Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN ROLEPLAY ALAT TES

MATA KULIAH ASESMEN KEPRIBADIAN


“MYERS-BRIGGS TYPE INDICATOR (MBTI)”

Nama : Arla Patra Varlina


NIM : 202110230311119
Kelas : 4B
Dosen Pengampu : May Lia Elfina, M.Psi., Psikolog
Asisten Dosen : Masbagus Mughis M.H

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2022
1. Nama Alat Tes
Myers-Briggs Type Indocator (MBTI)

2. Penemu dan Teori Dasar


Sejarah Indikator Tipe Myers-Briggs dimulai dengan Carl Jung, pendiri psikologi analitik.
Jung percaya bahwa individu diberi energi oleh dunia luar (Extraversion) atau dunia internal
mereka sendiri (Introversion). Dia juga mengamati bahwa individu mengambil informasi
(Perceiving) atau mengatur informasi dan menghasilkan kesimpulan (Judging). Dia mencatat
bahwa seseorang umumnya terlibat dalam satu lebih dari yang lain. Jadi, pada tahun 1921,
Jung menerbitkan Psychological Types di mana dia mempresentasikan gagasan arketipe
Jung. Isabel Myers, seorang ahli teori psikologis, percaya pada keindahan kepribadian
manusia. Myers ingin mengembangkan instrumen yang mencerminkan preferensi seseorang
tidak hanya untuk Introversi atau Ekstraversi tetapi juga untuk Persepsi dan Penghakiman.
Dengan dimulainya Perang Dunia II, dia mengembangkan tes untuk menyelesaikan konflik
dan membantu seorang individu memutuskan karir yang sesuai. Dia percaya bahwa banyak
masalah yang melibatkan interaksi manusia dan pilihan pribadi dapat ditangani lebih berhasil
dengan mempertimbangkan teori tipe psikologis Carl Jung. Indikator Tipe Myers-Briggs,
yang dikembangkan oleh Myers, dan ibunya Katharine C. Briggs, memberikan struktur
untuk memahami persamaan dan perbedaan di antara manusia (Myers).
Jung mengemukakan bahwa kepribadian terutama bersifat ekstrovert atau introvert dan
kemudian ditentukan oleh empat "fungsi" berpasangan: penginderaan vs. intuisi dan
perasaan vs. pemikiran. Ekstraversi atau introversi ("sikap" dalam bahasa Jung) mengacu
pada kecenderungan individu untuk "diberi energi" oleh perilaku yang berfokus ke luar
(misalnya, keluar dan bersemangat) atau perilaku yang berfokus ke dalam (misalnya,
pendiam atau menyendiri), masing-masing. Sensing melibatkan seseorang yang
menggunakan kelima inderanya untuk memahami dunia fisik (perseptual/perkembangan
perhatian dari bawah ke atas), sementara intuisi melibatkan evaluasi kesan dan pola dunia
alami (perkembangan perseptual/perhatian dari atas ke bawah). Berpikir melibatkan
penggunaan pragmatisme dan logika; perasaan melibatkan nilai dan sudut pandang orang
lain. Jung juga berpendapat bahwa fungsi-fungsi itu disusun dalam suatu hierarki.
Berdasarkan seberapa baik perkembangan masing-masing fungsi, keempat fungsi tersebut
disebut sebagai dominan, sekunder, tersier, dan inferior (Briggs Myers, McCaulley, Quenk,
& Hammer, 1998).

3. Administrasi Tes
3.1 Waktu
-
3.2 Material Tes
Lembar pengerjaan
3.3 Bentuk tes
Klasikal-tes inventory
Tes ini dapat dikerjakan secara klasikal, yaitu dikerjakan langsung dengan peserta
dengan jumlah banyak (kelompok). Selain itu MBTI berkategori tes inventory karena
mengharuskan individu untuk menjawab serangkaian pernyataan atau pernyataan untuk
mengukur karakteristik atau preferensi individu dalam berbagai aspek kepribadian.

3.4 Aspek yang diukur


a. Ekstravert (E) / Introvert (I)
Ekstraversi mengacu pada tindakan atau keadaan yang diberi energi oleh dunia di
luar diri. Orang ekstravert senang bersosialisasi dan cenderung lebih antusias, tegas,
banyak bicara, dan bersemangat. Mereka menikmati waktu yang dihabiskan dengan
lebih banyak orang dan merasa kurang bermanfaat untuk menghabiskan waktu
sendirian.
Sebaliknya, introversi adalah keadaan yang lebih mementingkan dunia dalam diri
seseorang. Introvert lebih menyukai refleksi diri daripada interaksi sosial. Mereka
juga lebih suka mengamati sebelum berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Introvert
cenderung lebih pendiam, 'damai', dan pendiam. Catatan: Introvert lebih menyukai
aktivitas individu daripada aktivitas sosial-ini tidak bisa disamakan dengan orang
pemalu yang takut akan situasi sosial.
b. Sensasi (S) / Intuisi (I)
Penginderaan (S) mengacu pada pemrosesan data melalui panca indera. Orang yang
merasakan fokus pada saat ini dan lebih suka "belajar dengan melakukan" daripada
memikirkannya melalui. Mereka adalah pemikir konkret yang mengenali detail.
Mereka lebih berenergi dengan penggunaan praktis dari suatu objek/ide daripada
teori teori di baliknya.
Intuisi (I) mengacu pada bagaimana orang memproses data. Orang yang intuitif lebih
peka terhadap makna dan pola di balik sebuah informasi. Orang yang intuitif lebih
fokus pada bagaimana masa kini akan mempengaruhi masa depan. Mereka mudah
memahami berbagai kemungkinan dan konsep abstrak. Mereka dengan mudah
melihat gambaran besar daripada detailnya.
c. Pikiran (T) / Perasaan (F)
Berpikir mengacu pada bagaimana orang mengambil keputusan (T). Orang yang
berpikir bersifat objektif dan mendasarkan keputusan mereka pada logika dan fakta
yang kuat. Mereka cenderung menganalisis pro dan kontra dari suatu situasi dan
melihat ketidakkonsistenan. Mereka lebih suka berorientasi pada tugas dan adil.
Orang perasa lebih subjektif (F). Mereka mendasarkan keputusan mereka pada
prinsip dan nilai-nilai pribadi. Saat membuat keputusan, mereka mempertimbangkan
perasaan orang lain dan memperhitungkannya. Mereka sangat menjaga
keharmonisan dalam kelompok. Mereka lebih diatur oleh kata hati.
d. Menilai (J)/ Memperhatikan (P)
Menilai mengacu pada bagaimana orang secara lahiriah menampilkan diri mereka
ketika membuat keputusan (J). Orang yang suka menilai memiliki kecenderungan
untuk teratur dan cepat. Mereka menyukai keteraturan dan lebih menyukai jadwal
yang telah digariskan daripada bekerja tanpa henti. Mereka menganggap hasil lebih
berharga daripada proses menciptakan sesuatu.
Orang yang menilai mencari ketenangan (P). Orang yang merasakan lebih menyukai
fleksibilitas dan menjalani hidup mereka dengan spontanitas. Mereka tidak
menyukai struktur dan lebih suka beradaptasi dengan situasi baru daripada
merencanakannya. Mereka cenderung terbuka terhadap pilihan dan pengalaman
baru. Saat mengerjakan sebuah proyek, mereka lebih menikmati prosesnya daripada
hasilnya.

3.5 Langkah-langkah
a. Salam
b. Memperkenalkan diri dan rekan-rekan tester pada testee
c. Mengucapkan terimakasih kepada testee yang sudah hadir
d. Menyampaikan jika kegiatan bersifat klasikal
e. Menjelaskan peraturan tes
f. Menyediakan sesi bertanya untuk testee prihal peraturan tes
g. Memberikan instruksi
h. Menyampaikan informasi berakhirnya tes
i. Memberikan ucapan permohonan maaf dan terima kasih

4. Instruksi
4.1 Prolog
Assalamualaikum Wr. Wb.
Selamat pagi dan selamat datang kepada seluruh peserta tes. Sebelumnya saya ucapkan
terimakasih kepada anda yang telah meluangkan waktunya untuk datang pada kegiatan
pagi hari ini. Perkenalkan nama saya Arla Patra Varlina, dari Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah. Hari ini kita akan melakukan tes psikologi dan dalam proses
pengetesan, anda diminta untuk mengikuti instruksi. Jangan lupa untuk menuliskan
identitas diri anda dan tanggal tes pada setiap lembar jawaban. Seluruh rangkaian tes pada
hari ini akan dilakukan secara klasikal, sehingga tes harus dimulai dan diakhiri bersama.
Anda juga tidak diperkenankan untuk memulai mengerjakan tes sebelum ada instruksi.
Anda diminta untuk mengerjakan tes sesuai dengan kemampuan diri anda, sehingga anda
tidak perlu melihat pekerjaan rekan anda. Selama proses pelaksanaan tes, anda diminta
untuk mematikan semua alat komunikasi. silahkan untuk mengosongkan meja, sehingga
hanya tersisa pulpen atau pensil, papan ujian, buku soal, dan lembar pengerjaan. Anda
juga tidak diizinkan keluar masuk ruangan selama proses pengerjaan tes. Maka sebelum
pengerjaan tes dimulai, saya memberikan Anda waktu ke toilet sekarang dengan durasi
yang ditentukan. Apakah ada yang ingin pergi ke toilet? Sampai disini apakah ada
pertanyaan?
Baik jika tidak ada kita akan mempelajari bersama cara pengerjaan tesnya.

4.2 Instruksi Tes


Baik sebelum pengerjaan dimulai rekan-rekan saya akan membagikan lembar
pengerjaan. Apakah sudah dapat semua? Jika anda sudah mendapatkan lembar
pengerjaan, anda bisa mengisi identitas pada lembar pengerjaan di sebelah kiri atas yakni
dengan mengisikan nama lengkap dan tanggal kegiatan. Apakah sudah? Baik jika sudah,
anda bisa memperhatikan lembar pengerjaan. Pada lembar pengerjaan yang anda miliki
terdapat beberapa pernyataan dari ruas kanan dan ruas kiri. Anda diminta untuk memilih
satu pernyataan dari kedua ruas yang ada, ruas kanan atau kiri. Pilihlah pernyataan yang
menurut anda sesuai dengan keadaan diri anda. Anda hanya boleh memilih salah satu
pilihan diantara pilihan yang ada. Tetapi, anda wajib mengisi untuk setiap nomor atau
barisnya, anda tidak diperbolehkan untuk mengkosongkan jawaban.
Dalam pengerjaan nya, silahkan memberikan tanda ceklis disamping pernyataan yang
anda pilih, tapi tidak didalam kotak kecil. Contohnya, anda bisa memilih antara “pergi
ke mall” atau “pergi ke perpustakaan”. Manakah diantara kedua pernyataan tersebut
yang sesuai dengan keadaan diri anda, jika anda lebih suka pergi ke mall anda bisa
memberi tanda ceklis di samping pernyataan tersebut, begitupun sebaliknya. Silahkan
anda mengisi dari pernyataan baris pertama sampai baris terakhir.
Sampai sini, apakah ada yang ingin ditanyakan? Apakah sudah jelas? Baik jika tidak ada
pertanyaan. Dalam pengerjaan ini, tidak ada jawaban benar atau salah. Sehingga, anda
diminta untuk jujur dalam mengerjakan dan disesuaikan dengan diri keadaan diri anda.
Selamat mengerjakan, pengerjaan tes dimulai dari... sekarang!.
4.3 Epilog
Apakah semua sudah selesai mengerjakan tesnya? ... Baik, jika semua sudah, silahkan
periksa kembali untuk memastikan semua soal sudah terjawab. Apakah semua soal telah
terisi?... baik jika sudah, silahkan Anda meletakan alat tulis di meja, dan kepada rekan-
rekan saya dipersilahkan untuk mengambil lembar pengerjaan dan buku soal dari peserta
tes. Kegiatan tes hari ini sudah selesai. Penginformasian terkait hasil tes akan
disampaikan melalui email. Sebelumnya kami juga memohon maaf apabila selama
kegiatan ini terdapat kekurangan. Kami mengucapkan terima kasih pada anda yang sudah
mengikuti kegiatan pada pagi hari ini. Kami akhiri kegiatan rangkaian tes psikologi pada
hari ini,
Wasalamualaikum Wr.Wb.

5. Skoring
Dalam MBTI ini terdapat skoring seperti tes-tes yang lain, cara skoring pada MBTI ini cukup
mudah, yaitu testee dapat menjumlahkan ke bawah banyaknya kata yang testee ceklis atau
centang pada kotak yang ada. Jika sudah menemukan jumlah dari masing-masing aspek,
maka jumlah paling banyak ditulis pada kotak kanan atas. Dengan cara penulisannya seperti,
jika antara E dan I lebih banyak E, maka pada kotak tersebut ditulis E, lalu jika antara N dan
S lebih banyak S, maka pada kotak tersebut ditulis S, begitu seterusnya hingga pada kotak
keempat.

6. Interpretasi

Hasil
9

0
E VS I S VS N T VS F J VS P

ISFP bersifat artistik, setia, dan harmonis. Fungsi utama mereka adalah Perasaan Introvert
yang memungkinkan mereka untuk mengetahui apa yang mereka hargai dan membuat
penilaian berdasarkan nilai-nilai ini. Mereka berusaha keras untuk terhubung dengan orang
lain yang memiliki cita-cita yang sama. Pada gilirannya, fungsi tambahan mereka adalah
Penginderaan Ekstravert yang membuat mereka menjadi orang yang "bersahaja" yang
memiliki kecintaan terhadap keindahan estetika. Mereka hidup di dunia yang penuh dengan
kemungkinan sensasi dan memiliki sistem nilai yang kuat di mana mereka terus berusaha
untuk bertemu dalam kehidupan mereka sendiri.
ISFP umumnya akan cenderung memilih karier yang memungkinkan kebebasan untuk
berkreasi dan menampilkan tujuan pribadi mereka. Mereka lebih menyukai fleksibilitas dan
tidak terpaku pada jadwal. Mereka belajar paling baik secara langsung dan mungkin bosan
dengan metode tradisional yang menekankan pemikiran abstrak.Logika adalah hal yang
kedua bagi ISFP karena mereka tidak nyaman berurusan dengan sistem yang objektif.
Sebaliknya, mereka lebih menyukai subjektivitas dan menyukai musik dan seni.
Kelemahan ISFP termasuk kecenderungan mereka untuk bersikap sinis yang tidak
diterjemahkan dengan baik kepada orang lain. Mereka juga lebih suka hidup pada saat ini
sehingga gambaran besar mungkin dihilangkan dari tujuan ISFP. Mereka sangat tidak
menyukai konflik dan kritik karena mereka mencari keharmonisan dan umumnya jengkel
ketika ruang pribadi mereka telah diserang.

7. Referensi
Buboltz, W. C., Johnson, P., Nichols, C., Miller, M. A., & Thomas, A. (2000). MBTI
Personality Types and SII Personal Style Scales. Journal of Career Assessment, 8(2), 131–
145. https://doi.org/10.1177/106907270000800203
Mallari, S. D. C., & Pelayo, J. M. G. (2017). Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) Personality
Profiling and General Weighted Average (GWA) of Nursing Students. ACAP Center,
October, 1–11. https://files.eric.ed.gov/fulltext/ED579286.pdf
Stein, R., & Swan, A. B. (2019). Evaluating the validity of Myers-Briggs Type Indicator theory:
A teaching tool and window into intuitive psychology. Social and Personality Psychology
Compass, 13(2), 1–11. https://doi.org/10.1111/spc3.12434
Wang, C., Parawan, J., & Carney, S. (2012). Myers-Briggs Type.
8. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai