Anda di halaman 1dari 1

Santo Maximilianus Kolbe

(14 Agustus)

Kelahiran
Lahir di Zdunska-Wola, Polandia (saat itu masih menjadi bagian dari Kekaisaran Rusia), pada
tanggal 7 Januari 1894. Lahir dengan nama Raymond Kolbe, ia merupakan anak kedua dari
pasangan Juliusz Kolbe dan Mariann Kolbe. Ia terlahir di keluarga sederhana dimana orang
tuanya bekerja sebagai penjahit dan penjaga toko buku.
Hidup Panggilan
Ia bergabung dengan Ordo Fransiskan pada tahun 1907 dan memilih nama seperti kita
mengenalnya sekarang: Maximilianus. Maximilianus amat mencintai panggilannya dan
secara istimewa ia mencintai Santa Perawan Maria. Ia menambahkan nama “Maria” pada
namanya ketika ia mengucapkan kaul agungnya pada tahun 1914.
Maximilianus meyakini bahwa dunia abad keduapuluh membutuhkan Bunda Surgawi mereka
untuk membimbing serta melindunginya. Ia mempergunakan media cetak agar Maria lebih
dikenal luas dengan menerbitkan buletin yang terbit dua bulan sekali yang tersebar dan
dibaca orang di seluruh dunia. Maximilianus kemudian membangun sebuah biara besar di
Polandia, dengan nama “Kota Immaculata”. Pada tahun 1938, delapan ratus biarawan
Fransiskan tinggal serta berkarya di sana untuk mewartakan kasih sayang Maria. Kolbe juga
membangun sebuah Kota Immaculata di Nagasaki, Jepang. Dan sebuah lagi dibangunnya di
India.
Kamp Konsentrasi Auschwitz
Tahun 1938, Jerman Fasis menginvasi kota Immaculata di Polandia, dan menangkap
Maximilianus. Di kamp konsentrasi, ia diam-diam menjalankan tugasnya sebagai seorang
imam bagi para tahanan di sana. Dengan kondisi tubuh yang kurus kering, Maximilianus
turut serta dalam kerja paksa.
Akhir Hidup
Tiga bulan di kamp konsentrasi, seorang tahanan berhasil melarikan diri. Karenanya, tentara
Fasis menghukum tahanan yang tersisa, dengan memilih sepuluh orang tahanan secara acak
untuk dihukum mati dalam bunker kelaparan. Seorang sersan yang Bernama Franciszek
Gajowniczek terpilih. Dia memohon dengan sangat agar diampuni demi anak-anaknya,
namun tentara Fasis tidak peduli. Maximilianus yang mendengarnya merasa kasihan dan
terdorong untuk menggantikan Gajowniczek dihukum mati. Tentara Fasis setuju dengan
permintaannya.
Kolbe dan sembilan tahanan yang lain digiring masuk ke dalam bunker kelaparan. Mereka
tetap hidup tanpa makanan atau pun air selama beberapa hari. Satu per satu, sementara
mereka mati kelaparan, Kolbe menolong serta menghibur mereka. Saat pintu bunker dibuka
semua tahanan sudah meninggal kecuali Maximillianus Kolbe. Para Nazi kemudian
memberikannya suatu suntikan carbolic acid untuk mempercepat kematiannya pada tanggal
14 Agustus 1941.

Anda mungkin juga menyukai