Anda di halaman 1dari 17

Sistem rangka

Kelompok 3
Auramia Hafiza
Dewi Mulyani
Tulang adalah kompleks jaringan ikat yang terdiri dari sel,
serat, dan matriks ekstraselular. Fungsi utamanya adalah
sebagai kerangka tubuh yang memberikan struktur yang kokoh,
serta sebagai tempat perlekatan bagi otot dan organ tubuh.
Kerangka (skelet) merupakan susunan tulang yang bertugas
mendukung dan melindungi organ-organ tubuh yang lebih lunak.
Struktur mikroskopis pada tulang :

1. Osteon atau Sistem Haversian:

Osteon adalah unit fungsional


dasar dari tulang kompak. Setiap
osteon terdiri dari saluran
sentral yang disebut saluran
Haversian, yang mengandung
pembuluh darah, saraf, dan
jaringan ikat, yang dikelilingi
oleh lapisan-lapisan lamella
tulang. Osteon bertanggung jawab
untuk menyediakan nutrisi ke sel-
sel tulang.
Jaringan tulang
2.Lamella

Lamella adalah lapisan-lapisan matriks


tulang yang terdiri dari kolagen, mineral,
dan zat organik lainnya. Lamella-lamella
ini memberikan kekuatan, kepadatan, dan
struktur pada tulang. Di tengah lamela
terdapat saluran sentral mikroskopis
disebut SaluranHavers yang mengandung
pembuluh darah (vena, arteri, kapiler),
saraf,dan pembuluh getah bening (limfe).
Antara saluran Havers
salingterhubungkan oleh Saluran
Volkman. Saluran Volkman adalah
saluranyang menghubungkan dua saluran
havers.
3. OsTEOSIT

Osteosit adalah sel-sel tulang yang telah


matang dan terbenam dalam lakuna-lakuna
dalam matriks tulang. Osteosit bertanggung
jawab untuk memelihara matriks tulang,
memonitor kondisi lingkungan sekitarnya,
serta berperan dalam regulasi metabolisme
mineral. Osteosit terletak di dalam lakuna.
Antara satu osteosit dengan osteosit
lainnya didalam lakunaterhubungkan oleh
saluran halus yang disebut
kanalikuli.Lakuna dan osteositnya tersusun
secara konsentris (melingkar) disebut
lamela.
4. Lakuna
Lakuna adalah ruang-ruang kecil di dalam matriks
tulang tempat osteosit berada. Setiap lacuna berisi satu
atau beberapa osteosit. Lakuna juga terhubung oleh
saluran-saluran kecil yang disebut kanalikuli, yang
memungkinkan pertukaran nutrisi dan zat-zat lainnya
antara osteosit.
5. Pembuluh darah dan saraf
Pembuluh darah dan saraf terdapat di dalam saluran-
saluran Haversian dan kanalikuli. Pembuluh darah membawa
nutrisi, oksigen, dan hormon ke sel-sel tulang, sementara
saraf menyediakan inervasi sensoris dan motorik ke tulang.
6. Osteoblas, Osteoklas, dan Osteoprogenitor:

Osteoblas adalah sel-sel yang bertanggung jawab untuk sintesis dan deposisi
matriks tulang baru selama proses pembentukan tulang. Osteoklas adalah sel-sel
yang berperan dalam penghancuran atau resorpsi jaringan tulang.
Osteoprogenitor adalah sel-sel induk yang dapat berdiferensiasi menjadi
osteoblas atau osteoklas, tergantung pada kebutuhan tubuh.
Sistem rangka pada hewan
vertebrata
Sistem rangka pada hewan vertebrata terdiri dari tulang belakang atau
sumsum tulang belakang (vertebrae) yang membentuk tulang punggung
atau tulang belakang (spinal column). Tulang belakang ini merupakan
ciri khas dari hewan vertebrata dan memberikan dukungan struktural
serta melindungi sumsum tulang belakang, yang merupakan bagian
penting dari sistem saraf pusat.

Selain tulang belakang, sistem rangka pada hewan vertebrata juga


mencakup tengkorak yang melindungi otak, serta tulang-tulang ekor,
tulang-tulang dada, dan rangka apendikular seperti tulang-tulang
anggota tubuh (lengan, kaki, sayap, sirip, dll.).
1. Sistem rangka aves

Burung merupakan contoh hewan yang


beradaptasi dengan baik untuk bergerak di
udara. Burung memiliki rangka yang ringan
dan ramping atau pipih, sistem tulang dan
otot yang kuat untuk menggerakkan sayap,
serta sayap dan bulu-bulu yang berfungsi
untuk mengangkat tubuh burung di udara.
Burung memiliki struktur tulang yang
teradaptasi untuk terbang, di antaranya
adalah:

Sistem Rangka: Rangka burung terdiri dari


tulang sejati yang ringan tetapi kuat.
Mereka memiliki struktur tulang yang unik
seperti tulang hollow (berongga) yang
mengurangi berat badan.

Sayap: Sayap burung adalah adaptasi


khusus yang memungkinkan mereka untuk
terbang. Sayap terdiri dari tulang-tulang
yang menghubungkan dengan bulu-bulu.
2. sistem rangka pisces (ikan)

Hewan akuatik lebih sulit bergerak di air karena


air memiliki kerapatan yang lebih besar
dibandingkan udara. Namun, air memiliki gaya
angkat yang lebih besar dibandingkan udara.
Beberapa hewan yang hidup di air memiliki
struktur tubuh dan sistem gerak yang khas.
Contohnya adalah ikan, untuk bergerak di dalam
air, ikan memiliki:

Sistem Rangka: Rangka ikan terdiri dari tulang


rawan atau tulang sejati yang memberikan
struktur dan dukungan. Biasanya, tulang
belakang (vertebrae) membentang sepanjang
tubuh, dan mereka memiliki tengkorak yang
melindungi otak dan insang.

Sirip: Ikan memiliki berbagai macam sirip,


termasuk sirip punggung, sirip dada, sirip perut,
dan sirip ekor, yang membantu dalam manuver dan
pengendalian arah di dalam air.
3. sistem rangka hewan mamalia

Sistem Rangka: Rangka


mamalia terdiri dari tulang
sejati. Mereka memiliki
tulang belakang (vertebrae)
yang memberikan struktur
dan dukungan. Tulang
tengkorak melindungi otak,
dan mereka memiliki rahang
yang dapat bergerak secara
independen.
Kelenjar Susu: Mamalia
memiliki kelenjar susu yang
berkembang baik pada betina
untuk menyusui bayi mereka.
4. sistem rangka hewan reptil

Sistem Rangka: Sistem rangka


reptil terdiri dari tulang
sejati. Tulang belakang
memberikan struktur dan
dukungan, sementara
tengkorak melindungi otak dan
organ-organ sensorik.

Sisik/Cangkang: Sisik atau


cangkang pada reptil membantu
melindungi tubuh mereka dan
menjaga agar tidak kehilangan
kelembaban.
5. sistem rangka
hewan amfibi
Sistem Rangka: Sistem rangka amfibi
terdiri dari tulang sejati. Tulang
belakang (vertebrae) memberikan
struktur dan dukungan, sementara
tengkorak melindungi otak dan
struktur penting lainnya.

Kaki: Amfibi memiliki empat kaki


dengan jari-jari yang biasanya
dilengkapi dengan selaput renang,
membantu mereka bergerak di dalam
air dan darat.
Rangka pada hewan vertebrata terdiri dari
beberapa jenis jaringan

1. Tulang: Tulang adalah jaringan keras yang menyusun kerangka vertebrata. Tulang terdiri dari
sel-sel osteosit yang disekresi oleh sel-sel osteoblas. Tulang berfungsi sebagai penyangga tubuh,
melindungi organ-organ vital, serta tempat melekatnya otot untuk gerakan tubuh.

2. Kartilago: Kartilago merupakan jaringan elastis yang lebih lunak daripada tulang. Kartilago
ditemukan pada ujung tulang di sendi-sendi, serta pada struktur-struktur seperti hidung, telinga,
dan trakea. Kartilago memberikan fleksibilitas dan dukungan pada struktur-struktur tersebut.

3. Ligamen: Ligamen adalah jaringan ikat yang menghubungkan tulang dengan tulang di sendi-
sendi. Ligamen membantu menjaga stabilitas sendi dan mencegah terjadinya cedera pada sendi.

4. Tendon: Tendon adalah jaringan ikat yang menghubungkan otot dengan tulang. Tendon
berfungsi mentransfer gaya yang dihasilkan oleh otot ke tulang, sehingga memungkinkan gerakan
tubuh.

Jaringan-jaringan ini bekerja sama untuk membentuk kerangka yang kuat dan fleksibel pada hewan
vertebrata, memungkinkan mereka untuk melakukan berbagai macam aktivitas seperti bergerak,
mencari makan, dan melindungi diri dari bahaya.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai