Anda di halaman 1dari 7

Perbedaan Model Pembelajaran Discovery dan Inquiry

Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) dan Inquiry Learning


(Pembelajaran Penyelidikan) adalah dua model pembelajaran yang berpusat pada
siswa dan mendorong mereka untuk aktif dalam proses belajar.

Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara kedua model tersebut:

1. Peran Guru:

 Discovery Learning: Guru berperan sebagai fasilitator yang menyediakan


sumber belajar dan membimbing siswa dalam proses penemuan.
 Inquiry Learning: Guru berperan sebagai pembimbing yang membantu siswa
dalam merumuskan pertanyaan, merancang penelitian, dan menganalisis hasil.

2. Peran Siswa:

 Discovery Learning: Siswa lebih aktif dalam proses belajar dengan mencari
informasi, melakukan eksperimen, dan menemukan konsep sendiri.
 Inquiry Learning: Siswa lebih terlibat dalam proses pemecahan masalah
dengan merumuskan pertanyaan, merancang penelitian, dan menganalisis hasil.

3. Tingkat Keterarahan:

 Discovery Learning: Guru memberikan lebih banyak arahan dan panduan


kepada siswa.
 Inquiry Learning: Guru memberikan lebih sedikit arahan dan siswa memiliki
lebih banyak kebebasan dalam proses belajar.

4. Jenis Pertanyaan:

 Discovery Learning: Pertanyaan yang diajukan biasanya bersifat terbuka dan


mengarah pada penemuan konsep baru.
 Inquiry Learning: Pertanyaan yang diajukan biasanya bersifat spesifik dan
mengarah pada pemecahan masalah.

5. Hasil Belajar:

 Discovery Learning: Siswa diharapkan mampu memahami konsep baru dan


menerapkannya dalam situasi baru.
 Inquiry Learning: Siswa diharapkan mampu mengembangkan keterampilan
berpikir kritis, pemecahan masalah, dan komunikasi.

Contoh Penerapan:
 Discovery Learning: Siswa diminta untuk melakukan eksperimen untuk
mempelajari tentang fotosintesis.
 Inquiry Learning: Siswa diminta untuk menyelidiki penyebab pencemaran air di
lingkungan sekitar.

Kesimpulan:

Discovery Learning dan Inquiry Learning adalah dua model pembelajaran yang efektif
untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Model yang tepat untuk
digunakan tergantung pada tujuan pembelajaran, tingkat kemampuan siswa, dan
sumber daya yang tersedia.

Sumber:

 Wikipedia: Discovery
Learning: https://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_penemuan
 Wikipedia: Inquiry Learning: [URL yang tidak valid dihapus]
 Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran: [URL yang tidak valid dihapus]
Check completed•No results found•Understand the results
tuneshare
more_vert

Search related topics

search Model pembelajaran discovery vs inquirysearch What is discovery and inquiry?


search What is the inquiry model method?

Perbedaan Pembelajaran PBL dan PJBL


PBL (Problem Based Learning) dan PJBL (Project Based Learning) adalah dua
model pembelajaran yang berpusat pada siswa dan menekankan pada pembelajaran
aktif dan kolaboratif.

Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara PBL dan PJBL:

1. Fokus Pembelajaran:

 PBL: Fokus pada pemecahan masalah dunia nyata yang kompleks.


 PJBL: Fokus pada pembuatan proyek yang kreatif dan inovatif.

2. Hasil Pembelajaran:

 PBL: Siswa diharapkan mampu memahami konsep dan teori yang terkait
dengan masalah yang dipecahkan, serta mengembangkan keterampilan
pemecahan masalah dan berpikir kritis.expand_more
 PJBL: Siswa diharapkan mampu menghasilkan produk atau karya yang kreatif
dan inovatif, serta mengembangkan keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan
manajemen proyek.

3. Proses Pembelajaran:

 PBL:
o Dimulai dengan identifikasi masalah.
o Siswa melakukan penelitian dan analisis untuk memahami masalah.
o Mengembangkan solusi dan mengimplementasikannya.
o Merefleksikan proses dan hasil pembelajaran.
 PJBL:
o Dimulai dengan pemilihan proyek yang menarik dan menantang.
o Siswa merencanakan, merancang, dan melaksanakan proyek.
o Mengevaluasi hasil proyek dan mempresentasikannya kepada orang lain.

4. Durasi:

 PBL: Biasanya berlangsung selama beberapa minggu atau bulan.


 PJBL: Biasanya berlangsung selama beberapa minggu atau bulan, tetapi dapat
lebih lama tergantung pada kompleksitas proyek.

5. Contoh Penerapan:

 PBL: Siswa diminta untuk merancang solusi untuk mengurangi pencemaran air
di lingkungan sekitar.
 PJBL: Siswa membuat film pendek tentang sejarah perjuangan kemerdekaan
Indonesia.

Kesimpulan:

PBL dan PJBL adalah dua model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa. Model yang tepat untuk digunakan tergantung pada
tujuan pembelajaran, tingkat kemampuan siswa, dan sumber daya yang tersedia.

Sumber:

 Wikipedia: Problem Based


Learning: http://repository.unika.ac.id/13294/5/12.60.0248%20Christina
%20Thiveny%20Putrianti%20BAB%20IV.pdf
 Wikipedia: Project Based
Learning: http://repository.unika.ac.id/13294/5/12.60.0248%20Christina
%20Thiveny%20Putrianti%20BAB%20IV.pdf
 Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran: http://repository.unika.ac.id/13294/5/12.60.0248%20Christina
%20Thiveny%20Putrianti%20BAB%20IV.pdf
Check completed•Understand the results
tuneshare
more_vert

Search related topics

Perbedaan Pembelajaran Kolaboratif dan Kooperatif


Pembelajaran kolaboratif dan pembelajaran kooperatif adalah dua model
pembelajaran yang menekankan pada kerja sama dan interaksi antar siswa.

Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara kedua model tersebut:

1. Fokus Pembelajaran:

 Pembelajaran Kolaboratif: Fokus pada pencapaian tujuan bersama dan


pengembangan pengetahuan dan keterampilan secara kolektif.
 Pembelajaran Kooperatif: Fokus pada pencapaian tujuan individu dan
pengembangan rasa tanggung jawab dan saling ketergantungan.

2. Peran Guru:

 Pembelajaran Kolaboratif: Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu


siswa dalam membangun konsensus dan mencapai tujuan bersama.
 Pembelajaran Kooperatif: Guru berperan sebagai motivator dan pembimbing
yang membantu siswa dalam menyelesaikan tugas dan mencapai tujuan
individu.

3. Struktur Kelompok:

 Pembelajaran Kolaboratif: Struktur kelompok lebih fleksibel dan dinamis,


dengan peran dan tanggung jawab yang dapat berubah tergantung pada situasi.
 Pembelajaran Kooperatif: Struktur kelompok lebih terstruktur dan statis,
dengan peran dan tanggung jawab yang ditetapkan dengan jelas.

4. Penilaian:

 Pembelajaran Kolaboratif: Penilaian difokuskan pada hasil kelompok dan


kontribusi individu terhadap pencapaian tujuan bersama.
 Pembelajaran Kooperatif: Penilaian difokuskan pada hasil individu dan
kontribusi individu terhadap tugas kelompok.

5. Contoh Penerapan:

 Pembelajaran Kolaboratif: Siswa bekerja sama dalam kelompok kecil untuk


menyelesaikan proyek sains.
 Pembelajaran Kooperatif: Siswa bekerja sama dalam kelompok kecil untuk
mempelajari materi pelajaran dan menyelesaikan latihan soal.

Kesimpulan:

Pembelajaran kolaboratif dan pembelajaran kooperatif adalah dua model pembelajaran


yang efektif untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Model yang tepat
untuk digunakan tergantung pada tujuan pembelajaran, tingkat kemampuan siswa, dan
sumber daya yang tersedia.

Sumber:

 Wikipedia: Pembelajaran
Kolaboratif: https://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_kolaboratif
 Wikipedia: Pembelajaran
Kooperatif: https://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_kolaboratif
 Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran: http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/
194507161976031-CORNELIS_JACOB/
BELAJAR_KOLABORATIF_LAWAN_KOOPERATIF.pdf

Catatan:

 Ada beberapa sumber yang mendefinisikan pembelajaran kolaboratif dan


pembelajaran kooperatif dengan cara yang berbeda.
 Perbedaan antara kedua model tersebut dapat tumpang tindih dan tidak selalu
jelas.
 Penting untuk memilih model pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan kebutuhan siswa.
tuneshare
more_vert

Skenario Pembelajaran Kolaboratif Kelas 6 IPA


tentang Planet
Topik: Menjelajahi Planet-Planet di Tata Surya

Tujuan Pembelajaran:

 Siswa dapat menyebutkan dan mengidentifikasi planet-planet di tata surya.


 Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri dan karakteristik planet-planet di tata surya.
 Siswa dapat membuat model tata surya.

Langkah-langkah:
1. Apersepsi (10 menit)

 Guru menunjukkan gambar planet-planet di tata surya kepada siswa.


 Guru menanyakan kepada siswa apa yang mereka ketahui tentang planet-planet
tersebut.
 Guru menjelaskan bahwa tata surya adalah tempat tinggal bagi delapan planet
yang mengorbit matahari.

2. Kegiatan Inti (30 menit)

 Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil.


 Setiap kelompok ditugaskan untuk mempelajari salah satu planet di tata surya.
 Siswa dapat menggunakan buku teks, internet, atau sumber lain untuk
mempelajari planet yang ditugaskan.
 Siswa membuat poster atau model untuk menjelaskan planet yang mereka
pelajari.

3. Presentasi (20 menit)

 Setiap kelompok mempresentasikan hasil belajar mereka kepada kelompok lain.


 Guru dan siswa memberikan pertanyaan dan komentar kepada kelompok yang
presentasi.

4. Penutup (10 menit)

 Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.


 Guru memberikan kuis singkat untuk menguji pemahaman siswa.
 Guru memberikan refleksi pembelajaran kepada siswa.

Sumber belajar:

 Buku teks IPA kelas 6


 Internet
 Model tata surya
 Gambar planet-planet

Penilaian:

 Keaktifan dalam diskusi


 Kualitas poster atau model
 Kemampuan presentasi
 Hasil kuis

Catatan:
 Skenario pembelajaran ini dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan
sumber daya yang tersedia.
 Guru dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran kolaboratif lainnya,
seperti jigsaw learning, think-pair-share, dan role playing.
 Guru dapat menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk
mendukung pembelajaran kolaboratif.

Manfaat Pembelajaran Kolaboratif:

 Meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa


 Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif
 Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama
 Meningkatkan pemahaman dan retensi materi pembelajaran

Berikut beberapa ide untuk meningkatkan daya tarik dan efektivitas pembelajaran
kolaboratif tentang planet:

 Gunakan permainan dan simulasi: Buat permainan edukasi atau simulasi


online yang memungkinkan siswa untuk menjelajahi planet-planet secara
interaktif.
 Lakukan eksperimen dan observasi: Ajak siswa untuk melakukan eksperimen
sederhana untuk mempelajari sifat-sifat planet, seperti gravitasi, rotasi, dan
revolusi.
 Adakan pameran atau festival: Mintalah setiap kelompok untuk membuat stan
pameran yang menampilkan informasi dan fakta menarik tentang planet yang
mereka pelajari.
 Undang narasumber ahli: Undang astronom atau pakar sains luar angkasa
untuk memberikan ceramah atau workshop kepada siswa.
 Gunakan teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality
(VR): Manfaatkan teknologi AR dan VR untuk memberikan pengalaman belajar
yang imersif dan interaktif bagi siswa.

Semoga skenario pembelajaran kolaboratif ini dapat membantu Anda dalam


melaksanakan pembelajaran yang menarik dan efektif tentang planet di kelas 6
IPA.

Anda mungkin juga menyukai