Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 PERENCANAAN STRUKTUR

Struktur Baja dapat di definisikan sebagai rangkaian batang-batang baja yang


saling berhubungan yang kokoh dengan maksud untuk dapat menahan beban dari
atasnya maupun berat sendiri. Konstruksi baja yang dapat digunakan antara lain
adalah baja INP, IWF, baja siku, baja UNP, dan CNP. Keuntungan suatu
konstruksi yang terbuat dari baja adalah kekokohannya dan mudah dirangkai
dengan bentuk yang dihendaki dalam bentang yang lebar maupun tinggi, sehingga
mempercepa pengerjaan, walaupun juga memiliki kelemahan diantaranya adalah
mudah terjadi kerusakan bila terjadi kontak dengan lingkungan korosif seperti
dekat laut. Untuk ituperlu diberi pelapis agar terhindar dari korosi seperti
menggunakan cat, plastik maupun lapis galvanis.

1.2 DATA DASAR STRUKTUR KUDA-KUDA


 Jenis penutup atap = Genteng Beton
 Jumlah segmen (n) = 20 buah
 Jarak antar segmen (a) = 2,0 m
 Tinggi kuda-kuda (b) = 4,4 m
 Jarak antar kuda-kuda = 3,9 m
 Beban hidup (0,58 kN/m2 × A) = 0,696 kN/m2
 Beban angin = 25 kg/m2
 Beban angin (sementara) = 130 km/jam
 Alat sambungan = Baut
 Mutu baja = BJ 41
 Jenis plafon dengan rangka Hollow = Akustik
 Kemiringan kuda-kuda (asumsi) = 30o

1.3 PERATURAN YANG DIGUNAKAN

Peraturan-peraturan yang digunakan antara lain :

1. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983 dan SNI


1727:2020
2. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung SNI
1729:2020
3. Perencanaan Struktur Baja Dengan Metode LRFD (Agus Setiawan)

1.4 SPESIFIKASI BAHAN

Dalam perencanaan struktur baja, SNI 1729:2020 mengambil beberapa sifat


mekanik dari material baja yang sama yaitu :

Modulus Elastisitas, E = 29.000 ksi = 200.000 MPa

Modulus Geser, G = 11.200 ksi = 77.200 MPa

Rasio Poisson = 0,30

Koefisien muai panjang, α =

Anda mungkin juga menyukai