id
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai 3
commit to user
BAB 1 Pendahuluan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 4
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
BAB 2
DASAR TEORI
a. Bahan Bangunan:
1. Beton Bertulang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2400 kg/m3
2. Pasir. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1800 kg/m3
3. Beton . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2200 kg/m3
b. Komponen Gedung:
1. Langit-langit dan dinding (termasuk rusuk-rusuknya, tanpa penggantung
langit-langit atau pengaku), terdiri dari :
- semen asbes (eternit) dengan tebal maximum 4mm . . . . . . . 11 kg/m2
commit
- kaca dengan tebal 3-4 mm . . . . to . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10 kg/m2
. . user
Beban hidup yang bekerja pada bangunan ini disesuaikan dengan rencana fungsi
bangunan tersebut. Beban hidup untuk bangunan ini terdiri dari:
a. Beban atap . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 100 kg/m2
b. Beban tangga dan bordes . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 300 kg/m2
c. Beban lantai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 250 kg/m2
Peluang untuk terjadi beban hidup penuh yang membebani semua bagian dan
semua unsur struktur pemikul secara serempak selama unsur gedung tersebut
adalah sangat kecil, maka pada perencanaan balok induk dan portal dari sistem
pemikul beban dari suatu struktur gedung, beban hidupnya dikalikan dengan suatu
koefisien reduksi yang nilainya tergantung pada penggunaan gedung yang
ditinjau, seperti diperlihatkan pada tabel berikut :
commit to user
Beban Angin ditentukan dengan menganggap adanya tekanan positif dan tekanan
negatif (hisapan), yang bekerja tegak lurus pada bidang yang ditinjau. Besarnya
tekanan positif dan negatif yang dinyatakan dalam kg/m2 ini ditentukan dengan
mengalikan tekanan tiup dengan koefisien-koefisien angin. Tekan tiup harus
diambil minimum 25 kg/m2, kecuali untuk daerah di laut dan di tepi laut sampai
sejauh 5 km dari tepi pantai. Pada daerah tersebut tekanan hisap diambil minimum
40 kg/m2.
Beban pelat lantai didistribusikan terhadap balok anak dan balok portal, beban
balok portal didistribusikan ke kolom dan beban kolom kemudian diteruskan ke
tanah dasar melalui pondasi.
Keterangan :
D = Beban mati
L = Beban hidup W = Beban angin
commit to user
Karena kandungan agregat kasar untuk beton struktural seringkali berisi agregat
kasar berukuran diameter lebih dari 2 cm, maka diperlukan adanya jarak tulangan
minimum agar campuran beton basah dapat melewati tulangan baja tanpa terjadi
pemisahan material sehingga timbul rongga-rongga pada beton. Untuk melindungi
dari karat dan kehilangan kekuatannya dalam kasus kebakaran, maka diperlukan
adanya tebal selimut beton minimum.
Beberapa persyaratan utama pada Pedoman Beton SNI 03-2847-2002 adalah
sebagai berikut:
a. Jarak bersih antara tulangan sejajar yang selapis tidak boleh kurang dari db
atau 25 mm, dimana db adalah diameter tulangan.
b. Jika tulangan sejajar tersebut diletakkan dalam dua lapis atau lebih, tulangan
pada lapisan atas harus diletakkan tepat diatas tulangan di bawahnya dengan
jarak bersih tidak boleh kurang dari 25 mm.
Tebal selimut beton minimum untuk beton yang dicor setempat adalah:
a. Untuk pelat dan dinding = 20 mm
b. Untuk balok dan kolom = 40 mm
c. Beton yang berhubungan langsung dengan tanah atau cuaca = 40 mm
1. Pembebanan
Pada perencanaan atap, beban yang bekerja adalah :
a. Beban mati
b. Beban hidup
c. Beban angin
2. Asumsi Perletakan
a. Tumpuan sebelah kiri adalah Sendi.
b. Tumpuan sebelah kanan adalah Rol
commit to user
a. Batang tarik
Pmak
Ag perlu =
Fy
An perlu = 0,85.Ag
An = Ag-dt
L = Panjang sambungan dalam arah gaya tarik
x = Y - Yp
x
U = 1-
L
Ae = U.An
Kondisi leleh
fPn = 0,9. Ag.Fy
Kondisi fraktur
fPn = 0,75. Ag .Fu
b. Batang tekan
Periksa kelangsingan penampang :
b 300
=
tw Fy
K .l Fy
lc =
rp E
commit to user
λs ≥ 1,2 ω = 1,25.ls
2
fy
Pn = f . Ag.Fcr = Ag
w
Pu
< 1 ……. ( aman )
fPn
1. Pembebanan :
1. Beban mati
2. Beban hidup : 300 kg/m2
2. Asumsi Perletakan
a. Tumpuan bawah adalah jepit.
b. Tumpuan tengah adalah sendi.
c. Tumpuan atas adalah jepit.
3. Analisa struktur menggunakan program SAP 2000.
4. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002.
5. Perhitungan untuk penulangan tangga
Mu
Mn =
f
Dimana f = 0,8
fy
m =
0,85. f ' c
Mn
Rn =
b.d 2
commit to user
1æ 2.m.Rn ö
r= ç1 - 1 - ÷
m çè fy ÷ø
0,85.fc æ 600 ö
rb = .b.çç ÷÷
fy è 600 + fy ø
rmax = 0,75 . rb
1. Pembebanan :
Ø Beban mati
Ø Beban hidup : 250 kg/m2
2. Asumsi Perletakan : jepit penuh
3. Analisa struktur menggunakan SNI 03-1727-1989.
4. Analisa tampang menggunakan SNI 03-2847-2002.
Pemasangan tulangan lentur disyaratkan sebagai berikut :
1. Jarak minimum tulangan sengkang 25 mm
2. Jarak maksimum tulangan sengkang 240 atau h:2
Mn
Rn =
bxd 2
commit to user
1æ 2.m.Rn ö
r= ç1 - 1 - ÷
m çè fy ÷ø
0,85.fc æ 600 ö
rb = .b.çç ÷÷
fy è 600 + fy ø
rmax = 0,75 . rb
1. Pembebanan :
Ø Beban mati
Ø Beban hidup : 250 kg/m2
2. Asumsi Perletakan : jepit jepit
3. Analisa struktur menggunakan program SAP 2000.
4. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002.
Mn
Rn =
bxd 2
commit to user
1æ 2.m.Rn ö
r= ç1 - 1 - ÷
m çè fy ÷ø
0,85.fc æ 600 ö
rb = .b.çç ÷÷
fy è 600 + fy ø
rmax = 0,75 . rb
rmin = 1,4/fy
rmin < r < rmaks tulangan tunggal
r < rmin dipakai rmin
Vc = 1 x f ' c xbxd
6
f Vc=0,6 x Vc
Φ.Vc ≤ Vu ≤ 3 Φ Vc
( perlu tulangan geser )
Vu < Æ Vc < 3 Ø Vc
(tidak perlu tulangan geser)
Vs perlu = Vu – Vc
1. Pembebanan :
Ø Beban mati
Ø Beban hidup : 200 kg/m2
commit to user
2. Asumsi Perletakan
Ø Jepit pada kaki portal.
Ø Bebas pada titik yang lain
3. Analisa struktur menggunakan program SAP 2000.
Perhitungan tulangan lentur :
Mu
Mn =
f
dimana, f = 0,80
fy
m =
0,85 xf ' c
Mn
Rn =
bxd 2
1æ 2.m.Rn ö
r= ç1 - 1 - ÷
m çè fy ÷ø
0,85.fc æ 600 ö
rb = .b.çç ÷÷
fy è 600 + fy ø
rmax = 0,75 . rb
rmin = 1,4/fy
rmin < r < rmaks tulangan tunggal
r < rmin dipakai rmin
Vc = 1 x f ' c xbxd
6
f Vc=0,6 x Vc
Φ.Vc ≤ Vu ≤ 3 Φ Vc
( perlu tulangan geser )
Vu < Æ Vc < 3 Ø Vc
(tidak perlu tulangan geser) commit to user
Vs perlu = Vu – Vc
( pilih tulangan terpasang )
( Av. fy.d )
Vs ada =
s
( pakai Vs perlu )
1. Pembebanan : Beban aksial dan momen dari analisa struktur portal akibat
beban mati dan beban hidup.
2. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002.
Vtot Mtot
s yang terjadi = +
A 1
.b.L2
6
Mu = ½ . qu . t2
fy
m =
0,85 xf 'c
Mn
Rn =
bxd 2
1æ 2.m.Rn ö
r = ç1 - 1 - ÷
m çè fy ÷ø
0,85.fc æ 600 ö
rb = .b.çç ÷÷
fy è 600 + fy ø
rmax = 0,75 . rb
commit to user
Vu = s x A efektif
f = 0,60
Vc = 1 x f ' c xbxd
6
f Vc = 0,6 x Vc
Φ.Vc ≤ Vu ≤ 3 Φ Vc
( perlu tulangan geser )
Vu < Æ Vc < 3 Ø Vc
(tidak perlu tulangan geser)
Vs perlu = Vu – Vc
( pilih tulangan terpasang )
( Av. fy.d )
Vs ada =
s
( pakai Vs perlu )
commit to user