Anda di halaman 1dari 11

(JUDUL)

LAPORAN PRAKTIKUM ICHTIOLOGI

Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ichtiologi


DOSEN PENGAMPU: Sutianto Pratama Suherman, S.Pi, M.Si

OLEH
MOH RIZKI S. HAMZAH
1111422029

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
JURUSAN (BDP/MSP/THP)
2023
ICHTIOLOGI’23
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................... 1


A. SISTEM SARAF IKAN ........................................................................... 2
B. PERHITUNGAN SISIK IKAN .............................................................. 3
C. KERANGKA TULANG IKAN .............................................................. 4
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

FPIK_UNG 1
ICHTIOLOGI’23
A. SISTEM SARAF IKAN

Gambar 1. Sistem saraf otak ikan nila

Menurut Khasani (2013) bahwa Ikan menerima rangsang dari lingkung


annya melalui organ perasa. Rangsangan tersebut selanjutnya diteruskan dalam
bentuk impuls ke otak. Respon yang diberikan oleh otak dimanifestasikan dala
m bentuk tingkah laku. Sel-sel saraf mulai berkembang sejak permulaan stadia
embrio dan berasal dari lapisan germinal terluar (ectoderm). Unit terkecil dari s
istem saraf disebut neuron (sel saraf). Setiap neuron terdiri atas inti dan jaringa
n (perpanjangan sel). Perpanjangan sel terdiri atas dendrite (berfungsi sebagai
penerima impuls) dan axon (berfungsi sebagai penerus impuls). Pertemuan ant
ara axon dan dendrite dari sel saraf lainnya disebut synapse. Mekanisme respo
ns ikan terhadap pakan diawali dari adanya stimuli olfactori yang ditangkap ole
h neuron khusus, dinamakan olfactory sensory neuron (OSNs), yang ditemuka
n pada epitel Olfactori. Selanjutnya OSNs mentransmisi informasi sensori dari
hidung ke sistem syaraf pusat.Ikan biasanya mempunyai otak kecil namun seba
gian ada yang mempunyai otak yang besar seperti ikan hiu dan mormyrids. Ota
k ikan terbagi beberapa bagian. Pada bagian depan sangat besar di ikan yang
terutama sebagai saraf penciuman seperti pada hiu hagfish dan catfish. Pada
Olfactory lobes terdapat dua telencephalon, strukturnya sama dengan
cerebrum. Pada ikan telencephalon banyak terkait dengan olfaction dimana
bersamasama membentuk otak bagian depan yang menghubungkan otak
bagian depan otak

FPIK_UNG 2
ICHTIOLOGI’23
bagian depan dengan otak tengah adalah Diencephalon yang terletak dibawah
optic lobes. Otak pada ikan dapat dibagi menjadi lima bagian yaitu :
telencephalon, diencephalon, otak tengah mesencepha lon, metencephalon dan
myelencephalon. Diencephalon Terletak pada bagian belakang telencephalon.
Bagian ventral dari dienchephalon adalah hypothalamus, bagian dorsalnya
epithalamus dan bagian lateralnya dinamakan thalamus. Epithalamus adalah
bagian yang nampak pada dorsal dari otak. Struktur yang paling nyata ialah
dua tonjolan dorsal yang tunggal, yaitu epifise (organ pineal) di sebelah
belakang dan parafise (organ parapineal) disebelah depannya. Keduanya
tumbuh sebagai evaginasi dari diencephalonsembrio.
Pada Cyclostomata, dinding otak yang terdapat di atas badan pineal
menjadi transparan dan kulit kepala yang ada di atasnya tidak mempunyai
pigmen. Dengan demikian cahaya yang sampai di kepala ikan ini akan
mengenai badan pineal. Beberapa ikan hiu (Squaliformes) ada yang tidak
berpigmen pada daerah kepala tersebut, tetapi badan pinealnya kurang
berkembang bila diibandingkan dengan Cyclostomata. Ikan-ikan yang
mempunyai kulit kepala transparan umumnya hidup di daerah yang agak
dalam dan termasuk yang suka bergerak vertikal.

FPIK_UNG 3
ICHTIOLOGI’23
B. PERHITUNGAN SISIK IKAN
Hasil dari praktikum jumlah sisik pada ikan nila sebagai berikut:
1. Jumlah gurat sisik atas dorsal: 29
2. Jumlah sisik di atas dorsal sisi: 13
3. Jumlah sisik disekelilingi badan: 36
4. Jumlah sisik batang ekor: 17
5. Jumlah sisik atas gurat: 9
6. Jumlah sisik bawah gurat: 9
Gambar 2. Menghitung jumlah sisik
(sumber: Dokumentasi pribadi)

Sisik ikan dikategorikan kedalam lima jenis berdasarkan bentuk dan juga
bahan yang terkandung di dalamnya, yaitu:

A. Sisik Placoid.
Jenis sisik ini adalah karakteristik untuk golongan ikan bertulang rawan
(Chondrichthyes). Bentuknya seperti bunga mawar dengan dasar ybulat atau
bujur sangkar. Sisik jenis ini terdiri atas keping basal yang letaknya tertanam di
bagian dermis kulit, dan satu bagian menonjol berbentuk duri keluar dari
permukaan epidermis.

Gambar 3. Sisik Placoid


(Koniyo, Y. (2018). Aspek Biologis dan Ekologis)

FPIK_UNG 4
ICHTIOLOGI’23

B. Sisik Cosmoid
Sisik ini hanya ditemukan pada ikan fosil dan ikan primitive yang sudah punah
dari kelompok Crossopterygi dan Dipnoi. Sisik ikan ini terdiri atassusunan
yang berturut-turut mulai dari bagian terluar; vitrodentine, yang dilapisi oleh
semacam enamel, kemudian cosmine yang berupa lapisan terkuat dan
noncellular, dan terakhir isopedine yang material penyusunnya terdiri dari
substansi tulang.

C. Sisik Ganoid
Jenis sisik ini dimiliki oleh ikan-ikan Lepidosteus (Holostei) dan
Scaphyrynchus (Chondrostei). Sisik ini terdiri atas susunan dengan lapisan
terluarnya yaitu ganoine
dengan material berupa garam-garaman organik, kemudian lapisan berikutnya
adalah cosmine, serta isopedine yang merupakan lapisan paling dalam.

D. Sisik Cycloid dan Ctenoid


Sisik ini dimiliki oleh golongan ikan teleostei, dan juga termasuk pada
golongan ikan berjari-jari lemah (Malacoptrerygii) serta golongan ikan berjari-
jari keras (Acanthopterygii). Perbedaan antara sisik cycloid dengan ctenoid
yaitu pada sejumlah duri-duri halus (ctenii) di beberapa baris di bagian
posteriornya.

FPIK_UNG 5
ICHTIOLOGI’23
C. KERANGKA TULANG IKAN

Rangka merupakan struktur yang mendukung tegaknya tubuh.


Kombinasi tulang dan otot memberikan bentuk tubuh. Tulang penyusun rangka
mengandung kalsium, fosfor, magnesium dan garam lainnya. Pada ikan, tulang
keras berasal dari tulang rawan. Rangka memiliki fungsi seperti: melindungi
organ tubuh yang rentan seperti jantung, hati, saluran pencernaan, dll.
penunjang tubuh, sebagai alat penggerak pasif. Sistem kerangka meliputi:
tulang punggung, jaringan ikat, tulang baik, tulang rawan, sisik, gigi, sirip dan
sel-sel pendukung sistem saraf (Pandit, 2011).
Rangka pada ikan berfungsi untuk menegakkan tubuh, menunjang atau
menyokong organ tubuh. Rangka pada tubuh ikan juga berkontribusi
memberikan bentuk tubuh yang beraneka ragam. Sistem rangka ikan dapat
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu Chondrichthyes yang hanya memiliki
tulang rawan dan Osteichthyes yang memiliki tulang sejati dan tulang rawan.
Rangka ikan dibagi menjadi tiga bagian, yang pertama adalah pusat aksial,
yaitu sumbu yang memberikan bentuk utama punggung. Rangka kedua adalah
tulang visceral, yang terdiri dari semua bagian tulang lengkung insang. Lapisan
ketiga adalah kerangka apendikular, yaitu tulang yang menopang sirip dan
pelekatnya (Rahardjo, 2010).
Berdasarkan jenis tulangnya, rangka dibedakan menjadi 2 yaitu: Tulang
sejati, tulang dari kelompok ikan Osteichthyes. Tulang rawan, tulang dari
kelompok ikan Elasmobranchii, juga tulang dari ikan Teleost muda.

FPIK_UNG 6
ICHTIOLOGI’23
Sedangkan berdasarkan letak dan fungsinya, rangka dibagi
3 yaitu;
1. Rangka aksial: terdiri dari tulang tengkorak, tulang punggung, tulang rusuk
2. Rabgka visceral: terdiri dari tulang lengkung insang dan turunannya
3. Rangka apendikular: rangka anggota badan seperti jari-jari sirip dan pelekat-
pelekatlainnya (Yusuf, 2021).

Rangka aksial merupakan struktur yang memberikan bentuk tulang


belakang. Sistem ini terdiri dari tengkorak, tulang belakang dan tulang rusuk
(Rahardjo et al 2010). Awalnya, pembentukan tengkorak ikan embrio berasal
dari tiga sumber, yaitu chondrocranium, dermocranium, dan splanchoranium.
Chondrocranium adalah bagian yang melindungi otak yang mula-mula terdiri
dari tulang rawan dan kemudian menjadi tulang sejati. Tulang punggung pada
daerah badan berbeda dengan yang terdapat pada daerah ekor. Tiap-tiap ruas di
daerah badan dilengkapi oleh sepasang tulang rusuk kiri dan kanan untuk
melindungi organ-organ di dalam rongga badan. Pada batang ekor tiap-tiap
ruasnya di bagian bawah hanya terdapat satu cucuk haemal. Di bagian atas ruas
tulang punggung terdapat cucuk neural (Pandit, 2011).

Kerangka visceral merupakan struktur tulang yang mendukung insang


dan mengelilingi faring. Struktur ini memiliki tujuh tulang lengkung insang.
Dua lengkung insang yang pertama menjadi bagian dari tulang-tulang
tengkorak. Sedangkan lima lainnya berfungsi sebagai penyokong insang. Pada
hiu, lengkung insang terdiri atas banyak potongan tulang rawan yang
bergabung bersama untuk membentuk jaringan basal. Segmen dorsal
(faringobrankial) diikuti oleh epibranchial, ceratobranchial, dan hypobranchial
dengan basibranchial memanjang ke arah ventral (Pandit, 2011).

FPIK_UNG 7
ICHTIOLOGI’23

Ikan layang, juga dikenal sebagai ikan terbang atau ikan layaran,
memiliki karakteristik unik yang memungkinkannya melompat keluar dari
udara dan "terbang" di udara untuk jarak yang cukup jauh. Untuk mendukung
kemampuan ini, ikan layang memiliki struktur tulang khusus yang membentuk
kerangka yang kokoh dan fleksibel.

Tulang-tulang pada ikan layang terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:
A. Tulang Belakang (Kolom Vertebral):
Tulang belakang pada ikan layang terdiri dari rangkaian
vertebra yang saling terhubung. Vertebra ini memiliki bentuk yang
khas dan memanjang, dengan proses yang memanjang ke atas dan ke
bawah. Tulang belakang berfungsi sebagai sumbu utama yang
mendukung tubuh ikan dan memberikan fleksibilitas saat melompat.
Tulang pada ikan layang terdiri dari tulang belakang, tulang dada, dan tulang
sirip. Tulang belakang terdiri dari vertebra yang bersambung secara fleksibel,
memberikan keleluasaan pada tubuh ikan saat melompat dan terbang. Tulang
dada memainkan peran penting dalam memberikan dukungan struktural dan
stabilitas selama terbang. Tulang sirip, terutama sirip dada dan sirip punggung,
berfungsi sebagai sayap yang membantu dalam menghasilkan gaya angkat saat
terbang di atas permukaan udara.
Tulang yang fleksibel dan adaptif pada ikan layang memungkinkan
mereka menghasilkan gerakan yang kuat dan terbang dengan jarak yang
signifikan di atas permukaan udara. Adaptasi ini terlihat dari bentuk dan
struktur tulang yang memungkinkan gerakan yang efisien, kecepatan, dan
manuver yang diperlukan dalam terbang (Harini dan Hermawan D. 2015).

FPIK_UNG 8
ICHTIOLOGI’23
DAFTAR PUSTAKA
Khasani, I. 2013. Atraktan Pada Pakan Ikan:Jenis, Fungsi, dan Respons Ikan.
Media Akuakultur. 8(2): 127-133.

Koniyo, Y. (2018). Aspek Biologis dan Ekologis Ikan Manggabai. Ideas

Publishing, 81, 132-140. Harini N, Warkoyo, dan Hermawan D. 2015. Pangan


fungsional makanan untuk kesehatan. Penerbit Universitas
Muhammadiyah Malang.

FPIK_UNG 9
ICHTIOLOGI’23

LAMPIRAN

Gambar 1. Menghitung sisik ikan nila Gambar 2. Mencabit daging ikan nila

Gambar 3. Sistem saraf otak ikan nila Gambar 4. Memotong kepala ikan nila

1
FPIK_UNG
0

Anda mungkin juga menyukai