BAB II
DASAR TEORI
Pengenalan baja struktural sebagai bahan bangunan utama pada tahun 1960,
baja yang dipakai adalah Baja Karbon (Carbon Steel) dengan sebutan Baja ASTM
a) Baja Karbon
Dapat disebut dengan baja karbon apabila baja tersebut mengandung unsur
Karbon 1.7
Mangan 1.65
Silikon 0.6
Tembaga 0.6
Baja karbon struktural ini memiliki titik leleh seperti ditunjukkan pada
b) Baja Panduan Rendah Mutu Tinggi (High Strength Low Alloy Steel /
HSLA)
Kategori ini meliputi baja yang memiliki tegangan lelehnya berkisar antara
40 dan 70 ksi (275 Mpa dan 480 Mpa) dengan titik leleh yang ditunjukkan
UNIVERSITAS MERCUBUANA II - 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
pada kurva (b) dalam gambar 2.1.1. Baja ini dipakai pada penggilingan
baja ini tidak menunjukkan titik leleh yang jelas. Kurva tegangan regangan
Gambar 2.1
Mutu baja terbagi dalam beberapa mutu yang berbeda. Mutu baja yang
sering digunakan diantaranya JIS G 3101 – SS400 (Setara ASTM A36), JIS G
3106 – SM 490 (setara dengan ASTM A572), HPS 70 (High Performance Steel).
Yang membedakan dari ketiga mutu baja diatas adalah material properties, yield
UNIVERSITAS MERCUBUANA II - 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
digunakan oleh spesifikasi, seperti AISC, sebagai variable sifat bahan untuk
membagi beban dengan luas penampang lintang semula benda uji dan besarnya
regangan dihitung sebagai perpanjangan dibagi dengan panjang semula. Hal ini
∆
Regangan :∈= .............................................................. 2.2
Keterangan :
σ = Tegangan
∈ = Regangan
Rasio tegangan dan regangan pada daerah garis lurus awal disebut
UNIVERSITAS MERCUBUANA II - 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Perencanaan struktur bisa didefinisikan sebagai paduan dari seni dan ilmu,
analisa struktur, untuk mendapatkan struktur yang ekonomis dan aman serta
struktur yang stabil, cukup kuat, mampu layan, awet dan memenuhi tujuan-tujuan
lainnya seperti ekonomi dan kemudahan pelaksanaan. Suatu struktur disebut stabil
jika tidak mudah terguling, miring, atau tergeser selama umur rencana bangunan.
berikut :
a. Biaya minimum
b. Berat minimum
ukuran dari elemen struktur sehingga beban yang bekerja dapat dipikul secara
aman, dan perpindahan yang terjadi masih dalam batas-batas yang disyaratkan.
UNIVERSITAS MERCUBUANA II - 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam struktur hanggar disini terdapat berbagai macam type atau model
Diantaranya yaitu :
1. Type Scissors
2. Type Polynesian
3. Type Clerestory
5. Type Gambrel
7. Type Vault
9. Type Hip
Untuk perencanaan hanggar truk, yang akan digunakan adalah type “Browstring”.
2.2.2 Pembebanan
Penentuan beban yang bekerja pada struktur atau elemen struktur secara
tepat tidak bisa selalu dilakukan. Walaupun lokasi beban pada struktur diketahui,
a. Beban Mati
Beban mati adalah berat dari semua bagian dari suatu gedung/ bangunan
berpindah.
b. Beban Hidup
Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau
c. Beban Angin
Beban angin adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian
gedung yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara. Beban angin
negatif (angin isap), yang bekerja tegak lurus pada bidang-bidang yang
UNIVERSITAS MERCUBUANA II - 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
d. Beban Gempa
Beban gempa ialah semua beban statik ekuivalen yang bekerja pada
struktur akibat adanya pergerakan tanah oleh gempa bumi baik pergerakan
Keterangan :
DL = Beban mati
LL = Beban Hidup
H = Beban hujan
W = Beban angin
E = Beban Gempa
UNIVERSITAS MERCUBUANA II - 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
mengklasifikasikan mutu dari material baja menjadi 5 kelas mutu sebagai berikut :
Tabel 2.1 Nilai Tegangan Leleh dan Tegangan Putus untuk berbagai mutu baja
1 MPa = 10 kg/cm2
yang tebalnya kurang dari 40 mm. Untuk elemen-elemen yang tebalnya lebih dari
40 mm, tetapi kurang dari 100 mm, harga-harga pada tabel di atas harus dikurangi
10%.
UNIVERSITAS MERCUBUANA II - 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Batang tarik sering dijumpai pada struktur baja sebagai batang struktural
pada rangka jembatan dan atap, serta pada struktur rangka jembatan seperti
menara tranmisi dan system pengaku terhadap angin pada gedung bertingkat
banyak.
Batang tarik dapat berupa profil tunggal seperti, batang bulat, plat strip atau dibuat
Untuk syarat kekuatan struktur tarik ini, komponen struktur yang memikul gaya
≤φ ................................................................................................. 2.9
dibawah ini :
UNIVERSITAS MERCUBUANA II - 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
= Ag . fy dan
= Ae . fu
Keterangan :
= A .U .................................................................................................. 2.12
Keterangan :
X = Eksentrisitas sambungan, jarak tegak lurus arah gaya tarik, antara titik
Kolom tiang, tonggak dan batang desak adalah batang yang mengalami
tegangan tekan aksial, tetapi jarang sekali hanya mengalami tekanan aksial saja.
rotasi ujung dapat diabaikan atau beban dari batang-batang yang bertemu diujung
kolom bersifat simetris dan pengaruh lentur sangat kecil dibandingkan tekanan
UNIVERSITAS MERCUBUANA II - 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
langsung, maka batang tekan dapat direncanakan dengan aman sebagai kolom
≤φ . ................................................................................................ 2.13
Keterangan :
Perbandingan kelangsingan
diterima.
= . = ...................................................................................... 2.14
ω
= ...................................................................................... 2.15
ω
,
Untuk 0,25 < λ < 1,2 maka ω = , , λ
!
Untuk λ ≥ 1,2 maka ω = 1,25 λ
Keterangan :
UNIVERSITAS MERCUBUANA II - 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
.
λ = . #$ ............................................................................................. 2.16
π .
% = Panjang tekuk
r = Jari-jari girasi
transversal, termasuk momen ujung. Balok adalah gabungan dari elemen tarik dan
Suatu struktur yang memikul lentur terhadap sumbu kuat, harus memenuhi :
Keterangan :
λ ≤ λ'
λ' ≤ λ ≤ λ'
UNIVERSITAS MERCUBUANA II - 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
λ λ(
& = &' - (&' - & ) ......................................................... 2.19
λ ) λ(
λ ≤ λ
π.$
Profil I dan Kanal ganda & = *+ . #,- . ./ + ( )2 . - . -4 ................. 2.21
π
Kuat komponen struktur dalam memikul momen lentur tergantung dari panjang
1. Bentang Pendek
Dimana
2. Bentang Menegah
3. Bentang panjang
UNIVERSITAS MERCUBUANA II - 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dimana,
$
' = 1,76 5 # ............................................................................... 2.26
6
5 =# .............................................................................. 2.27
4
= 5 [ 7 ] #1 + :1 + ;! ; !
........................................................ 2.28
8
= - ......................................................................................... 2.29
$>?
< ==#
π
!
..................................................................................... 2.30
@! 6
<! = 4(>? ) 6A .................................................................................. 2.31
!,B .CDEA
*+ = !,B .C ≤ 2,3 ................................................ 2.32
DEA F CG F CH F CI
Keterangan :
P ≤ φP ......................................................................................... 2.33
UNIVERSITAS MERCUBUANA II - 14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Keterangan :
Kuat geser nominal pelat badan harus diambil seperti yang ditentukan dibawah ini
Dengan,
B
U =5+ W ...................................................................................... 2.35
LV
≤ ℎLR ≤ 1,37 #
ST . $ ST . $
1,10 . # .................................................. 2.37
J
ST . $
P = 0,6 . . J . [1,10 . # ]V ............................................... 2.38
LX
Y
atau
( N[ )
P = 0,6 . . J .[ *Z + W
.............................................. 2.39
, B # F( LV)
Dengan
:%T $6
*Z = 1,10
( VLX )
Y
UNIVERSITAS MERCUBUANA II - 15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
≤ (ℎLR ) ..........................................................................2.40
ST . $
1,37 #
J
,\ Y T]
P = W ..................................................................................... 2.41
( VLX )
Y
geser, yaitu :
CT ^
+ 0,625 φ ^_ ≤ 1,375 .................................................................... 2.42
φ CT T
Keterangan :
aksial, momen lentur (terhadap satu atau kedua sumbu simetris penampang), dan
torsi. Komponen struktur yang mengalami momen lentur dan gaya aksial harus
Untuk φ _ ≥ 0,2
T
_ ` C_A C_
+ \ (φ -φ ) ≤ 1,0 ............................................................... 2.42
φ _ a CTA a CT
_
Untuk < 0,2
φ T
UNIVERSITAS MERCUBUANA II - 16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
_ C_A C_
+ (φ +φ ) ≤ 1,0 ............................................................... 2.43
!φ _ a CTA a CT
Keterangan :
sumbu y,
Nmm
Keterangan :
Faktor amplifikasi momen untuk struktur bergoyang dan tak bergoyang dapat
UNIVERSITAS MERCUBUANA II - 17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Atau
Keterangan :
yang ditinjau, N
L = Tinggi tingkat, mm
beberapa cara seperti pengelasan dan penyambungan menggunakan baut. Baut itu
sendiri ada bermacam-macam jenisnya seperti kekuatan tinggi dan baut mesin/
hitam.
k ≤ φk ................................................................................................... 2.48
UNIVERSITAS MERCUBUANA II - 18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Keterangan :
Pl = φ P = φ 5 +
+ ............................................................................. 2.49
Keterangan :
+
= Tegangan tarik putus baut
ml = φ m = φ 0,75 +
+ ........................................................................... 2.50
2.5.3 Baut pada sambungan tipe tumpu yang memikul kombinasi geser dan
tarik
Baut yang memikul gaya geser terfaktor P dan gaya tarik terfaktor m , secara
n_
ml = φ m = φ X + ≥ ......................................................................... 2.52
UNIVERSITAS MERCUBUANA II - 19
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
X ≤ - 5! Z ≤ ! ......................................................................................... 2.53
Keterangan :
n = Jumlah baut
= 807 Mpa
! = 621 Mpa
= 410 Mpa
! = 310 Mpa
5! = 1,2
Kuat tumpu rencana tergantung pada yang terlemah dari baut atau komponen pelat
yang disambung. Apabila jarak lubang tepi terdekat dengan sisi pelat dalam arah
kerja gaya lebih besar daripada 1,5 kali diameter lubang, jarak antar lubang lebih
besar daripada 3 kali diameter lubang, dan ada lebih dari satu baut dalam arah
kerja gaya, maka kuat rencana tumpu dapat dihitung sebagai berikut :
kl = φ k = 2,4 φ o+ R' +
........................................................................ 2.54
Keterangan :
UNIVERSITAS MERCUBUANA II - 20
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
+
= Tegangan tarik putus baut
UNIVERSITAS MERCUBUANA II - 21