Anda di halaman 1dari 2

Santo Kamilus de Lellis

“Bila saya melayani Kristus, saya tidak usah ganti pakaian untuk
menerima wakil-Nya.”
Kamilus de Lellis lahir di Bocchionico, Italia pada tahun 1550. Ia adalah
putra bangsawan militer, de Lellis yang cukup berpengaruh pada saat itu. Ayahnya
adalah seorang berperangai kasar dan jarang berada di rumah. Ibunya yang
bernama Camilla Compelli de Laureto, meninggal saat ia masih berusia 12 tahun.
Kamilus kecil kurang memperoleh perhatian dan kasih sayang, dan ia tumbuh
menjadi seorang anak yang kasar dan sangat nakal.
Saat usia remaja, Ia pernah menjadi tentara di Venesia, tetapi ia kemudian dipecat
karena tidak disiplin dan suka berjudi. Keluar dari Militer kebiasaannya berjudi
semakin menjadi-jadi sehingga ia jatuh miskin dan menjadi pengemis.
Pada tahun 1574, ia menjadi seorang kuli bangunan di biara Fransiskan Kapusin di
Manfredonia. Suasana biara yang tenang dan damai, serta lantunan doa para rahib
kapusin rupanya menyentuh jiwanya. Dibiara tersebut Kamilius bertobat. Ia lalu
melamar untuk menjadi seorang bruder di biara itu, namun ia ditolak karena
kesehatannya yang buruk.
Tidak patah arang, Kamilus kemudian pindah ke kota Roma. Di sana ia bertemu
dengan Santo Philipus Neri yang kemudian menjadi bapa pengakuannya. Setelah
beberapa lama, Kamilus diterima bekerja di rumah sakit San Giacomo sebagai
seorang perawat. Ia ditugaskan untuk merawat orang-orang sakit yang tidak bisa
terobati lagi. Kesabaran dan kepeduliannya kepada para pasien menaikkan
prestasinya. Dikemudian hari, dengan tidak diduga, Kamilus diangkat menjadi
Direktur rumah sakit tersebut.
Semangat pelayanan dan cinta kasihnya kepada para pasien sungguh besar. Ia
kemudian berkeputusan untuk membaktikan dirinya lagi bagi pelayanan orang-orang
sakit. Kelalaian dan ketidak-pedulian para perawat, bahkan para imam terhadap
kepentingan orang-orang sakit mendorong Kamilus semakin menekuni
pelayanannya.
Atas nasehat Philipus Neri, Kamilus memutuskan untuk menjadi imam. Untuk itu ia
giat belajar dan kemudian ditabhiskan menjadi imam pada tahun 1584 di Roma. Di
tahun itu juga Kamilus mendirikan sebuah tarekat religius baru yang disebut Tarekat
Hamba Orang-orang Sakit (Latin : Clerci Regulari Ministeri Infirmaribus) atau yang
dikenal sebagai Tarekat Kamilian. Anggota tarekat ini mengabdikan diri pada
pelayanan orang-orang sakit. Dua tahun berikutnya Tarekat ini direstui oleh
Sri Paus Sixtus V pada tahun 1586, dan pada tahun 1591 Paus Gregorius XIV
meningkatkan statusnya menjadi sebuah ordo religius.
Kamilus menjadi pemimpin pertama ordo itu dan membangun biara-biara di Napoli
dan kota-kota Italia lainnya. Kepada rekan-rekannya, ia
menasehatkan: “Mengabdikan seikhlas-ikhlasnya hingga titik darah yang
terakhir, karena Tuhan hadir secara paling nyata di dalam diri orang-orang sakit
yang kita layani. Kita ditugaskan Tuhan untuk melayani Dia di dalam diri orang-
orang sakit ini.”
Suatu hari sri paus mengunjungi rumah sakit, dimana Kamillius sedang merawat.
Karena tidak ganti pakaian, ia dicela, namun ia menjawab: “Bila saya melayani
Kristus, saya tidak usah ganti pakaian untuk menerima wakil-Nya.”
Kamilius meninggal dunia pada tanggal 14 Juli 1614 dalam usia 64 tahun.
Jenazahnya dikuburkan di gereja Santa Magdalena di Roma. Banyak mukjizat
dialami oleh orang-orang yang berdoa dengan perantaraannya. Kamilius dibeatifikasi
pada tahun 1742 dan kanonisasi oleh Paus Benediktus XIV pada tahun 1746. Ia
dihormati sebagai santo pelindung orang-orang sakit, para perawat dan organisasi-
organisasi kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai