Anda di halaman 1dari 21

TUGAS BESAR

STRUKTUR BAJA 2

Di kerjakan oleh :
YUNITA TRI HAPSARI
(19035010001)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” JAWA TIMUR
2021
TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA II

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gudang adalah sebuah ruangan yang digunakan untuk menyimpan berbagai
macam barang. Umumnya barang tersebut akan disalurkan dari pemasuk sampai
ke pengguna. Karena ketidakpastian maupun menunggu jadwal pengiriman.

Baja adalah media konstruksi paling ideal untuk sebuah gudang maupun
bangunan industri lainnya. Dikarenakan proses pembangunannya jauh lebih praktis
dan lebih cepat dibandingkan bangunan dari beton maupun media lain. Selain itu
konstruksi baja dinilai ekonomis dan tahan lama. Sangat cocok untuk kebutuhan
perusahaan maupun pabrik-pabrik industri yang memerlukan gudang atau ruang
penyimpanan.

Baja menjadi bahan dasar yang sangat vital untuk industri. Semua peralatan
berbahan baja, mulai dari peralatan dapur, trasportasi, generator, sampai kerangka
gedung dan jembatan. Eksplotasi besi baja menduduki peringkat pertama di antara
barang tambang dan logam dan produknya melingkupi hampir 95% dari produk
barang berbahan logam yang dimanfaatkan dalam kehidupan manusia

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara merancang bangunan gudang dari bahan baja konstruksi ?
2. Bagaimana cara merencanakan struktur atap dengan bahan baja konstruksi?
3. Bagaimana cara merencanakan kuda-kuda dan kolom dengan bahan baja
konstruksi ?
4. Bagaimana cara merencanakan berbagai sambungan pada struktur baja
sebuah gudang ?
5. Bagaimana menuangkan hasil perencanaan pada gambar teknik ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui cara merancang bangunan gudang dari bahan baja konstruksi.
2. Mengetahui cara merencanakan struktur atap dengan bahan baja
konstruksi.
3. Mengetahui cara merencanakan balok dan kolom dengan bahan baja
konstruksi.
4. Mengetahui cara merencanakan berbagai sambungan pada struktur baja.

YUNITA TRI HAPSARI ( 19035010001 )


TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA II

1.4 Refrensi
1. Tabel Profil Konstruksi Baja oleh Ir. Rudy Gunawan.
2. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk gedung tahun 1983.
3. Brosur penutup atap seng gelombang.
4. Spesifikasi untuk bangunan gudang baja struktural (SNI 1729 :2015)

1.5 Manfaat
1. Dapat menerencanakan dan mengetahui perhitungan struktur baja dengan
pedoman pembebanan yang berlaku.
2. Menambah wawasan tentang pedoman peraturan pembebanan pada sebuah
struktur.

YUNITA TRI HAPSARI ( 19035010001 )


TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA II

BAB 2
PRELIMINARY DESIGN

2.1 DATA BANGUNAN


Fungsi bangunan : Gudang
Lebar Bangunan : 13 m
Panjang Bangunan : 40 m
Jarak Kuda-kuda :5m
Kemiringan Atap : 16 ⁰
Tinggi Kolom :5m
Mutu Baja : BJ 37
Sifat Bangunan : Terbuka
Bahan Penutup Atap : Asbes
Letak Bangunan : Dekat Pantai

2.2 FLOWCHART PERENCANAAN GUDANG BAJA

Mulai Z

Pengumpulan data sesuai


ketentuan dengan yang
Kontrol
ditentukan oleh dosen
kekuatan profil
pembimbing
Tidak pada struktur

Preliminary Design Ya

Perencanaan Gording Perencanaan Struktur Utama

Perencanaan Ikatan Angin Perencanaan Sambungan

Analisis Struktur Gambar Teknik

Z Selesai

YUNITA TRI HAPSARI ( 19035010001 )


TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA II

2.3 SPESIFIKASI PENUTUP ATAP


Jenis : Asbes
Panjang : 2,1 m
Lebar : 0,8 m
Tebal : 0,0035 m
Berat : 10,5 kg/m²
Overlap : 0,2 m

Rencana Overlap

Sudut Arah Memanjang Arah Melintang


10-20⁰ 20cm 2.5 gelombang
20-40⁰ 15cm 1.5-2.5 gelombang
45⁰ 10cm 1.5 gelombang

Sumber : Bahan Ajar Struktur Baja II Ir. Wahyu Kartini, MT.

2.4 MENENTUKAN JUMLAH GORDING


C

16⁰
A B
O
13 m
➢ Panjang miring atap ( AC )
1
× AC
2 = 6,76 m
cos 16°
➢ Tinggi atap ( CO )
1
× AC × tan 16° = 1,86 m
2

➢ Jumlah gording lapangan (n)


AC
n=
Penggantung atap − Overlap

YUNITA TRI HAPSARI ( 19035010001 )


TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA II

6,76
n= = 3,56 ≈ 4
2,1 − 0,2
➢ Jumlah gording
=n+1
= 4 + 1 = 5 buah
➢ Jarak miring antar gording
AC
= n
6,76
= = 1,69 m
4

➢ Jarak datar antar gording


= jarak miring antar gording x cos 16⁰
= 1,69 x cos 16⁰
= 1,62 m
➢ Jarak tegak antar gording
= jarak miring antar gording x sin 16⁰
= 1,69 x sin 16⁰ = 0,47 m

YUNITA TRI HAPSARI ( 19035010001 )


TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA II

BAB 3
PERENCANAAN GORDING
3.1 DATA PERENCANAAN
Direncanakan dimensi gording profil Wide Flange (WF) dengan ukuran
200.150.6.9 dengan mutu baja BJ 37 diperoleh data sebagai berikut :
a = 200 mm ix = 8,3 cm
b = 150 mm iy = 3,61 cm
H = 218 mm r = 13 mm
tw = 6 mm Zx = 277 cm3
tf = 9 mm Zy = 67,6 cm3
Ag = 39,01 cm² fu = 370 Mpa
W = 30,6 kg/m fy = 240 Mpa
Ix = 2690 cm4 E = 200000 Mpa
Iy =507 cm4

3.2 PERHITUNGAN PEMBEBANAN


3.2.1 Beban Mati ( qD )
Menurut PPI UG 1983 hal : 13 pasal 3.2 (2a)
Berat Atap : Jarak miring gording x w asbes = 1,69 x (4,9/(2,1 x 1,68))
= 10,57 kg/m
Berat profil gording = 9,30 kg/m
Berat alat pengikat = 10% x (Berat atap+Berat gording)= 4,12 kg/m
Berat total (qD) = Berat atap + berat gording + berat alat pengikat
= 45,28 kg/m

Momen akibat beban mati :


• MDx = 1/8 (qD x cos α) x L2
MDx = 1/8 (45,28 x cos 16°) x 52
MDx = 136,02 kg.m
• MDy = 1/8 (qD x sin α) x (L/3)2
5
MDy = 1/8 (45,28 x sin 16°) x (3)2

MDy = 4,33 kg.m

YUNITA TRI HAPSARI ( 19035010001 )


TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA II

3.2.2 Beban Hidup (qL)


Beban hidup terbagi rata akibat air hujan
q = (40 – (0,8α))
q = (40 – (0,8 x 16°))
q = 27,2 kg/m² > 20 kg/m²
maka digunakan q = 20 kg/m²
qL = q x jarak datar gording
qL = 20 x 1,62
qL = 32,5 kg/m

Momen akibat Beban hidup terbagi rata akibat air hujan


• MLx = 1/8 (qL x cos α) x L2
MLx = 1/8 (32,5 x cos 16°) x 52
MLx = 97,63 kgm

• MLy = 1/8 (qL x sin α) x (L/3)2


5
MLy = 1/8 (32,5 x sin 16°) x (3)2

MLy = 3,11 kgm

Beban hidup terbagi terpusat akibat pekerja


P = 100 kg menurut PPI UG 1983 hal 13 pasal 3.2 (2b)
• MPx = 1/4 (P x cos α) x L
MPx = 1/4 (100 x cos 16°) x 52
MPx = 600,79 kgm
• MPy = 1/4 (P x sin α) x (L/3)
MPy = 1/4 (100 x sin 22°) x (5/3)2
MPy = 19,14 kgm

Karena beban terpusat lebih besar dari beban merata, maka beban hidup
yang menentukan adalah beban terpusat.

YUNITA TRI HAPSARI ( 19035010001 )


TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA II

3.2.3 Beban Angin (W)


Menurut PPI UG 1983 hal : 22 pasal 4.2 (1)
Tekanan angin (W) = 40 kg/m² → Dekat pantai
Koefisien angin : C = [(0,02 * α) – 0,4]
= [(0,02 * 22) – 0,4] = -0.08

❖ Angin Tekan ❖ Angin Hisap

= C*W =C*W

= -0,08 * 40 = -0,4 * 40

= -3,2 kg/m² = -16 kg/m²


Karena beban angin hisap lebih kecil dibandingkan dengan beban mati
dan beban hidup, maka beban angin tidak diperhitungkan.

Besarnya Momen Terfaktor

Menurut SNI 03-1729-2002 pasal 6.2.2.

Mux = 1,2MDx + 1,6MLx


= 1,2(136,02) + 1,6(97,63)
= 1124,49 kgm
Muy = 1,2MDy + 1,6MLy
= 1,2(4,33) + 1,6(3,11)
= 35,83 kg.m

3.3 KONTROL PENAMPANG PROFIL


3.3.1 Kontrol Sayap ( SNI 1729-2015)
b E
= ≤ 0,38 √fy
2tf

150 200.000
= ≤ 0,38 √
2x9 240

= 8,33 ≤ 10,97 (OK)

3.3.2 Kontrol Badan (SNI 1729-2015)

H E
= ≤ 3,76 √fy
tw

YUNITA TRI HAPSARI ( 19035010001 )


TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA II

218 200.000
= ≤ 3,76 √
6 240

= 34,6 ≤ 108,54 (OK)

3.4 KONTROL LATERAL BUCKLING ( SNI 03 – 1729 – 2002, 84-4a)

E
Lp = 1,76 x iy √
fy

200.000
Lp = 1,76 x 3,61 √
240

Lp = 183,41 cm

Jarak kait atap ke gording ( SNI 03 – 1729 – 2002, 8.3)


lebar asbes − 10
Lb =
2
80 − 10
Lb =
2
Lb = 40
Lb < Lp , maka Mnx = Mpx
40 < 183,41 (OK)

3.5 MOMEN NOMINAL (SNI 23-1729-2002 Pasal 11.3.1)


Mnx = Mpx = Zx x fy
= 277 x 240/10
= 937,5 kg.m
Mny = Zy (1 flens) x fy
1
= ( x tf x b²) x fy
4
1
= (4 x 7 x 5²) x 240/10000

= 1215,00 kg.m

YUNITA TRI HAPSARI ( 19035010001 )


TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA II

Persamaan Interaksi ( SNI 03 – 1729 – 2002 pasal 11.3.1)

Mux Muy
+ Øb x Mny ≤1 Øb faktor reduksi lentur = 0,9
Øb x Mnx

1124,49 27,36
+ ≤1
0,9 x 6648 0,9 x 1215,00
0,22 ≤1 (OK)

3.6 KONTROL LENDUTAN ( PPBBI 1984 pasal 15.1 tabel 31)

𝐿 500
a. Lendutan izin (f) = 180 = = 2,78
180
q = qDs + qL
= 45,28 + 32,5
= 77,78 kg/m
= 0,78 kg/cm
b. Lendutan arah x (δx)

Akibat beban merata :


5 q cosα 4
δx1 = x xL
384 E x Ix
5 0,78 x cos 16 °
δx1 = x x 5004
384 200.000 x 2690
δx1 = 1,13 cm
Akibat beban terpusat
1 P cosα 3
δx2 = x xL
48 E x Ix
1 100 x cos 16 °
δx2 = x x 5003
48 200.000 x 2690
δx2 = 0,47 cm

c. Lendutan arah y (δy)

Akibat beban merata


5 q sinα L 4
δy1 = x x( )
384 E x Iy 3
5 0,78 x sin16° 600 4
δy1 = x x( )
384 200.000 x 507 3
δy1 = 0,02

YUNITA TRI HAPSARI ( 19035010001 )


TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA II

Akibat beban terpusat


1 P sinα L 3
δy2 = x x( )
48 E x Iy 3
1 100 x sin16° 600 3
δy2 = x x( )
48 200.000 x 507 3
δy2 = 0,03

d. Lendutan Total (f)


δ total = √δx 2 + δy 2

δ total = √(δx1 + δx2)2 + (δy1 + δy2)2

δ total = √(1,13 + 0,47)2 + (0,02 + 0,3)2


δ total = 1,60 cm

δ total ≤ δ izin
1,60 ≤ 2,78 (OK)
Jadi, profil yang digunakan untuk gording adalah Wide Flange (WF) 200.150.6.9

YUNITA TRI HAPSARI ( 19035010001 )


TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA II

BAB 4
PERENCANAAN PENGGANTUNG GORDING

4.1 DATA PERENCANAAN


- Jarak kuda-kuda =5m
- Jumlah penggantung gording = 2 buah
- Jumlah gording = 6 buah
- Jarak penggantung gording = 5m/3 = 1,67 m

4.2 PERHITUNGAN PEMBEBANAN

4.2.1 Beban Mati (qD)


Berat penutup atap = 10,57 kg/m
Berat gording = 30,6 kg/m
Berat alat pengikat = 4,12 kg/m +
Berat total (qD) = 45,28 kg/m

Sehingga beban yang harus diterima penggantung gording adalah :


RD = qD x sinα x (L/3)
RD = 45,28 x sin 16° x (5/3)
RD = 20,80 kg

4.2.2 Beban Hidup (qL)


qL = 32,5 kg/m
Sehingga beban yang harus diterima penggantung gording adalah :
RL = qL x sinα x (L/3)
RL = 32,5 x sin 16° x (5/3)
RL = 14,93 kg
Beban hidup terbagi terpusat akibat pekerja
P = 100 kg
PL = P x sinα
PL = 100 x sin 16°
PL = 27,56 kg

YUNITA TRI HAPSARI ( 19035010001 )


TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA II

Karena beban terpusat lebih besar dari beban merata, maka beban hidup
yang menentukan adalah beban terpusat.

4.2.3 Perhitungan Gaya

• Penggantung gording A (RA)


RA = 1,2RD +1,6RL
= (1,2 x 20,80) + (1,6 x 14,93)
= 69,06 kg
RAtotal = RA x banyaknya gording
= 69,06 x 5
= 345,32 kg
• Penggantung gording B (RB)
tgβ = jarak miring gording / (L/3)
= 1,69/(5/3)
tgβ = 1,01
ß = 45,41 °
RBsinβ = RA total
RB = RA total / sinβ
= 345,32 kg / sin 45,41 °
= 484,93 kg (PU)

4.3 Perencanaan Batang Tarik

4.3.1 Kuat leleh


PU = Ø x fy x Ag Ø = 0,9
Ag perlu = PU / ( Ø x fy)
= 484,93 / ( 0,9 x 2400)
= 0,22 cm²
4.3.2 Kontrol putus
PU = Ø x fu x Ag Ø = 0,75
Ag perlu = PU / ( Ø x fu x 0,75)
= 484,93/ ( 0,75 x 3700 x 0,75)
= 0,23 cm²
Ag yang dipakai = 0,225 cm²

YUNITA TRI HAPSARI ( 19035010001 )


TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA II

Ag = 1/4 x π x d²
0,225 = 1/4 x π x d²
d² = 0,225 / (1/4 x π)
d = 0,53 cm = 5,3 mm 5 mm
Maka diameter yang digunakan adalah 8 mm

4.3.3 Kontrol kelangsingan


5
• Jarak penggantung gording (L/3) = 3

= 1,67 cm
• Panjang RB

𝑅B = √(jarak penggantung gording)² + (jarak miring gording)²

= √(1,67)2 + (1,69)2
= 1,667 m
= 1667 mm

d ˃ panjang RB / 500
8mm ˃ 1667 / 500
8mm ˃ 3,33 mm ( OK )

Jadi, diameter yang digunakan adalah 8mm (Ø8)

YUNITA TRI HAPSARI ( 19035010001 )


TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA II

BAB V
PERENCANAAN IKATAN ANGIN

5.1 Data Perencanaan


Tekanan angin ( W ) = 40 kg/m² ( Dekat pantai )
Koefisien angin ( C ) = 0,9
Sudut kemiringan = 16⁰
Jarak datar (a ) = 1,6 m

5.2 Perhitungan Tinggi ( h )


➢ h1 =4m
➢ h2 = h1 + ( a x tan α )
= 4 + (1 (1,6) x tan 16⁰ )
= 5,91 m
➢ h3 = h1 + ( 2a x tan α )
= 4 + (2 (1,6) x tan 16⁰ )
= 7,54 m
➢ h4 = h1 + ( 3a x tan α )
= 4 + (3 (1,6) x tan 16⁰ )
= 9,16 m
➢ h5 = h1 + ( 4a x tan α )
= 4 + (4 (1,6) x tan 16⁰ )
= 10,79 m

YUNITA TRI HAPSARI ( 19035010001 )


TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA II

5.3 Gaya yang bekerja


1
h1+h2 R1 = 2 x W x C x A1
A1 = ( ) xa
2
1
4+5,91
= 2 x 40 x 0,9 x 7,92
=( ) x 1,6
2
= 142,56 Kg
= 7,92 m²
1
h2+h4 R2 = 2 x W x C x A2
A2 = ( ) x 2a
2
1
5,91+9,61
= 2 x 40 x 0,9 x 34,28
=( ) 𝑥 2 ∗ 1,6
2
= 617,04 Kg
= 34,28 m² 1
9,61+10,79
R3 = 2 x W x C x A3
A3 = ( ) 𝑥𝑎
2 1
9,61+10,79
= 2 x 40 x 0,9 x 16,32
=( ) 𝑥 1,6
2
= 293,76 Kg
= 16,32 m²
R total = R1 + R2 + R3
= 142,56 + 617,04 + 293,76
= 1053,36 Kg

5.4 Rencana Ikatan Angin


Gaya ikatan angin pada ujung atap bagian luar
2 x jarak miring gording 2𝑥 1,69
tan α = = = 0,68
jarak kuda−kuda 5

α = arc tan 0,68 = 34,02⁰

5.4.1 Gaya normal pada gording akibat angin


➢ Angin tekan
N = R Total
= 1053,36 Kg
➢ Angin hisap
0,4
N = 0,9 x R Total
0,4
= 0,9 x 1053,36 Kg

= 468,16 Kg

YUNITA TRI HAPSARI ( 19035010001 )


TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA II

5.4.2 Perhitungan gaya pada titik simpul


➢ Simpul A
∑V = 0, S₁ ( tarik )
R total + S1 =0
1053,36 = -S1
S1 = - 1053,36 Kg ( tekan )

➢ Simpul B
∑V = 0, S₃
S1-R1-S3 cos 34,02⁰ =0
1053,36 -142,56-S3 cos 34,02⁰ = 0
S3*0,8288 = 910,8
S3 = 1098,93 Kg ( tarik )

5.5 Perencanaan batang Tarik


Pu = 1098,93 Kg
Mutu baja BJ 37 fu = 370 Mpa
fy = 240 Mpa
➢ Kontrol leleh (Menurut SNI 03-1729-2002 pasal 10.1)
Pu = Ø x fu x Ag Ø = 0,9
Ag perlu = PU / ( Ø x fy)
= 1098,93/ ( 0,9 x 240)
= 0,508 cm²
➢ Kontrol putus
Pu = Ø x fu x Ag Ø = 0,75
Ag perlu = PU / ( Ø x fu x 0,75)
= 1098,93/ ( 0,9 x 370 x 0,75)
= 0,440 cm²
Ag yang dipakai = 0,508 cm²
Ag = 1/4 x π x d²

YUNITA TRI HAPSARI ( 19035010001 )


TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA II

0,508 = 1/4 x π x d²
d² = 0,508/ (1/4 x π)
d = 0,64 cm = 8 mm 8 mm
Maka diameter yang digunakan adalah 8 mm

➢ Kontrol kelangsingan
Jarak kuda – kuda ( b ) = 5000 mm
Jarak datar (a) = 1600 mm

Panjang S₃ = √(b)2 + (2a)²

= √(5000)2 + (2 x 1600 )²
= 5500 mm

Ag × 4
d = √
π

= 65,70 × 4

3.14

9,15 mm
=

d ˃ panjang S₃ / jarak kuda-kuda


9,15 ˃ 5500/500
9,15 mm ˃ 11 mm ( Tidak OK )

Kesimpulan karena nilai D <11 maka nilai D untuk ikatan angin


diperbesar menjadi 12 mm (Ø12)

YUNITA TRI HAPSARI ( 19035010001 )


TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA II

BAB VI
ANALISA STRUKTUR

6.1 Perhitungan Pembebanan


6.1.1 Beban Mati (qD)
Jarak miring antar gording × (berat
Berat atap =
asbes/(p×l))
= 1.69 × (4.9/(2,1 × 0.8))
= 10,57 kg/m
Berat gording = 30,6 kg/m
Berat alat pengikat = 10% × (Berat atap + Berat gording)
= 10% × (10,5 + 30,6)
= 4,12 kg/m
Berat atap + Berat gording + Berat alat
Beban total (qD) =
pengikat
= 10,57 + 30,6 + 4,12
= 45,28 kg/m
PD = qD × Jarak kuda-kuda
= 45,28 × 5
= 226,41 kg

6.1.2 Beban Hidup (qL)


Beban hidup terbagi rata diakibatkan oleh air hujan :
q = 40 - (0.8 × α)
= 40 - (0.8 × 16°)
= 27,2 kg/m2 > 20 kg/m2
Maka digunakan q = 20kg/m2
qL = q × Jarak datar antar gording
= 20 × 1.625
= 32,5 kg/m
PL = qL × Jarak kuda-kuda
= 32,5 × 5
= 162,5 kg

6.1.3 Beban Terfaktor


PU = 1.2 PD + 1.6 PL + 0.8 W

= (1.2 × 226,41) + (1.6 × 162,5) + (0.8 × 40)

563,69 kg
=
Beban Angin

YUNITA TRI HAPSARI ( 19035010001 )


TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA II

W= 40 kg/m2 (Dekat pantai)


C= (0.02 × α) - 0.4
= (0.02 × 16°) - 0.4
= -0,08
CHisap = -0,4
Angin tekan = C × W × Jarak kuda-kuda × Jarak miring antar gording
= -0.08 × 40 × 5 × 1.69
= -27 kg
Vertikal = Wt × sin 
= -27 × sin 16°
= -7,5 kg
Horizontal = Wt × cos 
= -27 × cos 16°
= -26 kg
C × W × Jarak kuda-kuda × Jarak miring antar
Angin hisap =
gording
= -0.08 × 40 × 5 × 1.69
= -135 kg
Vertikal = Wt × sin 
= -135 × sin 16°
= -37 kg
Horizontal = Wt × cos 
= -135 × cos 16°
= -130 kg

YUNITA TRI HAPSARI ( 19035010001 )

Anda mungkin juga menyukai