Anda di halaman 1dari 13

Makalah Ikhtiologi

“SISTEM SKELETON (RANGKA) PADA IKAN”

Disusun Oleh
MUH. RIDWAN FAHREZA KATILI
(432417027 )

Jurusan Biologi
Program Studi Biologi
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Gorontalo
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya.
Makalah ini berisikan penjelasan tentang “SISTEM SKELETON
(RANGKA) PADA IKAN Saya menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan Makalah ini. Akhir kata, saya mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah
ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha
kita. Amin.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem rangka merupakan suatu sistem yang dibangun oleh struktur-struktur
keras dari tubuh yang sifatnya menyokong dan melindungi. Sistem ini melindungi
eksoskeleton dan endoskeleton. Endoskeleton secara embriologis berasal dari
epidermis saja, dermis saja atau keduanya. Endoskeleton umumnya dijumpai pada
hewan invertebrata. Pada vertebrata lebih dikenal dengan dermal skeleton Sistem
rangka merupakan suatu sistem yang dibangun oleh struktur-struktur keras dari
tubuh yang sifatnya menyokong dan melindungi. Sistem ini melindungi
eksoskeleton dan endoskeleton. Endoskeleton secara embriologis berasal dari
epidermis saja, dermis saja atau keduanya. Endoskeleton umumnya dijumpai pada
hewan invertebrata. Pada vertebrata lebih dikenal dengan dermal skeleton
Sistem rangka dibagi menjadi dua yaitu rangka sumbu (rangka aksial), dan
rangka anggota (rangka apendikular). Rangka aksial meliputi tengkorak
(cranium), tulang belakang (kolumna vertebralis), tulang rusuk (costae) dan tulang
dada (sternum). Rangka anggota meliputi gelang bahu (gelang pectoral) dengan
rangka anggota depan, dan gelang pinggul (gelang pelvic) dengan rangka anggota
belakang tulang- tulang kerangka diklasifikasikan menurut bentuknya dan
formasinya yaitu :
1. tulang panjang atau tulang pipa , terutama dijumpai pada anggota gerak.
Tulang panjang terdiri atas bagian batang dan bagian ujung, tulang pipa
bekarja sebagai alat ungkit dari tubuh dan memungkinkannya bergerak
2. tulang pendek, contohnya pada tuang carpalia di tangan dan tarsalia di
kaki. Sebagia besar terbuat dari tulang jarak karana diperlukan sikap yang
ringan dan kuat. Tulang-tulang ini diselubungi dengan jaringan padat
tipis.kerena kuatnya muka tulang pendek mampu mendukung seperti
tampak pada pergelangan tangan.
3. tulang pipih, terdiri atas dua lapisan jaringan tulang keras dengan tenganya
tulang lapisan seperti spons. Dijumpai paa tulang tengkorak, tulang
punggung, iga-iga, dan scapula.
4. tulang tak beraturan adalah tuang yang tidak dapat dimasukkan dari salah-
satu dari ketiga kelas tadi contohnya vertebra dan tulang wajah
5. tulang sesanoid termasuk kelompok lain. Ia berkembang di dalam otot-otot
dan dijumpai didekat sendi.misal patella.
Air memiliki kerapatan yang lebih besar dibandingkan udara sehingga hewan
lebih sulit bergerak di air. Namun sebaliknya, air memiliki gaya angkat yang lebih
besar dibandingkan dengan udara. Beberapa hewan yang hidup di air memiliki
struktur tubuh dan sistem gerak yang khas. Untuk bergerak didalam air, ikan
memiliki:
1. Bentuk tubuh yang aerodinamis (streamline) untuk mengurangi hambatan
ketika bergerak didalam air.
2. Ekor dan sirip ekor yang lebar untuk mendorong gerakan ikan dalam air.
3. Sirip tambahan untuk mencegah gerakan yang tidak di inginkan.
4. Gelembung renang untuk mengatur gerakan vertical; Susunan otot dan
tulang belakang yang flexsibel untuk mendorong ekor ikan didalam air.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan sistem rangka pada ikan ?
2. Apa saja fungsi rangka?

1.3. Tujuan
1. dapat mengetahui sistem rangka pada ikan
2. dapat mengetahui fungsi dari sistem rangka
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Fungsi dan struktur rangka
Rangka berfungsi untuk menegakkan tubuh, menunjang atau menyokong
organ-organ tubuh, melindungi organ- organ tubuh dan berfungsi pula dalam
pembentukan butir darah merah. Pada beberapa ikan modifikasi tulang penyokong
sirip menjadi penyalur sperma kedalam saluran reproduksi ikan betina. Dalam
perikanan terdiri dari tulang sejati dan terdiri dari tulang rawan. Seluruh rangka
Elasmobranchii terdiri dari tulang rawan, sedangkan Osteischthyes terdiri dari
tulang sejati. Tulang Osteichthyes awalanya terbentuk dari tulang rawan,
kemudian materinya menjadi tulang sejati dalam bentuk khusus melalui proses
osifikasi. selain itu, dalam beberapa ikan, modifikasi kerangka sirip mempercepat
penempatan sperma ke dalam saluran reproduksi betina.
Secara tidak langsung rangka menentukan bentuk tubuh ikan yang beraneka
ragam. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tulang-tulang yang membentuk
system rangka berkaitan dengan system otot serta mengalami evolusi seiring
dengan adaptasi kedua system tersebut terhadap lingkunganya secara terus
menerus.
Rangka yang menjadi penegak tubuh ikan ada yang terdiri atas tulang rawan
saja, dan ada yang terdiri atas tulang sejati dan tulang rawan. Kelompok ikan yang
bertulang rawan saja dinamakan Chondrichthyes. Kelompok ikan yang bertulang
sejati dan bertulang rawan di kelompokan Osteichthyes. Pada perkembangan
hidup awal (embrio dan larva) Osteichthyes sebagian besar rangka di bentuk
melalui tahap tulang rawan yang kemudian materialnya mengalami proses
osifikasi menjadi tulang sejati dalam bentuk-bentuk yang khusus.
Rangka ikan dibedakan menjadi 3 macam. Rangka pertama adalah ranka
aksial, yang merupakan proses yang memberikan bentuk dasar. Rangka kedua
adalah rangka visceral yang meliputi semua bagian tulang lengkung insang dan
derivatnya. Rangka ketiga adalah rangka apendikular yaitu tulang yang menokong
sirip dan pelekatnya.
1. Rangka

A. Rangka Axial
1. Rangka tengkorak

Rangka tengkorak ikan


Secara embrionik pertumbuhan tengkorak ikan berasal dari tiga sumber,
yaitu chondrocranium (neurocranium), democranium dan splanchnocranium.
Chondrocranium adalah pembungkus otak yang pada mulanya berasal dari tulang
rawan (elemen chondral). Dermocranium adalah tulang tengkorak yang asalnya
dibuat dari sisik yang berdifusi dalam dermis atau corium kulit,dimna tulang
tersebut tulang tambahan pada chondrocranium.Splanehnocranium adalah tulang
tengkorak yang berasal dari rangka visceral(tulang penyokong lengkung ingsan)
dan akan menjadi tulang tipis pada tengkorak.Jadi tengkorak ikan, walaupun
permulaan bersal dari tiga sumber yang pembentukannya terpisah, merupakan
satu kesatuan. Umumnya tulang- tulang dermal membentuk atap tengkorak.
1. Sepasang tulang parietal terletak didaerah atap tengkorak paling belakang
2. Sepasang tulang frontal yang merupakanb keeping dermal yang luas
berkembang tepat didepan tulkang parietal
3. Sepasang tulang nasal yang bentuknya memanjang dan terletak diantara dua
lubang hidung.Beberapa tulang dermal yang terdapat pada tulang- tulang
tersebut yaitu post frontal,prefrontal, postnarietal.dan masih banyak lagi.
4. Sepasang tulang lacrimal terdapat pada bagian anterior sisik
tengkorak .Pada bagian telinga terdapat pada tulang squamosal, yang
merupakan tulang dermal.
Rahang atas terdiri dari tulang premaxilla, maxillajugal dan quadratojugal.
Permaxilla dan maxilla pada beberapa ikan terutama ikan buas, seringkali
dilengkapi dengan gigi-gigi.Tulang dermal yang terdapat pada langit-langit mulut
ialah prevomer, endopterygoid, ectopterygoid,palatine (masing-masing terdiri atas
satu pasang) dan pharaspenoid (satu buah).Tulang dermal yang terdapat pada
rahang bawah ialah dentary, splenial,angular dan articular, tulang dentary yang
dilengkapi deangan gigi-gigi.

macam-macam bentuk rahang ikan


2. Tulang punggung dan tulang rusuk.
Bentuk dasar tulang punggung ikan

Secara emnbriologik, tulang punggung berkebang dari sceletome yang


terdapat pada sekeliling notochorda dan batang saraf,tiap-tiap pasang sceletome
berkembang menjadi empat pasang rawan yang dinamakan arcualia. Dua pasang
arcuale terletak diatas notochorda, bagian depan disebut basidorsal yang akan
berkembang menjadi lengkung neural dan bagian belakang dinamakan interdorsal.
Dua pasang arcuela lagi terdapat pada bagian bawah notochorda yang didepan
dinamakan basiventral yang berkembang menjadi lengkung haimal,sedangkan
bagian belangkang interventral. Interventral dan interdorsal pada conricthye
berkembang menjadi kping intercalary yang terdapat pada ruas tulang punggung.
Jadi ruas tulang punggung dibentuk oleh arcualia yang mengadakan invasi
mengelilingi notochorda.
Berdasarkan pembentukannya, terdapat dua macam tulang punggung yang
monospondyly dan diplospondyly. Tulang punggung yang monospondyly
dibentuk dari persatuan interdorsal dan interventral suatu somite dengan
basidorsal dan basiventral somite dibelakangnya.Jika berhasil persatuan dua
somite akan membentuk centrum. Tulang punggung didaerah badan berbeda
dengan yang didaerah ekor.Tiap-tiap ruas didaerah badan dilengkapi oleh
sepasang tulang rusuk kiri dan kanan untuk melindungi organ- organ bagian
rongga badan. Pada batang ekor tiap- tiap ruasnya di bagian bawah hanya terdapat
satu cucuk haemal, pada bagian atas tulang punggung terdapat cucuk neural.
B. Rangka Viceral
Rangka visceral terdiri dari struktur tulang yang menyokong ingsan dan
mengelilingi pharynx.Tulang ini terdiri atas tujuh tulang lengkung ingsan.Dua
lengkung ingsan yang pertama menjadi bagian dari tulang- tulang tengkorak
sedangkan lima lainya berfungsi sebagai penyokong ingsan.
Pada ikan hiu tiap lengkung ingsan terdiri dari beberapa potong tulang
rawan yang digabungkan menjadi jeruji basal. Pada ikan teleostei sebagian besar
bagian lengkung ingsan terosifikasi dan pada beberapa kelompok ikan
bermodifikasih sehubungan dengan kebiasaan misalnya ikan mas mempunyai gigi
pharynx.

C. Rangka Appendicular
Rangka appendicular adalah tulang-tulang penyokong sirip dan melekatnya.
Pada ikan terdapat lima macam sirip yaitu sirip tunggal (punggung,ekor,dan
dubur) dan sirip berpasangan (sirip perut dan dada)
1. Sirip punggung terdapat pada ikan kelas Chondrichthyes yang disokong
oleh keeping- keeping tulang rawan yang dinamakan rawan basal yang
terletak bagian bawah yeryumpu pada cucuk neural, dan radial yang
terletak di rawan basal menunjang jari- jari.
2. Sirip dada disokong oleh tulang gelang bahu (pectoral girdle) yang kuat
dan dinamakan coracoscapula.Pada sirip dada ikan ini gelang bahunya
terdiri dari tulang rawan dan tulang dermal.
3. Sirip perut disokong oleh tulang rawan pelvic yaitu tulang rawan tempat
menempelnya tulang basipterygium.Pada ikan jantan, di ujung rawan basal
tadi terdapat organ clasper yang di gunakan dalam pemijahan untuk
membantu menyalurkan sperma.
Bentuk ekor ikan ditentukan oleh beberapa ruas vertebrae yang paling
belakang. Ada ruas vertebrae yang tetap bentuknya dan ada juga vertebrae yang
berubah bentuknya. Pada garis besar bentuk ekor ikan ada tiga macam yaitu

1. Proterocercal.
Ruas- Ruas vertebrata yang menyokong sirip ikan tanpa mengalami
perubahan bentuk.
2. Heterocercal
Bentuk ekor ikan tidak simetri,dimana ekor ikan bagian atas ujung ekor
melengkung keatas dan disokong oleh ruas tulang punggung.Bagian bawah
ujung ekor lebih pendek dari pada bagian atas ekor. Hanya disokong oleh
beberapa jari- jari sirip ekor.
3. Homocercal.
Bentuk ekor simetris.bagian atas sama dengan bagian bawahdan disokong
oleh jari- jari sirip ekor.Dua ruas terakhir tulang punggung mengalami
perubahan bentuk dan terdapat beberapa tulang tambahan Ruas tulang
punggung terakhir berubah menjadi urostyle sebagai ujung chorda yang
terosifikasi dan padanya tertempel tujuh keeping tulang yang dinamakan
hypural. Diatas hypural terdapat tiga pula tambahanyang dinamakan apural.
2. Sirip
Dalam melakukan gerakan dan menjaga keseimbangan tubuh, ikan
menggunakan sirip-sirpnya. Namun selain sebagai alat gerak dan keseimbangan
tubuh, pada beberapa jenis ikan, sirip mempunyai fungsi tambahan atau berubah
fungsi. Fungsi tambahan tersebut misalnya sebagai alat peraba, penyalur sperma
dan lain-lain.
Sirip ikan terdiri atas lima macam, yakni sirip dorsal (sirip punggung), sirip
kaudal (sirip ekor), sirip anal (sirip dubur), Dan sirip pectoral (sirip dada). 3 jenis
sirip pertama dinamakan pula sebagai sirip tunggal, dan 2 jenis sirip teakhir
dimasukkan dalam golongan sirip ganda. Karena jumlahnya 2 (sepasang). Sirip
dorsal pada bebereapa ikan terdiri atas 2 lembar, seperti pada ikan belanak, namun
tidak dapat di katakana sirip ganda.
Patut dicatat pula bahwa tidaklah semua jenis ikan memiliki sirip lengkap,
dan beberapa jenis ikan yang lain memiliki sirip yang mengalami perubahan
bentuk. Bawal hitam (Parastromateus niger) tidak mempunyai sirip ventral.
Namun ketika masih kecil ikan ini mempunyai sirip perut. Ketika beranjak
dewasa sirip ventralnya mengalami degenarisasi. Beberapa ikan mempunyai sirip
bersambung yang merupakan kesatuann dari sirip dorsa, audal, ana. misalkan pada
ikan lidah, belut, dan sidat.
Sirip pectoral mempunyai bentuk yang beragam. Pada ikan perenang cepat
seperti ikan tuna sirip pectoral cenderung panjang dan meruncing. Sebaliknya
pada ikan yang gerakanya lambat sirip ini cenderung membundar. Ikan
scorpanidae mempunyai sirip pectoral yang seperti kipas untuk menakuti
mangsanya.
Sirip dorsal mempunyai banyak variasi. Sirip dorsal yang memanjang di
temukan pada ikan gabus. Dan ikan gemi yang mempunyai sirip dorsal 2 buah
untuk menempel pada benda atau mahluk lain.
Sirip anal pada beberapa ikan letaknya memanjang seperti pada bawal
hitam. Sirip anal menyatu dengan kaudal ditemukan pada ikan belida. Pada ikan
seribu (Poecilla reticulata) jantan sirip anal berubah menjadi gonopodium yang
berfungsi sebagai penyalur sperma.
Sirip kaudal berperan dalam gerak berenang sebagai pendorong dan
sekaligus berfungsi sebagai kemudi untuk berbelok. Sirip ekor mempunyai
bentuk, yakni: bundar, berpinggiran tegak, berlekuk tunggal, bulan sabit, seperti
garpu, baji, dan berlekuk ganda
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Sistem rangka (tulang) adalah tempat melekatnya otot, pelindung organ-organ
dalam, dan penegak tubuh. Adapun fungsi sistem rangka pada ikan yaitu
menegakkan tubuh, menunjang/ menyokong organ – organ tubuh, melindungi
organ tubuh, dan membantu pembentukan butir darah merah. Sistem Rangka pada
Ikan terdiri dari: tulang rawan, jaringan pengikat, sisik (squama), komponen –
komponen gigi, jari – jari sirip, dan penyokong sel pada sistem saraf.
Berdasarkan letak dan fungsinya rangka ikan dapat dibedakan menjadi
Rangka axial : yang mencakup tulang tengkorak, tulang punggung dan tulang
rusuk. Rangka visceral : meliputi semua bagian tulang lengkung insang dan
derivatnya Rangka appendicular : meliputi sirip dengan pelekat – pelekatnya.
Berdasarkan letaknya terhadap tubuh, rangka ikan dibedakan menjadi :
Eksoskeleton (rangka luar), contoh : sisik (squama) Endoskeleton (rangka dalam),
contoh : columna vertebralis
DAFTAR PUSTAKA
Armansya.2009.Laporan Lengkap Praktikum Ikhtiology http:// armanhimarin
.blogspot. com/2009/05/laporan-lengkap-ikhtiologi.html
Burhanuddin, A. Iqbal.2008. Ikhtiologi Ikan dan Aspek Kehidupannya. Yayasan
Emulsi,Makassar.
Hafhizah, Rizky Nur.2012. Morfologi Ikan Kerapu Macan.
http://erren03.blogspot.com/
Manda, R, I. Lukystiowati, C. Pulungan, Windarti dan Budijono. 2006. Penuntun
Praktikum Ichtyology. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Riau. Pekanbaru
Manda, R, I. Lukystiowati, C. Pulungan, Windarti dan Budijono. 2009. Penuntun
Praktikum Ichtyology. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Riau. Pekanbaru
Rahardjo M.F dkk, 2011. Iktiology, Lubuk Agung, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai