Anda di halaman 1dari 7

M.

Rizqi Al Khair / 190213007


Rayhan / 1902130

PENGGUNAAN YOUTUBE SEBAGAI MEDIA LAYANAN


PENGUASAAN KONTEN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA SMP

A. Latar Belakang

Pendidikan tidak lagi sesuatu yang asing di suluruh dunia khususnya Indonesia.

Dengan adanya pendidikan masyarakat lebih bisa mengusahakan kamampuan dan

mengembangkan potensi yang dimiliki secara baik. Pendidikan memegang andil yang

sangat penting karena merupakan suatu tempat untuk menciptakan Sumber Daya Manusia

yang berpendidikan dan berkualitas. Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan dan

peubahan pada mental, fisik, moral, emosional, serta ketakwaan kepada Allah SWT.

Dalam perkembangan dan kehidupannya setiap individu perlu menguasai berbagai

kemampuan ataupun kompetensi. Dengan kemampuan atau kompetensi itulah individu

hidup dan berkembang. Banyak atau bahkan sebagian besar dari kemampuan atau

kompetensi itu harus dipelajari. Untuk itu individu harus belajar, dan belajar.

Layanan Penguasaan Konten (PKO) merupakan layanan bantuan kepada individu

(sendiri-sendiri ataupun dalam kelompok) untuk menguasai kemampuan atau kompetensi

tertentu melalui kegiatan belajar. Kemampuan atau kompetensi yang dipelajari itu

merupakan satu unit konten yang di dalamnya terkandung fakta dan data, konsep, proses,

hukum dan aturan, nilai, persepsi, afeksi, sikap dan tindakan yang terkait di dalamnya.

Layanan penguasaan konten membantu individu menguasai aspek-aspek konten tersebut

secara tersinergikan. Dengan penguasaan konten, individu diharapkan mampu memiliki

sesuatu yang berguna untuk memenuhi kebutuhannya serta mengatasi masalah-masalah

yang dialaminya.
Setiap manusia tidak terlewat dari berbagai masalah dalam kehidupan sehari –

harinya. Dari berbagai masalah yang di hadapinya, masalah yang bisa dipecahkan sendiri

dan ada masalah yang tidak dapat di selesaikan sendiri sehingga membutuhkan orang lain

dalam mengentaskan masalah tersebut. Salah satu masalah yang sering di alami peserta

didik dalam proses pendidikan nya adalah motivasi belajar yang rendah.

Motivasi adalah suatu dorongan / penggerak yang berada di dalam diri seseorang

untuk mendorong melakukan kegiatan tertentu demi terwujudnya suatu tujuan yang di

harapkan. Guru merupakan motivator terbaik dalam meningkatkan potensi diri peserta

didik pada proses belajar. Tujuan pembelajaran akan tercapai apabila guru memiliki

kreativitas dalam proses belajar mengajar. Guru harus dapat memberikan penguatan

layanan agar dapat menumbuhkan kreativitas dan inovasi baru sehingga peserta didik

termotivasi bersemangat dalam mengikuti proses belajar.

Youtube merupakan salah satu media yang sangat terkenal dan sebagian besar orang

dapat mengaksesnya. Dimana tidak hanya siswa yang dapat mengggunakan media ini,

tetapi juga guru dan masyarakat umum dapat menggunakannya dengan bebas. Dalam

penggunaan youtube sebagai media pembelajaran, biasanya guru tidak hanya

mengarahkan siswanya untuk menonton saja tetapi juga setelah mereka selesai menonton

biasanya guru memberikan tugas untuk menganalisis video yang telah mereka tonton. Hal

ini akan bertujuan untuk memberikan motivasi kepada siswa, serta mereka mampu

membuat video pembelajaran sendiri dan dapat dilihat oleh banyak orang. Dengan begitu,

kreativitas siswa juga dapat terasah secara berkala.


B. Pembahasan

Youtube adalah media sosial yang paling banyak diminati masyarakat saat ini.

Popularitasnya diproyeksikan akan terus meningkat seiring dengan jumlah pengguna.

Sebelumnya, Youtube mencatat jumlah penonton bulanan terdaftar (logged-in monthly

users) sebesar 1,5 miliar pada pertengahan 2017. Perkembangan Youtube sebagai salah

satu media sosial yang paling digemari merupakan sebuah peluang di dunia Pendidikan.

Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam mengembangkan sumber daya

manusia berkualitas. Dalam konteks pembelajaran, Youtube dapat dimanfaatkan sebagai

salah satu media ajar. Sebagian besar siswa, tertarik dengan hal- hal yang bersifat video

visual dibanding dengan cara-cara umum seperti misalnya penyampaian pengetahuan


(Komunikasi et al., n.d.)
yang hanya berasal dari buku.

Layanan penguasaan konten adalah layanan bantuan kepada individu (sendiri-sendiri

ataupun dalam kelompok) untuk menguasai kemampuan atau kompetensi tertentu melalui

kegiatan belajar (Prayitno: 2012) menurutnya di dalam layanan penguasaan konten harus

terdapat suatu konten atau kemampuan atau kompetensi tertentu yang dibelajarkan

kepada siswa dan diharapkan siswa mampu menguasai konten tersebut secara matang.

Sedangkan Sukardi (2008) mendefinisikan layanan penguasaan konten adalah layanan

bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa memahami dan mengembangkan

sikap dan kebiasaan belajar yang baik, keterampilan dan materi belajar yang cocok

dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta tuntutan kemampuan yang berguna

dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan dari pemberian layanan penguasaan konten terbagi menjadi dua. Pertama

tujuan umum layanan penguasaan konten adalah dikuasainya suatu konten tertentu.

Penguasaan konten ini perlu bagi individu untuk menambah wawasan dan pemahaman,
mengarahkan penilaian dan sikap,menguasai cara-cara kebiasaan tertentu untuk

memenuhi kebutuhannya dan mengatasi masalahmasalahnya. Kedua tujuan khusus

penguasaan konten dapat dilihat pertama dari kepentingan individu atau klien

mempelajarinya, dan kedua isi konten itu sendiri (Prayitno, 2012).

Selain itu ada beberapa komponen yang diperlukan agar kegiatan pelaksanaan layanan

penguasaan konten berjalan dengan baik yakni konselor, individu atau klien, dan konten

yang menjadi isi layanan. Guru BK/Konselor ketika melaksanakan layanan penguasaan

konten perlu memahami asas-asas yang berlaku dalam pelaksanaan layanan penguasaan

konten.

Layanan penguasaan konten membantu klien menguasai aspek konten tertentu secara

tersinergi, dengan penguasaan konten klien diharapkan mampu mempunyai sesuatu yang

dapat berguna untuk memenuhi kebutuhan serta mengatasi masalah - masalah yang
(Gutara et al., 2017)
dialami.

Motivasi belajar berpengaruh dalam baik atau tidak nya dalam mencapai tujuan

belajar semakin banyak motivasi maka semakin baik keberhasilan belajarnya. Kata motif

dapat diartikan sebagai upaya yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

Motif bisa dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam diri subjek untuk melaksanakan

aktifitas - aktifitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Motif dapat diartikan sebagai

suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal kata motif, maka dapat diartikan motivasi

sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif akan menjadi aktif pada kondisi

tertentu, terutama apabila kebutuhan untuk mencapai suatu tujuan mendesak.

Sardiman (2011:74) “Motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak

didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan
dari kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat

tercapai”.

Memberikan motivasi kepada seorang siswa, berarti menggerakkan siswa untuk

melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu. Pada tahap awal akan menyebabkan si

subjek belajar merasa ada kebutuhan dan ingin melakukan sesuatu kegiatan belajar.

Untuk dapar belajar dengan baik diperlukan proses dan motivasi yang baik. Dalam hal ini

perlu ditegaskan bahwa motivasi tidak pernah dikatakan baik, apabila tujuan yang

diinginkan juga tidak baik.

Motivasi intrinsik adalah motif – motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak

perlu dirangsang dari luar, karena diri setiap individu sudah ada dorongan untuk

melakukan sesuatu. Motivasi ekstrinsik adalah motif – motif yang aktif dan berfungsi

karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar, karena tahu

besok paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji
(Farhatunnisya, 2020)
oleh temannya.

Proses awal pembelajaran menggunakan media youtube di tentukan oleh guru

sebanyak 5 kali pertemuan dengan konten film edukasi yang berbeda-beda di setiap

pertemuannya. Proses peningkatan motivasinya siswa lebih mudah menerima materi yang

di berikan oleh guru kepada siswa serta siswa terlihat lebih antusias dalam proses

pembelajaran sehingga menimbulkan rasa keingin tahuan yang besar yang mampu di

manfaatkan oleh guru untuk mengasah pola piker mereka yang lebih kritis.

Maka dari itu pertemuan di rancang oleh guru se intens mungkin agar motivasi siswa

dalam proses pembelajaran mampu terbentuk dan di pertahankan sampai tercapainya

tujuan yag ingin di capai selaras dengan pendapat Sadirman2000 dalam (Syarif,

2012)menyatakan Pada proses pembelajaran motivasi dapat dikaitkan sebagai komponen


daya penggerak yang ada di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,

memberikan arah pada kegiatan belajar dan memenuhi kelangsungan dari kegiatan

belajar, sehingga tujuan yang diinginkan oleh peserta belajar itu dapat tercapai.
(Efendi et al., n.d.)

C. Kesimpulan

Penggunaan media youtube sebagai sarana untuk meningkatkan motivasi belajar

siswa pada jenjang SMP dirasakan sesuai dalam segi pengarahan yang lebih suka belajar

dengan model pembelajaran yang kekinian. Diharapkan dengan adanya inovasi seperti ini

dapat juga memberikan kebermanfaatan bagi siswa itu sendiri, serta dapat terus

mengembangkan kreatifitas dari guru BK yang ada di sekolah dan menjadikannya contoh

untuk guru-guru BK yang ada di sekolah lainnya dapat mengembangkan di tempat nya

masing-masing. Walaupun terdapat juga kendala-kendala yang berupa teknis dalam

pelaksanaan layanan tersebut.


DAFTAR PUSTAKA
Efendi, K., Supriyanto, A., Suprihatin, B., Kurniawan, S. J., Ahmad, U., Yogyakarta, D., Negeri,
S., & Gunungkidul, T. (n.d.). YOUTUBE AS ALTERNATIVE MEDIA CAREER
GUIDANCE. In Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling (Vol. 7, Issue 1).
Farhatunnisya, A. (2020). JURNAL COMM-EDU PEMANFAATAN VIDEO YOUTUBE DALAM
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA INSAN LITERA. 3(2), 2615–1480.
Gutara, M. Y., Rangka, I. B., & Prasetyaningtyas, W. E. (2017). Layanan Penguasaan Konten
untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara di Depan Umum Bagi Siswa. JURNAL FOKUS
KONSELING, 3(2), 138. https://doi.org/10.26638/jfk.407.2099
Komunikasi, J., Pemikiran, H., Penelitian, D., & Mujianto, H. (n.d.). PEMANFAATAN
YOUTUBE SEBAGAI MEDIA AJAR DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN
MOTIVASI BELAJAR. Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran Dan Penelitian, 5(1), 135–159.
www.journal.uniga.ac.id135

Anda mungkin juga menyukai