NAMA : Muhammad Raihan Nugroho

NIM : E1B020043
KELAS : Internasional

Tugas Partisipasi 2

Hukum dan HAM

1. Jelaskan konsep perlindungan hak asasi manusia dalam negara dg konsep Rechtstaat dan
Anglo Saxon.
2. Jelaskan konsep hak asasi manusia menurut Franklin Delano Roosevelt.
3. Jelaskan mengapa dalam UUD 1945 sebelum amandemen tidak diatur secara tegas
tentang hak asasi manusia.
4. Berikan contoh 2 (dua) pasal dari Universal Declaration of Human Rights.

1. a. Konsep HAM menurut Rechstaat

Ketika Pemerintah Membuat dan Menerapkan kebijakan tentang HAM harus berdasarkan
memperhatikan peraturan yang berlaku dan HAM dalam rechstaat adalah salah satu prinsip
nya apabila melanggar berate pemerintah tersebut menyimpang dari konsep negara rechstaat

b. Konsep Perlindungan HAM dengan konsep Anglo Saxon

Konsep perlidnungan HAM dalam Anglo saxon adalah bahwa dalam negara tsb menerapkan
bahwa adanya kedudukan yang sama didepan hukum bagi semu rakyat dan perlindungan
HAM yang berbasis konstitusi. Dapat disimpulkan Perlindngan HAM diatur secara tegas oleh
negara yang berkonsep Anglo Saxon.

2. Konsep HAM menurut Dranklin Delano Roosevelt adalah Empat Kebebasan

(Inggris: Four freedoms)
1. kebebasan berbicara
2. kebebasan beragama
3. kebebasan dari rasa takut
4. kebebasan dari kemiskinan

3. Hak Asasi tidak diatur dalam UUD 1945 s

HAM tidak diatur secara tegas dalam UUD 1945 sebab saat itu belum adanya pernyataan Hak
asasi manusia oleh PBB selain itu mendesak nya keadaan saat zaman pendudukan jepang
sehingga menyebabkan singkatny waktu untuk memebantuk naskah UUD1945 oleh karena
itu HAM tidak diatur secara rinci dalam UUD 1945 sebelum amandemen
4. - Pasal 5 Tidak seorang pun boleh disiksa atau diperlakukan secara kejam, diperlakukan
atau dikukum secara tidak manusiawi atau dihina.

- Pasal 2 Setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan-kebebasan yang tercantum di
dalam Deklarasi ini dengan tidak ada pengecualian apa pun, seperti pembedaan ras, warna
kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, politik atau pandangan lain, asal-usul kebangsaan atau
kemasyarakatan, hak milik, kelahiran ataupun kedudukan lain.