Anda di halaman 1dari 3

MATERI BAHASA INDONESIA RABU,13 SEPT 23

TEKS NARASI

Teks narasi adalah teks yang menyajikan serangkaian peristiwa secara


kronologis atau sesuai urutan waktunya.
Peristiwa dalam teks narasi bisa benar-benar terjadi, tetapi bisa juga hanya
khayalan saja. Umumnya, teks narasi bertujuan untuk menghibur pembaca
dengan kisah fiksi maupun nonfiksi.

Ciri Teks Narasi


1. Teks berisi tentang cerita, kisah, dan peristiwa tertentu yang menggunakan
gaya bahasa naratif.
2. Cerita memiliki alur yang jelas dari awal hingga akhir cerita.
3. Terdapat suatu peristiwa maupun konflik.
4. Memiliki unsur-unsur pembentuk berupa tema, latar, alur, karakter, dan sudut
pandang.

Unsur-unsur Teks Narasi

Berikut unsur-unsur teks narasi yang harus ada di dalam cerita narasi, yaitu:

1. Tema

Tema adalah gagasan pokok pikiran sebuah cerita. Contoh tema yang cukup sering
diangkat pada cerita narasi adalah cinta, keluarga, pertemanan, perpisahan, dan lain
sebagainya.

2. Latar

Latar ini berupa informasi tempat dan waktu kejadian, yang menjelaskan di mana dan
kapan peristiwa dalam cerita terjadi. Latar, merujuk pada pengertian tempat dan
lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa yang diceritakan.

3. Alur

Alur adalah rangkaian pola-pola tindak-tanduk untuk memecahkan konflik yang terdapat
dalam narasi tersebut. Biasanya alur sebuah cerita bisa maju, mundur (cerita dimulai
dari akhir ke awal alias regresif), dan gabungan (maju mundur).

4. Tokoh cerita

Tokoh adalah pelaku dalam cerita

5. Penokohan

Penokohan, merupakan penampilan tokoh-tokoh yang tercantum dalam karangan


narasi. Berdasarkan watak, biasanya terdapat tokoh protagonis (utama), antagonis
(lawan tokoh utama), dan tritagonis (penengah/netral). Dengan hadirnya tokoh ini, maka
jalan cerita menjadi lebih menarik dan menghadirkan konflik.

6. Sudut pandang
Sudut pandang merupakan arah pandangan dan penyampaian penulis ketika
menyampaikan sebuah cerita. Bisa dengan sudut pandang orang pertama, orang
kedua, dan ketiga.

Contoh narasi nonfiksi

Biografi Diponegoro

Biografi singkat Pahlawan Nasional yang pertama yaitu dari Bendara Pangeran Harya
Dipanegara atau yang lebih dikenal dengan nama Diponegoro. Lahir di Ngayogyakarta
Hadiningrat, 11 November 1785 dan meninggal di Makassar, Hindia Belanda, pada 8
Januari 1855, tepatnya pada umur 69 tahun.

Pangeran Diponegoro semakin dikenal ketika memimpin Perang Diponegoro atau yang
bisa disebut Perang Jawa, tepatnya tahun 1825-1830 saat melawan pemerintah Hindia
Belanda. Bahkan bisa dikatakan jika perang tersebut tercatat sebagai perang dengan
jumlah korban paling besar dalam sejarah Indonesia

Contoh narasi fiksi

Suatu hari, saat tengah berjemur di bawah terik matahari, Si Kancil merasa lapar. Dia
pun membayangkan betapa nikmatnya kalau ada makanan kesukaannya yaitu
mentimun. Namun kebun ketimun ada di seberang sungai, bagaimana cara
menyeberanginya ya?

Si Kancil berpikir sejenak. Tiba-tiba Si Kancil melompat kegirangan, dan berteriak:


"Buaya....buaya.... ayo keluaaaaar..... Aku punya makanan untukmu...!!" seperti itulah si
Kancil berteriak kepada buaya-buaya yang banyak tinggal di sungai yang dalam itu.

Tak lama kemudian, seekor buaya muncul dari dalam air, "Siapa yang teriak siang-
siang begini.. mengganggu tidurku saja."

"Hei Kancil, diam kau.. kalau tidak aku makan nanti kamu," kata buaya kedua yang
muncul bersamaan.

"Ada apa Kancil sebenarnya, ayo cepat katakan," kata buaya.

"Begini buaya, maaf kalau aku mengganggu tidurmu, tapi aku akan bagi-bagi daging
segar buat buaya-buaya di sungai ini, makanya kalian harus keluar semua untuk
menghabiskan daging-daging segar ini," kata kancil.

Mendengar bahwa mereka akan dibagikan daging segar, buaya-buaya itu segera
memanggil teman-temannya untuk keluar semua.

"Hei, teman-teman semua, ada makanan gratis nih! Ayo kita keluaaaar!" pemimpin dari
buaya itu berteriak memberikan komando.

Tak berapa lama, muncul buaya-buaya dari dalam air.

"Nah, sekarang aku harus menghitung dulu ada berapa buaya yang datang, ayo kalian
para buaya segera baris berjajar hingga ke tepi sungai di sebelah sana. Nanti aku akan
menghitung satu persatu," kata kancil.

Tanpa pikir panjang, buaya-buaya itu segera mengambil posisi, berbaris berjajar dari
tepi sungai satu ke tepi sungai lainnya, sehingga membentuk seperti jembatan.
"Oke, sekarang aku akan mulai menghitung," kata si Kancil yang segera melompat ke
punggung buaya pertama, sambil menghitung satu-satu buaya itu.

Begitu sampai di seberang sungai, Kancil berkata pada buaya, "Hai buaya-buaya
bodoh, sebetulnya tidak ada daging segar yang akan aku bagikan. Tidakkah kau lihat
bahwa aku tidak membawa sepotong daging pun?"

"Sebenarnya aku hanya ingin menyeberangi sungai ini, dan aku butuh jembatan untuk
lewat," kata si Kancil.

"Haaaa!....huaaaaaahh... sialan... Kancil nakal, ternyata kita cuma dibohongi. Awas kau
kancil ya.. kalau ketemu lagi saya makan kamu," kata buaya-buaya itu geram.

Tujuan sebuah teks narasi antara lain adalah.


1. memberikan informasi untuk menambah pengetahuan.
2. memberikan wawasan kepada pembaca.
3. memberikan hiburan.
4. memberikan pengalaman estetis kepada pembaca
Langkah menulis karangan narasi,
1. Cari dan tentukan terlebih dulu tema serta amanat yang ingin disampaikan.
2. Tentukan sasaran pembaca.
3. Buat rancangan mengenai peristiwa utama dalam bentuk alur sesuai pada skema
yang ingin ditampilkan.
4. Rangkai urutan peristiwa utama tersebut menjadi beberapa bagian: pembukaan,
perkembangan, dan akhir cerita.
5. Buat rincian dan penjelasan mengenai kejadian-kejadian utama secara mendetail
untuk dijadikan sebagai pendukung cerita.
6. Susun skema tokoh, watak, alur, latar, dan sudut pandang.
7. Memahami dan mengerti bagaimana aturan tanda baca setiap kalimat yang ada di
dalam cerita.

Anda mungkin juga menyukai