Nim : 856957298
Mata Kuliah : PDGK4202.119/IPA di SD
1. Metode Evaluasi: Strategi atau teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dan
informasi untuk evaluasi disebut sebagai metode evaluasi. Berikut adalah beberapa
teknik penilaian yang sering diterapkan untuk menilai hasil dan proses pembelajaran
IPA:
a. Observasi: Dalam metode ini, penguji mengamati langsung kegiatan pembelajaran.
Observasi bertujuan untuk mengetahui interaksi guru-siswa, keterlibatan siswa dalam
pembelajaran, penggunaan strategi pembelajaran dan faktor-faktor lain yang
mempengaruhi pembelajaran.
b. Tes atau ujian: Metode ini menggunakan tes atau ujian tertulis sebagai alat untuk
mengukur pemahaman konsep IPA siswa. Tes dapat meliputi soal pilihan ganda,
pertanyaan singkat, atau soal esai untuk mengukur pengetahuan dan pemahaman
siswa.
c. Portofolio: Metode ini melibatkan pengumpulan dan evaluasi berbagai hasil kerja
siswa yang mencerminkan pemahaman mereka tentang literatur ilmiah. Portofolio
dapat berisi tugas, proyek, laporan ujian, atau karya lain yang menunjukkan prestasi
siswa dalam ilmu akademik.
Teknik Evaluasi: Teknik evaluasi mengacu pada pendekatan atau prosedur aktual yang
digunakan untuk mengumpulkan data penilaian. Di bawah ini adalah beberapa teknik
penilaian yang biasa digunakan untuk menilai proses dan hasil pembelajaran IPA:
a. Tes tertulis: Teknik ini melibatkan pemberian tes tertulis kepada siswa untuk menilai
pengetahuan dan pemahaman mereka tentang materi IPA. Tes ini biasanya mencakup
soal pilihan ganda, soal pendek, atau soal esai.
b. Wawancara: Teknik ini melibatkan interaksi langsung antara penguji dan siswa untuk
lebih memahami pemahaman siswa, persepsi mereka terhadap pembelajaran, dan
keterbatasan yang mereka hadapi.
c. Diskusi kelompok: Teknik ini melibatkan mengadakan diskusi dalam kelompok kecil
di antara siswa untuk mendorong pertukaran ide dan pemahaman mereka tentang
konsep-konsep IPA. Diskusi kelompok dapat memberikan pemahaman siswa dan
interaksi sosial dalam konteks pembelajaran.
Bentuk Evaluasi: Format evaluasi mengacu pada bentuk atau jenis evaluasi yang
digunakan untuk mengumpulkan data evaluasi. Beberapa bentuk penilaian umum untuk
menilai proses dan hasil pembelajaran IPA tercantum di bawah ini :
a. Evaluasi formatif: Bentuk evaluasi ini dilakukan secara terus menerus sepanjang
proses pembelajaran. Tujuannya adalah untuk memberikan umpan balik kepada siswa
dan guru tentang kemajuan belajar siswa dan untuk mengidentifikasi kelemahan atau
kekurangan pembelajaran yang perlu diperbaiki.
b. Evaluasi sumatif: Bentuk evaluasi ini dilakukan pada akhir periode atau unit
pembelajaran tertentu. Tujuannya adalah untuk menilai ketercapaian tujuan
pembelajaran umum siswa. Tes akhir, proyek penelitian atau portofolio siswa dapat
digunakan dalam penilaian sumatif .
Instrumen Evaluasi: Instrumen evaluasi merujuk pada alat atau bahan yang digunakan
untuk mengumpulkan data evaluasi. Berikut adalah beberapa contoh instrumen evaluasi
yang umum digunakan dalam evaluasi proses dan hasil belajar IPA:
a. Rubrik penilaian: Instrumen ini memuat kriteria penilaian yang jelas dan gambaran
tingkat kemahiran untuk mengukur kualitas tugas atau proyek siswa. Rubrik evaluasi
membantu peninjau memberikan penilaian hasil kerjas siswa yang konsisten dan
objektif .
b. Skala penilaian: Instrumen ini berupa skala atau daftar pernyataan yang digunakan
untuk mengukur sikap, keterampilan, atau kemampuan siswa dalam konteks IPA.
Skala penilaian dapat berupa skala pilihan ganda, atau skala numerik.
c. Lembar observasi: Instrumen ini dipakai untuk mencatat pengamatan dan penilaian
penguji terhadap aspek pembelajaran tertentu, seperti interaksi guru-siswa, partisipasi
siswa, atau penggunaan strategi pembelajaran. .
d. Tes atau soal evaluasi: Instrumen ini berisikan pertanyaan atau tugas yang dibuat
untuk mengukur pemahaman siswa terhadap konsep-konsep IPA. Tes atau soal
evaluasi dapat mencakup berbagai jenis pertanyaan, seperti pilihan ganda,
benar/salah, singkat, atau esai.
2. Model Pembelajaran Proyek
Metode pendidikan yang dikenal sebagai model pembelajaran proyek melibatkan
siswa dalam proyek atau simulasi yang mencakup berbagai mata pelajaran. Model ini
memungkinkan siswa berkolaborasi secara aktif baik dalam kelompok maupun secara
individual untuk menyelesaikan tugas atau proyek yang relevan dan terjadi di dunia
nyata. Misalnya, siswa dapat membuat proyek penelitian lingkungan hidup yang meliputi
ilmu pengetahuan, matematika, Indonesia, dan seni.
Pedoman penilaian merupakan pedoman yang digunakan oleh guru sebagai panutan
saat melakukan penskoran pada hasil belajar siswa. Pada saat ingin mengetahui sejauh
mana kemampuan siswa, guru dapat memberikan tes kemampuan akademik maupun
keterampilan. Pada tes akademik, guru dapat menyusun sebuah soal. Penyusunan soal
pada tes akademik meliputi tingkatan dari C1, C2, C3, C4, C5 dan C6. Soal analisis
merupakan soal yang berisi sebuah pertanyaan atau pernyataan yang dapat memantik
atau menstimulus siswa untuk berpikir.
4.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD Negeri 02 Martapura
Kelas / Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Tema 8 : Lingkungan Sahabat Kita
Sub Tema 3 : Manusia dan Lingkungan
Pembelajaran : 1 (Satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Fokus Pembelajaran : IPA
I. KOMPETENSI DASAR
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
V. MATERI PEMBELAJARAN
Demi Air Bersih, Warga Waborobo Rela Berjalan
Sejauh 15 Kilometer
Warga Kelurahan Waborobo, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara
sulit mencari air bersih. Mereka harus menempuh perjalanan hingga sejauh 15 kilometer
dari tempat tinggalnya untuk mendapatkan air bersih. Mereka terpaksa mengambil air
bersih di Kelurahan Kaisabu Baru, Kecamatan Sorawolio. Mereka biasanya menumpang
mobil dan membawa beberapa jeriken ukuran 15 liter. Jeriken itu digunakan untuk
menampung air yang mengalir dari aliran sebuah anak sungai di Kelurahan Kaisabu Baru.
Letak Kelurahan Waborobo berada di dataran tinggi. Di daerah itu air tanah sulit didapat.
Kalau pun ada, air hanya sedikit. Daerah itu juga belum mendapatkan akses aliran air
bersih, karena pipa-pipa PDAM belum mencapai ke daerah sana. Warga Kelurahan
Waborobo sangat membutuhkan air dan sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah
daerah untuk keperluan tersebut.
IX. PENILAIAN
1. Berdiskusi tentang fungsi air bagi kehidupan di bumi
Bentuk Penilaian: Kinerja
Instrumen Penilaian: Rubrik
KD IPA 3.8 dan 4.8
Mengetahui Martapura,
Kepala Sekolah, Mahasiswa