Anda di halaman 1dari 1

Nama: Meilani Rizkita

Nit: 21303694
Kelas: B
ETIKA PROFESI

Soal:

1. Bagaimana Perspektif KORUPSI dari sudut pandang ILMU SOSIAL (termasuk Ekonomi
di dalamnya)?

2. Apa yang melatarbelakangi ?

3. Bagaimana bisa teriadi ?

Jawab:

1. Korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus maupun pegawai negeri, yang secara
tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya,
dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka 1. Dalam
perspektif ilmu sosial, korupsi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, termasuk sosiologi
dan ekonomi.
Perspektif ilmu sosial, khususnya sosiologi, memandang korupsi sebagai suatu permasalahan
sosial yang tersistem dengan budaya, sosial, dan akar struktural . Korupsi juga menyangkut
sistem yang bermasalah seperti kemiskinan, penyakit, dan eksploitasi yang pada umumnya
memiliki karakteristik sesuai dengan negara berkembang
korupsi dalam perspektif sosiologi adalah perilaku individu yang menggunakan wewenang
dan jabatan guna memperoleh keuntungan pribadi, merugikan kepentingan umum dan
negara. Sementara itu korupsi dalam perspektif ekonomi dapat menyebabkan melemahnya
produktivitas, menurunnya kualitas baik modal fisik maupun non-fisik, penurunan barang
publik yang dapat disiapkan oleh pemerintah, menurunnya efisiensi sumber daya yang ada
serta akan terjadinya pengalihan sumber daya entrepreneur sejati ke arah pengusaha pencari
rente semata (rent seeking), melemahnya kemampuan dan kemauan regulasi pemerintah
untuk memperjuangkan keadilan ekonomi, mengurangi dampak eksternalitas.

2. Menurut penelitian, beberapa faktor yang melatarbelakangi terjadinya korupsi di Indonesia


adalah kelemahan moral, tekanan ekonomi, hambatan struktur administrasi, dan hambatan
struktur sosial .Selain itu, perumusan perundang-undangan yang kurang sempurna,
administrasi yang lamban serta tidak luwes, tradisi untuk menambah penghasilan, anggapan
“sudah biasa” terhadap tindakan korupsi di mana contohnya seperti pembiasaan budaya suap-
menyuap, dan hukuman yang cenderung ringan dan tidak sesuai dengan besaran yang telah
dikorupsi juga menjadi penyebab terjadinya korupsi

3. Korupsi adalah tindakan yang merugikan negara dan masyarakat secara luas. Korupsi dapat
terjadi karena beberapa faktor, seperti ketiadaan atau kelemahan kepemimpinan dalam posisi-
posisi kunci, penyalahgunaan kekuasaan atau kewenangan terkait dengan finansial atau materi,
praktek monopoli, dan persaingan usaha yang tidak sehat. Korupsi di Indonesia dianggap
sebagai kejahatan luar biasa karena bisa berdampak kepada banyak hal, seperti perekonomian
negara, kesejahteraan warga, pemenuhan HAM, hingga akses terhadap kebutuhan dasar
warga negara. Upaya pemberantasan korupsi di Indonesia sudah dilakukan melalui berbagai
cara, namun hingga saat ini masih saja terjadi korupsi dengan berbagai cara yang dilakukan
oleh berbagai lembaga. Dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 korupsi
diklasifikasikan ke dalam: merugikan keuangan negara, suap-menyuap, penggelapan dalam
jabatan, pemerasan, perbuatan curang, benturan dalam pengadaan, gratifikasi. Dalam rangka
pemberantasan korupsi perlu dilakukan penegakan secara terintegrasi, adanya kerja sama
internasional dan regulasi yang harmonis.

Anda mungkin juga menyukai