Anda di halaman 1dari 8

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross


sectional untuk mengetahui hubungan penyakit hipertensi dengan kadar kolesterol
LDL pada pasien sindrom koroner akut di Rumah Sakit Umum Santo Antonius
Pontianak.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Santo Antonius Pontianak


dengan pengambilan data dilakukan pada 14 Januari 2022 hingga bulan 28 Januari
2022.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi Target


Populasi target pada penelitian ini adalah pasien sindrom koroner
akut.
3.3.2 Populasi Terjangkau
Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah pasien sindrom koroner
akut tahun 2019-2021 di Rumah Sakit Umum Santo Antonius
Pontianak.
3.3.3 Sampel Penelitian
Sampel penelitian dipilih dari semua subjek yang ada pada populasi
terjangkau serta memenuhi kriteria inklusi.
3.4 Perkiraan Besar Sampel penelitian

Perkiraan besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

#
[Ζ! (2PQ + Ζ" ((𝑃1𝑄1 + 𝑃2𝑄2)]
𝓃1 = 𝓃2 =
(𝑃1 − 𝑃2)#
Keterangan:
Z𝛼 : Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar (1,96)
Z𝛽 : Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar (0,84)
P1 : Proporsi efek standar (0,444) [dari Pustaka]8
P2 : Proporsi efek yang diteliti (0,544)
P2 – P1 = 10%
P2 – 44,4% = 10%
P2 = 44,4% + 10 %
P2 = 54,4% à 0,544
P : ½ (P1 + P2) = ½ (0,444 + 0,544) = 0,494
Q : 1- P = 1- 0,494 = 0,506
Q1 : 1- P1 = 1 – 0,444 = 0,556
Q2 : 1 – 0,544 = 0,456
𝓃1 = 𝓃2
#
[1,96(2(0,494)(0,506) + 0,84((0,444)(0,556) + (0,544)(0,456)]
=
(0,444 − 0,544)#
#
[1,96√0,707 + 0,84(0,4949]
𝓃1 = 𝓃2 =
(−0,1)#
[1,38 + 0,59]#
𝓃1 = 𝓃2 =
(−0,1)#
[1,97]#
𝓃1 = 𝓃2 =
(−0,1)#
3,88
𝓃1 = 𝓃2 =
0,01
𝓃1 = 𝓃2 = 388
Target sampel : n1 + n2 = 388 + 388= 776 sampel
Total responden yang diperlukan dalam penelitian ini 776 sampel

3.5 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

3.5.1 Kriteria Inklusi


1. Semua pasien sindrom koroner akut tahun 2019-2021 di Rumah Sakit
Umum Antonius Pontianak.
2. Semua pasien sindrom koroner akut yang tertera dalam rekam medis
diukur secara bersamaan antara tekanan darah dan kolesterol LDL tahun
2019-2021 di Rumah Sakit Umum Antonius Pontianak.

3.5.2 Kriteria Ekslusi


1. Data rekam medis yang kurang lengkap.

1.6 Cara Kerja Penelitian

Penelitian dilakukan dengan mengindentifikasi topik penelitian, membuat


rancangan proposal, merencanakan desain penelitian dan menentukan tinjauan
pustaka yang sesuai. Setelah proposal telah disetujui dosen pembimbing, peneliti
akan mengajukan ijin lapangan, dan kemudian penelitian dimulai di Rumah Sakit
Umum Santo Antonius Pontianak.
Responden penelitian ini adalah pasien sindrom koroner akut periode 2019-
2021 di Rumah Sakit Umum Antonius Pontianak. Penelitian ini merupakan
penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional untuk mengetahui
hubungan kadar kolesterol LDL dengan penyakit hipertensi pada pasien sindrom
koroner akut tahun 2019-2021 di Rumah Sakit Umum Antonius Pontianak.
Data akan dikumpulkan dengan menggunakan data sekunder yaitu rekam
medis pada kadar kolesterol LDL dan tekanan darah untuk mengetahui apakah
mengalami hipertensi atau tidak mengalami hipertensi pada pasien sindrom koroner
akut. Kadar kolesterol LDL akan digolongkan sesuai ketentuan pedoman
pengelolaan dislipidemia di Indonesia. Tekanan darah pasien akan dikelompokan
bedasarkan JNC-8 apakah tergolong hipertensi atau tidak hipertensi.

1.7 Variabel Penelitian


Variabel bebas dari penelitian ini adalah kolesterol LDL dengan variabel terikat
dari penelitian ini adalah penyakit hipertensi.

1.8 Definisi Operasional


1.8.1 Sindrom Koroner Akut
• Definisi: Pasien yang terdiagnosa sindrom koroner akut seperti
Angina Pektoris Tidak Stabil, Infark Miokard ST-elevasi, dan
Infark Miokard NonST-elevasi melalui rekam medis.
• Cara ukur: Rekam medis (Medical Record)
• Alat ukur: Rekam medis (Medical Record)
• Skala ukur: Nominal
• Hasil ukur:
Keterangan Sindrom Koroner Akut

1 Angina Pektoris Tidak Stabil

2 Infark Miokard ST-elevasi

3 Infark Miokard NonST-elevasi

1.8.2 Hipertensi
• Definisi: Pasien yang dilakukan pengukuran tekanan darah
didapatkan hasil melebihi dari 140/90 mmHg. Pengukuran diambil
pada saat pasien di Instalasi Gawat Darurat atau di Poliklinik dan
dilakukan secara bersamaan dengan pengkuran kadar kolesterol
LDL dengan cara diambil data tekanan darah dari rekam medis
hasil yang tertinggi.
• Cara ukur: Rekam medis (Medical Record)
• Alat ukur: Rekam medis (Medical Record)
• Skala ukur: Ordinal
• Hasil ukur:
Tekanan Darah Sistolik dan Keterangan
Diastolik (mmHg)
≥140/90 Hipertensi

< 140/90 Tidak Hipertensi

1.8.3 Kolesterol LDL


• Definisi: Data pengukuran kadar kolesterol LDL diambil dari
rekam medis pada hasil labotorium di rumah sakit. Pengukuran
diambil pada saat pasien di Instalasi Gawat Darurat atau di
Poliklinik dan dilakukan secara bersamaan dengan pengkuran
tekanan darah. Kadar ini diukur dengan Pemeriksaan
labotorium dengan menggunakan alat BS300 Chemistry
Analyzer MINDRAY kemudian akan digolongkan bedasarkan
Pedoman Pengelolaan Dislipidemia di Indonesia.
• Cara ukur: Rekam medis (Medical Record)
• Alat ukur: Rekam medis (Medical Record)
• Skala ukur: Ordinal
• Hasil ukur: data yang sudah didapatkan akan digolongkan
terlebih dahulu bedasarkan Pedoman Pengelolaan Dislipidemia
di Indonesia.

Nilai (mg/dl) Keterangan


<100 Optimal
100-129 Mendekati optimal
130-159 Sedikit tinggi
160-189 Tinggi
≥190 Sangat tinggi
Kemudian setelah digolongkan bedasarkan Pedoman
Pengelolaan Dislipidemia di Indonesia akan dikategorikan
sebagai berikut :

Nilai (mg/dl) Keterangan

≥100 Kadar kolesterol LDL tidak


normal

<100 Kadar kolesterol LDL normal

1.9 Instrumen Penelitian


3.9.1 Alat dan Bahan Dalam Penelitian
1. Identitas pasien
2. Rekam medis
Rekam medis pada pasien sindrom koroner akut digunakan untuk
mengetahui data tekanan darah yang nantinya akan digolongkan
termasuk hipertensi atau tidak hipertensi, kemudian dalam rekam
medis diambil data kadar kolesterol LDL

1.10 Cara kerja dan Teknik Pengumpulan Data


1. Dilakukan convenience sampling untuk memperoleh sampel sebanyak
776 responden
2. Responden terpilih diambil data rekam medis untuk pengukuran
tekanan darah kemudian digolongkan bedasarkan JNC-8 apakah
termasuk hipertensi atau tidak hipertensi dan diambil juga data
pemeriksaan labotorium untuk mengetahui kadar kolesterol LDL dan
hasilnya dikelompokan sesuai Pedoman Pengelolaan Dislipidemia di
Indonesia

1.11 Pengumpulan Data


Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Data
diperoleh melalui rekam medis pada pasien sindrom koroner akut di Rumah
Sakit Umum st. Antonius Pontianak.

1.12 Analisis Data


Data yang telah diperoleh akan dianalasis dengan menggunakan progam
Statistical Package for The Social Science (SPSS) versi 22, untuk
mengetahui adanya hubungan penyakit hipertensi dengan kadar kolesterol
LDL pada pasien sindrom koroner akut di Rumah Sakit Umum Santo
Antonius Pontianak tahun 2019-2021.
3.6 Alur Penelitian

Menentukan Penelusuran Menentukan


Topik Penelitian Literatur Kriteria Inklusi

Pengambilan Data Pengurusan


Surat Izin

Pasien Sindrom koroner akut


Periode 2019-2021
Rumah Sakit Umum Santo Antonius Pontianak

Mengambil data
Rekam medis

Pengukuran Hasil labotorium


Tekanan Darah Kadar Kolesterol
LDL

Mengolah dan
Menganalisis Data

Anda mungkin juga menyukai