Tugas Matematika Sekolah - Kelompok 2
Tugas Matematika Sekolah - Kelompok 2
ANALISIS SOAL
PISA (Programme for International Student Assesment merupakan suatu studi bertaraf internasional yang diselenggarakan oleh OECD (Organization for Economic Co
operation and Development) yang mengkaji kemampuan literasi siswa pada rentang usia 15-16 tahun yang diikuti oleh beberapa negara peserta, termasuk Indonesia. Menurut
OECD (2000). Konten PISA matematika adalah berkaitan dengan kemampuan siswa untuk menganalisis, mengemukakan alasan dan mengkomunikasikan ide-ide efektif karena
mereka menggambarkan, merumuskan, memecahkan dan menafsirkan soal matematika dalam berbagai situasi. Penilaian PISA matematika berfokus pada masalah di dunia nyata,
bergerak di luar macam situasi dan masalah yang biasanya dihadapi di dalam kelas sekolah. Dalam dunia nyata, seseorang secara rutin menghadapi situasi di mana penggunaan
penalaran kuantitatif, ruang atau lainnya dengan menggunakan kompetensi matematika kognitif akan membantu untuk menjelaskan, merumuskan atau memecahkan masalah.
Situasi seperti ini termasuk berbelanja, bepergian, memasak, berurusan dengan keuangan pribadi, menilai isu-isu politik, dll, sehingga siswa dapat menggunakan kemampuan
matematika yang didasarkan pada kemampuan belajar yang dilakukan melalui jenis masalah yang biasanya muncul dalam buku pelajaran sekolah dan di kelas. Namun, mereka
juga dituntut memiliki kemampuan untuk menerapkan keterampilan-keterampilan dalam konteks yang kurang terstruktur, dan tidak begitu jelas arahnya, dan di mana siswa harus
membuat keputusan tentang apa pengetahuan yang mungkin relevan dan akan berguna untuk diterapkan.
(Tout & Spithill, 2015) menambahkan bahwa tantangan pengembang soal juga diharuskan membuat konteks yang beragam dan menarik bagi siswa, soal juga dirancang
tidak terlalu sulit atau terlalu mudah, tidak mengandung pertanyaan yang terlihat direkayasa dan soal juga harus menyeluruh mencakup berbagai elemen yaitu jenis kelamin,
budaya, agama, dan segala aspek kehidupan.
Open task merupakan tugas yang mempunyai lebih dari satu strategi penyelesaian dengan hanya satu jawaban benar atau mempunyai berbagai jawaban benar dengan pola
yang berbeda. Adanya variasi cara penyelesaian dan jawaban membuat siswa tertantang untuk meningkatkan kemampuan berpikirnya sehingga dapat menyelesaikan tugas. Siswa
akan terlibat aktif dalam mengumpulkan dan menghubungkan informasi-informasi yang diperlukan. Keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran yang memiliki tantangan
dibutuhkan dalam mengembangkan kompetensi matematika siswa.
Sedangkan Closed task merupakan sebuah tugas yang tujuan dan jawabannya tertutup, tertutup yang dimaksud adalah memiliki tujuan yang jelas pada pernyataan awal
tugas dan hanya memiliki satu jawaban benar. Jenis tugas yang seperti ini tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk menggunakan berbagai macam ide dan kemampuannya.
Siswa cenderung hanya berupaya untuk mengingat cara penyelesaian dari soal-soal yang sebelumnya telah dilatihkan oleh guru.
Dalam hal ini, (Salgado, 2016) membagi tingkat keotentikan atau keaslian konteks menjadi tiga level, yaitu:
1. Kamuflase konteks : Konteks dinilai kamuflasi apabila terdapat fakta-fakta atau data-data pada soal yang direkayasa sedemikian rupa guna kebutuhan soal. Sehingga,
konteks yang diangkat dalam soal merupakan konteks yang didesain tidak sesuai dengan apa yang terjadi di kehidupan nyata.
2. Konteks yang membutuhkan solusi: Soal dengan konteks yang membutuhkan solusi dimaksudkan sebagai soal yang memberikan informasi yang relevan, data-data yang
akurat sesuai faktanya. Namun pada soal ini, pada perumusan penyelesaian masalah, siswa dapat menemukannya dengan melakukan analisa sederhana pada informasi yang
telah disajikan secara gamblang pada soal.
3. Konteks yang membutuhkan model matematika: Soal yang mengandung konteks yang membutuhkan model matematika mengemukakan variabel-variabel yang relevan,
data-data yang disajikan akurat. Data pada soal disajikan sedemikian rupa sehingga menuntut siswa untuk mengajukan asumsi-asumsi, melakukan analisis, dan
mengemukakan argumen pada penarikan kesimpulan mengenai penyelesaian dari soal.
Analisis Soal Open Task dan Close Task pada konteks soal No Context, Camuflase Context dan Real Context pada bab 3 pada buku Matematika SMP Tim Gakko Tosho 2021,
soal berjumlah 123 butir soal.
Open Task merupakan soal dengan strategi penyelesaian nya ada lebih dari satu sebagaimana pada pembahasan soal tersebut.
Closed Task merupakan soal dengan strategi penyelesaian nya hanya ada satu sebagaimana pada pembahasan soal tersebut
Closed Soal no 3 pada halaman 76 Soal no 2 pada halaman 61 Soal no 1 pada halaman 60
Task Soal no 1 sebanyak 3 butir pada halaman 78 Soal pada halaman 86 Soal no 5 sebanyak 2 butir pada
Soal no 1 sebanyak 2 butir pada halaman 80 halaman 92
Jumlah 2
Soal no 1 pada halaman 83
Persentase = 1,62 % Jumlah 3
Soal no 2 sebanyak 2 butir pada halaman 83 Persentase = 2,44 %
Soal no 2 sebanyak 2 butir pada halaman 85
Soal no 1 pada halaman 88
Jumlah 12
Persentase = 9,76 %
1. Open Task :
a. No Context
b. Camuflase Context
2. Closed Task :
a. No Context
b. Camuflase Context
c. Real Context
DAFTAR PUSTAKA
Annisah, dkk. (2011). Pengembangan Soal Matematika Model Pisa Pada Konten Quantity Untuk Mengukur Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Sekolah Menengah
Pertama. Jurnal Pendidikan Matematika UNSRI : Palembang.
Manik, D. R. (2009). Penunjang Belajar Matematikia Untuk SMP/MTS. Jakarta:Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Salgado, F. (2016). Developing a Theoretical Framework for Classifying Levels of Context Use for Mathematical Problems. Mathematics Education Research Group of
Australasia. Proceedings of the 39th Annual Conference of the Mathematics Education Research Group of Australasia, 110–117 .
Tout, D., & Spithill, J. (2015). The challenges and complexities of writing items to test mathematical literacy. In Assessing Mathematical Literacy, Springer, Cham, 145–171.
https://www.neliti.com/id/publications/121385/menyelesaikan-soal-matematika-model-pisa-level-4