Anda di halaman 1dari 3

NILAI

UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) BOGOR
PROGRAM STUDI S1 PGSD
KELOMPOK BELAJAR (POKJAR) CARINGIN
Alamat : Jl. Mayjen HR.Edi Sukma Km. 17 SDN 02 Caringin Kec.Caringin Kab.Bogor Kode Pos 16730.

LEMBAR JAWABAN TUGAS TUTORIAL TATAP MUKA

Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran di SD Nama : R. Muhammad Reyzky

Kode MK /Prodi : PDGK 4301 NIM : 857326483


Bobot SKS / SMT : 2 SKS/6 Pokjar/Kelas : Caringin/Swadana
Tugas Tutorial Ke :3 Hari/Tanggal : Rabu, 23 Nov 2023
Nama Pengembang : Armiyati, M.Pd

1. Validitas dan reliabilitas adalah dua konsep penting dalam pengukuran atau penilaian. Keduanya
berkaitan dengan keandalan dan ketepatan suatu instrumen pengukuran. Berikut adalah penjelasan
singkat mengenai keduanya:

A. Validitas:
Validitas mengacu pada sejauh mana suatu instrumen pengukuran benar-benar mengukur apa
yang seharusnya diukur. Dengan kata lain, sejauh mana suatu instrumen dapat diandalkan untuk
mengukur variabel yang dimaksud. Ada beberapa jenis validitas:
1) Validitas Konten: Sejauh mana instrumen mencakup semua aspek yang diinginkan dari
variabel yang diukur.
2) Validitas Konstruk: Sejauh mana instrumen mengukur konsep atau variabel abstrak yang
dimaksud dengan benar. Ini melibatkan pengujian hubungan dengan konsep-konsep lain yang
seharusnya terkait.
3) Validitas Kriteria: Hubungan antara hasil pengukuran dengan kriteria eksternal yang sudah
mapan.
4) Validitas Eksternal: Sejauh mana hasil pengukuran dapat diterapkan atau diterjemahkan ke
dalam situasi lain di luar konteks pengukuran aslinya
Contoh validitas : Jika kita ingin menghitung waktu tempuh dari Yogyakarta ke Surakarta
dengan mengendarai mobil. Maka jam tangan yang kita pakai akan memberikan hasil yang
tepat, tetapi jam tangan tersebut akan memberikan hasil pengukuran yang kurang tepat jika
kita gunakan untuk mengukur waktu yang diperlukan oleh pelari cepat dalam menempuh
jarak 100 meter..
B. Reliabilitas:
Reliabilitas mencerminkan sejauh mana suatu instrumen memberikan hasil yang konsisten dan
stabil ketika diukur ulang. Jika suatu instrumen dianggap reliabel, maka jika kita mengukur suatu
variabel dengan instrumen tersebut pada waktu yang berbeda atau dalam situasi yang berbeda,
kita akan mendapatkan hasil yang serupa atau sangat mirip.
Beberapa jenis reliabilitas melibatkan:
1) Reliabilitas Test-Retest: Konsistensi hasil pengukuran saat instrumen diuji ulang pada waktu
yang berbeda.
2) Reliabilitas Split-Half: Instrumen dibagi menjadi dua bagian, dan konsistensi antara kedua
bagian tersebut diukur. Contoh :
3) Reliabilitas Internal: Sejauh mana item-item dalam instrumen pengukuran konsisten satu sama
lain.
4) Reliabilitas Paralel: Mengukur sejauh mana dua instrumen yang setara memberikan hasil yang
serupa.
Contoh Reliabilitas : Sebuah sampel cairan diukur suhunya beberapa kali dalam kondisi yang
sama. Termometer menunjukkan suhu yang sama setiap dilakukan uji, artinya hasilnya bisa
dibilang reliable. Jika termometer menampilkan suhu yang berbeda dalam setiap uji, meski
kondisi sama untuk memastikan suhu sampel tetap sama, termometer tersebut mungkin
tidakberfungsi dengan baik, artinya pengukurannya tidak valid. Termometer yang digunakan
untuk menguji sampel tersebut memberi hasil yang reliabel.

Mengukur validitas dan reliabilitas penting untuk memastikan bahwa hasil pengukuran atau
penilaian memberikan gambaran yang akurat dan dapat diandalkan mengenai variabel atau konsep
yang diukur. Instrumen yang valid dan reliabel memastikan bahwa keputusan yang diambil atau
kesimpulan yang ditarik dari hasil pengukuran memiliki dasar yang kuat.

2. Cara menganalisis tes uraian menurut Whitney dan Sabers adalah sebagai berikut :
a. Tentukan jumlah siswa yang termasuk dalam kelompok atas (25%) dan kelompok bawah (25%)
b. Hitung jumlah skor kelompok atas dan jumlah skor kelompok bawah
c. Hitung tingkat kesukaran dan daya beda setiap butir soal dengan rumus berikut :
3. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memperbaiki butir soal yaitu:
a. Perhatikan tingkat kesukaran butir soal. Butir soal dianggap baik jika mempunyai tingkat
kesukaran (p) antara 0,25 sampai dengan 0,75 atau yang mendekati angka tersebut.
b. Perhatikan daya beda butir soal. Butir soal dianggap baik jika kunci atau jawaban yang dianggap
benar mempunyai daya beda positif tinggi dan pengecohnya mempunyai beda negative. Jika kita
menemukan butir soal dimana kuncinya mempunyai daya beda negative sedangkan salah satu
pengecohnya mempunyai daya beda positif maka butir soal tersebut perlu ditelaah kembali sebab
ada kemungkinan salah kunci. Kemungkinan juga kita akan menemukan butir soal yang
mempunyai daya beda positif pada kunci dan pada satu atau dua pengecohnya. Jika kita
menemukan kasustersebut makaperbaikannya lebih ditekankan pada pengecoh yang mempunyai
daya beda positif tersebut. Sebab pengecoh yang mempunyai daya beda positif menunjukkan
bahwa proporsi kelompok atas menjawab benar lebih besar daripada proporsi kelompok bawah.
Ini berarti pengecoh tersebut kurang berfungsi dengan baik. Disamping memperbaiki pengecoh,
perlu juga melihat stem atau pokok soalnya sebab stem yang membingungkan atau mendua akan
membingungkan peserta ujian untuk menentukan pilihannya
4. Perbedaan antara penilaian hasil belajar oleh pendidik dan penilaian hasil belajar oleh satuan
Pendidikan yaitu sebagai berikut :
a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik yaitu bertujuan untuk memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil yang dilakukan secara berkesinambungan dalam bentuk ulangan harian, tugas,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas, pengamatan
terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan kepribadian, serta
ekspresi psikomotorik peserta didik, dan atau bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik materi
yang dinilai.
b. Penilaian hasil belajar oleh satuan Pendidikan yaitu bertujuan untuk menilai pencapaian standar
kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran. Penilaian yang dimaksud merupakan penilaian
akhir untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan Pendidikan yang dilaksanakan dalam
bentuk ujian sekolah.
5. Berikut ini manfaat hasil penilaian portofolio bagi guru. Bagi guru, hasil penilaian portofolio
berguna untuk mengetahui :
a. Umpan balik penguasaan siswa selama kurun waktu tertentu
b. Kemampuan yang belum dikuasai siswa
c. Gambaran tingkat pencapaian keberhasilan proses belajar
d. Strategi pembelajaran dan penilaian siswa
e. Pertimbangan penempatan siswa dalam jurusan/program studi
f. Kecenderungan perilaku belajar siswa

Anda mungkin juga menyukai