaman

I LP APENDISITIS
Hilda Puspita Dewi
Belum ada peringkat

Dokumen 27 halaman

bab 2 dina
Suci Sanjaya
Belum ada peringkat

Dokumen 11 halaman

apendisitis
Elsa Ramdani
Belum ada peringkat

Dokumen 8 halaman

LP Apendiks (Leni Oktaviana)


Leni Oktaviana
Belum ada peringkat

Dokumen 9 halaman

LAPORAN PENDAHULUAN
Fifin Yanti AB
Belum ada peringkat

Dokumen 20 halaman

249760131 Askep Anak


Apendisitis
Rini Ningtiyas
Belum ada peringkat

Tampilkan lebih banyak

Tentang Dukungan

Tentang Scribd Bantuan / Pertanyaan Umum

Media Aksesibilitas

Blog kami Bantuan pembelian

Bergabunglah dengan tim AdChoices


kami!
Penerbit
Hubungi Kami

Undang teman Sosial


Hadiah Instagram
Scribd untuk perusahaan Twitter

Facebook
Hukum
Pinterest
Syarat

Privasi

Hak Cipta

Preferensi Cookie

Jangan menjual atau


membagikan informasi pribadi
saya

Dapatkan aplikasi gratis kami

Buku audio • Buku • Dokumen • Majalah • Podcast •


Partitur

Bahasa: Bahasa Indonesia

Hak cipta © 2023 Scribd Inc.

Unduh

Anda mungkin juga menyukai