Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS HUKUM : PERAN ORMAS PEMUDA PANCASILA

DALAM MASYARAKAT

MAKALAH

Dosen Pengampu

Iswi Hariyani, S.H., M.H.


Dr. Ermanto Fahamsyah, S.H., M.H.

Oleh :

Muhammad Ragil Hermawan


210710101091

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS JEMBER
DAFTAR ISI

ANALISIS HUKUM : PERAN ORMAS PEMUDA PANCASILA DALAM MASYARAKAT ...... i


DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... ii
BAB 1 ..................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 3
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................................. 3
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................. 6
BAB 2 ..................................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 7
2.1 Kontribusi Pemuda Pancasila Dalam Kehidupan Masyarakat .............................................. 7
2.2 Analisis Hukum Organisasi Pemuda Pancasila Terhadap Berbagai Konflik Yang Terjadi
.......................................................................................................................................................... 10
BAB 3 ................................................................................................................................................... 13
PENUTUP ............................................................................................................................................ 13
3.1 KESIMPULAN ......................................................................................................................... 13
3.2 SARAN ....................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSAKA ............................................................................................................................. 15

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pasca runtuhnya orde baru akibat adanya reformasi, demokrasi menjadi ideologi yang
sangat esensial bagi kehidupan bangsa. Perubahan pasca runtuhnya orde baru membuat
kekuasaan pemerintah tidak lagi dominan dalam negara, masyarakat menjadi memiliki hak
dalam mengambil suatu keputusan yang strategis, menyatakan aspirasi yang memuat
kebutuhan mereka, sehingga masyarakat memiliki kesempatan yang besar untuk bebas dalam
mengeluarkan pemikiran dan tuntutanya. Dengan terbentuknya kehidupan politik yang lebih
demokratis, membuat organisasi masyarakat (ormas) yang dulunya melawan pemerintah kini
berusaha bersama pemerintah dengan menjalin kerja sama untuk menghadapi persoalan
bangsa.
Organisasi Masyarakat merupakan tempat bagi masyarakat untuk berkontribusi yang
nyata dan bermakna dalam proses pembangunan bangsa menuju lebih baik. Ormas saat ini
tidak lagi menanggap bahwa pemerintah menjadi pengekang pergerakan mereka, akan tetapi
sebagai mitra yang dapat memberdayakan segenap potensi yang terkandung dalam ormas
tersebut. Berbagai bentuk dan orientasi ormas yang tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat yang heterogen ini, perlu diberikan perhatian mengenai peran dan kontribusinya
dalam pembangunan nasional yang berbasis masyarakat.1 Tentunya dalam menjalankan
tujuan dari ormas diperlukan partisipasi dari masyarakat, khususnya para pemuda bangsa.
Dalam setiap Sejarah perjuangan bangsa di dunia, pemuda selalu turut hadir dalam
proses perjuangannya. Semangat yang masih berkobar dan idealisme yang masih dijunjung
tinggi merupakan faktor primer yang menjadi pilar penggerak dalam diri pemuda. Gerakan
oleh pemuda sudah lama dilakukan jauh sebelum tercapainya kemerdekaan, dimana
perjuangan tersebut diperintis oleh lahirnya Budi Utomo pada tahun 1908. Organisasi Budi
Utomo berdiri dengan tujuan untuk memberikan kesadaran pada masyarakat khususnya
pemuda, bahwa kemerdekaan tidak dapat dicapai hanya dengan kekuatan otak, akan tetapi
juga dengan kecerdasan akal. Setelah lahirnya Budi Utomo, banyak organsisasi kepemudaan

1
Mohammad Mulyadi, “Organisasi Masyarakat (ORMAS) Dompet Dhuafa Dalam Perspektif Pemberdayaan
Masyarakat,” Aspirasi 3, no. 2 (2012): 167–178.

3
yang lahir dengan tujuan yang sama untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa, hingga
pada puncaknya lahirlah Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang diperintis oleh
para pemuda-pemudi Indonesia.2
Dari banyaknya ormas yang berdiri pada jaman kemerdekaan, lahirlah juga ormas
Pemuda Pancasila yang menjadi kesatuan ikatan dalam mendukung kemerdekaan bangsa.
Dalam menjadi sebuah organisasi, Pemuda Pancasila yang dibentuk dan didirikan pada
tanggal 28 Oktober 1959 oleh IPKI (Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia) juga
memiliki sejarah yang begitu panjang. Organisasi Pemuda Pancasila merupakan organisasi
yang menanamkan jiwa besar, patriotik dan militan yang bersifat terbuka bagi masyarakat
tanpa adanya perbedaan, baik adanya perbedaan ras, agama, suku dan golongan serta latar
belakang kemasyarakatan. Pe muda Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam
kehidupan bangsa, karena merekalah yang akan menentukan akan seperti apa jalan bangsa
kedepannya.
Sejarah perjuangan Pemuda Pancasila pada tahun 60 an merupakan hal yang penting
dalam melakukan pergulatan melawan kekuatan PKI dan para pendukung-pendukungnya
yang berusaha untuk mengupa ideologi negara menjadi komunis dan gencar dalam
melakukan politik devide et impera pada kalangan elit dan masyarakat. Berdasarkan sejarah
tersebut, membuat Pemuda Pancasila sebagai salah satu ormas yang penting dalam
masyarakat dan hingga kini menjadi salah satu ormas yang besar dan aktif dalam kehidupan
masyarakat. Maka dari itu sudah seharusnya Pemuda Pancasila ini bisa menjadi salah satu
contoh bentuk nasionalisme.3
Pada perkembangannya Pemuda Pancasila ini, ternyata juga menimbulkan keresahan
dalam masyarakat dan tidak sedikit kasus konflik yang terjadi antara ormas Pemuda Pancasila
dengan masyarakat. Munculnya oknum dalam ormas tersebut yang merasa memiliki
kewenangan lebih dari masyarakat lain, membuat banyak permasalahan yang timbul di
Tengah-tengah masyarakat. Tentu hal tersebut berbanding terbalik dengan tujuan ormas yang
bertujuan untuk mengatasi konflik persoalan bangsa, akan tetapi malah menjadi unsur konflik
itu sendiri, sehingga saat ini masyarakat memiliki stigma yang negative terhadap ormas
Pemuda Pancasila tersebut. Maka munculah berbagai persoalan dalam masyarkat mengenai

2
Despan Heryansyah, “Tanggung Jawab Pemuda Terhadap Masa Depan Pancasila,” Jurnal Hukum Ius Quia
Iustum 21, no. 4 (2014): 607–631.
3
Paulus Yohanes Krisna Pradha Ariesta, Analisis Peran Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Pancasila Sebagai
Lembaga Infrastruktur Politik Di Indonesia (Studi Wawancara Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Pancasila
Cabang Sukoharjo), Skripsi, 2012.

4
tujuan daripada Pemuda Pancasila tersebut, bukankah seharusnya mereka menjadi instrument
masyarkat dalam menyampaikan aspirasi.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis ingin mengambil isu hukum tersebut
dengan judul “Analisis kontribusi ormas pemuda Pancasila dalam kehidupan
masyarakat.”

5
1.2 RUMUSAN MASALAH
1) Bagaimana Kontribusi Pemuda Pancasila dalam kehidupan masyarakat?
2) Bagaimana analisis hukum terhadap Pemuda Pancasila dalam konfliknya
di masyarakat?

6
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Kontribusi Pemuda Pancasila Dalam Kehidupan Masyarakat

Seiring berkembangnya zaman, sikap nasionalisme terhadap suatu bangsa mulai


berkurang, hal tersebut membuat negara seperti kita seakan-akan sedang dijajah. Dijajah
bukan dalam bentuk fisik akan tetapi dalam bentuk mental dan ideologi. Masuknya
kebudayaan barat ke negara kita hingga terjadinya akulturasi, semakin membuat budaya
bangsa dan kepribadian bangsa menjadi pudar yang seharusnya menjadi jati diri bangsa.
Menghilangnya rasa nasioanlisme ini tentu saja disebabkan oleh dua faktor, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari
mana saja, baik sengaja atau tidak yang masuk ke dalam tengah-tengah kehidupan
masyarakat yang membuat lunturnya nasionalisme. Sedankan faktor internal merupakan
faktor yang disebabkan karena masyarakat itu sendiri dan mempengaruhi lunturnya sikap
nasionalism. Maka dari itu sudah seharusnya terdapat suatu tameng yang menjadi pelindung
bagi masyarakat agar lunturnya sikap nasionalisme bangsa dapat teratasi.4
Pancasila yang sejak lama telah diciptakan sebagai dasar negara dan sudah sejak
dahulu digunakan sebagai pedoman hidup bagi masyarakat terdahulu dalam kehidupan
bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat. Dan juga pada generasi muda, yang saat ini
pancasila mulai kehilangan eksitensinya dalam kehidupan generasi muda, diharapkan akan
kembali muncul kejayaanya, apabila generasi mulai menyadari dan memahami nilai-nilai dari
Pancasila serta mengamalkanya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan dimulainya masyarakat
khusunya generasi muda dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupannya , maka secara otomatis sikap nasionalisme terhadap bangsa Indonesia akan
berkembang.
Menurut Rajasa (2007), terdapat 3 proses yang dapat mengembangkan karakter
nasionalisme terhadap generasi muda, yaitu :
1) Pembangunan Karakter (character builder), yaitu generasi muda harus bekerja keras
dalam berperan aktif membangun karakter bangsa yang positif dan berdasarkan Pancasila
untuk menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan mengimplemntasikan kedalam kehidupannya.
4
Fany Isti, Fauzia Suryana, and Dinie Anggraeni Dewi, “EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Lunturnya Rasa
Nasionalisme Pada Anak Milenial Akibat Arus Modernisasi Abstrak” 3, no. 2 (2021): 598–602.

7
2) Pemberdaya Karakter (character enabler), yaitu generasi muda harus berperan aktif
dalam pengembangan karakter bangsa yang positif, dan peka dalam membangun kesadaran
bersama dengan kohesivitas tinggi, misalnya menyerukan penyelesaian konflik.
3) Perekayasa Karakter (character engineer), yaitu generasi muda harus berperan aktif
dan meraih prestasi dalam ilmu pengetahuan dan kebudayaan, dan ikut serta dalam proses
pembelajaran dan pengembangan karakter bangsa yang positif sesuai dengan perkembangan
zaman saat ini.5
Berdasarkan konsep Rajasa, dapat disimpulkan bahwa generasi muda memiliki peran
yang penting bagi masa depan bangsa kedepannya. Maka dari itu, untuk mewujudkan hal
tersebut diperlukan adanya suatu wadah yang dapat menampung masyarakat terlebih lagi
generasi muda dalam mengemangkan karakter dan nilai-nilai bangsa yang sesuai dengan
Pancasila, sehingga Pemuda Pancasila sebagai organisasi masyarakat hadir untuk
mewujudkan hal tersebut.
Pemuda Pancasila merupakan organisasi kemasyarakatan yang anggotanya terdiri dari
seluruh lapisan masyarakat tanpa adanya batasan mengenai perbedaan latar belakang, baik
suku, agama, dan ras. Organisasi PP ini bertujuan untuk mengembangkan kualitas sumber
daya manusia, yang dapat melahirkan kader-kader Pemuda Pancasila yang berwawasan serta
memiliki karakter bangsa yang positif, sehingga siap dalam menghadapi berbagai persoalan
dan permasalahan bangsa. Berbagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Pemuda Pancasila
dalam rangka untuk meningkatkan sikap nasionalisme bangsa telah dilakukan di berbagai
daerah di Indonesia, antara lain :6
a) Sikap nasionalisme terhadap budaya lokal
Turut ikut serta dan bergotong royong dalam mendukung pelestarian budaya
masyarakat di berbagai daerah, salah satu contohnya : (para kader Pemuda
Pancasila bergotong royong dan turut ikut serta dalam pelestarian budaya adat
di kelurahan Langkapura, Labuhan Ratu, Segala Mider, Rajabasa, dan lain-
lain.)
b) Sikap riligius
Kegiatan rutin yang dilakukan oleh Pemuda Pancasila, salah satunya adalah
santunan dan bagi-bagi takjil pada saat bulan Ramadhan, serta pemotongan

5
Ana Irhandayaningsih, “Peranan Pancasila Dalam Menumbuhkan Kesadaran Nasionalisme Generasi Muda Di
Era Global,” Humanika 3, no. 2 (2015): 54–67.
6
DIRA ARIANI PUTRI, “PERAN PEMUDA PANCASILA DALAM MENANAMKAN SIKAP NASIONALISME TERHADAP
MASYARAKAT KECAMATAN LANGKAPURA KOTA BANDAR LAMPUNG,” Proceedings of the Institution of
Mechanical Engineers, Part J: Journal of Engineering Tribology 224, no. 11 (2019): 122–130.

8
hewan qurban saat idhul adha. Selain hal tersebut, para kader pemuda
Pancasila juga banyak yang tergabung dalam kelompok agama seperti, tarekat
qadriyah na’syabandiyah (TQN), jama’ah tabliq, dan lain-lain.
c) Sikap tolerasni sesame etnis
Hal ini dapat terlihat dari keanggotaan organisasi kemasyarakatan Pemuda
Pancasila yang terdiri dari berbagai latar belakamg, suku, agama, dan ras tanpa
membedakan satu dengan yang lainnya.

Selain kegiatan-kegiatan diatas, masih banyak lagi kontribusi yang dilakukan


Pemuda Pancasila dalam membantu mengenai persoalan bangsa. Seperti halnya:
a) Pada saat wabah covid-19, Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda
Pancasila DKI Jakarta memberikan bantuan donasi kesehatan kepada Rumah
Sakit rujukan covid-19 RS Pertamina, dengan memberikan bantuan berupa 17
kardus berisi baju hazmat, face shield mask, sarung tangan, dan alat-alat APD
lainnya.7
b) Srikandi Pemuda Pancasila DPW DKI Jakarta bersama dengan Gerakan
Keadilan Bangun Solidaritas (GERAK BS) memberikan bantuan kepada
ratusan driver ojek online berupa paket sembako di halaman kantor DPD I
Partai Golkar, Pegangsaan Barat Jakarta Pusat, Selasa (21/04/2020)8
Berbagai kegiatan yang dilakukan oleh organisasi kemasyarakatan Pemuda Pancasila
ini, baik dalam menumbuhkan sikap-sikap nasionalisme, dan penanaman nilai-nilai Pancasila
serta membantu masyarakat dalam berbagai persoalan dan permasalahan yang terjadi, sudah
merupakan suatu tujuan dari Pemuda Pancasila yang tertuang dalam anggaran dasar
organisasi kemasyarakatan tersebut.

7
“Pemuda Pancasila DKI Jakarta Berikan Batuan APD Ke RS Rujukan Covid-19,” Pemuda Pancasila MPW DKI
Jakarta, April 26, 2020, accessed October 7, 2023, https://pemudapancasila.net/pemuda-pancasila-dki-jakarta-
berikan-batuan-apd-ke-rs-rujukan-covid-19/.
8
“Hari Kartini, Srikandi Pemuda Pancasila DKI Jakarta Dan Gerak BS Bagikan Ratusan Paket Sembako,” Pemuda
Pancasila MPW DKI Jakarta, April 22, 2020, accessed October 7, 2023, https://pemudapancasila.net/hari-
kartini-srikandi-pemuda-pancasila-dki-jakarta-dan-gerak-bs-bagikan-ratusan-paket-sembako/.

9
2.2 Analisis Hukum Organisasi Pemuda Pancasila Terhadap Berbagai Konflik
Yang Terjadi

Perlu diketahui bahwa pengaturan mengenai perkumpulan ataupun Organisasi


Kemasyarakatan telah diatur dalam perundang-undangan. Organisasi Kemasyarakatan harus
memiliki asas yang tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945 dan Pancasila, meskipun
terdapat juga ormas yang mendeklarasikan sejalan dengan asas tersebut, akan tetapi dalam
kenyataanya tidak memiliki persamaan presepsi terhadap UUD 1945 dan ideologi Pancasila.
Pengaturan tersebut berbeda dengan peraturan terdahulu yang mengharuskan ormas untuk
memiliki asas yang sama yaitu berasaskan pancasila. Ormas juga memiliki perbedaan dari
segi kegiatannya, sehingga harus dibedakan dengan organisasi lainnya yang memiliki tujuan
berbeda-beda, misalnya organisasi yang bergerak mencari keuntungan seperti PT, CV, dll.
Dalam mewujudkan dan melaksanakan tujuannya, Ormas bersifat sukarela, sosial,
independen dan demokratis serta tidak mencari keuntungan atau nirlaba.9
Di negara Indonesia, kedudukan ormas juga telah diatur dalam pasal 28 UUD 1945
10
yang menyatakan bahwa negara memberikan jaminan bagi seluruh masyarakat Indonesia
untuk berkumpul, berserikat, dan berorganisasi untuk menyalurkan aspirasi baik secara lisan
maupun tertulis. Dan dalam menjalankan tujuan atau cita-citanya, setiap Ormas harus
menaati peraturan perundang-undangan terlebih lagi UU Nomor 17 Tahun 2003 Tentang
Organisasi Kemasyarakatan dan Pancasila. Dan apabila terdapat pelanggaran yang dilakukan
oleh Ormas maka akan diberikan sanksi administratif, bisa berupa peringatan tertulis,
penghentian bantuan, penghentian kegiatam, bahkan pencabutan surat keterangan terdaftar
atau pencabutan status badan hukum.
Dalam menjalankan kegiatannya dalam masyarakat, Ormas Pemuda Pancasila sering
terlibat dalam berbagai konflik masyarakat. Hal ini tentu saja sangat meresahkan masyarakat,
mengingat bahwa didirikannya Pemuda Pancasila sebagai media dalam membantu mengatasi
persoalan masyarakat. Berbagai konflik yang terjadi antara Pemuda Pancasila dalam
masyarakat, antara lain :
1) Bentrok antara Pemuda Pancasila (PP) dengan Forum Betawi Rempug (FBR)

9
Dwi Putranto Priyono and Wati Nilamsari, “Penyalahgunaan Hak Dan Wewenang Organisasi Masyarakat Di
Kelurahan Kedaung, Tangerang Selatan, Banten,” Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial 5, no. 2 (2021): 72–88.
10
Pasal 28 UUD NRI 1945

10
Dalam konflik tersebut yang terjadi di Jl Barito, Jakarta Selatan menewaskan
salah satu anggota FBR dengan adanya pembacokan.11
2) Konflik antara Pemuda Pancasila dengan restoran Mie Gacoan di Medan
Permasalahan tersebut terjadi dikarenakan pihak Pemuda Pancasila memaksa
untuk mengelola parkiran yang dalam restoran Mie Gacoan tersebut, akan
tetapi Manager Legal Mie Gacoan Region III, Romy Tampubolon menjelaskan
bahwa, pengelolaan parkiran dalam restoran Mie Gacoan tersebut di kelola
oleh pihak perusahaan.12
3) Konflik yang timbul akibat masalah ekonomi
Dalam keanggotaanya, banyak anggota Pemuda Pancasila yang tidak memiliki
pekerjaan tetap selain dalam keanggotaan. Hal tersebut yang kemudian
menimbulkan berbagai permasalahan di masyarakat, salah satu contohnya
adalah perebutan lahan parkir. Konflik tersebut terjadi akibat faktor ekonomi
para anggotanya dan untuk menghidupi keluarga mereka.13

Berbagai permasalahan yang terjadi diatas tentu sangat meresahkan masyarakat,


sehingga banyak masyarakat yang merasa bahwa Ormas tersebut tidak ada manfaatnnya bagi
kehidupan masyarakat. Hal tersebut tentu saja sangat disayangkan, dengan melihat sejarah
Ormas Pemuda Pancasila terbentuk yang memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan
bangsa. Jika melihat dari pengaturannya, maka tentu saja perbuatan-perbuatan melanggar
hukum yang dilakukan oleh Pemuda Pancasila tidak sejalan dengan peraturan perundang-
undangan yang mengaturnya, antara lain:
a) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi Kemasyarakatan14
- Pelanggaran terhadap Pasal 2, bahwa berbagai permasalahan yang
ditimbulkan oleh Pemuda Pancasila bertentangan dengan Pancasila dan
UUD 1945

11
“Terlibat Bentrokan Dengan FBR, Pemuda Pancasila Pilih Bungkam,” Republika Online, last modified June 16,
2013, accessed October 7, 2023, https://republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-
nasional/13/06/16/moh9uq-terlibat-bentrokan-dengan-fbr-pemuda-pancasila-pilih-bungkam.
12
Goklas Wisely, “Duduk Perkara Anggota Pemuda Pancasila Medan Ramai-ramai ke Mie Gacoan,” detiksumut,
accessed October 7, 2023, https://www.detik.com/sumut/berita/d-6959060/duduk-perkara-anggota-pemuda-
pancasila-medan-ramai-ramai-ke-mie-gacoan.
13
C. N. N. Indonesia, “Sekjen Pemuda Pancasila: Ribut-ribut Ormas karena Masalah Cari Makan,” nasional,
accessed October 7, 2023, https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211206133814-20-730443/sekjen-
pemuda-pancasila-ribut-ribut-ormas-karena-masalah-cari-makan.
14
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi Kemasyarakatan

11
- Pelanggaran terhadap Pasal 5, bahwa berbagai permasalahan yang
ditimbulkan oleh Pemuda Pancasila bertentangan dengan Tujuan yang
tercantum dalam UU tersebut, seperti halnya Ormas bertujuan untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat dan melestarikan serta
memelihara norma, nilai, moral, etika, dan budaya yang hidup dalam
masyarakat.
- Pelanggaran terhadap Pasal 6, bahwa berbagai permasalahan yang
ditimbulkan oleh Pemuda Pancasila tentu saja bertentangan dengan pasal 6
huruf F dan G yang menyatakan , bahwa ormas berfungsi untuk partisipasi
masyarakat untuk memelihara, menjaga, dan memperkuat persatuan dan
kesatuan bangsa; dan/atau pemelihara dan pelestari norma, nilai, dan etika
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
b) Anggaran Dasar Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Pancasila15
- Pelanggaran terhadap Pasal 6, bahwa berbagai permasalahan yang
ditimbulkan oleh Pemuda Pancasila tentu saja bertentangan dengan Tujuan
dari Ormas Pemuda Pancasila tersebut, yang menyatakan bahwa Tujuan
dari PP adalah untuk menjaga dan mempertahankan NKRI, serta
mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.

Pemerintah dalam hal ini tentu saja bisa mengeluarkan sanksi administrative terhadap
Ormas Pemuda Pancasila dengan memberikan sanksi administratif, bisa berupa peringatan
tertulis, penghentian bantuan, penghentian kegiatam, bahkan pencabutan surat keterangan
terdaftar atau pencabutan status badan hukum, apabila berbagai permasalahan yang timbul
dari Pemuda Pancasila ini terus terjadi.

15
No. Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda Pancasila, 07/KPTS/MUBES-IX/PP/XI/2014 tentang Hasil Kerja
Komisi A, and (Organisasi)., “ANGGARAN DASAR ORGANISASI KEMASYARAKATAN PEMUDA PANCASILA” (2008):
282.

12
BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Pancasila merupakan organisasi yang
menanamkan jiwa besar, patriotik dan militan yang bersifat terbuka bagi masyarakat tanpa
adanya perbedaan, baik adanya perbedaan ras, agama, suku dan golongan serta latar belakang
kemasyarakatan, dengan tujuan untuk menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Berdasarkan sejarahnya, Pemuda Pancasila
memiliki andil yang besar dalam membantu menajaga keutuhan bangsa dari pemberontakan
PKI. Banyaknya peran-peran dan bantuan yang dilakukan oleh Pemuda Pancasila dalam
meningkatkan sikap nasionalisme kepada masyarakat dan membantu persoalan-persoalan
dalam masyarakat, timbul juga persoalan-persoalan yang ditimbulkan oleh Pemuda Pancasila
ini.
Berbagai permasalahan dan konflik yang ditimbulkan oleh Pemuda Pancasila dalam
masyarakat, disebabkan salah satunya karena faktor ekonomi para anggota Pemuda Pancasila.
Berdasarkan hal tersebut, maka dalam kegiatanya dan prakteknya di kehidupan masyarakat
tentu tidak sejalan dan bertentangan dengan UU Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi
Kemasyarakatan dan Anggaran Dasar Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Pancasila. Hal ini
apabila dibiarkan terus menerus terjadi, akan berakibat fatal bagi Pemuda Pancasila dalam hal
administratifnya.

3.2 SARAN
Alangkah baiknya, bagi Ormas Pemuda Pancasila untuk berbenah dalam
lingkungannya sendiri, mulai dari karakter dan nilai-nilai yang tertanam dalam
keanggotaanya, apakah sudah sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, sebelum
terjun ke masyarakat untuk mengajarkannya. Apabila dalam faktor internal keanggotaanya
sudah sesuai dengan apa yang dituliskan dalam Anggaran Dasar Pemuda Pancasila, maka
diperbolehkan mereka untuk kembali lagi terjun ke masyarakat. Mengingat stigma negatif

13
dari masyarkat yang menanggap bahwa Pemuda Pancasila tidak memiliki manfaat dan hanya
menimbulkan persoalan-persoalan dalam masyarakat.

14
DAFTAR PUSAKA

Jurnal

Ana Irhandayaningsih, “Peranan Pancasila Dalam Menumbuhkan Kesadaran Nasionalisme


Generasi Muda Di Era Global,” Humanika 3, no. 2 (2015): 54–67.

Despan Heryansyah, “Tanggung Jawab Pemuda Terhadap Masa Depan Pancasila,” Jurnal
Hukum Ius Quia Iustum 21, no. 4 (2014): 607–631.

DIRA ARIANI PUTRI, “PERAN PEMUDA PANCASILA DALAM MENANAMKAN


SIKAP NASIONALISME TERHADAP MASYARAKAT KECAMATAN LANGKAPURA
KOTA BANDAR LAMPUNG,” Proceedings of the Institution of Mechanical Engineers,
Part J: Journal of Engineering Tribology 224, no. 11 (2019): 122–130.

Dwi Putranto Priyono and Wati Nilamsari, “Penyalahgunaan Hak Dan Wewenang Organisasi
Masyarakat Di Kelurahan Kedaung, Tangerang Selatan, Banten,” Jurnal Ilmiah Dinamika
Sosial 5, no. 2 (2021): 72–88.

Fany Isti, Fauzia Suryana, and Dinie Anggraeni Dewi, “EDUKATIF : JURNAL ILMU
PENDIDIKAN Lunturnya Rasa Nasionalisme Pada Anak Milenial Akibat Arus Modernisasi
Abstrak” 3, no. 2 (2021): 598–602.

Mohammad Mulyadi, “Organisasi Masyarakat (ORMAS) Dompet Dhuafa Dalam Perspektif


Pemberdayaan Masyarakat,” Aspirasi 3, no. 2 (2012): 167–178.

Paulus Yohanes Krisna Pradha Ariesta, Analisis Peran Organisasi Kemasyarakatan Pemuda
Pancasila Sebagai Lembaga Infrastruktur Politik Di Indonesia (Studi Wawancara Organisasi
Kemasyarakatan Pemuda Pancasila Cabang Sukoharjo), Skripsi, 2012.

Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi Kemasyarakatan

Keputusan

Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda Pancasila, No., 07/KPTS/MUBES-IX/PP/XI/2014


tentang Hasil Kerja Komisi A, and (Organisasi). “ANGGARAN DASAR

15
ORGANISASI KEMASYARAKATAN PEMUDA PANCASILA” (2008): 282.

Internet/Website

C. N. N. Indonesia, “Sekjen Pemuda Pancasila: Ribut-ribut Ormas karena Masalah Cari


Makan,” nasional, accessed October 7, 2023,
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211206133814-20-730443/sekjen-pemuda-
pancasila-ribut-ribut-ormas-karena-masalah-cari-makan.

“Hari Kartini, Srikandi Pemuda Pancasila DKI Jakarta Dan Gerak BS Bagikan Ratusan Paket
Sembako,” Pemuda Pancasila MPW DKI Jakarta, April 22, 2020, accessed October 7, 2023,
https://pemudapancasila.net/hari-kartini-srikandi-pemuda-pancasila-dki-jakarta-dan-gerak-bs-
bagikan-ratusan-paket-sembako/.

Goklas Wisely, “Duduk Perkara Anggota Pemuda Pancasila Medan Ramai-ramai ke Mie
Gacoan,” detiksumut, accessed October 7, 2023, https://www.detik.com/sumut/berita/d-
6959060/duduk-perkara-anggota-pemuda-pancasila-medan-ramai-ramai-ke-mie-gacoan.

“Pemuda Pancasila DKI Jakarta Berikan Batuan APD Ke RS Rujukan Covid-19,” Pemuda
Pancasila MPW DKI Jakarta, April 26, 2020, accessed October 7, 2023,
https://pemudapancasila.net/pemuda-pancasila-dki-jakarta-berikan-batuan-apd-ke-rs-
rujukan-covid-19/.

“Terlibat Bentrokan Dengan FBR, Pemuda Pancasila Pilih Bungkam,” Republika Online, last
modified June 16, 2013, accessed October 7, 2023,
https://republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/13/06/16/moh9uq-terlibat-
bentrokan-dengan-fbr-pemuda-pancasila-pilih-bungkam.

16

Anda mungkin juga menyukai