Anda di halaman 1dari 1

USWATUN HASANAH_ PGSD I

Perjalanan
PENDIDIKAN NASIONAL
Pendidikan tidak dapat dipisahkan Praktik pendidikan yang
dari kehidupan manusia. Pendidikan belum membebaskan
bukan sekedar mengajar pengetahuan peserta didik mampu
bagi peserta didik tetapi juga melatih menghambat
berpikir dan keterampilan
mengembangkan kecerdasan spiritual.
perkembangan individu
Tugas guru adalah membimbing dan menghalanginya untuk
Peserta didik belajar sesuai kodratnya memahami dan
dan kekinian untuk mencapai memanifestasikan diri
keselamatan dan kesuksesan. secara lebih luas. Praktik-
praktik ini juga mungkin
dilakukan menghambat
PERJALANAN pertumbuhan dan
PENDIDIKAN NASIONAL perkembangan seluruh
Pendidikan pada masa kolonial masyarakat, karena
merupakan langkah awal menuju hal individu yang tidak
tersebut kesadaran nasional akan mempunyai kemampuan
pentingnya pendidikan. Tapi pendidikan
pada saat itu Ini masih terbatas untuk dan sikap yang dianggap
beberapa orang mungkin dididik dan penting tidak akan
digunakan oleh penjajah hanya untuk melakukan hal tersebut
pertunjukan aktivitas mereka di negara
kita. Lalu pada tahun 1908 berdirinya dapat berkontribusi secara
Boedi Oetomo merupakan titik awal optimal kepada
perjuangan pendidikan Indonesia. masyarakat.
Pada tahun 1920 Ki Hajar Dewantara
(KHD) bersama Ide-idenya berpotensi
memberikan cita-cita baru sehingga CARA MEMERDEKAKAN
membutuhkan perubahan radikal PESERTA DIDIK
dalam pendidikan dan pengajaran.
Kemudian untuk mewujudkan cita-cita Dapat dilakukan dengan
tersebut Ki Hajar Dewantara pembelajaran berdiferensiasi
mendirikan perguruan Taman Siswa yaitu proses belajar dimana
pada tanggal 3 Juli 1922 di peserta didik dapat mempelajari
Yogyakarta. Sebagai sebuah materi pelajaran sesuai dengan
transformasi penggabungan antara kemampuan, apa yang disukai
kemerdekaan politik dan kebudayaan. dan kebutuhan masing-masing.
Taman Siswa mengajarkan azas Dalam penerapannya
keseimbangan antara intelektual dan pembelajaran berdiferensiasi
personal dengan maksud mendidik
memilki empat aspek yaitu
setiap anak untuk memiliki
kecerdasan dan kepribadian secara konten, proses, produk, dan
seimbang. lingkungan belajar

Anda mungkin juga menyukai