Anda di halaman 1dari 5

CONTOH SOAL KOMPETENSI ANAK

1. Perawat day care sedang mengobservasi seorang anak 2 tahun dan mencurigai adanya
stabismus. Hasil observasi mana yang mengindikasikan kondisi tersebut ?
a. Anak mengalami gangguan pendengaran
b. Anak selalu memiringkan kepala untuk melihat
c. Anak tidak memberikan respons saat diajak berbicara
d. Anak selalu menggerakkan kepala untuk mendengar
e. Anak tidak dapat memfokuskan pandangan pada perawat.

Pembahasan :
Strabismus merupakan kondisi di mana mata tidak simetris karena kurangnya
koordinasi dari otot ekstra okular. Perawat dapat mencurigai adanya strabismus
pada anak ketika anak mengeluh sakit kepala yang berulang. Pergerakan mata
yang asimetris, memiringkan kepala ketika melihat. Manifestasi lain termasuk
mata asimetris, menutup satu mata untuk melihat. Diplopia, fotopobia, kehilangan
pandang binokular atau kelainan persepsi pandangan. Pilihan A, C, D dan E, tidak
mengindikasikan kondisi ini.

2. Perawat baru saja memberikan ibuprofen (Proris) pada seorang anak dengan suhu
38,8 C. Apa tindakan lain yang harus perawat lakukan ?
a. Membatasi cairan dalam 8 jam
b. Menyeka anak dengan air dingin
c. Merencanakan pemberian asam salisilat (aspirin) dalam 4 jam
d. Melepas pakainan tebal dan selimut untuk anak
e. Observasi suhu setiap 30 menit.
Pembahasan :
Setelah memberikan ibuprofen, pakaian dan selimut harus dilepas. Anak dapat
diseka dengan air suam-suam kuku, namun bukan air dingin karena air dingin
dapat menyebabkan menggigil, sehingga meningkatkan kebutuhan metabolisme
yang telah terjadi karena demam. Aspirin tidak diberikan pada anak dengan
demam karena berisiko timbul sindrom reye. Cairan perlu ditingkatkan untuk
mencegah dehidrasi, sehingga asupan cairan peroral tidak boleh dibatasi.
Memeriksa suhu anak dianjurkan setiap satu sampai dua jam. Terkait efek
pengobatan maka disarankan memeriksa suhu satu jam setelah pemberian
ibuprofen.

3. Perawat menyiapkan perawatan bayi baru lahir yang sedang menerima fototerapi.
Intervensi apa yang harus dimasukkan pada rencana perawatan ?
a. Menghindari simulasi
b. Menurunkan asupan cairan
c. Buka pakaian bayi baru lahir seluruhnya
d. Monitor suhu tubuh secara teliti.
e. Pastikan mata bayi baru lahir tetap terbuka.
Pembahasan :
Foto terapi dengan penggunaan lampu fluorescent untuk mengurangi jumlah serum
bilirubin pada BBL. Efek samping yang dapat terjadi dari pelaksanaan yang dapat
terjadi antara lain kerusakan mata, dehidrasi, atau penurunan sensori. Intervensi yang
harus dilakukan termasuk mengekspos seluruh kulit bayi, meskipun begitu area
genetalia harus tertutup dan mata bayi juha harus ditutup dengan pelindung mataatau
patches, memastikan bahwa kelopak mata tertutup saat mata ditutup perlindung mata.
Pelindung mata harus dibuka setidaknya 1 kali tiap shift untuk memeriksa adanya
infeksi atau iritasi mata dan kontak mata. Perawat mengatur energi lampu untuk
memastikan keberhasilan tindakan (dilakukan dengan alat khusus yaitu fotometer).
Monitor suhu tubuh secara teliti dan tingkatkan asupan cairan untuk mengganti
kehilangan cairan. BBL mempunyai feses yang lembek berwarna hijau dan urin yang
bewarna hijau. Kulit BBL dimonitor dengan mematikan lampu fluorescent setiap 4
jam 8 jam dan diperiksa adanya sindrom bronze baby, kulit berubah warna keabu-
abuan. BBL adanya tanda hiperbilirubin karena peningkatan dapat terjadi saat terapi
dihentikan.

4. Perawat diklinik sedang melakukan tinjauan pada catatan medis seorang anak yang
baru saja dikunjungi oleh petugas kesehatan dan terdiagnosis dengan suspek stenosis
aorta. Manifestasi klinik spesifik yang diharapakn perawat untuk tertulis terkait
dengan kelainan adalah ?
a. Pucat
b. Hiperaktivitas
c. Intoleransi terhadap latihan
d. Gangguan pencernaan
e. Kesulitan bernafas
Pembahasan :
Stenosis adalah penyempitan atau striktur dari katup aorta, menyebabkan
hambatan aliran darah ke ventrikel kiri, menurunkan kardiak output, hipertropi
ventrikel kiri dan tahanan vaskular paru. Anak dengan stenosis aorta menujukkan
tanda- tanda intoleransi terhadap latihan, nyeri dada, dan pusing saat berdiri dalam
jangka waktu yang lama. Pucat mungkin ada, namun tidak spesifik untuk kelainan
ini saja. Kesulitan bernafs mungkin terjadi pad anak namun tidak spesifik
mengindikasikan suatu stenosis aorta. Pilihan B dan D tidak terkait kelainan ini.

5. Perawat menkaji TTV bayi berusia 12 bulan dengan infeksi pernafasan dan tercatat
bahwa frekunsi pernafasannya 35x/menit. Berdasarkan temuan ini, tindakan manakah
yang paling tepat ?
a. Berikan oksigen
b. Dokumentasikan temuan
c. Beritahu dokter yang bertanggung jawab
d. Kaji ulang pernafasan setiap 15 menit
e. Cek TTV
Pembahasan :
Frekuensi normal pada bayi usia 12 bulan adalah 20-40 x/menit. Frekunsi nadi
apikal adalah 90-130 x/menit, dan tekanan darah rata-ratanya 90/50 mmHg.
Perawat akan mendokumentasikan hasil temuan.

6. Perawat mempersiapkan daftar instruksi perawatan dirumah untuk orang tua anak
yang menggunakan gips pada lengan bawah kiri. Instruksi mana yang harus
dimasukkan dalam daftar tersebut ?
a. Jauhkan mainan berukuran kecil dan objek tajam dari gips
b. Menggunakan penggaruk khusus untuk menggaruk kulit yang gatal dibawah gips
c. Jangan meletakkan kompres hangat pada ujung gips dan pada jemari saat jemari
terasa kedinginan
d. Meninggikan bantak pad 24 sampai 48 jam pertama setelah pemasangan gips
untuk mencegah bengkak
e. Hubungi petugas kesehatan jika anak mengeluh adanya mati rasa atau kesemutan
di ekstrimitas.
Pembahasan :
Selagi gips sedang mengering, telapak tangan digunakan untuk mengangkat,
bukan menggunakan jemari. Jika jemari digunakan, maka terjadi penyok pada
gips dan membuat penekanan konstan pada kulit dibwahnya. Mainan kecil dan
objek tajam harus dijauhkan dari gips dan tidak ada objek lain (termasuk
penggaruk) yang ditempatkan dalam balutan gips karena berisiko menyebabkan
gangguan integitas kulit. Ekstrimitas dinaikan untuk mencegah bengkak dan
petugas kesehatan baru diberitahu secepatnya akan adanya tanda neurovaskuler
yang berkembang. Kompres hangat tidak digunakan pada gips maupun jemari.
Jemari yang dingin daoat mengindikasikan adanya kelainan neurovaskular dan
petugas baru diberitahu.

7. Perawat mengetahui anak usia 5 tahun tersedak, tetapi saat ini masih sadar dan
terjaga. Perawat bergegas untuk melakukan manuver abdominal thrust. Dimana
seharusnya perawat menempatkan kedua tangannya ?
a. Umbilikus dan paha (groin)
b. Perut bawah dan dada
c. Umbilikus dan prosessus xiphoideus
d. Paha (groin) dan processus xiphoideus
e. Pusar dan dada
Pembahasan :
Untuk melakukan manuver abdominal thrust, penyelamat berdiri dibelakang
korban dan merangkul korban dengan tangan di bawah ketiak korban. Kedua
kepalan tangan diletakkan di atas umbilikus di bawah processus xhipoideus
korban. Processus chipoideus dan tulang rusuk dijaga untuk mencegah keruskan
organ internal. Kepalan tangan digenggam dengan tangan yang lain, lau hentakan
dilakukan.
8. Perawat memberikan perawatan pada bayi baru lahir yang diduga mengalami anus
imperforata. Perawat memonitor bayi, apa manifestasi klinis yang berhubungan
dengan kelainan ini ?
a. Muntah kehijauan bercampur feses
b. Keluaran konsistensi feses yang seperti jelly
c. Kegagalan mengeluarkan mekonium pada 24 jam pertama pasca lahir
d. Teraba massa seperti sosis di daerah abdomen kuadraan kanan atas
e. Adanya massa berbentuk oval di perut atas saat dilakukan palpasi.
Pembahasan :
Anus imperforata adalah ketidaksempurnaan perkembangan atau tidak
terbentuknya anus pada psosi normal di perineum. Selama BBl, kelainan ini
seharusnya sudah terindentifikasi dengan mudah melalui penglihatan. Termometer
rektal atau sebuah tabung mungkin diperlukan, meskipun begitu, yang mnentukan
adalah tidak keluar mekonium dalam 24 jam pertama pasca kelahiran. Data
pengkajian lain termasuk tidak terbentuknya atau stenosis lubang anal rektal,
adanya membran anal, dan adanya fistula pada perineum. Adanya massa
berbentuk oval di perut atas mengindikasikan adanya stenosis pylory.

9. Seorang bayi (6 hari) dirawat di Rumah sakit dengan Hiperbilirubinemia. Hasil


pengkajian : bayi menolak menyusu, kulit dan sklera tampak kuning, kulit teraba
dingin, suhu tubuh 36,5 C, frekuensi nafas 37x/menit, frekuensi nadi 116 x/menit,
kadar bilirubin > 5 mg/dl, BB 2200 gr dan TB 42 cm.
Apakah masalah keperawatan yang tepat ?
a. Menyusui tidak efektif
b. Ikterik neonatus
c. Resiko infeksi
d. Defisit nutrisi
e. Hipotermia
Pembahasan :
Bayi usia 6 hari, kulit dan sklera tampak kuning, kadar bilirubin > 5 mg/dl, BB
2200 gr, TB 42 cm. Ikterik neonatus didefinisikan sebagai suatu keadaan kulit dan
membran mukosa neonatus yang menguning setelah 24 jam kelahiran akibat
bilirubin tidak terkonjungasi masuk ke dalam sirkulasi, yang didukung dengan
data, profil darah abnormal (hemolisis, bilirubin serum total > 2 mg/dl), membran
mukosa kuning, kulit kuning, sklera kuning.

10. Seorang anak (2 tahun) masuk iIGD dengan keluahan demam tinggi, mual, muntah,
tidak mau makan, badan lemah dan diare dengan frekuensi 2x/24 jam. Hasil
pengkajian suhu tubuh anak 39,2 C, kulit teraba hangat, frekuensi anfas 30
x/menitdan frekuensi nadi 102 x/menit.
Apakah masalah keperawatan yang tepat ?
a. Diare
b. Defisit nutrisi
c. Mual
d. Hipertermi
e. Intoleransi aktivitas
Pembahasan :
Suhu 39,2 C dan kulit teraba hangat. Hipertermia adalah sebagai suatu keadaan
suhu tubuh meningkat diatas rentang normal. Menurut depkes suhu normal adalah
36-37,5 C. Suhu tubuh diatas normal merupakan gejala mayor dari diagnosis
hipertermi, sedangkan kulit teraba hangat merupakan gejala minor dari diagnosis
hipertermi.

Anda mungkin juga menyukai