Anda di halaman 1dari 8

Sistem Skleton

Skeleton System
Safdali
safdali.bio20@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Sistem rangka merupakan suatu sistem yang dibangun oleh struktur-struktur keras dari tubuh
yang sifatnya menyokong dan melindungi. Sistem ini melindungi eksoskleton dan endoskleton. Rangka
pada ikan seperti halnya pada golongan vertebrata lainnya berfungsi untuk menegakkan tubuh,
menunjang dan menyokong organ-organ tubuh. Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui sistem
skleton pada vertebrata. Praktikum ini dilakukan dengan metode observasi atau pengamatan langsung.
Hasil dari praktikum ini didapati sistem rangka pada manusia terdiri dari rangka aksial dan apendikular.
Rangka aksial meliputi tengkorak (cranium), tulang belakang (kolumna vertebralis), tulang rusuk
(costae) dan tulang dada (sternum). Rangka apendikular meliputi gelang bahu (gelang pectoral) dengan
rangka anggota depan, dan gelang pinggul (gelang pelvic) dengan rangka anggota belakang. Sistem
rangka pada ikan terdiri dari exoskleton (rangka luar) seperti sisik dan endoskleton (rangka dalam)
meliputi columna vertebralis yaitu bagian daerah muka (cranial) dan daerah belakang/ekor (caudal).
Kata kunci: aksial, apendikular, rangka

Abstract
The skeletal system is a system built by the hard structures of the body that are supportive and
protective. This system protects the exoskeleton and endoskeleton. The skeleton in fish as in other
vertebrate groups functions to uphold the body, support and support the organs of the body. The
purpose of this practicum is to know the skeletal system in vertebrates. This practicum was carried out
by means of observation or direct observation. The results of this practicum found that the skeletal
system in humans consists of the axial and appendicular skeleton. The axial skeleton includes the skull
(cranium), spine (vertebral column), ribs (costae) and breastbone (sternum). The appendicular skeleton
includes the shoulder girdle (pectoral girdle) with the forelimbs, and the hip girdle (pelvic girdle) with
the hind limbs. The skeletal system in fish consists of exoskeleton (external skeleton) such as scales and
endoskeleton (inner skeleton) covering the vertebral column, namely the front (cranial) and back
(caudal) areas.
Keywords: axial, appendicular, skeletal

1
Safdali: Sistem Skleton

Pendahuluan appendicularis terdiri dari sirip dada (pinna


Sistem rangka adalah sistem yang pectoralis), sirip perut (pinna pelvic) dan jari-
memiliki fungsi untuk menyimpan bahan jari sirip (pinnae) (Akmal, 2018, p.580).
mineral, tempat pembentukan sel darah, tempat
melekatnya otot rangka, melindungi tubuh Metode/Cara Kerja
yang lunak dan menunjang tubuh. Terdiri dari Waktu dan Tempat
tengkorak, tulang rusuk, tulang belakang, Praktikum ini dilakukan pada Selasa, 29
rangka penopang tulang bahu, rangka Maret 2022 pukul 09:40-11:30 WIB di
penopang tulang pinggul, tulang angota badan Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP
atas dan bawah (Irawan, 2013, p. 7). Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Tulang-tulang dalam tubuh membentuk
sistem rangka. Kemudian sistem rangka ini Target/Objek/Populasi/Sampel
bersama-sama menyusun kerangka tubuh. Target dari praktikum ini adalah
Sistem rangka membentuk dasar dari tubuh mengetahui sistem skleton pada vertebrata.
manusia. Tulang-tulang ini didukung oleh Objek yang diamati adalah rangka manusia dan
sumsum tulang, yang dihasilkan oleh bentuk ikan mujair (Tilapia mozambica)
energi paling murni di dalam tubuh (Rossa, Prosedur
2021, p. 13). Langkah kerja pada praktikum ini
Hewan dan manusia mempunyai diamati sistem skeleton pada rangka manusia
kemampuan bergerak dan berpindah tempat dan ikan mujair. Setelah itu diambil gambar
karena adanya kerja sama antara rangka dan untuk dijadikan sebagai hasil pengamatan.
otot. Pada dasarnya rangka hewan vertebrata
sama dengan manusia. Namun, bentuk rangka Data, Instrumen dan Teknik Pengumpulan
pada setiap hewan disesuaikan dengan fungsi, Data
tempat hidup, dan cara hidupnya (Awaldi, Data yang diperoleh dari praktikum ini
2019, p. 1). berupa data kualitatif melalui metode
Ikan dideskripsikan memiliki struktur pengamatan langsung sistem skleton pada
morfologi tulang rangka yang kompleks dan rangka manusia dan ikan mujair. Instrumen
sangat kinetik. Sistem musculoskeletal yang digunakan pada praktikum ini adalah
tengkorak ikan teleost dewasa diketahui terdiri buku penuntun praktikum Struktur Hewan.
atas sekitar 60 bagian tulang yang saling Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
berhubungan. Perkembangan dan pertumbuhan melakukan observasi atau pengamatan
tulang rangka terutama tulang belakang (ossa langsung pada preparat.
vertebrae) merupakan faktor penting Teknik Analisis Data
pendukung kesehatan ikan. Tulang belakang Teknik analisis data pada praktikum ini
berperan sebagai biomekanik penahan otot, dilakukan secara deskriptif.
fleksibilitas, dan elastisitas selama ikan
bergerak. Selain itu, tulang belakang juga Hasil dan Pembahasan
merupakan lokus penting penyimpan mineral Sistem rangka merupakan suatu sistem
serta ikut berperan dalam pengaturan fosfor yang dibangun oleh struktur-struktur keras dari
homeostasis (Zulfahmi, 2018, pp.139-140). tubuh yang sifatnya menyokong dan
Tulang rangka (skeleton) pada ikan melindungi. Sistem ini melindungi
terdiri dari skeleton axial terbagi atas tulang eksoskeleton dan endoskeleton. Endoskeleton
tengkorak (ossa cranium), tulang belakang secara embriologis berasal dari epidermis saja,
(ossa vertebrae), tulang rusuk (ossa costae) dan dermis saja atau keduanya. Endoskeleton
sirip medial (pinna medial). Skeleton umumnya dijumpai pada hewan invertebrata.

2
Safdali: Sistem Skleton

Pada vertebrata lebih dikenal dengan dermal


skeleton (Andalia, 2020).

Gambar 2. Rangka ikan

Morfologi ikan sangat berhubungan


Gambar 1. Sistem rangka pada manusia dengan habitat ikan tersebut diperairan dan
pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari
Sistem rangka manusia merupakan morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang
sistem yang memiliki peran sebagai merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat, diingat
penyimpanan mineral, tempat pembentukan sel dalam mempelajari dan mengidentifikasi ikan
darah, tempat menempelnya otot rangka, (Kasmawati, 2018).
melindungi tubuh yang lunak dari cidera dan Rangka pada ikan seperti halnya pada
sebagai penopang tubuh yang terdiri dari golongan vertebrata lainnya berfungsi untuk
tengkorak, tulang rusuk, tulang belakang, menegakkan tubuh, menunjang dan
rangka penopang tulang bahu, rangka menyokong organ-organ tubuh serta berfungsi
penopang tulang pinggul, tulang angota badan pula dalam proses pembentukan butir darah
atas dan juga bawah. merah. Beberapa ikan modifikasi tulang
Tulang-tulang dalam tubuh membentuk penyokong sirip menjadi penyalur sperma ke
sistem rangka, yang mana sistem rangka ini dalam saluran reproduksi ikan betina. Secara
bersama-sama menyusun kerangka tubuh tidak langsung rangka menentukan bentuk
tersebut. Sistem rangka membentuk dasar dari tubuh ikan yang beraneka ragam. Rangka yang
tubuh manusia. Semua organ-organ seperti, menjadi penegak tubuh ikan terdiri dari tulang
daging, darah, otot, cairan serta udara semua rawan dan tulang sejati.
terkandung dalam tubuh dan memiliki Secara embrionik pertumbuhan pada
kestabilan dan kekuatan tertentu karena tulang. tengkorak ikan dapat berasal dari tiga sumber
Sistem rangka dibagi menjadi dua yaitu yaitu chondrocranium, democranium, dan
rangka sumbu (rangka aksial), dan rangka splanchnocranium. Chondrocranium adalah
anggota (rangka apendikular). Rangka aksial pembungkus otak yang pada mulanya berasal
meliputi tengkorak (cranium), tulang belakang dari tulang rawan (elemen chondral).
(kolumna vertebralis), tulang rusuk (costae) Dermocranium adalah tulang tengkorak yang
dan tulang dada (sternum). Rangka anggota asalnya dibuat dari sisik yang berdifusi dalam
meliputi gelang bahu (gelang pectoral) dengan dermis atau corium kulit, dimana tulang
rangka anggota depan, dan gelang pinggul tersebut merupakan tulang tambahan pada
(gelang pelvic) dengan rangka anggota Chondrocranium. Splanehnocranium adalah
belakang. tulang tengkorak yang berasal dari rangka
3
Safdali: Sistem Skleton

visceral (tulang penyokong lengkung ingsan) Simpulan dan Saran


dan akan menjadi tulang tipis pada tengkorak. Simpulan
Tengkorak ikan, walaupun permulaan berasal Berdasarkan praktikum yang telah
dari tiga sumber yang pembentukannya dilakukan dapat disimpulkan bahwa sistem
terpisah, merupakan satu-kesatuan. rangka merupakan suatu sistem yang dibangun
Sistem rangka termasuk diantaranya oleh struktur-struktur keras dari tubuh yang
tulang belakang, tulang sejati, tulang rawan, sifatnya menyokong dan melindungi. Sistem
jaringan pengikat, sisik-sisik, komponen- ini melindungi eksoskleton dan endoskleton.
komponen gigi, jari-jari sirip, dan penyokong Sistem rangka pada manusia terdiri dari rangka
sel pada sistem saraf. Rangka merupakan aksial dan apendikular. Rangka aksial meliputi
struktur yang berfungsi sebagai penyokong tengkorak (cranium), tulang belakang
tegaknya tubuh dan dapat dibedakan atas (kolumna vertebralis), tulang rusuk (costae)
rangka luar (exoskeleton), berupa sisik dan tulang dada (sternum). Rangka apendikular
(squama) dan rangka dalam (endoskeleton), meliputi gelang bahu (gelang pectoral) dengan
berupa tulang-tulang yang menyusun rangka rangka anggota depan, dan gelang pinggul
tubuh ikan. Tulang banyak mengandung garam (gelang pelvic) dengan rangka anggota
kalsium, fosfor, magnesium, dan sebagainya. belakang. Sistem rangka pada ikan terdiri dari
Pada ikan bertulang sejati (Osteichthyes), exoskleton (rangka luar) seperti sisik dan
tulang yang keras sebenarnya berasal dari endoskleton (rangka dalam) meliputi columna
tulang rawan. Proses pembentukan tulang dari vertebralis yaitu bagian daerah muka (cranial)
tulang rawan menjadi tulang sejati disebut dan daerah belakang/ekor (caudal).
dengan Osifikasi (Suryani, 2014).
Rangka apendikular pada ikan tersusun Saran
dari gelang pektoral dan gelang pelvis. Gelang Praktikan sebaiknya sudah memiliki
pektoral pada ikan bertulang terdiri dari pengetahuan dasar tentang materi yang akan
korakoid dan skapula yang biasanya tereduksi. dipraktikumkan. Agar saat melakukan
Struktur dari tulang membran (tulang dermal) praktikum, praktikan dapat lebih mudah
meliputi klavikula yang tereduksi, kleitrum dan memahami hal yang sedang dipraktikumkan.
supra kleitrum. Gelang pelvis pada ikan terdiri
Daftar pustaka
dari keeping-keping pelvis bertulang atau
Akmal, Y., Saifuddin, F., & Zulfahmi, I. 2019.
bertulang rawan yang bersendian dengan sirip Karakteristik Morfometrik dan Studi
pelvis. Pada ikan bertulang rawan, keping- Osteologi Ikan Keureling. Prosiding
keping tersebut bertemu dibagian tengah Biotik, 6:1, 579-587.
membentuk simfisis pubis (Haraningtias, Andalia, N., Ridhwan, M., & Akmal, N. 2022.
2018). Dominansi Jenis Ikan Yang Terdapat Di
Tulang rawan pada banyak vertebrata, Danau Laut Tawar Sebagai Media
kecuali Cyclostomata dan Elasmobranchii me Pembelajaran Zoologi. Serambi
rupakan jaringan embrional. Hal ini Konstruktivis, 4:1, 230-235.
Arisworo, D., & Yusa, N. S. 2016. Ipa Terpadu
dimungkinkan karena dapat memberikan sifat
(Biologi, Kimia, Fisika). Medan: PT
ringan dan kelenturan yang diperlukan oleh
Grafindo Media Pratama.
dinamika pertumbuhan. Sebagian besar
Awaldi, A. R., Ronny, M. A., & Soffa, Z.
rangka Osteichtyes pada mulanya dibentuk 2019. Penerapan Augmented Reality
melalui tahap tulang rawan, kemudian pada Media Pembelajaran Biologi
materialnya menjadi tulang sejati dalam Sistem Gerak Manusia dan Hewan
bentuk-bentuk yang khusus melalui Vertebrata Berbasis Android. Jurnal
proses Osifikasi (Arisworo, 2016). Sains dan Teknologi, 1:1, 1-7.

4
Safdali: Sistem Skleton

Haraningtias, H., Utami, S., & Primiani, C. N. Rossa, H., Laila, F. Z., & Indaryant. 2021.
2018. Anatomi dan Biometri Sistem Media Pembelajaran Sistem Rangka
Pencernaan Ikan Air Tawar Famili Manusia dengan Augmented Reality
Cyprinidae di Telaga Ngebel untuk Siswa SMP. Jurnal Media
Ponorogo. In Prosiding Seminar Elektrika, 14:1, 11-33.
Nasional Simbiosis, 3:1, 319-333. Suryani, A. 2014 . Garis Besar Struktur Tubuh
Irawan, B. A. 2013. Pembelajaran Biologi Ikan. Pertanian Bogor, Bogor.
Mengenai Sistem Rangka Manusia. Zulfahmi, I., Akmal, Y., & Batubara, A. S. 2018.
Jurnal BioEdu, 2:1, 7-13. The morphology of Thai Mahseer’s Tor
Kasmawati, K., Hertati, R., & Djunaidi, D. Tambroides (Bleeker, 1854) Axial
2018. Studi Identifikasi dan Skeleton (Ossa Vertebrae). Jurnal Iktiologi
Keanekaragaman Jenis Ikan yang Indonesia, 18:2, 139-149.
Tertangkap di Perairan dan Betuk
Kecamatan Tabir Lintas Kabupaten
Merangin. Jurnal Pengelolaan
Sumberdaya Perairan, 2:3, 210-215.

5
Safdali: Sistem Skleton

Bukti 1

Bukti 2

6
Safdali: Sistem Skleton

Bukti 3

Bukti 4

7
Safdali: Sistem Skleton

Bukti 5

Anda mungkin juga menyukai