Anda di halaman 1dari 88

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN

KUALITAS TIDUR REMAJA DI SMP NEGERI 2


SABAK AUH KABUPATEN SIAK

SKRIPSI

Oleh :

RIZKA RAHMA ILAHI


NIM.190101161

INSTITUT KESEHATAN DAN TEKNOLOGI AL INSYIRAH


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
PEKANBARU
2023
HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN
KUALITAS TIDUR REMAJA DI SMP NEGERI 2
SABAK AUH KABUPATEN SIAK

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar


Sarjana Keperawatan

Oleh :

RIZKA RAHMA ILAHI


NIM.190101161

INSTITUT KESEHATAN DAN TEKNOLOGI AL INSYIRAH


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
PEKANBARU
2023

PAGE \* MERGEFORMAT xi
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Rizka Rahma Ilahi


NIM : 190101161
Program Studi : S1 Keperawatan
Judul : Hubungan Penggunaan Media Sosial Dengan Kualitas
Tidur Remaja di SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten
Siak

Skripsi ini telah diuji dan dipertahankan di hadapan dewan penguji


dan dinyatakan lulus pada tanggal 17 Juli 2023

Mengesahkan :
Dewan Penguji

Ns. Rahmaniza, S. Kep, M. Kep ( )


NIDN. 1021068306

Ns. Fitra Mayenti, S. Kep, M. Kep ( )


NIDN. 1019118302

Ns. Arya Ramadia, M. Kep, SP. Kep. J ( )


NIDN. 1011058602

Mengetahui,

PAGE \* MERGEFORMAT xi
PAGE \* MERGEFORMAT 2

Dekan Fakultas Kesehatan Ketua Program Studi

Bdn. Fajar Sari Tanberika, SST, M. Kes Ns. Suci Amin S.Kep, MMR
NIDN. 1007098701 NIDN. 1016118703
LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Rizka Rahma Ilahi


NIM : 190101161
Program Studi : S1 Keperawatan
Judul : Hubungan Penggunaan Media Sosial Dengan Kualitas
Tidur Remaja di SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten
Siak

Skripsi ini telah disetujui untuk dilaksanakan ujian pada


tanggal 17 Juli 2023 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Pekanbaru, 20 Juni 2023

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Ns. Fitra Mayenti, S. Kep, M. Kep Ns. Arya Ramadia, M. Kep, Sp. Kep. J
NIDN. 1019118302 NIDN. 1011058602

PAGE \* MERGEFORMAT xi
PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :

Nama : Rizka Rahma Ilahi


NIM : 190101161
Program Studi : S1 Keperawatan
Judul : Hubungan Penggunaan Media Sosial Dengan Kualitas
Tidur Remaja di SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten
Siak

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam


penulisan skripsi saya yang berjudul : Hubungan Penggunaan Media Sosial
Dengan Kualitas Tidur Remaja di SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak.
Apabila suatu saat nanti terbukti melakukan kegiatan plagiat, maka saya
akan menerima sanksi yang telah ditetapkan, serta sanksi lainnya sesuai dengan
norma yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Pekanbaru, 20 Juni 2023


Peneliti

RIZKA RAHMA ILAHI


190101161

PAGE \* MERGEFORMAT xi
Institut Kesehatan Dan Teknologi Al Insyirah Pekanbaru
Program Studi S1 Keperawatan Program Sarjana Keperawatan
Skripsi, 20 Juni 2023

Rizka Rahma Ilahi


190101161

Hubungan Penggunaan Media Sosial Dengan Kualitas Tidur Remaja di SMP


Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak
XV hal + 70 hal + 9 tabel + 2 skema + 9 lampiran

ABSTRAK

Media sosial dapat diartikan sebagai media online melalui aplikasi berbasis
internet. Menurut APJII 2022 remaja menduduki persentase tertinggi sebagai
pengguna internet. Remaja banyak menghabiskan waktu untuk online dimedia
sosial, pada malam hari. Hal ini dapat mengganggu proses tidur, sehingga kualitas
tidur remaja menjadi buruk. Faktor yang dapat menyebabkan kualitas tidur remaja
menjadi buruk diantaranya penggunaan media sosial yang berlebihan. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penggunaan media sosial
dengan kualitas tidur remaja di SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak.
Metode penelitian menggunakan analitik observasional dengan pendekatan cross
sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling dengan
jumlah sampel sebanyak 102 responden. Data dianalisa secara univariat dan
bivariat dengan sistem komputerisasi menggunakan uji chi square dengan tingkat
kepercayaan 95% p < 0,05. Hasil penelitian didapatkan mayoritas remaja
penggunaan media sosial kategori tinggi sebanyak 82.4%, dan 65.7% remaja
mengalami kualitas tidur buruk. Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan
penggunaan media sosial dengan kualitas tidur remaja di SMP Negeri 2 Sabak
Auh Kabupaten Siak. Diharapkan kepada siswa-siswi untuk lebih selektif dalam
pengunaan media sosial dan mengetahui apa saja dampak buruk dari penggunaan
media sosial yang berlebihan serta mampu dalam memanajemen waktu istirahat
dan tidur.
Kata Kunci : Penggunaan Media Sosial, Kualitas Tidur, Remaja

PAGE \* MERGEFORMAT xi
Institute of Health and Technology Al Insyirah Pekanbaru
S1 Nursing Study Program Bachelor of Nursing Program
Thesis, June 20 , 2023

Rizka Rahma Ilahi


190101161

The Relationship Between Social Media Use and Adolescent Sleep Quality at
SMP Negeri 2 Sabak Auh, Siak Regency
XV page + 70 page + 9 tables + 2 schematics + 9 appendices

ABSTRACT

Social media can be interpreted as online media through internet-based


applications. According to APJII 2022, teenagers occupy the highest percentage
as internet users. Teenagers spend a lot of time online on social media, at night.
This can disrupt the sleep process, so that the quality of adolescent sleep becomes
poor. Factors that can cause poor sleep quality among adolescents include
excessive use of social media. The purpose of this study was to determine the
relationship between the use of social media and the sleep quality of adolescents
at SMP Negeri 2 Sabak Auh, Siak Regency. The research method uses
observational analytic with a cross sectional approach. The sampling technique
used random sampling with a total sample of 102 respondents. Data were
analyzed univariately and bivariately with a computerized system using the chi
square test with a confidence level of 95% p <0.05. The results showed that the
majority of teenagers used social media in the high category, 82.4%, and 65.7%
of teenagers experienced poor sleep quality. The results of the statistical test
found that there was a relationship between the use of social media and the sleep
quality of adolescents at SMP Negeri 2 Sabak Auh, Siak Regency. It is expected
that students will be more selective in using social media and know what are the
bad effects of excessive use of social media and be able to manage rest and sleep
time.

Keywords: Social Media Use, , Sleep Quality, Teens

PAGE \* MERGEFORMAT xi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Rizka Rahma Ilahi

Tempat/Tanggal Lahir : Batusangkar, 11 November 2000

Anak Ke : I (Satu)

Alamat : Simpang Kelayang

No Handphone : 0858-3047-3772

Email : rizkarahmaillahi13@gmail.com

Nama Orang Tua

Ayah : Isra Efendi

Ibu : Afri Yanti

Riwayat Pendidikan :1. SD N 001 Simpang Kelayang Lulus Tahun 2013

2. MTs Khairul Ummah Air Molek Lulus Tahun 2016

3. SMK N 1 Kelayang Lulus Tahun 2019

PAGE \* MERGEFORMAT xi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunianya sehingga dapat terselesaikannya skripsi dengan judul “Hubungan
Penggunaan Media Sosial Dengan Kualitas Tidur Remaja Di SMP Negeri 2 Sabak
Auh Kabupaten Siak” sebagai salah satu persyaratan akademis dalam rangka
menyelesaikan kuliah di Program Studi Keperawatan Program Sarjana
Keperawatan Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah Pekanbaru. Pada
kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi
tingginya kepada :
1. Dr. Ns. Hj Rifa Yanti, S.Kep, M. Biomed, selaku Rektor Institut
Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah Pekanbaru.
2. Dr. Riski Novera Yenita, SKM, MKL, selaku wakil Rektor I Institut
Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah Pekanbaru.
3. H. Albiruni Siregar, Lc, M. Pd selaku wakil Rektor II Institut Kesehatan
dan Teknologi Al Insyirah Pekanbau.
4. Bdn. Fajar Sari Tanberika, SST, M.Kes selaku Dekan fakultas kesehatan
Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah Pekanbau.
5. Ns. Dilgu Meri, S.Kep, M.Kep selaku wakil Dekan fakultas kesehatan
Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah Pekanbau.
6. Ns. Suci Amin, S.Kep, MMR, selaku Ketua Program Studi Keperawatan
dan Profesi Ners Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah Pekanbaru
7. Ns. Fitra Mayenti, S.Kep, M. Kep, selaku pembimbing I yang telah banyak
memberikan masukan dan arahan kepada penulis selama menyelesaikan
skripsi ini
8. Ns. Arya Ramadia, M. Kep, Sp. Kep. J, selaku pembimbing II yang telah
banyak memberikan masukan dan arahan kepada penulis selama
menyelesaikan skripsi ini.
9. Ns. Rahmaniza, S.Kep, M.Kep, selaku penguji dalam skripsi ini.

PAGE \* MERGEFORMAT xi
10. Bapak dan Ibu Dosen Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah
Pekanbaru yang telah banyak memberikan ilmu dan pengalaman yang
berharga selama mengikuti perkuliahan di Institut Kesehatan dan
Teknologi Al Insyirah Pekanbaru.
11. Ayahanda Isra Efendi dan Ibunda Afri Yanti selaku orangtua yang selalu
memberikan doa, semangat, motivasi serta dukungan kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat waktu.
12. Abang Riski Fajri dan adik-adik ku Mutia Wahyu, Mifta Huljannah, Jihan
Talita Nadhifa serta keluarga besar yang selalu memberikan semangat dan
dukungan kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini.
13. Rekan-rekan mahasiswa/i seperjuangan yang telah membantu serta
memberikan masukan yang berharga dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Responden yang bersedia membantu selama kegiatan penelitian.
Terimakasih kepada pihak-pihak terkait, semoga Allah SWT memberikan
balasan pahala atas segala kebaikan yang telah diberikan dan semoga skripsi
ini bermanfaat sebagai ilmu pengetahuan.

Pekanbaru, 03 Januari 2023

Penulis

PAGE \* MERGEFORMAT xi
DAFTAR ISI

COVER LUAR.........................................................................................................
COVER DALAM....................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................iii
PERNYATAAN ORISINALITAS......................................................................iv
ABSTRAK..............................................................................................................v
ABSTRACT............................................................................................................vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................vii
KATA PENGANTAR........................................................................................viii
DAFTAR ISI...........................................................................................................x
DAFTAR TABEL................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xiii
DAFTAR SINGKATAN....................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................6
1.3 Manfaat Penelitian..........................................................................................6
1.5 Penelitian Terkait............................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................11
2.1 Konsep Media Sosial....................................................................................11
2.1.1 Definisi Media Sosial...........................................................................11
2.1.2 Ciri-Ciri Media Sosial..........................................................................12
2.1.3 Jenis Media Sosial................................................................................12
2.1.4 Kelebihan Media Sosial.......................................................................14
2.1.5 Durasi Penggunaan Media Sosial........................................................14
2.2.6 Dampak Media Sosial..........................................................................15
2.2 Konsep Tidur..........................................................................................17
2.2.1 Definisi Tidur.......................................................................................17
2.2.2 Tahapan Tidur......................................................................................18
2.2.3 Batas Tidur Normal..............................................................................19
2.2.4 Kualitas Tidur......................................................................................20

PAGE \* MERGEFORMAT xi
2.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tidur............................21
2.2.6 Kualitas Tidur Remaja.........................................................................24
2.2.7 Kualitas Tidur Buruk...........................................................................25
2.2.8 Pengukuran Kualitas Tidur..................................................................25
2.3 Kerangka Teori.............................................................................................28
2.4 Kerangka Konsep..........................................................................................28
2.5 Hipotesis.......................................................................................................29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................29
3.1 Desain Penelitian..........................................................................................29
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian.......................................................................29
3.3 Populasi dan Sampel.....................................................................................30
3.4 Teknik Pengambilan Sampel........................................................................31
3.5 Jenis dan Sumber Data..................................................................................32
3.6 Instrumen Penelitian.....................................................................................32
3.7 Teknik Pengumpulan Data............................................................................33
3.8 Definisi Operasional.....................................................................................34
3.9 Teknik Pengolahan Data...............................................................................35
3.10 Analisis Data...............................................................................................37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................39
4.1 Hasil Penelitian.............................................................................................39
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian....................................................39
4.1.2 Karakteristik Responden......................................................................40
4.1.3 Analisis Univariat................................................................................41
4.1.4 Analisis Bivariat...................................................................................42
4.2 Pembahasan...................................................................................................43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................49
5.1 Kesimpulan...................................................................................................49
5.2 Saran.............................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................51
LAMPIRAN..........................................................................................................57

PAGE \* MERGEFORMAT xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Batasan Tidur Normal............................................................................19


Tabel 3.1 Teknik Pengambilan Sampel.................................................................32
Tabel 3.2 Definisi Operasional..............................................................................34
Tabel 4.1 Usia Responden.....................................................................................40
Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden......................................................................40
Tabel 4.3 Jenis Media Sosial Yang Digunakan Responden..................................41
Tabel 4.4 Penggunaan Media Sosial Responden...................................................41
Tabel 4.5 Kualitas Tidur Responden.....................................................................42
Tabel 4.6 Hubungan Penggunaan Media Sosial Dengan Kualitas Tidur...............42

PAGE \* MERGEFORMAT xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Keranga Teori....................................................................................27


Gambar 2.2 Kerangka Konsep...............................................................................28

PAGE \* MERGEFORMAT xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian..................................................55


Lampiran 2 Permohonan Menjadi Responden.......................................................56
Lampiran 3 Informed Consent...............................................................................57
Lampiran 4 Kuesioner Penelitian...........................................................................58
Lampiran 5 Surat Izin Penelitian Dari IKTA.........................................................61
Lampiran 6 Surat Izin Penelitian Dari SMPN 2 Sabak Auh Kabupaten Siak.......62
Lampiran 7 Lembar Konsultasi.............................................................................63
Lampiran 8 Output SPSS.......................................................................................65
Lampiran 9 Dokumentasi.......................................................................................67

PAGE \* MERGEFORMAT xi
DAFTAR SINGKATAN

CDC : Centers for Disease Control

NSF : National Sleep Foundation

PSQI : Pittsburgh Sleep Quality Index

NREM : Nonrapid Eye Movement

REM : Rapid Eye Movement

PAGE \* MERGEFORMAT xi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi yang

semakin pesat seolah menghilangkan jarak ruang dan waktu. Terutama di era

Society 5.0 dimana semua teknologi adalah bagian dari manusia itu sendiri,

internet bukan hanya digunakan untuk sekedar berbagi informasi melainkan

untuk menjalani kehidupan. Perkembangan internet yang begitu pesat

membuat masyarakat diseluruh belahan dunia dapat berkomunikasi dengan

mudah tanpa harus bertemu secara fisik. Internet mampu membuat manusia

mengalami ketergantungan dengan kemajuan teknologi informasi saat ini. Hal

yang sangat erat kaitannya dengan internet yaitu media sosial. Media sosial

dapat diartikan dengan sebuah media online melalui aplikasi berbasis internet,

dimana semua orang dapat berinteraksi melalui media sosial tanpa harus

bertemu secara langsung (Syamsoedin et al, 2015).

Menurut laporan We Are Social dan Hootsuite, jumlah

pengguna internet di seluruh dunia telah mencapai 5,07 miliar orang pada

Oktober 2022. Jumlah tersebut mencapai 63,45% dari populasi global yang

totalnya 7,99 miliar orang. Laporan ini menyatakan ada 190 juta pengguna

baru yang bergabung di media sosial antara Oktober 2021 sampai Oktober

2022 (Hootsuite, 2022). Posisi pertama ditempati oleh Cina dengan prevelensi

pengguna media sosial sebanyak 999 juta orang. Setelahnya ada India dengan

jumlah pengguna sebanyak 639 juta orang dan Amerika Serikat sebanyak 295

PAGE \* MERGEFORMAT xi
PAGE \* MERGEFORMAT 2

juta pengguna aktif media sosial. Indonesia menempati peringkat keempat di

bawah Cina, India, dan Amerika Serikat dengan prevelensi sebanyak 193 juta

pengguna media sosial yang terdaftar (Litbang MPI, 2021). Prevelensi

pengguna media sosial di Riau pada tahun 2019 mencapai 44,97%. Provinsi

Riau juga termasuk dalam 15 provinsi terbesar penggunaan internet

perindividu yang setiap tahunnya meningkat. (Badan Pusat Statistik, 2019)

Berdasarkan laporan data Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia

(APJII) jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia sebanyak 196,71 juta

orang pada Februari 2022, ini menunjukkan mayoritas pengguna internet

bersosialisasi melalui media sosial. Beberapa aplikasi media sosial yang sering

digunakan remaja yaitu seperti whatsapp, facebook, instagram, tik tok dan

youtube. Menurut penetrasi pengguna internet remaja menduduki persentase

tertinggi sebagai pengguna internet (APJII, 2022). Remaja banyak

menghabiskan waktu untuk online dimedia sosial, termasuk pada malam hari.

Hal ini juga dapat mengganggu proses tidur, sehingga kualitas serta pola tidur

menjadi buruk. Pada faktanya, saat akan memulai tidur, mereka tetap

menghiraukan pemberitahuan dari ponsel ataupun masih aktif dengan media

sosial dalam waktu yang lama sehingga berdampak pada kualitas tidur remaja

saat ini (Woods & Scott, 2016).

Remaja dapat dikatakan memasuki tahap ketergantungan media sosial,

terbukti saat mereka menghabiskan 54% waktunya untuk online menggunakan

media sosial (Woods & Scoot, 2016). Berdasarkan penelitian yang dilakukan

oleh Nurniati (2018) tentang Hubungan durasi penggunaan media sosial

dengan kualitas tidur pada remaja kelas VIII di SMP Muhammadiyah 1


PAGE \* MERGEFORMAT 2

Yogyakarta. Melaporkan bahwa dari 139 responden sebagian besar adalah

pengguna aktif media sosial yaitu sebanyak (66,9%) sehingga memerlukan

waktu yang lama untuk tertidur dari waktu biasanya, akibat dari kecanggihan

yang disediakan smartphone saat ini yang mengakibatkan remaja mengalami

kualitas tidur yang buruk. Didapatkan hasil remaja siswa kelas VIII di SMP

Muhammadiyah 1 Yogyakarta yang memiliki kualitas tidur baik sebanyak 63

orang 45,3% dan sebagian besar remaja siswa kelas VIII menunjukkan

kualitas tidur yang buruk sebanyak 76 orang 54,7% (Nurniati, 2018).

National Sleep Foundation (NSF) merekomendasikan, durasi tidur

optimal pada remaja usia 13-18 tahun berkisar 8-10 jam setiap malamnya

(NSF, 2018). Namun, pada saat ini ≥ 30% remaja memiliki durasi tidur < 6

jam setiap malamnya. Hal ini disebabkan pola tidur remaja yang berbeda

dengan usia yang lain karena dipengaruhi oleh sejumlah perubahan di akhir

masa pubertas yang menyebabkan berkurangnya waktu tidur. Dengan

berkurangnya waktu tidur akan dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang

(Putri, 2018).

Menurut (Hutagalung, 2021) faktor yang mempengaruhi kualitas tidur

salah satunya yaitu gaya hidup. Gaya hidup remaja saat ini yang tidak dapat

terpisahkan dari smartphone menyebabkan mereka menggunakan media

sosial setiap saat hinga membuat kualitas tidur remaja menjadi buruk. Kualitas

tidur yang buruk akan mengakibatkan berbagai gangguan keseimbangan

fisiologis seperti penurunan aktivitas sehari-hari, merasa lelah, lemah, kondisi

neuromuskular yang buruk, daya tahan tubuh menurun. Perkembangan

psikologi juga sangat dipengaruhi oleh kualitas tidur , yaitu berupa emosi yang
PAGE \* MERGEFORMAT 2

tidak stabil, kecemasan atau ansietas pada remaja, mudah stress, mengantuk,

sulit berkonsentrasi dan koping tidak efektif (Nurniati, 2018).

Menurut Centers for Disease Control (CDC) and Prevention, kurang

tidur merupakan salah satu masalah kesehatan, dengan prevalensi gangguan

tidur pada remaja sekitar 68,8%. Dalam tahap perkembangannya, remaja

dihadapkan pada masalah-masalah kesehatan diantaranya yaitu kualitas tidur

yang buruk. Secara global menunjukkan prevalensi gangguan kualitas tidur di

dunia bervariasi mulai 15,3%-739,2%. Data di Indonesia menunjukkan

sebagian besar kualitas tidur pada remaja kurang terpenuhi yaitu sebanyak

63%. Buruknya kualitas tidur dapat menimbulkan dampak negatif bagi

kesehatan (CDC, 2017).

Faktor yang dapat menyebabkan kualitas tidur remaja menjadi buruk

diantaranya penggunaan media sosial, dimana 80% remaja menyatakan

menggunakan media sosial ≥4 jam 17 menit dalam sehari (Keswara, 2019).

Penelitian yang dilakukan oleh Hepilita, Y. Gantas, A.A., 2018 tentang

Hubungan Durasi Penggunaan Media Sosial dengan Gangguan Pola Tidur

pada Anak Usia 12 sampai 14 Tahun di SMP Negeri 1 Langke Rembong.

Diperoleh hasil uji statistik diketahui bahwa penggunaan media sosial dengan

durasi tinggi yaitu 48 orang dengan presentase 54,5% dimana 32 orang

mengalami gangguan pola tidur berat dengan presentase 66,7% dan 16 orang

mengalami gangguan pola tidur sedang sebanyak 33,3%. Dari hasil tersebut

diperoleh bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara durasi penggunaan

media sosial dengan gangguan pola tidur pada anak usia 12 sampai 14 tahun

di SMPN 1 Langke Rembong (Hepilita, 2018).


PAGE \* MERGEFORMAT 2

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di SMP

Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak pada tanggal 28 Oktober 2022 diketahui

populasi berjumlah 137 orang. Dari hasil wawancara dengan 10 orang

siswa/siswi kelas VII didapatkan bahwa mereka lebih banyak menghabiskan

waktunya untuk bermain media sosial di malam hari sehingga membuat waktu

istirahat berkurang. Rata-rata mereka menggunakan media sosial sebagai

bahan hiburan dan waktu tidur hanya 6-7 jam. Fakta dilapangan yang ditemui

bahwa siswa yang menjelajahi media sosial hingga larut malam dapat

menghabiskan waktu hingga berjam-jam, dari kebiasaan tersebut membuat

kebutuhan istirahat dan tidur menjadi terganggu atau buruk.

Berdasarkan fenomena-fenomena dan berbagai penelitian terkait yang

telah dipaparkan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih

dalam sehingga tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini ialah untuk

mengetahui adanya hubungan antara penggunaan media sosial dengan kualitas

tidur pada remaja di SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah apakah ada hubungan penggunaan media sosial dengan

kualitas tidur remaja di SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Mengetahui hubungan penggunaan media sosial dengan kualitas tidur

remaja di SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak.


PAGE \* MERGEFORMAT 2

1.3.2 Tujuan khusus

1. Mengetahui karakteristik remaja di SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten

Siak.

2. Mengetahui distribusi frekuensi penggunaan media sosial di SMP Negeri 2

Sabak Auh Kabupaten Siak.

3. Mengetahui distribusi frekuensi kualitas tidur pada remaja di SMP Negeri

2 Sabak Auh Kabupaten Siak.

4. Mengetahui hubungan penggunaan media sosial dengan kualitas tidur

remaja di SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Sekolah SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi bagi

pihak sekolah tentang dampak penggunaan media sosial terhadap kualitas

tidur remaja di SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak.

1.4.2 Bagi Institut Kesehatan Dan Teknologi Al Insyirah Pekanbaru

Dapat menjadi referensi dan bahan bacaan bagi rekan mahasiswa

Institut Kesehatan Dan Teknologi Al Insyirah Pekanbaru serta untuk

menambah data dasar khususnya tentang dampak penggunaan media sosial

pada kualitas tidur remaja.

1.4.3 Bagi Peneliti

Untuk mengetahui hubungan penggunaan media sosial dengan kualitas

tidur remaja di SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak, sekaligus untuk

menambah wawasan dan pengalaman peneliti serta sebagai penerapan ilmu

yang didapat selama pendidikan, dan merupakan syarat dalam menyelesaikan


PAGE \* MERGEFORMAT 2

studi S1 Keperawatan di Institut Kesehatan Dan Teknologi Al Insyirah

Pekanbaru.

1.5 Penelitian Terkait

1.5.1 Penelitian yang dilakukan oleh Kezia Woran; Rina M. Kundre; Ferlan A.

Pondaag tahun 2020 yang berjudul “Analisis Hubungan Penggunaan Media

Sosial Dengan Kualitas Tidur Pada Remaja”. Desain Penelitian yang

digunakan yaitu Deskriptif Analitik dengan pendekatan Cross Sectional

Study. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling

dengan jumlah sampel sebanyak 80 remaja. Hasil yang di dapatkan adalah

waktu penggunaan media sosial dalam kategori tinggi berjumlah 67 siswa

(83,75%) dan untuk waktu pengunaan media sosial dalam kategori rendah

berjumlah 13 siswa (16,25%). Sedangkan jumlah responden yang

mengalami kualitas tidur yang buruk berjumlah 58 siswa (72,5%), dan

untuk kualitas tidur yang baik berjumlah 22 siswa (27,5%). Hasil Penelitian

uji statistik menggunakan uji Fisher Exact dan didapatkan nilai signifikan ρ

Value = 0,000 < α = 0,05. Sehingga terdapat hubungan antara penggunaan

media sosial dan kualitas tidur pada remaja dikelas XI Matematika Ilmu

Alam (MIA) SMA N 1 Langowan.

1.5.2 Penelitian yang dilakukan oleh Nurniati Nafiah; Kustiningsih tahun 2019

yang berjudul “Hubungan Durasi Penggunaan Media Sosial Dengan

Kualitas Tidur Pada Remaja Kelas VIII Di SMP Muhammadiyah 1

Yogyakarta”. Penelitian ini non eksperimen dengan jenis penelitian

deskriptif kuantitatif korelatif yang dilakukan dengan metode pendekatan

cross sectional. Instrumen menggunakan angket dan kuesioner. Sampel


PAGE \* MERGEFORMAT 2

penelitian 139 responden siswa kelas VIII di SMP Muhammadiyah 1

Yogyakarta menggunakan teknik purposive sampling. Metode analisis yang

digunakan uji Lambda. Didapatkan hasil remaja siswa kelas VIII di SMP

Muhammadiyah 1 Yogyakarta memiliki kualitas tidur yang baik sebanyak

63 orang (45,3%) dan sebagian besar remaja siswa kelas VIII menunjukkan

kualitas tidur yang buruk sebanyak 76 orang (54,7%). Nilai p value untuk

variabel durasi penggunaan media sosial dan variabel kualitas tidur 0,030

(p<0,05), dan nilai r=+0,254 sehingga terdapat hubungan penggunaan

media sosial dengan kualitas tidur pada remaja kelas VIII di SMP

Muhammadiyah 1 Yogyakarta.

1.5.3 Penelitian yang dilakukan oleh Herma Fathun Ainida; Dhian Ririn Lestari;

Ichsan Rizany tahun 2020 yang berjudul “Hubungan Penggunaan Media

Sosial Dengan Kualitas Tidur Remaja Di Madrasah Aliyah Negeri 4

Banjar”. PeneIitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata total skor penggunaan

media sosial yaitu 35,62 (57,45%) dan untuk kualitas tidur didapatkan

bahwa nilai rata-rata total skor yaitu 7,11 (33,85%) yang berarti

kualitas tidur buruk. Dari hasil diatas disimpulkan terdapat hubungan

penggunaan media sosial dengan kualitas tidur remaja di Madrasah

Aliyah Negeri 4 Banjar.

1.5.4 Penelitian yang dilakukan oleh Hepilita; Y. Gantas A.A. tahun 2018 yang

berjudul “Hubungan Durasi Penggunaan Media Sosial dengan Gangguan

Pola Tidur pada Anak Usia 12 sampai 14 Tahun di SMP Negeri 1 Langke

Rembong”. Penelitian ini menggunakan desain analisis survey dengan


PAGE \* MERGEFORMAT 2

metode pendekatan cross sectionals study. Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Subyek penelitian adalah

91 sampel. Dari hasil uji statistik diketahui bahwa penggunaan media sosial

dengan durasi tinggi ada 48 orang (54.5%) dimana 32 orang (66,7%)

mengalami gangguan pola tidur berat dan 16 orang (33,3%) mengalami

gangguan pola tidur sedang. Hasil analisa bivariat dengan menggunakan uji

chi square, didapatkan nilai p = 0,023. Seperti yang telah dijelaskan bahwa

dikatakan ada hubungan jika nilai p = < 0,1 dengan tingkat kepercayaan

90% sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima atau ada

hubungan antara durasi penggunaan media sosial dengan gangguan pola

tidur pada anak usia 12 – 14 tahun di SMPN 1 Langke Rembong.

1.5.5 Penelitian yang dilakukan oleh Baiq Leny Suhartati; Ayu Nyoman Trisna

Narta Dewi; Ari Wibawa; Made Niko Winaya tahun 2021 yang berjudul

“Hubungan Lama Durasi Penggunaan Media Sosial Dengan Kualitas Tidur

Pada Usia 19-22 Tahun”. Penelitian ini merupakan penelitian cross

sectional. Analisis yang digunakan adalah analisis bivariat dengan uji

spearman. Penelitian ini menganalisis adanya hubungan antara lama durasi

penggunaan media sosial dengan kualitas tidur. Kualitas tidur diukur

menggunakan kuesioner Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI). Berdasarkan

pengukuran yang telah dilakukan, hasil yang diperoleh yaitu dari 46 sampel

didapatkan 39 sampel memiliki kualitas tidur yang buruk dengan persentase

84,8%, sedangkan kualitas tidur baik hanya sejumlah 7 sampel dengan

persentase 15,2%. Hasil analisis analitik menggunakan uji spearman dapat

diketahui nilai signifikansi atau nilai p sebesar 0,037, karena nilai p < 0,05
PAGE \* MERGEFORMAT 2

maka artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel lama durasi

penggunaan media sosial dengan kualitas tidur.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Media Sosial

2.1.1 Definisi Media Sosial

Media sosial merupakan sebuah media online melalui aplikasi berbasis

internet, dapat digunakan untuk berbagi, berpartisipasi dan menciptakan

konten berupa blog, wiki, forum, jejaring sosial dan ruang dunia virtual yang

didukung oleh teknologi multimedia yang semain canggih dan hebat. Media

sosial memiliki kelebihan yaitu cepat dalam penyebaran informasi, sebaliknya,

kelemahannya yaitu mengurangi intensitas interaksi interpersonal secara

langsung atau tatap muka, kecanduan yang berlebihan serta persoalan hukum

karena kontennya yang melanggar moral, privasi serta peraturan

(R.Sudiyatmoko 2015).

Menurut Krajaluoto istilah media sosial menggambarkan sebuah media

sehingga para pengguna dapat dengan mudah berpatisipasi dan memberikan

kontribusi di dalam media tersebut. Karakteristik umum yang dimiliki setiap

media sosial yaitu adanya keterbukaan dialog antar pengguna (Karjaluoto,

2019).

Menurut peneliti media sosial adalah sebuah media online

menggunakan aplikasi yang berbasis internet yang dapat digunakan oleh

semua orang untuk berbagai hal. Seperti yang kita lihat di zaman era

perkembangan teknologi saat ini media sosial sangat digemari oleh semua

kalangan mulai dari anak-anak sampai orang tua bisa bermain media sosial di

PAGE \* MERGEFORMAT xi
PAGE \* MERGEFORMAT 2

smartphone mereka masing-masing. Tidak hanya itu media sosial ini juga

mempunyai banyak kelebihan dan kerugian yang mungkin tidak diketahui

dampaknya. Semua orang mungkin bisa menggunakan media sosial tetapi

tidak mengetahui bagaimana penggunaan media sosial yang baik sehingga

tidak mengakibatkan kerugian bagi diri seseorang tersebut.

2.1.2 Ciri-Ciri Media Sosial

Menurut (Suhartati, 2021) ciri-ciri media sosial antara lain :

1. Isi yang disampaikan dibagikan tidak terbatas pada satu orang saja namun

banyak orang.

2. Disampaikan dengan koneksi internet atau online.

3. Konten dapat diterima secara online dalam waktu lebih cepat dan bisa juga

tertuda penerimaannya tergantung pada waktu interaksi yang ditentukan

oleh pengguna.

4. Media sosial menciptakan pengguna yang kreatif beraktualisasi diri.

5. Dalam media sosial terdapat aspek fungsional seperti identitas, interaksi,

sharing, eksis, relasi, status dan group.

2.1.3 Jenis Media Sosial

Media sosial adalah situs jaringan sosial seperti layanan berbasis web

yang memungkinkan seseorang untuk membangun profil publik atau semi

publik dalam suatu sistem.

Kaplan dan Haenlein (2018) menciptakan skema klasifikasi untuk

berbagi jenis media sosial :


PAGE \* MERGEFORMAT 2

1. Proyek kolaborasi website (collaborative projects).

Penggunanya dapat mengubah, menambah ataupun membuang konten-

konten yang termuat di website tersebut, seperti Wikipedia.

2. Blog dan microblog

Pengguna dapat bebas mengungkapkan suatu hal di blog itu, seperti

Twitter.

3. Konten atau isi (content communities)

Pengguna di website saling membagikan konten-konten multimedia,

seperti ebook, video, foto, dan lain-lain, seperti youtube.

4. Situs jejaring sosial (social networking sites)

Pengguna terkoneksi dengan membuat informasi pribadi maupun sosial

sehingga dapat diakses oleh orang lain. Beberapa situs jejaring sosial

antara lain:

a. Whatsapp

b. Facebook

c. Instagram

d. Tik Tok

e. Youtube

5. Virtual game world

Pengguna dapat berinteraksi dengan orang lain yang mengambil wujud

avatar layaknya di dunia nyata melalui aplikasi 3D, contohnya game

online.
PAGE \* MERGEFORMAT 2

6. Virtual social world

Dunia virtual dimana penggunanya merasa hidup di dunia virtual, sama

seperti virtual game world, berinteraksi dengan yang lain. Namun, virtual

social world lebih bebas dan kearah kehidupan. Contohnya second life.

2.1.4 Kelebihan Media Sosial

Menurut Tim Pusat Humas Kementrian Perdagangan RI dalam Buku

Panduan Optimalisasi Media Sosial (2014) ada beberapa kelebihan media

sosial yaitu:

1. Cepat, ringkas dan sederhana.

Media sosial mudah digunakan tanpa harus memiliki pengetahuan

Teknologi Informasi (TI).

2. Menciptakan hubungan yang lebih intens.

Media sosial member kesempatan yang lebih luas untuk berinteraksi serta

membangun hubungan timbal balik secara langsung.

3. Jangkauan luas dan global.

Individu dapat mengkomunikasikan informasi secara cepat tanpa

hambatan geografis.

4. Kendali dan terukur.

Pengguna dapat mengendalikan dan mengukur efektivitas informasi yang

diberikan melalui respon balik serta reaksi yang muncul.

2.1.5 Durasi Penggunaan Media Sosial

Rata-rata durasi penggunaan media sosial orang Indonesia menurut

Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia (APJII), yaitu 6 jam perhari dan

76,67% orang Indonesia mengakses internet 3 kali dalam 1 jam perhari.


PAGE \* MERGEFORMAT 2

(APJII, 2016). Menurut Penelitian University of Oxford durasi ideal untuk

melakukan aktivitas online dalam sehari adalah 257 menit atau sekitar 4 jam

17 menit (Sativa, 2017).

Durasi penggunaan media sosial digolongkan sebagai berikut

(Syamsoedin et al. 2015):

1. Sangat lama: menggunakan media sosial ≥ 7 jam dalam sehari, kategori ini

digolongkan mencapai ketergantungan.

2. Lama : menggunakan media sosial 5-6 jam dalam sehari.

3. Sedang : menggunakan media sosial 3-4 jam dalam sehari.

4. Singkat : 1-2 jam dalam sehari.

5. Sangat singkat : < 1 jam dalam sehari.

2.1.6 Dampak Media Sosial

Menurut Carrol & Kirkpatrick (2015) adanya media sosial memberi

pengaruh kepada penggunanya, baik manfaat atau kerugian. Berikut ini

merupakan manfaat dan kerugian dari media sosial :

1. Manfaat Media Sosial bagi Remaja

a. Remaja menggunakan media sosial untuk mempererat tali persahabatan

dan kekeluargaan dengan para teman-teman, seperti sekolah, organisasi,

komunitas, orang tua, keluarga dan aktivitas lainnya. Media sosial

memberi kemudahan bagi remaja untuk menjalin hubungan dan

kesempatan untuk belajar dengan satu sama lain.

b. Media sosial memberikan lingkungan yang mendukung untuk

mengeksplorasi persahabatan, status sosial, juga memberi kesempatan

untuk berbagi dan mendiskusikan kesukaan atau hobi remaja, seperti


PAGE \* MERGEFORMAT 2

musik, film dan hobi remaja lainnya.

c. Situs media sosial dapat memungkinkan remaja menemukan dukungan

online untuk orang penyandang penyakit, cacat atau yang mempunyai

kekurangan lainnya.

d. Remaja melihat situs media sosial sebagai sumber informasi ataupun

sumber motivasi dari tokoh yang mereka banggakan.

e. Remaja memanfaatkan media untuk mencari jawaban atas masalah

kesehatan mereka.

2. Kerugian Media Sosial bagi Remaja

a. Cyberbullying

Penggunaan media sosial menciptakan kesempatan untuk mendapat

tekanan emosional dan menerima komunikasi yang mengancam, melecehkan

atau memalukan dari remaja lain. Cyberbullying telah terbukti menyebabkan

tingkat depresi dan kecemasan yang lebih tinggi.

b. Harga diri rendah

Penggunaan media sosial digunakan remaja sebagai ajang untuk

menjadi yang terbaik, sebagai contoh remaja berusaha menunjukkan

penampilan mereka yang terbaik, dalam segi gaya hidup maupun kemampuan.

Hal ini membuat remaja yang tidak bisa melakukan hal yang sama akan

mengalami pesimis dan menimbulkan harga diri yang rendah.

c. Membuat kecanduan atau ketergantungan


PAGE \* MERGEFORMAT 2

Konten media sosial yang luas dan sangat memberi kenyamanan bagi

remaja membuat remaja tidak bisa lepas darinya, sehingga remaja menjadi

kecanduan media sosial.

d. Kehidupan sosial akan terganti

Kemudahan yang diberikan media sosial, membuat remaja memilih

berinteraksi melalui media sosial dibandingkan dengan tatap muka. Remaja

menjadi kurang sosialisasi dan interaksi jika mereka hanya mengandalkan

media sosial.

e. Kualitas tidur buruk

Remaja banyak menghabiskan waktu untuk bermain media sosial.

Tidak mengenal waktu, bahkan waktu tidur mereka gunakan untuk

mengoperasikan media sosial. Pada saat bangun di pagi hari, mereka akan

terlambat bangun tidur, bahkan saat bangun badan terasa tidak segar dan tidak

semangat, hal ini yang disebut kualitas tidur yang buruk.

2.2 Konsep Tidur

2.2.1 Defenisi Tidur

Tidur merupakan kondisi dimana persepsi dan reaksi individu terhadap

lingkungan mengalami penurunan (Mubarak et all. 2015). Tidur merupakan

suatu keadaan yang berulang-ulang dimana terjadi perubahan status kesadaran

yang terjadi selama periode tertentu. Tidur melibatkan serangkaian urutan

yang diatur oleh aktivitas fisiologis yang sangat terintegrasi dengan system

saraf pusat. Kebutuhan tidur merupakan faktor yang penting bagi kualitas

hidup seseorang, dimana manusia membutuhkan tidur untuk berbagai alasan

seperti untuk mengatasi stres sehari-hari, untuk mencegah kelelahan, untuk


PAGE \* MERGEFORMAT 2

mengumpulkan energi, untuk memulihkan pikiran dan tubuh, dan untuk

menikmati hidup secara penuh (Kozier et al., 2020).

2.2.2 Tahapan Tidur

Potter & Perry (2015) menjelaskan, normalnya tidur dibagi menjadi 2

yaitu nonrapid eye movement (NREM) dan rapid eye movement (REM).

NREM terbagi menjadi 4 tahap dan memerlukan kurang lebih 90 menit

selama siklus tidur. REM adalah tahapan terakhir kira-kira 90 menit sebelum

tidur terakhir (Potter & Perry, 2015).

1) Tahapan tidur NREM I

a. Tingkat transisi

b. Merespon cahaya

c. Berlangsung beberapa menit

d. Mudah terbangun dengan rangsangan

e. Aktivitas fisik, tanda vital dan metabolisme menurun

f. Bila terbangun terasa sedang bermimpi

2) Tahapan tidur NREM II

a. Periode suatu tidur

b. Mulai relaksasi otot

c. Berlangsung 10-20 menit

d. Fungsi tubuh berlangsung lambat

e. Dapat dibangunkan dengan mudah

3) Tahapan tidur NREM III

a. Awal tahap dari keadaan tidur nyenyak

b. Sulit dibangunkan
PAGE \* MERGEFORMAT 2

c. Relaksasi otot menyeluruh

d. Tekanan darah menurun

e. Berlangsung 15-30 menit

4) Tahapan tidur NREM IV

a. Tidur nyenyak

b. Sulit dibangunkan, butuh stimulus intensif

c. Restorasi dan istirahat, tonus otot menurun

d. Sekresi lambung menurun

e. Gerak bola mata cepat

5) Tahapan tidur REM

a. Lebih sulit dibangunkan dibandingkan dengan tidur NREM

b. Pada orang dewasa normalnya 20-25% dari tidur malamnya

c. Jika individu terbangun pada tidur REM, biasanya terjadi mimpi

d. Tidur REM penting untuk keseimbangan mental, emosi juga berperan

dalam belajar, memori dan adaptasi.

2.2.3 Batas Tidur Normal


Menurut Kemenkes RI (2018) siklus tidur normal sebagai berikut:

Tabel 2.1 Batas Tidur Normal


No Usia Normal tidur
1 0 – 1 bulan 14 – 18 jam
2 1 – 18 bulan 12 – 14 jam
3 3 – 6 tahun 11 – 13 jam
4 6 – 12 tahun 10 jam
5 12 – 18 tahun 8 – 9 jam
6 18 – 40 tahun 7 – 8 jam
7 40 – 60 tahun 7 jam
8 >60 tahun 6 jam
Sumber : (Kemenkes RI, 2018)

2.2.4 Kualitas Tidur


PAGE \* MERGEFORMAT 2

Menurut Khasanah (2012) Kualitas tidur adalah kemampuan setiap

orang untuk mempertahankan keadaan tidur dan untuk mendapatkan tahap

tidur REM dan NREM yang sesuai. Indikator atau ciri-ciri untuk mengetahui

tidur yang berkualitas adalah dengan merasakan apakah badan merasa segar

dan fresh setelah terbangun dan merasa lelap saat tidur (Hidayat, 2015).

Sedangkan menurut Guyton & Hall (2015) Kualitas tidur adalah

ukuran dimana seseorang dapat kemudahan dalam memulai tidur dan untuk

mempertahankan tidur, kualitas tidur seseorang dapat digambarkan dengan

lama waktu tidur, dan keluhan-keluhan yang dirasakan saat tidur ataupun

sehabis bangun tidur. Kualitas tidur yang baik akan menghasilkan kesegaran

dan kebugaran disaat terbangun, sebaliknya tidur yang tidak adekuat dan

berkualitas buruk dapat mengakibatkan berbagai gangguan keseimbangan

fisiologis sehingga mempengaruhi kesehatan karena waktu tidur yang tidak

cukup (Guyton & Hall, 2015).

2.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tidur

Pemenuhan kebutuhan tidur bagi setiap orang berbeda-beda, ada yang

dapat terpenuhi dengan baik bahkan sebaliknya. Kualitas tidur seseorang dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya sebagai berikut (Hutagalung,

2021) :

1. Aktivitas Fisik

Aktivitas dan latihan fisik dapat meningkatkan kelelahan dan

kebutuhan untuk tidur. Latihan fisik yang melelahkan sebelum tidur membuat

tubuh mendingin dan meningkatkan relaksasi. Individu yang mengalami

kelelahan menengah biasanya memperoleh tidur yang tenang terutama setelah


PAGE \* MERGEFORMAT 2

bekerja atau melakukan aktivitas yang menyenangkan (Potter & Perry, 2015).

2. Lingkungan

Lingkungan tempat seseorang tidur berpengaruh terhadap kemampuan

seseorang untuk tidur dan tetap tidur. Lingkungan yang tidak mendukung

seperti terpapar banyak suara menyebabkan seseorang kesulitan untuk

memulai tidur. Lingkungan yang tidak nyaman seperti lembab juga dapat

mempengaruhi tidur. Ventilasi yang baik, temperatur yang sesuai dan

pencahayaan yang redup atau gelap diperlukan untuk tidur yang nyenyak

sehingga seseorang dapat mempertahankan tidurnya.

3. Stres Emosional

Kecemasan tentang masalah pribadi atau situasi dapat menganggu

tidur seseorang. Kecemasan menyebabkan seseorang menjadi terjaga.

Keadaan terjaga terus menerus inilah yang dapat mengakibatkan gangguan

tidur.

4. Gaya Hidup

Perubahan gaya hidup dapat menyebabkan perubahan pada kuantitas

dan kualitas tidur. Gaya hidup yang bisa menganggu tidur diantaranya adalah

jumlah jam kerja yang bertambah, banyak pekerjaan dan menghabiskan

banyak waktu untuk menonton televisi serta mengunakan smartphone secara

berlebihan.

Smartphone menyediakan beberapa fitur-fitur canggih seperti media

sosial dimana seringkali memberikan efek candu, yang membuat penggunanya

kadang lupa waktu. Penggunaan smartphone sebelum waktu tidur dan tengah

malam dapat menyita waktu untuk beristirahat. Memainkan ponsel pada


PAGE \* MERGEFORMAT 2

tengah malam menyebabkan waktu tidur menjadi berkurang dan beresiko

tinggi mengalami gangguan tidur (Anissa, 2018). Aktivitas tidur terjadi

sejalan dengan irama sirkadian yang diatur dalam siklus tidur sampai bangun

selama 24 jam mengikuti pergerakan cahaya matahari seperti yang tercantum

pada surah An-Naml ayat 86 yang menyatakan:

‫ُّيْؤ ِم ُنْو َن ٍم ِّلَقْو ٰي ٍت ٰاَل ٰذ ِلَك ِفْي ِاَّن ُم ْبِص ًر ۗا َو الَّنَهاَر ِفْيِه ِلَيْس ُكُنْو ا اَّلْيَل َجَع ْلَنا َّناَا اَيَر ْو َاَلْم‬

Artinya : “Apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Kami telah

menjadikan malam agar mereka beristirahat padanya dan (menjadikan) siang

yang menerangi? Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda

(kebesaran Allah) bagi orang-orang yang beriman”.

Seperti yang sudah dijelaskan dalam ayat suci Al-Quran surah An-

Naml ayat 86 bahwa Allah SWT sudah memberikan malam untuk waktu

mereka beristirahat dan tidur, sehingga siang hari mereka dapat melihat

dengan terang untuk berusaha dan bekerja. Sesungguhnya dalam pertukaran

waktu keduanya ini manusia dapat melihat bagaimana kesempurnaan dan

kebesaran Allah SWT.

5. Penyakit

Sakit dapat mempengaruhi kebutuhan tidur seseorang. Banyak

penyakit yang memperbesar kebutuhan tidur, misalnya penyakit yang

disebabkan oleh infeksi (infeksi limpa) akan memerlukan lebih banyak waktu

tidur untuk keletihan. Banyak juga keadaan sakit menjadikan pasien kurang

tidur, bahkan tidak bisa tidur (Hidayat, 2015).


PAGE \* MERGEFORMAT 2

6. Obat-Obatan

Obat-obatan yang dikonsumsi seseorang ada yang berefek menyebabkan

tidur, ada juga yang sebaliknya mengganggu tidur. Ada beberapa golongan

obat yang menyebabkan gangguan pada tidur. Obat-obatan tersebut antara lain

adalah hipnotik, diuretik, penghambat beta adregenik, narkotik,

benzodiazepam, antihistamin dan dekongestan.

7. Stress Psikologis

Stress merupakan situasi yang sangat dikhawatirkan dapat menganggu

tidur seseorang. Kondisi psikologis dapat terjadi pada seseorang akibat

ketegangan jiwa. Hal tersebut terlihat ketika seseorang yang memiliki masalah

psikologis mengalami kegelisahan sehingga menyebabkan depresi, cemas dan

sulit untuk tidur (Carrol & Kirkpatrick, 2015).

2.2.6 Kualitas Tidur Remaja

Remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa.

Menurut World Health Organization (WHO, 2015), remaja adalah seseorang

yang memiliki rentang usia 10-19 tahun. Sedangkan menurut Peraturan

Menteri Kesehatan RI nomor 25 tahun 2014, remaja adalah penduduk dalam

rentang usia 10-18 tahun.

Kebutuhan tidur setiap individu berbeda-beda, tergantung usia setiap

individu dan mereka harus memenuhi kebutuhan tidurnya agar dapat

menjalankan aktivitas dengan normal. Durasi tidur yang ideal pada remaja

usia 13-18 tahun berkisar 8-10 jam setiap malamnya (NSF, 2018). Namun, ada

beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas tidur remaja salah satunya yaitu

gaya hidup. Gaya hidup remaja saat ini dipengaruhi oleh penggunaan media
PAGE \* MERGEFORMAT 2

sosial. Remaja akan mengalami ketergantungan terhadap media sosial dan

remaja dapat menggunakan media sosial hingga berjam-jam setiap harinya

(Putri, 2018).

Direktur The Atlanta School of Sleep Medicine and Tecnology

menyatakan bahwa pengunaan Smartphone, komputer, televisi, dan video

game telah menyita banyak waktu istirahat pada remaja. Remaja banyak

menghabiskan waktu untuk online di media sosial, termasuk pada malam hari.

Hal ini juga dapat mengganggu proses tidur, sehingga kualitas serta pola tidur

menjadi buruk. Pada faktanya, saat akan memulai tidur mereka masih asik

dengan media sosial dalam waktu yang lama sehingga meningkatkan kejadian

insomnia yang berdampak pada buruknya kualitas tidur remaja (Khusnal et al.,

2017).

2.2.7 Kualitas Tidur Buruk

Kualitas tidur dikaitkan dengan sesuatu yang dirasakan secara subjektif

yaitu kemudahan seseorang untuk tidur, kemampuan memelihara tidur, total

waktu tidur, bangun tidur diawal. Kualitas tidur yang baik berhubungan

dengan berbagai hal positif seperti kesehatan yang lebih baik, kurang kantuk

di siang hari, kesejahteraan yang lebih besar dan fungsi psikologis yang lebih

baik. Kualitas tidur yang buruk salah satunya menggambarkan gejala insomnia

kronis (Afianti, 2017).

Kualitas Tidur yang buruk adalah keadaan dimana seseorang tidak

menjaga keteraturan tidurnya, keteraturan tidur dan terjaga adalah sesuatu

yang sangat penting. Tidur yang tidak adekuat dan kualitas tidur yang buruk

dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan fisiologis dan psikologis.


PAGE \* MERGEFORMAT 2

Dampak fisiologis meliputi penurunan aktivitas sehari-hari, rasa lelah, lemah,

daya tahan tubuh menurun dan ketidakstabilan tanda-tanda vital. Dampak

psikologis meliputi depresi, cemas dan tidak konsentrasi.

Hal yang sangat penting bagi setiap orang untuk menjaga biologisnya

agar tetap selaras sepenuhnya dengan rutinitas harian, dengan membatasi

aktivitas yang membuat terjaga dimalam hari sehingga dapat membantu untuk

efektifitas jam tidur karena kurang tidur dalam jangka waktu yang panjang

dapat menyebabkan kerusakan otak, bahkan kematian. (Woods & Scott 2016)

2.2.8 Pengukuran Kualitas Tidur

Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) merupakan instrument efektif

yang digunakan untuk mengukur kualitas tidur dan pola tidur seseorang. PSQI

dibuat berdasarkan pengukuran pola tidur responden dengan rentang waktu

satu bulan terakhir. Adapun tujuan pembuatan PSQI adalah menyediakan

standar pengukuran kualitas tidur yang valid dan terpecaya, untuk

membedakan antara tidur yang baik dan yang buruk dan untuk menyediakan

indeks yang mudah dipakai subjek dan interpretasi oleh peneliti, dan

digunakan sebagai ringksan dalam pengkajian gangguan tidur yang

berdampak pada kualitas tidur (Khasanah, 2012).

Kualitas tidur adalah skor yang diperoleh dari responden yang telah

menjawab pertanyaan-pertanyaan pada Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI),

yang terdiri dari 7 (tujuh) komponen, yaitu kualitas tidur subjektif, latensi

tidur, durasi tidur, efisiensi tidur sehari-hari, gangguan tidur, penggunaan obat

tidur, dan disfungsi aktivitas siang hari. Masing-masing komponen memiliki

kisaran nilai 0-3 dengan 0 menunjukkan tidak adanya kesulitan tidur dan 3
PAGE \* MERGEFORMAT 2

menunjukkan kesulitan tidur yang berat. Skor dari ketujuh komponen tersebut

dijumlahkan menjadi 1 (satu) skor global dengan kisaran nilai 0-21. Jumlah

skor tersebut disesuaikan dengan kriteria penilaian yang dikelompokkan

sebagai berikut (Smyth, 2012) :

1. Kualitas tidur subjektif

Evaluasi kualitas tidur merupakan evaluasi singkat terhadap tidur

seseorang tentang tidurnya yang baik atau buruk.

2. Latensi tidur

Durasi dari berangkat tidur hingga tertidur. Individu dengan kualitas tidur

yang baik membutuhkan waktu kurang dari 15 menit untuk memasuki

tahap tidur selanjutnya secara lengkap.

3. Durasi tidur

Durasi tidur merupakan waktu individu tertidur sampai bangun di pagi hari

tanpa terbangun tengah malam.

4. Efisiensi kebiasaan tidur

Efisiensi kebiasaan tidur merupakan rasio persentase antara jumlah total

jam tidur dibagi dengan jumlah jam yang dihabiskan di tempat tidur.

Efisiensi kebiasaan lebih dari 85% dapat dikatakan kualitas tidur baik.

5. Gangguan tidur

Kondisi terputusnya tidur, pola tidur sampai bangun individu berubah

polanya, hal ini menyebabkan penurunan kualitas tidur individu menjadi

buruk.

6. Penggunaan obat

Penggunaan obat sedatif mengindikasikan jika individu tersebut ada


PAGE \* MERGEFORMAT 2

masalah tidur. Obat-obatan memiliki efek terganggunya kualitas tidur.

7. Disfungsi tidur pada siang hari

Individu yang kualitas tidurnya kurang baik akan menyebabkan

mengantuk di siang hari sehingga membuat aktivitas di siang hari

terganggu.

2.3 Kerangka Teori

Kerangka teori pada penelitian ini digambarkan sebagai berikut :

Faktor yang Mempengaruhi


Kualitas Tidur :
1. Aktivitas Fisik Kualitas Tidur
2. Lingkungan
3. Stres Emosional
4. Gaya Hidup (Penggunaan Media Sosial)
5. Penyakit
6. Obat-Obatan
7. Stress Psikologis

Sumber : (Hutagalung, 2021)

2.4 Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah abstarksi dari suatu realitas agar dapat

dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan

antara variabel (baik variabel yang diteliti maupun yang tidak diteliti).

Kerangka konsep akan membantu peneliti menghubungkan hasil penemuan

dengan teori (Nursalam, 2020).

Variabel Independen Variabel Dependen

Penggunaan Media Sosial Kualitas Tidur


PAGE \* MERGEFORMAT 2

Sumber : (Nursalam, 2020)

2.5 Hipotesis Penelitian

Ada hubungan penggunaan media sosial dengan kualitas tidur remaja

di SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian Kuantitatif. Jenis penelitian

yang digunakan adalah analitik observasional. Analitik observasional atau

survei analitik adalah survei atau penelitian yang menggali bagaimana dan

mengapa fenomena kesehatan ini terjadi. Kemudian melihat hubungan antara

kedua variabel yaitu variabel independen Penggunaan Media Sosial dan

variabel dependen Kualitas Tidur (Notoatmodjo, 2015).

Penelitian ini menggunakan rancangan pendekatan cross sectional,

yaitu setiap objek hanya diamati satu kali saja dan pengukuran dilakukan

secara bersamaan dalam satu waktu (Notoatmodjo, 2015). Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan media sosial dengan

kualitas tidur pada remaja di SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

3.2.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Oktober 2022 sampai bulan

Juni 2023.

3.2.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Sabak Auh Kecamatan

Sabak Auh Kabupaten Siak Kabupaten Siak.

PAGE \* MERGEFORMAT xi
PAGE \* MERGEFORMAT 2

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi merupakan subjek yang memenuhi kriteria yang telah

ditetapkan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi di SMP

Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak yang berjumlah 137 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

suatu populasi (Sugiyono, 2016). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa

siswi yang memenuhi kriteria:

1. Inklusi

a. Siswa-siswi yang mempunyai media sosial

b. Siswa-siswi di SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak

2. Ekslusi

a. Siswa-siswi yang tidak hadir saat penelitian berlangsung

Adapun besar sampel yang digunakan dihitung berdasarkan rumus

slovin sebagai berikut:

Keterangan :

n : Jumlah sampel

N : Jumlah populasi

: Presisi yang ditetapkan (5%)


PAGE \* MERGEFORMAT 2

Dari rumus dan perhitungan diatas didapatkan jumlah sampel sebanyak

102 orang siswa siswi SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak yang akan

dijadikan responden penelitian.

3.4 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan simple random

sampling. Simple random sampling adalah cara pengambilan sampel yang

memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih

menjadi anggota sampel. Pengambilan sampel dilakukan secara acak

berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. Jumlah sampel penelitian yaitu

sebanyak 102 responden yang di ambil dari kelas VII, VIII, dan IX.

Pengambilan sampel dari masing-masing kelas dihitung menggunakan rumus

sebagai berikut :

Keterangan :

n : Jumlah sampel untuk masing-masing kelas

Tabel 3.1 Teknik Pengambilan Sampel


Kelas Rumus Sampel
VII 42

VIII 24

IX 36
Total 102

3.5 Jenis Dan Sumber Data

3.5.1 Data Primer


PAGE \* MERGEFORMAT 2

Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara

langsung dari sumber aslinya yang berupa wawancara, pendapat dari individu

atau kelompok maupun hasil observasi dari suatu objek. Data primer dari

penelitian yang dilakukan yaitu data yang diperoleh langsung di lapangan

dengan menggunakan lembar observasi antara lain nama, umur dan jenis

kelamin. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini

adalah siswa-siswi di SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak yang

selanjutnya disebut responden.

3.5.2 Data sekunder

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang langsung

dikumpulkan oleh peneliti sebagai penunjang dari sumber pertama. Dapat juga

dikatakan data yang tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen. Dalam

penelitian ini, yang menjadi sumber data sekunder adalah artikel, jurnal dan

literature yang terkait.

3.6 Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrument penelitian:

3.6.1 Kuesioner Media Sosial

Dalam penelitian ini kuesioner variabel pengunaan media sosial

menggunakan kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti. Parameter

pernyataan yaitu waktu penggunaan. Responden dikategorikan tinggi

penggunaanya terhadap media sosial jika ia memilih jawaban ≥ 4 jam 17

menit dan rendah jika memilih jawaban < 4 jam 17 menit (Fuentes, 2017).

3.6.2 Kuesioner Kualitas Tidur

Kuesioner kualitas tidur, menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index


PAGE \* MERGEFORMAT 2

(PSQI) instrumen kuesioner dengan 7 pertanyaan yaitu 4 pertanyaan terbuka

dan 3 pertanyaan tertutup (Sangat sering = 3, cukup sering = 2, sering = 1,

tidak pernah = 0). Kuesioner Kualitas Tidur sudah resmi (Paten) sehingga

tidak perlu uji validitas dan reabilitas (Smyth, 2012).

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan

melalui prosedur sebagai berikut :

1. Setelah judul disetujui oleh pembimbing, peneliti mengajukan

permohonan izin ke bagian akademik untuk memperoleh surat izin

penelitian ke SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak.

2. Mengurus izin untuk penelitian dari Institut Kesehatan dan Teknologi Al

Insyirah Pekanbaru untuk selanjutnya diberikan kepada Kepala Sekolah

SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak.

3. Kepala Sekolah memberikan izin penelitian, dilanjut mengurus proses

penelitian ke wali kelas untuk mengkoordinasi penyebaran kuesioner.

4. Mendatangi satu persatu kelas dan memperkenalkan diri.

5. Menjelaskan tujuan penelitian kepada responden.

6. Meminta responden untuk menandatangani lembar persetujuan menjadi

responden.

7. Meminta responden untuk mengisi kuesioner yang sudah diberikan.

8. Setelah kuesioner diisi, peneliti mengumpulkan kembali kuesioner untuk

diperiksa kelengkapannya.

9. Apabila belum lengkap, responden diminta untuk melengkapi saat itu juga.

10. Setelah data terkumpul maka akan dilakukan penilaian, tabulasi data dan
PAGE \* MERGEFORMAT 2

pengolahan data.

3.8 Definisi Operasional

Tabel 3.2 Definisi Operasional

Variabel Independent
No Variabel Defenisi Alat Ukur Skala Hasil Ukur
Operasional ukur
1 Media Media online Kuesioner Ordinal Rendah = < 4
Sosial dengan aplikasi jam 17 menit
berbasis internet Tinggi = ≥ 4 jam
yang dapat 17 menit
membuat
penggunanya
kecanduan
sehingga Sumber: (Sativa,
mempengaruhi 2017)
kualitas tidur
seseorang
Variabel Dependent
2 Kualitas Keadaan tidur Kuesioner Ordinal 0-7 = Baik
Tidur yang baik mulai PSQI 8-21 = Buruk
dari proses (Pittsburgh
memulai tidur Sleep Quality
hingga terbangun Index)
dengan rasa segar, Sumber: (Smyth,
tidak mengantuk 2012)
dan bersemangat
untuk beraktivitas

3.9 Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap

menurut (Notoadmojo, 2015) :

3.9.1 Editing

Pada tahap ini, peneliti memeriksa dan mengkaji kembali kebenaran

data yang diperoleh atau dikumpulkan, proses editing meliputi langkah-

langkah yaitu mengecek kembali nama dan identitas responden. Kemudian

mengecek kelengkapan data, apabila ada kekurangan isinya atau salah maka

langsung diperbaiki dengan memeriksa atau melakukan pendataan kembali


PAGE \* MERGEFORMAT 2

dilokasi penelitian. Editing dilakukan pada tahap pengumpulan data atau

setelah data terkumpul.

3.9.2 Coding

Coding merupakan pemberian kode numerik (angka) terhadap data

yang terdiri dari beberapa kategori yang masuk berdasarkan variabelnya

masing-masing. Kode dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.9.2.1 Kode Karakteristik Responden

a. Usia

1) 13 Tahun diberi kode 1

2) 14 Tahun diberi kode 2

3) 15 Tahun diberi kode 3

b. Jenis Kelamin

1) Laki-laki: diberi kode 1

2) Perempuan: diberi kode 2

3.9.2.2 Kode Variabel Pengunaan Media Sosial

1) Rendah jika < 4 jam 17 menit, kode 1

2) Tinggi jika ≥ 4 jam 17 menit, kode 2

3.9.2.3 Kode Variabel Kualitas Tidur

0-7 = Baik, kode 1

8-21 = Buruk, kode 2

3.9.3 Scoring

Peneliti memberikan penilaian pada data sesuai dengan skor yang telah
PAGE \* MERGEFORMAT 2

ditentukan berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh responden.

a. Skor Pengunaan Media Sosial

< 4 jam 17 menit = Rendah

≥ 4 jam 17 menit = Tinggi

b. Skor Kualitas Tidur

0-7 = Baik

8-21 = Buruk

3.9.4 Entry

Memasukkan data yang dikumpulkan kedalam master tabel atau SPSS

untuk diolah kedalam analisa data.

3.9.5 Cleaning

Pengecekan kembali untuk melihat data yang sudah dimasukkan

apakah ada kesalahan dalam pemberian kode atau tidak, jika ada

ketidaklengkapan dan sebagainya akan dilakukan pembetulan atau koreksi.

3.9.6 Processing

Selanjutnya data akan diproses dengan kelompok data kedalam

variabel yang sudah ditentukan.

3.9.7 Analizing

Penelitian ini menggunakan analisa data secara univariat dan bivariat.

3.10 Analisis Data

Analisa data dalam penelitian ini menggunakan :

3.10.1 Analisa Univariat

Analisa Univariat adalah analisa yang dilakukan dengan cara


PAGE \* MERGEFORMAT 2

menganalisis tiap variabel dari hasil penelitian (Notoadmodjo, 2015). Analisa

Univariat berfungsi untuk meringkas kumpulan data hasil pengukuran

sedemikian rupa sehingga kumpulan data tersebut berubah menjadi informasi

yang berguna. peringkasan tersebut dapat berupa ukuran statistik, tabel, grafik.

Analisa univariat dilakukan masing-masing variabel yang diteliti. Analisa

univariat pada penelitian ini meliputi data umum dan data khusus. Data umum

meliputi kelas dan umur responden, sedangkan data khusus meliputi

penggunaan media sosial dan kualias tidur. Pengukuran yang akan digunakan

yaitu distribusi frekuensi. Kemudian hasil yang didapatkan dimasukan dalam

tabel frekuensi.

3.10.2 Analisa Bivariat

Analisa Bivariat untuk mencari hubungan variabel bebas dan variabel

terikat dengan uji statistik Chi square untuk mengetahui signifikasi hubungan

antara variabel independen dengan dependen yang disesuaikan dengan skala

data yang ada. Penelitian terhadap dua variabel biasanya mempunyai tujuan

untuk mendiskripsikan distribusi data. Dalam penelitian ini analisa bivariate

diakukan untuk mengetahui Hubungan Penggunaan Media Sosial Dengan

Kualitas Tidur Remaja Di SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak.

Pengolahan data dalam penelitin ini menggunakan aplikasi SPSS untuk

mempermudah peneliti dalam mengolah data dan memperoleh hasil yang

akurat saat menghitung datanya. Hasil dari perhitungan data didapatkan p

value < 0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan

media sosial dengan kualitas tidur remaja di SMP Negeri 2 Sabak Auh

Kabupaten Siak.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

SMP Negeri 2 Sabak Auh berada di jalan Sultan Syarif Qasim,

Kelurahan Sabak Permai, Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak, Provinsi

Riau. Lokasi Geografis sekolah ini terletak di Lintang 1 Bujur 102. SMP

Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak didirikan pada tahun 2002 dengan status

kepemilikan Negeri, sekolah ini mulai beroperasi pada tanggal 02 Februari

tahun 2002 sampai sekarang.

SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak merupakan sekolah

menengah pertama negeri dengan akreditasi A yang menggunakan panduan

kurikulum pemerintah tahun 2013. SMP ini memiliki 12 staf guru pengajar

yang kompeten di bidangnya dengan 5 rombongan belajar. Tersedianya sarana

prasarana yang memadai seperti 8 ruang kelas yang nyaman, 1 ruang

laboratorium dan 1 perpustakaan untuk mendukung kegiatan belajar siswa

siswi SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak.

PAGE \* MERGEFORMAT xi
PAGE \* MERGEFORMAT 2

4.1.2 Karakteristik Responden


4.1.2.1 Usia Responden
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Remaja di SMP
Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak Tahun 2023

Usia f %
13 tahun 27 26.5
14 tahun 53 52
15 tahun 22 21.6
Total 102 100

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan dari 102 responden, mayoritas

berusia 14 tahun sebanyak 53 orang 52%.

4.1.2.2 Jenis Kelamin Responden


Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Remaja di
SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak Tahun 2023

Jenis kelamin f %
Perempuan 55 53.9
Laki-Laki 47 46.1
Total 102 100

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan dari 102 responden, mayoritas

berjenis kelamin perempuan sebanyak 55 orang 53.9%.


PAGE \* MERGEFORMAT 2

4.1.2.3 Jenis Media Sosial


Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Media Sosial Yang Digunakan
Responden di SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak Tahun 2023

Jenis Media Sosial f %


WhatsApp 99 97.1
Facebook 37 36.3
Instagram 69 67.6
Tik Tok 95 93.1
Youtube 47 46.1

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan, mayoritas responden pengguna

media sosial WhatsApp sebanyak 99 responden 97.1%.

4.1.3 Analisa Univariat


4.1.3.1 Penggunaan Media Sosial
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penggunaan Media Sosial Responden
Di SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak Tahun 2023

Penggunaan Media Sosial f %


Tinggi 84 82.4
Rendah 18 17.6
Total 102 100

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan dari 102 responden, mayoritas 84

responden 82.4% penggunaan media sosial kategori tinggi.


PAGE \* MERGEFORMAT 2

4.1.3.2 Kualitas Tidur


Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kualitas Tidur Responden Di SMP
Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak Tahun 2023

Kualitas tidur f %
Baik 35 34.3
Buruk 67 65.7
Total 102 100

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan dari 102 responden mayoritas 67

responden 65.7% memiliki kualitas tidur buruk.

4.1.4 Analisa Bivariat


4.1.4.1 Hubungan Penggunaan Media Sosial Dengan Kualitas Tidur Remaja
Di SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak
Tabel 4.6
Hubungan Penggunaan media sosial Dengan Kualitas Tidur Remaja Di
SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak Tahun 2023 (n= 102)

Penggunaan Kualitas tidur Total P value OR


Media Sosial
Baik Buruk
f % f % f %
Tinggi 21 25 63 75 84 100 0.000 10.500
Rendah 14 77.8 4 22.2 18 100
Jumlah 35 34.3 67 65.7 102 100

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 84 responden,

penggunaan media sosial kategori tinggi dengan kualitas tidur buruk sebanyak

63 responden 75.0%, sedangkan responden yang penggunaan media sosial

kategori rendah dengan kualitas tidur baik sebanyak 14 responden 77.8%.

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square didapatkan

nilai p value 0,000 < 0,05. Artinya ada hubungan pengunaan media sosial
PAGE \* MERGEFORMAT 2

dengan kualitas tidur remaja di SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak.

Selain itu, dari perhitungan didapatkan pula nilai Odd Ratio (OR) = 10.500,

maka dapat disimpulkan bahwa remaja dengan penggunaan media sosial

kategori tinggi, memiliki risiko 10.500 kali mengalami kualitas tidur yang

buruk dibanding dengan remaja dengan penggunaan media sosial kategori

rendah.

4.2 Pembahasan
4.2.1 Karakteristik Responden
Hasil penelitian didapatkan mayoritas responden berusia 14 tahun

sebanyak 52% dan mayoritas berjenis kelamin perempuan sebanyak 53.9%.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hepilita (2018) tentang

hubungan durasi penggunaan media sosial dengan gangguan pola tidur pada

anak usia 12 sampai 14 tahun di SMP Negeri 1 Langke Rembong, didapatkan

jumlah responden perempuan lebih banyak dengan jumlah persentase

53.6%. Berdasarkan Survey Nasional yang digelar Pew Internet & American

Life Project pada 17 juta remaja berumur 12 sampai dengan 17 tahun di

Amerika menyatakan bahwa 94% remaja Amerika melakukan aktivitas online

di media sosial untuk mencari sumber atau bahan untuk menyelesaikan

pekerjaan sekolah.

Menurut asumsi peneliti karakteristik remaja pada usia tersebut

mendorong mereka untuk saling bersosialisasi dan menjalin hubungan

pertemanan dengan orang lain, terutama remaja perempuan lebih cenderung

berkomunikasi menggunakan media sosial. Hal ini dikarenakan remaja

perempuan lebih memiliki keinginan untuk berbagi atau bercerita dengan


PAGE \* MERGEFORMAT 2

teman sebaya, remaja perempuan juga sering menggunakan media sosial

untuk membuat konten ataupun update status di media sosial. Oleh karena itu

remaja perempuan lebih dominan menggunakan media sosial dibandingkan

dengan remaja laki-laki.

4.2.2 Pengunaan Media Sosial Pada Remaja Di SMP Negeri 2 Sabak Auh
Kabupaten Siak
Hasil penelitian didapatkan mayoritas 82.4% remaja pengguna media

sosial kategori tinggi yaitu selama ≥4 jam 17 menit perharinya. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian Kezia Woran (2020) tentang analisis

hubungan penggunaan media sosial dengan kualitas tidur remaja, didapatkan

83.75% remaja dikelas XI Matematika Ilmu Alam (MIA) SMA N 1 Langowan

pengguna media sosial kategori tinggi dan hasil penelitian Kurnia (2020)

tentang hubungan intensitas penggunaan media sosial dengan kualitas tidur

remaja SMA N 1 Kawedanan kelas XI IPS didapatkan sebagian besar 66.2%

remaja dengan intensitas penggunaan media sosial tidak normal yaitu ≥4 jam

17 menit.

Menurut Sari (2017) Penggunaan media sosial yang tinggi biasanya

dipengaruhi oleh fungsi pengunaannya. Remaja cenderung mengakses media

sosial dengan waktu yang cukup lama yaitu lebih dari 4 jam 17 menit dalam

setiap harinya, hal ini dapat dikatakan remaja mengalami kecanduan saat

bermain media sosial karena merasakan kesenangan sehingga dapat

menghabiskan waktu berjam-jam. Rata-rata remaja banyak menghabiskan

waktu untuk online di media sosial pada malam hari, terutama sebelum tidur.

Menurut Ferry (2017) penggunaan media sosial dalam durasi yang


PAGE \* MERGEFORMAT 2

lama akan memiliki dampak buruk pada kesehatan remaja : 1. Kesehatan mata

terganggu karena sering melihatm layar smartphone, 2. Kesehatan tangan

terganggu karena mengunakan ponsel dengan sering mengetik maupun

memegang ponsel saja, akan membuat otot dan persendian disekitar lengan

dan pergelangan tangan akan terasa sakit, karena terlalu lama menahan beban,

3. Gangguan tidur sehingga dapat menyebabkan kualitas tidur menjadi buruk,

hal ini akan mengakibatkan kantuk saat jam pelajaran berlangsung dan remaja

tidak bisa fokus dalam belajar, 4. Sulit untuk berkonsentrasi saat jam pelajaran

berlangsung.

Menurut asumsi peneliti penggunaan media sosial yang tinggi dapat

berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan psikologis. Penyebab dari tingginya

penggunaan media sosial karena kurangnya pemahaman remaja mengenai

penggunaan media sosial. Remaja cenderung merasakan kesenangan dan

keanduan saat bermain media sosial, sehingga mereka tidak menyadari sudah

membuka media sosial dengan waktu yang lama. Idealnya waktu yang

disarankan untuk bermain media sosial yaitu selama 4 jam 17 menit.

Penggunaan media sosial yang berlebihan juga akan berdampak buruk pada

kesehatan remaja, seperti penurunan aktivitas sehari-hari, merasa lelah,

kondisi neuromuskular yang buruk, daya tahan tubuh menurun, ansietas,

mengantuk dan sulit berkonsentrasi saat belajar. Oleh karena itu remaja harus

bisa menyesuaikan waktu penggunaan media sosial untuk sekedar hiburan dan

untuk kegiatan belajar.


PAGE \* MERGEFORMAT 2

4.2.2 Kualitas Tidur Pada Remaja Di SMP Negeri 2 Sabak Auh

Hasil penelitian didapatkan mayoritas responden memiliki kualitas

tidur buruk sebanyak 65.7%. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

Suhartati (2021) tentang hubungan penggunaan media sosial dengan kualitas

tidur remaja usia 19-22 tahun didapatkan sebanyak 84.8% responden

mengalami kualitas tidur buruk. Menurut Guyton & Hall (2015)

menyampaikan bahwa kualitas tidur mencerminkan keadaan tidur yang

restoratif dan dapat menyegarkan tubuh saat terbangun keesokan harinya.

Menurut Iskandar (2016) mengemukakan teori hierarchy of needs

bahwa setiap manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus

dipenuhi, yaitu kebutuhan fisiologis. Salah satu kebutuhan fisiologis yang

harus dipenuhi yaitu kebutuhan untuk tidur, menjelaskan bahwa tidur

memiliki pengaruh terhadap ketenangan, energi, konsentrasi dan kenyamanan.

Kualitas tidur yang baik akan menghasilkan kesegaran dan kebugaran disaat

terbangun, sebaliknya tidur yang tidak adekuat dan berkualitas buruk dapat

mengakibatkan berbagai gangguan keseimbangan fisiologis sehingga

mempengaruhi kesehatan karena waktu tidur yang tidak cukup. Tidur dapat

dikatakan berkualitas baik apabila seseorang menghabiskan waktu kurang dari

15 menit untuk dapat memasuki tahap tidur yang selanjutnya secara lengkap.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan

sebagian besar responden tidak bisa tidur dalam waktu 30 menit. Pernyataan

ini didukung dengan hasil pengisian kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index

didapatkan masalah yang sering dialami remaja yaitu latensi tidur. Latensi

tidur yaitu berapa lama waktu yang dibutuhkan sehingga seseorang bisa
PAGE \* MERGEFORMAT 2

tertidur.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Auliyanti (2013) yang

melakukan skrining gangguan tidur menggunakan kuesioner Sleep

Disturbance Scale for Children, dari 491 murid SMP di Jakarta, 129 subjek

yang memenuhi kriteria gangguan tidur. Prevalensi gangguan tidur sebesar

39.7% dengan jenis gangguan tidur terbanyak adalah gangguan latensi tidur

dan mempertahankan tidur yaitu sebesar 70.2%.

Berdasarkan hasil penelitian dan teori yang dipaparkan, peneliti

berasumsi bahwa sebagian besar remaja SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten

Siak mengalami kualitas tidur yang buruk, disebabkan oleh lamanya latensi

tidur dan gangguan tidur, seperti terbangun di tengah malam. Hal ini juga

disebabkan oleh gaya hidup remaja yang dipengaruhi oleh penggunaan media

sosial yang berlebihan. Pada faktanya, saat akan memulai tidur remaja masih

asik dengan media sosial dalam waktu yang lama sehingga meningkatkan

kejadian insomnia yang berdampak pada buruknya kualitas tidur remaja

4.2.3 Hubungan Penggunaan Media Sosial Dengan Kualitas Tidur Remaja Di

SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak

Hasil penelitian didapatkan ada hubungan penggunaan media sosial

dengan kualitas tidur remaja dengan hasil uji statistik nilai p value 0,000 < p

value 0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Nurniati (2018)

tentang hubungan penggunaan media sosial dengan kualitas tidur pada remaja

kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta didapatkan ada hubungan yang

signifikan antara penggunaan media sosial dengan kualitas tidur pada remaja

di kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Dari hasil penelitian


PAGE \* MERGEFORMAT 2

didapatkan bahwa penggunaan media sosial yang tinggi dapat menyebabkan

kualitas tidur remaja menjadi buruk.

Menurut Woods & Scott (2016) menyatakan bahwa penggunaan media

sosial sangat dikaitkan dengan kualitas tidur yang buruk. Penggunaan media

sosial disaat akan tidur akan mengganggu produksi melatonin melalui paparan

layar digital pada waktu tidur, selain itu notifikasi dari media sosial juga dapat

mengganggu proses tidur remaja. Menurut pendapat Derry (2014) dampak

penggunaan media sosial dalam waktu yang lama dapat mengganggu jam

tidur seseorang. Tanpa disadari pengguna media sosial dapat bermain sampai

larut malam sehingga mereka beristirahat diluar jam tidur yang semestinya.

Menurut Khristianty (2015) jam tidur yang tidak terpenuhi akan

mengakibatkan kualitas tidur seseorang menjadi buruk. Kualitas tidur yang

buruk dapat disebabkan karena berbagai faktor salah satunya penggunaan

media sosial yang berlebihan. Kualitas tidur yang tidak terpenuhi akan

berdampak pada kesehatan dan mengganggu aktivitas sehari-hari seperti

remaja akan merasakan kantuk pada saat jam pelajaran berlansung, mudah

merasa lelah, dan kekuatan imun tubuh akan menurun.

Menurut asumsi peneliti, responden dalam penelitian ini memiliki

kebiasaan dalam penggunaan media sosial yang berlebihan. Hal ini

disebabkan karena faktor yang mempengaruhi perilaku tersebut yaitu

penggunaan media sosial yang sangat menarik dari pada aktivitas yang lain.

Remaja dapat membuka media sosial seperti membuka instagram, whatsapp,

tiktok, dan lain-lain. Hadirnya media sosial dengan berbagai macam fungsi

dari aplikasi yang saat ini tidak hanya digunakan sebagai fungsi komunikasi
PAGE \* MERGEFORMAT 2

tetapi juga sebagai bahan hiburan. Hal ini yang akan mengakibatkan remaja

sulit untuk berhenti bermain media sosial hingga melupakan waktu untuk

beristirahat.

Menurut peneliti, berdasarkan hasil penelitian didapatkan ada beberapa

responden yang penggunaan media sosial kategori tinggi tetapi mengalami

kualitas tidur baik, hal ini dikarenakan ada batasan jam tidur pada malam hari

dari orang tua dirumah sehingga remaja tidak bisa mengakses media sosial

hingga larut malam, tetapi penggunaan media sosial dihabiskan pada waktu

siang hari. Sebaliknya, responden yang penggunaan media sosial kategori

rendah tetapi mengalami kualitas tidur buruk hal ini disebebkan karena

responden mengalami kesulitan untuk memulai tidur, sehingga membutuhkan

waktu kurang lebih 30 menit untuk dapat tertidur pulas. Kesulitan dalam

memulai tidur yang dialami remaja saat ini dapat disebabkan karena tugas

sekolah yang belum selesai atau adanya masalah dengan teman disekolah.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan beberapa hasil dari

penelitian sebelumnya peneliti menyimpulkan bahwa ketidakmampuan remaja

dalam memenejemen waktu dalam menggunakan media sosial dengan baik

dan benar ketika berada di sekolah ataupun berada dirumah, akan berdampak

pada ketidakteraturan pola istirahat dan tidur pada remaja sehingga kualitas

tidur pada remaja menjadi buruk. Hal ini dikarenakan tidak terpenuhinya pola

tidur ideal bagi remaja yaitu 8-10 jam semalam. Rendahnya waktu bagi

remaja untuk memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur, akan menyebabkan

kualitas tidur remaja menjadi buruk sehingga membuat semakin tinggi

dampak negatif dari penggunaan media sosial tersebut. Dalam penelitian ini
PAGE \* MERGEFORMAT 2

ditemukan ada hubungan antara penggunaan media sosial dengan kualitas

tidur pada remaja di SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan

pengunaan media sosial dengan kualitas tidur remaja di SMP Negeri 2 Sabak

Auh Kabupaten Siak, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Mayoritas responden di SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak berusia

14 tahun sebanyak 53 responden (52.0%), mayoritas responden berjenis

kelamin perempuan sebanyak 55 responden (53.9%) dan mayoritas

responden pengguna media sosial WhatsApp sebanyak 99 responden

97.1%.

2. Pengunaan media sosial responden di SMP Negeri 2 Sabak Auh

Kabupaten Siak, mayoritas kategori tinggi sebanyak 84 responden

(82.4%).

3. Kualitas tidur responden di SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak,

mayoritas kategori buruk sebanyak 67 responden (65.7%).

4. Ada hubungan pengunaan media sosial dengan kualitas tidur remaja di

SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak (p value = 0,000).

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Sekolah SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak

Diharapkan pihak sekolah melakukan edukasi kepada siswa-siswi

mengenai pembentukan pola pikir siswa-siswi tentang penggunaan media

sosial dengan tepat sesuai dengan waktu yang disarankan, dan pihak sekolah

PAGE \* MERGEFORMAT xi
PAGE \* MERGEFORMAT 2

dapat menetapkan peraturan tentang larangan penggunaan smartphone di jam

pelajaran.

5.2.2 Bagi Responden

Diharapkan siswa-siswi lebih selektif dalam pengunaan media sosial

dan mengetahui apa saja dampak buruk dari penggunaan media sosial yang

berlebihan serta mampu dalam memanajemen waktu istirahat dan tidur.

5.2.2 Bagi Institut Kesehatan Dan Teknologi Al Insyirah Pekanbaru

Diharapkan pihak institusi untuk dapat meningkatkan promosi

kesehatan dan konseling pada remaja tentang pola tidur dan dampak

penggunaan media sosial secara berlebihan. Diharapkan pihak institusi untuk

lebih memperbanyak sumber-sumber bacaan diperpustakaan khususnya

mengenai pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur.

5.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian

tentang pengunaan media sosial dengan kualitas tidur remaja dengan variabel

yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA

Afianti, A., & Prasetyo, M. (2019). Analisis Faktor Gangguan Tidur pada Remaja
Usia 16-18 Tahun. In Fakultas Kedokteran (pp. 4–8).

APJII. (2022). Data jumlah pengguna media sosial di Indonesia. Profil pengguna
Internet di Indonesia. Asosiasi Penyelengara Jasa Internet; Jakarta.

Anissa. (2018). Pengaruh Pemberian Aroma Terapi Cendana Terhadap Kualitas


Tidur Pada Remaja. Denpasar: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran Universitas Udanaya.

Aulyanti, F. (2013). Faktor yang berhubungan dengan prestasi akademik murid


sekolah menengah pertama di Jakarta yang mengalami gangguan tidur.
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 2, (1), 11-12

Badan Pusat Statistik. (2019). Hasil Riset Tahun 2019.;53(9):1689–99.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2017). Data and Statistics,
Short Sleep Duration Among High School Students. (Online).
<https://www.cdc.gov /sleep/data_statistics.html diakses pada 31 Mei
2018>

Carrol, J., & Kirkpatrick, R., (2015). Impact of Social Media on Adolscent
Behavioral Health, Oakland.Dewi, L. P., 2017. Hubungan Intensitas
Penggunaan Situs Jejaring Sosial dengan Insomnia Pada Remaja di SMA
Muhammadiyah 7 Yogyakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Aisyiyah Yogyakarta.

Derry, I, (2014). Bila sikecil bermain gadget: panduan bagi orang tua agar
mamahami faktor-faktor penyebab anaknnya kecanduan gadget

Ferry, G., M. (2017). Analisis Pengaruh Pemanfaatan Smartphone Terhadap


Prestasi Akademik Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Klabat.
Cogito Smart Journal/VOL. 3/NO. 1. Universitas Klabat Anggota CORIS,
ISSN: 2541-2221/e-ISSN: 2477-8079 83.

Fuentes, M. M. M. (2017). Hubungan Penggunaan Media Sosial Dengan Kualitas


Tidur, Kestabilan Emosi Dan Kecemasan Sosial Pada Remaja Di Sman 20
Surabaya. Skripsi. Universitas Airlangga Surabaya. 1–14, 2017.

Guyton, C. A. & Hall, J. E. (2015). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9.


Jakarta: EGC

PAGE \* MERGEFORMAT xi
PAGE \* MERGEFORMAT 2

Hepilita, Y., & Gantas, A. A. (2018). Hubungan Durasi Penggunaan Media Sosial
dengan Gangguan Pola Tidur pada Anak Usia 12 sampai 14 Tahun di SMP
Negeri 1 Langke Rembong. Jurnal Wawasan Kesehatan, 3(2), 78–87.

Hidayat, D. R. (2015). Ilmu Perilaku Manusia. Jakarta: CV. Trans Info Media.

Hootsuite (We are Social). (2022). Indonesian Digital Report 2022.


<https://datareportal.com/reports/digital-2022-indonesia>

Hutagalung, N. A., Marni, E., & Erianti, S. (2021). Jurnal Keperawatan Hang
Tuah ( Hang Tuah Nursing Journal ) Faktor-Faktor Yang Memengaruhi
Kualitas Tidur Pada Factors Affecting Sleep Quality In Nursing Students
Level One Nursing Study Program Stikes Hang Tuah Pekanbaru. Jurnal
Keperawatan Hang Tuah, 2, 77–89.

Iskandar, (2016). Implementasi teori hirarki kebutuhan Abraham Maslow


terhadap peningkatan kinerja pustakawan. Jurnal Ilmu Perpustakaan,
Informasi dan Kearsipan Khizanah AlHikmah, 4,2, 24-34

Kaplan, A. M., & Haenlein, M. (2018). Users of the world , unite The challenges
and opportunities of Social Media. Business Horizons, 53, 59–68.
Karjaluoto, E. (2019). A Prime in Social Media: Examining the
Phenomenon, its elevance, Promise and Risks. Diakses pada 20 Oktober
2015

Karjaluoto, E. (2019). A Prime in Social Media: Examining the Phenomenon, its


elevance, Promise and Risks. Diakses pada 20 Oktober 2015.

Kementrian Kesehatan RI. (2018). Laporan Riskesdas 2018. Jakarta: Badan


Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI

Keswara, U. R., Syuhada, N., & Wahyudi, W. T. (2019). Perilaku penggunaan


gadget dengan kualitas tidur pada remaja. Holistik Jurnal Kesehatan, 13(3),
233–239. https://doi.org/10.33024/hjk.v13i3.1599

Khasanah. (2012). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Tidur.


Jurnal Nursing Studies.Vol 1(1), 189–196.

Khristianty, W.P.S, et all. (2015). Hubungan Durasi penggunaan Media


Sosial dengan Kejadian Insomnia pada Remaja di SMA Negeri 9
Manado. ejournal Keperawatan. Vol 3. No.1

Khusnal, E. (2017). Hubungan Perilaku Penggunaan Gadget Dengan Kualitas


Tidur Pada Anak Usia Remaja Di SMA Negeri 1 Srandakan Bantul
PAGE \* MERGEFORMAT 2

(Doctoral Dissertation, Universitas' Aisyiyah Yogyakarta).

Kozier, B. & Erb, G. (2020). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis. Edisi 5.
Jakarta : EGC.

Kurnia, S. (2020). Hubungan Intensitas Pengunaan Media Sosial Dengan Kualitas


Tidur Remaja SMA N 1 Kawedanan Kelas XI IPS. S1 Keperawatan.
STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun.

Litbang, MPI. (2021). Pengguna aktif media sosial. Indonesia menempati


peringkat keempat sebagai pengguna media sosial tertinggi. Tim berita
terkini dan terbaru. Inews Karanganyar.id.

Mubarak, W. I., & Chayatin, N. (2015). Buku ajar kebutuhan dasar manusia:
Teori dan aplikasi dalam praktik. Jakarta: Media Aesculapius.

National Sleep Foundation (NSF). 2018. School Start Time And Sleep. (Online).
<https://sleepfoundation.org/sle ep-news/school-start-time-andsleep diakses
pada 31 Mei 2018>

Notoatmodjo, S. (2015). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : PT. Rineka


Cipta

Nursalam. (2020). Metode Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis,


Edisi3. Jakarta. Salemba Medika.

Nurniati, N., & Kustiningsih. (2018). Hubungan Durasi Penggunaan Media Sosial
dengan Kualitas Tidur pada Remaja Kelas VIII di SMP Muhammadiyah 1
Yogyakarta. Universitas Aisyiah Yogyakarta, 1–13.

Potter, P. A., & Perry, A. G. (2015). Fundamental Keperawatan, (Edisi 7). Jakarta:
Salemba Medika.

Putri, Tiara. (2018). 3 Bahaya Akibat Paparan Cahaya Biru dari Layar Gadget.
https://stikessantupaulus.e-journal.id/JWK/issue/view/6. VOL 3 NO 2
(2018). Jurnal Wawasan Kesehatan

R.Sudiyatmoko, (2015). Buku Panduan Optimalisasi Media Sosial Untuk


kementrian perdagangan RI, Tim Pusat Humas Kementrian Perdagangan.

Sari, A. P., Ilyas, A., & Ifdil, I. (2017). Tingkat Kecanduan Internet pada Remaja
Awal. JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia), 3(2), 110-117.
PAGE \* MERGEFORMAT 2

Sativa, R. S. (2017). Berapa Lama Waktu Ideal Gunakan Gadget. Jurnal


Kesehatan. ejournal Keperawatan. Vol 2. No.1

Smyth, Carole. (2012). The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hartford

Institute for Geriatric Nursing. College of Nursing, Newyork University.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:


Alfabeta.

Suhartati, B. L., Dewi, A. A. N. T. N., Wibawa, A., & Winaya, I. M. N. (2021).


Hubungan Hubungan Lama Durasi Penggunaan Media Sosial Dengan
Kualitas Tidur Pada Usia 19-22 Tahun. Majalah Ilmiah Fisioterapi
Indonesia, 9(1), 28. https://doi.org/10.24843/mifi.2021.v09.i01.p06

Syamsoedin, W. (2015). Hubungan Durasi Penggunaan Media Sosial Dengan


Kejadian Insomnia Pada Remaja di SMA Negeri 9 Manado. ejournal
keperawatan (e-Kp) , 1-10.

Tim Pusat Humas Kementrian Perdagangan RI. (2014). Buku Panduan


Optimalisasi Media Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

World Health Statistics (2015). Defenisi Remaja.World Health Organization;


2015. Public Health: An Action Guide To Improving Health.

Woods, H. C., & Scott, H. (2016). #Sleepyteens: Social media use in adolescence
is associated with poor sleep quality, anxiety, depression and low self-
esteem. Journal of Adolescence, 51, 41–49. doi: 10.1016/j. adolescence.
2016. 05.00 8.

Woran, K., Kundre, R. M., & Pondaag, F. A. (2020). Analisis Hubungan


Penggunaan Media Sosial Dengan Kualitas Tidur Pada Remaja. Jurnal
Keperawatan, 8(2), 1. https://doi.org/10.35790/jkp.v8i2.32092
PAGE \* MERGEFORMAT xi
Lampiran 1

TABEL RENCANA JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

Nama : Rizka Rahma Ilahi

Judul : Hubungan penggunaan media sosial dengan kualitas tidur remaja di


SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak

Bulan
Kegiatan September Oktober November Desember Januari Fabruari Maret April Mai Juni Juli
2022 2022 2022 2022 2023 2023 2023 2023 2023 2023 2023

Pengajuan
Judul
Survei Lokasi
Penyusunan
Proposal
Seminar
Proposal
Perbaikan
Proposal
Penelitian
Penyusunan
Skripsi
Acc Skripsi
Sidang
Skripsi
Perbaikan
Skripsi

PAGE \* MERGEFORMAT xi
Lampiran 2
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth :
Saudara/i Responden

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Rizka Rahma Ilahi
NIM : 190101161
Program Studi : S1 Keperawatan

Dengan ini menyampaikan bahwa saya akan melakukan penelitian dengan


judul “Hubungan Penggunaan Media Sosial Dengan Kualitas Tidur Remaja
di SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak”. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak akan menimbulkan
dampak merugikan terhadap responden, kerahasiaan semua informasi yang
diterima ataupun yang diberikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk
kepentingan penelitian.

Apabila responden menyetujui, maka dengan ini saya mohon kesediaan untuk
menandatangani lembar persetujuan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
saya ajukan. Atas perhatian dan kesediaan sebagai responden saya ucapkan terima
kasih.

Pekanbaru, Februari 2023

Rizka Rahma Ilahi


NIM. 190101161

PAGE \* MERGEFORMAT xi
Lampiran 3

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Alamat :

Menyatakan bahwa saya bersedia untuk turut serta berpartisipasi menjadi


responden penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa Program Studi Keperawatan
Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah Pekanbaru yang berjudul
“Hubungan Penggunaan Media Sosial Dengan Kualitas Tidur Remaja di
SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak”. Saya mengikuti kegiatan
penelitian ini secara sukarela dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Pekanbaru, Februari 2023

Peneliti Responden

(Rizka Rahma Ilahi) ( )

PAGE \* MERGEFORMAT xi
Lampiran 4
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN
KUALITAS TIDUR REMAJA DI SMP NEGERI 2 SABAK AUH

IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Kelas :
Umur :
Jenis Kelamin :

Bacalah dan pahami setiap pernyataan di bawah ini dan beri tanda silang pada
jawaban yang sesuai dengan kondisi anda saat ini.

1. Durasi menggunakan media sosial


a. < 4 jam 17 menit
b. ≥ 4 jam 17 menit
2. Alasan saya menggunakan media sosial
a. Sebagai hiburan
b. Pendukung pembelajaran
c. Tren yang sedang booming
d. Meningkatkan keinginan untuk berbagi
3. Sumber koneksi saat menggunakan media sosial
a. Kuota sendiri
b. Memanfaatkan wifi (sekolah, café, rumah)
c. Tethering Hp lain (orangtua, saudara, teman)
4. Fasilitas smartphone didapatkan dari
a. Orang tua
b. Beli sendiri
c. Saudara / keluarga lain
d. Teman
5. Jenis media sosial yang di miliki (beri tanda silang sesuai apa yang anda
miliki)
WhatsApp Facebook Instagram Tik Tok Youtube

Sumber : (Fuentes, 2017)

PAGE \* MERGEFORMAT xi
KUESIONER KUALITAS TIDUR

PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index)

Petunjuk pengisian:
Pertanyaan di bawah ini berhubungan dengan kebiasaan tidur remaja
satu bulan terakhir .
1. Pertanyaan nomor 1-4 jawaban dengan angka
2. Pertanyaan nomor 5-9 jawaban dengan memberikan tanda ()

Jawablah pertanyaan berikut pada tempat yang telah disediakan


1. Dalam sebulan terakhir, jam
berapa anda biasanya tidur pada
malam hari?
Waktu tidur biasanya
2. Dalam sebulan terakhir, berapa
lama (dalam menit) waktu yang anda
perlukan untuk dapat tertidur seiap
malam?
Waktu yang dibutuhkan saat
mulai berbaring hingga tertidur
3. Dalam sebulan terakhir, jam
berapa biasanya anda bangun di pagi
hari?
Waktu bangun tidur biasanya
4. Dalam sebulan terakhir, berapa
jam anda tidur pada malam hari? (ini
mungkin berbeda dengan lama waktu
yang anda habiskan di tempat tidur)
Jumlah jam tidur per malam
Berilah tanda “” pada salah satu jawaban yang anda anggap paling sesuai
5. Dalam sebuln terakhir, seberapa Tidak Kurang 1 atau 2x 3x atau
sering anda mengalami kesulitan pernah dari seminggu lebih
tidur karena mengalami… semingg seminggu
u
a. Tidak bisa tidur dalam jangka
waktu 30 menit setelah
berbaring
b. Terbangun pada tengah
malam atau dini hari

PAGE \* MERGEFORMAT xi
c. Harus bangun untuk kekamar
mandi
d. Sulit bernapas dengan
nyaman
e. Batuk atau mendengkur keras
f. Merasa kedinginan
g. Merasa kepanasan/gerah
h. Mengalami
i. Alasan lain yang
mengganggu tidur, tolong
jelaskan:

6. Seberapa sering anda mengalami


gangguan tidur karena hal tersebut.
7. Dalam sebulan terakhir, Sangat Cukup Kurang Sangat
bagaimanakah anda menilai kualitas baik baik baik buruk
tidur anda secara keseluruhan?

Sumber : (Smyth, 2012)

PAGE \* MERGEFORMAT xi
Lampiran 5

PAGE \* MERGEFORMAT xi
Lampiran 6

PAGE \* MERGEFORMAT xi
Lampiran 7

LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI


INSTITUT KESEHATAN DAN TEKNOLOGI AL ISNYIRAH

Nama : Rizka Rahma Ilahi


NIM : 190101161
Program Studi : S1 Keperawatan
Judul : Hubungan penggunaan media sosial dengan kualitas tidur
remaja di SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak
Dosen Pembimbing I : Ns. Fitra Mayenti, S. Kep, M. Kep

No Tanggal Materi Bimbingan TTD


Pembimbing
1

Pekanbaru, 20 Juni 2023

Ns. Fitra Mayenti, S. Kep, M. Kep


NIDN: 1019118302

PAGE \* MERGEFORMAT xi
LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI
INSTITUT KESEHATAN DAN TEKNOLOGI AL ISNYIRAH

Nama : Rizka Rahma Ilahi


NIM : 190101161
Program Studi : S1 Keperawatan
Judul : Hubungan penggunaan media sosial dengan kualitas tidur
remaja di SMP Negeri 2 Sabak Auh Kabupaten Siak
Dosen Pembimbing II : Ns. Arya Ramadia, M.Kep, Sp.Kep. J

No Tanggal Materi Bimbingan TTD


Pembimbing
1

Pekanbaru, 20 Juni 2023

Ns. Arya Ramadia, M. Kep, Sp. Kep. J


NIDN: 1011058602

PAGE \* MERGEFORMAT xi
Lampiran 8

OUTPUT SPSS

Frequencies

Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 13 tahun 27 26.5 26.5 26.5
14 tahun 53 52.0 52.0 78.4
15 tahun 22 21.6 21.6 100.0
Total 102 100.0 100.0

Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid laki-laki 47 46.1 46.1 46.1
perempuan 55 53.9 53.9 100.0
Total 102 100.0 100.0

Penggunaan Media Sosial


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid rendah 18 17.6 17.6 17.6
tinggi 84 82.4 82.4 100.0
Total 102 100.0 100.0

Kualitas Tidur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid baik 35 34.3 34.3 34.3
buruk 67 65.7 65.7 100.0
Total 102 100.0 100.0

PAGE \* MERGEFORMAT xi
Crosstabs

Penggunaan Media Sosial * Kualitas Tidur Crosstabulation


Kualitas Tidur
Baik buruk Total
Penggunaan rendah Count 14 4 18
Media Sosial % within kategori1 77.8% 22.2% 100.0%
tinggi Count 21 63 84
% within kategori1 25.0% 75.0% 100.0%
Total Count 35 67 102
% within kategori1 34.3% 65.7% 100.0%

Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. Exact Sig.
Value Df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 18.319a 1 .000
b
Continuity Correction 16.053 1 .000
Likelihood Ratio 17.650 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 18.140 1 .000
N of Valid Cases 102
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.18.
b. Computed only for a 2x2 table

Uji Odd Rasio (OR)

Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for penggunaan 10.500 3.112 35.424
media sosial (rendah / tinggi)
For cohort kualitas tidur = baik 3.111 1.993 4.856
For cohort kualitas tidur = buruk .296 .124 .709
N of Valid Cases 102

PAGE \* MERGEFORMAT xi
Lampiran 9

DOKUMENTASI

(penyebaran kuesioner) (penjelasan cara pengisian kuesioner)

(Memeriksa hasil pengisian kuesioner)

PAGE \* MERGEFORMAT xi
(Pengisian kuesioner)

(Memeriksa kelengkapan data)

PAGE \* MERGEFORMAT xi

Anda mungkin juga menyukai