Anda di halaman 1dari 5

HUKUM I NEWTON

KOEFISIEN GAYA GESEKAN STATIS

I. TUJUAN
1. Menyelidiki koefisien gaya gesekan statis (µs)
2. Mampu mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi koefisien gesek statis.

II. ALAT DAN BAHAN


1. Papan percobaan
2. Neraca ohaus

3. Pesawat miring
4. Balok kayu

5. Benang/tali

6. Katrol

7. Beban / anak timbangan

III. DASAR TEORI


Kekasaran permukaan mempengaruhi koefisien gesek pada bidang kontak.
Koefisien gesek bidang kontak dapat diubah dengan memberikan pelumas pada
permukaanya. Fluida adalah suatu zat yang mempunyai kemampuan berubah secara
kontinyu karena mengalami geseran atau mempunyai reaksi terhadap tegangan geser
sekecil apapun. Kekentalan atau viskositas pelumas mempengaruhi koefisien gesek
permukaan kontak.Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah
kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda
bersentuhan. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya gaya gesek statis dan
kinetis. Gaya gesek dapat merugikan dan juga dapat bermanfaat.
Contoh usaha dalam pengertian fisika adalah ketika seorang menarik sebuah
balok es yang terletak di atas permukaan bidang horizontal, kemudian balok es tersebut
dipindahkan dengan cara ditarik melalui sebuah penghubung berupa kawat atau tali
sehingga menyebabkan balok es tersebut bergeser. Atau seorang yang mendorong meja
sehingga meja tersebut mengalami perubahan posisi. Ketika benda tersebut bergeser atau
bergerak, ada energi yang dilepaskan. Energi ini dapat bersumber dari orang yang
melakukan kerja, atau dapat bersumber dari objek itu sendiri. Energi tersebut dapat
berupa energi kinetik atau energi potensial.

Dari dua contoh kasus di atas dapat sedikit dipahami bahwa dalam pengertian
fisika, kerja (W) merupakan gaya (F) yang dikenakan pada sebuah objek, sehingga objek
bergeser atau berpindah sejauh x. Usaha adalah kuantitas skalar, dalam Satuan SI untuk
usaha adalah Joule (J), yakni Newton meter, atau Kg.m/s². Secara matematis dapat
dituliskan dengan:

W = (F cos 0)x = Fx
IV. CARA KERJA
1. Menyiapkan papan percobaan dalam posisi vertikal, kemudian pasang pesawat miring
pada posisi mendatar (saat bandul penyipat tepat pada skala nol).
2. Meletakkan dibalok, permukaan A bersentuhan dengn pesawat miring, kaitkan tapi
pada balok, melalui polley pada ujung tali lainnya digantungkan pada penggantung
beban, atur posisi polley agar tali sejajar dengan permukaan pesawat miring.
3. Menambahkan beban pada penggantung beban sampai pada suatu kondisi balok tepat
hendak bergerak (saat ditambahkan beban sedikit saja beban,balok akan bergerak).
4. Melakukan pencatatan terhadap W= m.g =berat balok dan F (berat beban beserta
penggantungnya). Masukkan pada tabel 1.
5. Mengukangi langkah 1,2,3 dengan menambahkan beban w’= m.g diatas balok berturut-
turut 10g, 20g, 50g lakukan pencatatan hasil pengamatan pada tabel 1.
6. mengulangi langkah 1,2,3,4,5 dengan mengubah-ubah permukaan sentuh balok yaitu
permukaan kasar( A) dan permukaan halus (B), lakukan pencatatan hasil pengamatan
pada tabel 1.
7. Mengulangi langkah 1, 2, 3, 4 dengan mengubah-ubah kemiringan pesawat miring
berturut-turut a = 10, 20, 30 (untuk kondisi ini tanpa menambahkan beban W' di atas
balok dan menggunakan permukaan sentuh balok yang sama yaitu permukaan balok
kasar) namun dengan mengubah-ubah luas permukaan sentuh balok (yaitu luas balok
tidur (X) dan luas permukaan balok miring (Y)) lakukan pencatatan hasil pengamatan
pada tabel 2.
V. ANALISIS DATA
Tabel 1. Pengaruh berat benda dan permukaan sentuh
M Bandul F W µs
Percobaan m’
A B A B A B A B
1
2
3
4
Tabel 2. Pengaruh berat benda dan luas permukaan sentuh

m M Bandul F W µs
Percobaan α
balok X Y X Y X Y X Y
1 10
2 20
0,06
3 30
4

Anda mungkin juga menyukai