Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 1 SESI 3

MATA KULIAH ADMINISTRASI PERTANAHAN

TUTOR: BAPAK JOKO MAHADMA

Disusun Oleh:

MAYANG SAPITRI
NIM: 048160944

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


UNIVERSITAS TERBUKA
2023
Jawablah 3 pertanyaan di bawah ini:

1. Jelaskan pengertian administrasi dilihat dari sudut pandang proses, fungsional, dan institusional
serta sebutkan catur tertib pertanahan!

Jawab :

a. Dari sudut proses


Administrasi dari sudut proses ialah segala kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan dari
mulai proses pemikiran, pelaksanaan sampai tercapainya tujuan itu sendiri.
Administrasi sebagai proses kegiatan menunjukkan keseluruhan tindakan sekelompok orang
yang berlangsung secara rumit dan sistematis dalam suatu kesatuan dari tahap awal kegiatan hingga
tercapainya suatu tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini rangkaian kegiatan dilakukan tidak terputus-
putus, melainkan berlangsung secara sekuensial sehingga hasil kegiatan yang satu menjadi input bagi
kegiatan berikutnya dan hasil akhir dari suatu kegiatan menjadi umpan balik (feedback) bagi
pelaksanaan kegiatan awal. Dengan kata lain, satu kegiatan merupakan akibat dari kegiatan sebelumnya
dan sekaligus menjadi sebab dari kegiatan berikutnya.

b. Dari sudut fungsiona


Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan itu, terdapat berbagai fungsi atau tugas, yaitu
merencanakan, mengorganisir, menggerakkan, mengawasi atau meneliti segala kegiatan agar tidak
terjadi penyimpangan.
Administrasi sebagai fungsi menunjukkan keseluruhan tindakan dari sekelompok orang dalam
suatu kerja sama sesuai dengan fungsi-fungsi tertentu hingga tercapai tujuan. Fungsi yang satu
berhubungan dengan fungsi lain dalam satu rangkaian tahapan aktivitas. Fungsi-fungsi tersebut oleh
William H. Newman (1963) dianggap sebagai basic process of administration, yaitu meliputi fungsi
menentukan apa yang akan dilakukan (planning), menggolong-golongkan kegiatan yang akan dilakukan
dalam suatu rangkaian hubungan (organizing), menyusun orang-orang yang tepat untuk melakukan
suatu jenis kegiatan (staffing), menggerakkan dan memberi instruksi agar kegiatan berlangsung
(directing) dan tindakan mengusahakan agar hasil pelaksanaan relatif sesuai dengan yang diharapkan
(controlling).

c. Dari sudut institusional


Administrasi ditinjau dari sudut institusional (kepranataan atau kelembagaan), adalah suatu
totalitas kelembagaan di mana dalam lembaga itu terdapat kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan.
Administrasi sebagai pranata atau institusi menunjukkan keseluruhan orang-orang yang
melakukan kerja sama berdasarkan strukturisasi dan fungsionalisasi kerja. Dalam hal ini kelompok
orang-orang yang bekerja sama dilembagakan dalam suatu struktur dan fungsi-fungsi, sehingga
masingmasing anggota memiliki suatu posisi tertentu dalam rangkaian kerja sama. Orang-orang yang
melakukan kerja sama terstrukturisasi dan terfungsionalisasi dapat dikelompokkan atas:
1) Administrator
Administrator adalah orang yang menduduki posisi puncak dalam suatu struktur. Ia merumuskan
tujuan dan kebijakan yang berlaku umum dan menjadi dasar atau pedoman bagi pelaksanaan
kegiatan-kegiatan operasional. Administrator dalam administrasi niaga sering disebut sebagai
Eksekutif, Presiden Direktur, General Manager, dan lain-lain. Administrator dalam administrasi
negara adalah Presiden, Gubernur, Bupati, sesuai dengan hierarki dalam pemerintahan.
2) Manajer
Manajer adalah orang atau orang-orang yang melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan oleh
administrator dan dalam pelaksanaan kegiatannya manajer memperoleh otoritas dari dan
bertanggung jawab kepada administrator.
3) Supervisor
Supervisor adalah orang atau orang-orang yang bertanggung jawab atas pelaksanaan operasional
dari setiap kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan yang diinginkan. Secara langsung ia
bertanggung jawab kepada manajer.
4) Staf
Staf adalah orang atau orang-orang yang bertugas untuk membantu memberi pemikiran, saran dan
pendapat kepada dan untuk dipertimbangkan oleh administrator atau manajer dalam memecahkan
berbagai masalah, mengambil keputusan atau membuat kebijakan tetapi tidak terlibat langsung
dalam pelaksanaan kerja. Staf biasanya merupakan orang yang ahli (expert) dalam bidang tertentu.
5) Worker(s) atau pekerja
Worker(s) adalah orang yang langsung terjun dalam bidang pekerjaanpekerjaan yang telah
ditentukan.

Adapun Catur Tertib Pertanahan meliputi :


1. Tertib Hukum
2. Tertib Administrasi
3. Tertib Penggunan Tanah
4. Tertib pemeliharaan Tanah dan Lingkungan Hidup.
2. Sebutkan 3 kategori penyebab timbulnya permasalahan pertanahan!

Jawab :

Ada 3 kategori penyebab timbulnya permasalahan dalam bidang pertanahan, yaitu:

a. Masalah pertanahan yang bersifat administratif, yaitu masalah-masalah yang menyangkut tidak
dipenuhinya kewajiban-kewajiban oleh pemegang hak sesuai persyaratan yang ditetapkan dan sesuai
ketentuan yang berlaku, misalnya pemegang hak berubah kewarganegaraan, tumpang tindih pemegang
hak (sertifikat ganda) karena kekeliruan administrasi.

b. Masalah yang bersifat yuridis perdata, yaitu masalah-masalah yang menyangkut gugatan terhadap
suatu dasar hak/peralihan hak yang digunakan sebagai dasar pemberian hak atas tanah (originair) atau
pencatatan pemindahan hak/balik nama (derivatif). Misalnya tanah dijual dua kali.

c. Masalah yang bersifat yuridis administratif, yaitu masalah yang menyangkut perselisihan mengenai
suatu hak utama (prioritas) untuk memperoleh hak atas tanah seperti sengketa yang menyangkut batas
tanah karena penunjukan batas yang tidak benar.

3. Sebutkan dan jelaskan asas-asas pendaftaran tanah menurut PP No. 24 Tahun 1997!

Jawab :

a. Asas sederhana

Dimaksudkan agar ketentuan-ketentuan pokok ataupun prosedurnya dengan mudah dapat di pahami oleh
pihak-pihak yang berkepentingan, terutama oleh para pemegang hak atas tanah.

b. Asas aman

Dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa pendaftaran tanah perlu di selenggarakan secara teliti dan
cermat sehingga hasilnya dapat memberikan jaminan kepastian hukum sesuai tujuan pendaftaran tanah
itu sendiri.

c. Asas terjangkau

Keterjangkauan bagi pihak-pihak yang memerlukan, khususnya dengan memperhatikan kebutuhan dan
kemampuan golongan ekonomi lemah.
d. Asas mutakhir

Dimaksudkan kelengkapan yang memadai dalam pelaksanaannya dan kesinambungan dalam


pemeliharaan datanya.

e. Asas terbuka

Mengandung arti bahwa data yang ada pada kantor pertanahan harus dapat di peroleh secara terbuka
oleh masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Handayaningrat. (1996). Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen.


Jakarta: Gunung Agung

Harsono, B. (1999). Hukum Agraria Indonesia: Sejarah Pembentukan UUPA, Isi dan Pelaksanaannya.
Jakarta: Djambatan.

Murad, R. (1997). Administrasi Pertanahan: Pelaksanaannya dalam Praktik. Bandung: Mandar Maju.

Parlindungan, A.P. (1993) Komentar atas UU Penataan Ruang (UU No. 24 Tahun 1992).
Bandung: Mandar Maju.

Soeprapto, R. (1986). Undang-undang Pokok Agraria dalam Praktik. Jakarta: UI Press.

Sumardjono, Maria S.W. (2001). Kebijakan Pertanahan: Antara Regulasi & Implementasi.
Jakarta: Kompas.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

Anda mungkin juga menyukai