Anda di halaman 1dari 11

PERJANJIAN KERJASAMA PENAMBANGAN DAN

PENJUALAN BIJIH NIKEL

ANTARA

PT. BERLIAN HITAM SEJAHTERA


DENGAN
PT. ………………………….

Nomor: /PKPPBN/BHS-…………/ .... /2023

Pada hari ini ………………………tahun dua ribu dua puluh dua ( ............ 2023) kami yang
bertandatangan dibawah ini :

1. ………………., Tempat tanggal lahir : …………………………. bertindak selaku Direktur dan/atau


Pemilik PT. BERLIAN HITAM SEJAHTERA beralamat di …………………………, Indonesia , Nomor
KTP : ………………………., untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama.

2. …………………. Tempat tanggal lahir : ………………………………, bertindak selaku Direktur


dan/atau Pemilik PT. ……………….., beralamat di ……………., Kec. ..............................
Kab.
……………, Telp : +62 …………….., E-mail … …………………… , dalam Kontrak
Kerjasama ini, bertindak untuk dan atas ....................................... , selanjutnya disebut sebagai Pihak
Kedua.

Dalam Perjanjian Kerjasama ini Kedua Belah pihak selanjutnya disebut sebagai Para Pihak.

Sebelum menguraikan isi dari Perjanjian Kerjasama ini, maka para Pihak terlebih dahulu menjelaskan hal-
hal sebagai berikut:

1. Bahwa PT. Berlian Hitam Sejahtera adalah Sebuah perseroan terbatas yang resmi didirikan
berdasarkan Akte Notaris No…… tanggal………. dan berdomisili di Samarinda jalan .............. serta
Pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM No…………….. dan NPWP (Nomor Pokok Wajib
Pajak) 02.756.186.9-722.000.

2. Bahwa PT. Berlian Hitam Sejahtera telah memiliki Ijin Usaha Pertambangan untuk Kegiatan Operasi
Produksi (IUP-OP) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi
Penanaman Modal No. 590/1/IUP/PMDN/2021 Tentang Persetujuan Pemberian Izin Usaha
Pertambangan Tahap Kegiatan Operasi Produksi untuk Komoditas Logam Kepada PT. Berlian
Hitam Sejahtera di dalam tanah milik sendiri seluas 3.343 Ha di Desa Kalo Atas Kecamatan
Mamosalato, Kabupaten Morowali Utara Provinsi Sulawesi Tengah.

3. Bahwa PT. ...................... adalah sebuah perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Akte
Notaris No…….. tahun…..dan beralamat di………..dan beroperasi menurut undang-undang
Republik Indonesia, pemilik NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) : .................

4. Bahwa PT….......... adalah perusahaan yang telah memiliki kemampuan untuk mengelola tambang,
menguasai dan memahami manajemen penambangan yang baik, memahami penjualan hasil
tambang, dan dapat melakukan penambangan mineral (kontraktor tambang) secara profesional.

1 dari 10
Bahwa Pihak Pertama dan pihak kedua sepakat untuk membuat Perjanjian Kerjasama dengan
ketentuan- ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :

Pasal 1
Dasar Perjanjian Kerjasama

1. Perjanjian Kerjasama ini didasari keinginan bersama yang beritikad baik dari ke dua belah Pihak dan
bersepakat mengikatkan diri untuk melakukan kerjasama yang saling menguntungkan dalam hal
operasi produksi tambang bijih nikel yang berada dalam Wilayah IUP-OP PT. Berlian Hitam
Sejahtera di Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah yang ijin produksinya dimiliki
Pihak Pertama.
2. Perjanjian kerjasama ini didasarkan pada penambangan bijih Nikel untuk semua kadar.
3. Bahwa Perjanjian Kerjasama (Joint Operation) Penambangan ini dibatasi dalam wilayah seluas 100
Ha dalam Wilayah IUP- OP PT. Berlian Hitam Sejahtera Milik Pihak Pertama yang terbagi dalam
20 (duapuluh) Ha dalam Status Kawasan Area Penggunaan Lain (APL), dan 80 (Delapan Puluh) Ha
dalam Kawasan Hutan Produksi yang akan diurus izin Pinjam Pakainya oleh Pihak Pertama dan
biayanya bersumber dari Pihak Kedua.
4. Bahwa Penentuan Lokasi Blok (Lahan Kerja), dipilih dan ditentukan oleh Pihak Kedua dari blok
yang telah dibuat Pihak Pertama berdasarkan keahlian yang dimiliki oleh para tenaga ahli Pihak
Kedua
yang letaknya dibatasi oleh koordinat, yang selanjutnya disepakati atau disetujui oleh Pihak Pertama.
5. Bahwa Kerjasama ini harus mengedepankan kepentingan masyarakat dalam hal mengelola lahan
paska tambang yakni Reklamasi yang dilakukan Pihak Kedua.

Pasal 2
Maksud Dan Tujuan

Maksud dan Tujuan dari Perjanjian ini adalah menjalin kerjasasama usaha yang baik dan saling
menguntungkan antara kedua belah pihak dalam melakukan pekerjaan produksi dan Penjualan Biji Nikel
pada Lokasi Tambang Biji Nikel Milik Pihak Pertama.

Pasal 3
Objek Perjanjian Kerjasama

1. Objek dalam Kerjasama ini adalah wilayah Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi disingkat
IUP- OP Bijih Nikel No. 590/1/IUP/PMDN/2021 Tanggal 17 Juni 2021 yang berlokasi di Kabupaten
Morowali Utara Provinsi Sulawesi Tengah. Wilayah tambang yang dapat dieksplorasi dan dikerjakan
oleh Pihak Kedua adalah sebesar wilayah IUP-OP yaitu 3.343 Ha.
2. Luas lahan yang di perjanjikan untuk dilakukan produksi/penambangan seluas 100 Ha (seratus Hekto
are), Terdiri dari 20 Ha (dua puluh Hekto are) perada pada wilayah Areal Pengunaan Lain (APL) dan
80 Ha (delapan puluh Hekto are) berada pada Kawasan Hutan Peroduksi.
3. Bahwa lokasi yang telah disepakati pada pasal 3 ayat dan 1 (satu) adalah areal dalam satu luasan
yang berkesinambungan dalam satu hamparan dengan koordinat Terlampir yang menjadi satu
kesatuan dengan perjanjian ini.
4. Bahwa lahan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 (dua) pasal 3 (tiga) yang berada pada
kawasan Kawasan Hutan Peroduksi diatas, akan d iu ru s ka n I z i n P i n j a m Pa kai Ka wa
san
Hu tan nya ( I P P K H ) o leh P i h a k Pe rta ma ya n g b i a y a n ya b er s u mbe r d a r i
Pi h a k
Ke dua .
2 dari 10
Pasal 4
Ruang Lingkup Perjanjian Kerjasama

Perjanjian Kerjasama ini mencakup:


1. Penambangan bijih Nikel, Pengelolaan hasil produksi, Pengujian Laboratorium serta Penjualan.
2. Penjualan hasil produksi ke smelter yang akan dikelola oleh Pihak Kedua.
3. Pelaksanaan pekerjaan reklamasi dan pemeliharaan lingkungan dalam wilayah Kerja Pihak Kedua
menjadi tanggung jawab Pihak Kedua dan pengawasannya dilakukan oleh Pihak Pertama.
4. Pelaksanaan Community Development dan kaitannya kepada masyarakat, yang merupakan
tanggung jawab Pihak Pertama dan didukung Pihak Kedua.
5. Kewajiban-kewajiban terhadap pemerintah yang merupakan tanggung jawab Pihak Pertama dan
didukung Pihak Kedua.

Pasal 5
Royalty Dan Sistem Pembayaran

1. Nila Royalty yang dibayarkan Pihak Kedua kepada Pihak Pertama disepakati sebagai berikut :
No Jenis Mineral Kadar Ni Nilai Royalty
1 Nikel (Ni) 1,8% - > 13 USD
2 Nikel (Ni) 1,7% 11 USD
3 Nikel (Ni) 1,6% 8 USD
4 Nikel (Ni) 1,5% 6 USD
5 Nikel (Ni) 1,4% 5 USD
6 Nikel (Ni) 1,3% 5 USD
7 Nikel (Ni) 1,2% 4 USD
8 Nikel (Ni) 1,1% 4 USD
9 Nikel (Ni) 1,0% 4 USD

2. Nilai Royalty yang dibayarkan Pihak Kedua kepada Pihak Pertama sesuai dengan Pasal 5 poin (1).
3. Nilai Royalty di atas, berdsarkan Nilai Harga Jual saat ditandatangani perjanjian ini, dan apabila
terjadi perubahan Nilai Harga Jual maka besaran royalty sebagaimana dimaksud pada ayat 1 yang
besarnya akan dimusyawarahkan oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua dimana keberlakuannya
mengikuti keberlakuan Harja Jual tersebut.
4. Royalty tersebut pada pasal 5 point (1) tidak termasuk biaya PNBP yang akan menjadi tanggung jawab
Pihak Kedua.
5. Pembayaran royalty bijih nikel dapat berubah sebelum berakhirnya masa periode perjanjian ini,
apabila kebijakan export bijih nikel di buka Kembali oleh pemerintah Indonesia dengan kesepakatan
Para Pihak.
6. Sistem pembayaran ini berlaku selama masa perjanjian ini berlaku dan areal yang dikelola oleh Pihak
Kedua masih layak untuk di tambang.
7. Pembayaran royalty dilakukan setelah hasil “Final Draft” oleh Surveyor Independent diperoleh oleh
Pihak
Pertama dan PihakKedua..
8. Pembayaran royalty oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama melalui pemindah bukuan di Bank,
sebagai berikut :
Nama Bank : Bank Negara Indonesia
Nomor Rekening : 8123678886
Nama Pemilik Rekening : PT. BERLIAN HITAM SEJAHTERA
3 dari 10
Pasal 6
Uang Muka (Down Payment) Dan Pengembalian
1. Uang Muka (Down Payment) disepakati adalah sebesar Rp. 10.000.000.000,- ( Sepuluh Miliar
Rupiah), dengan system pembayaran sebagai berikut.
a) Sejumlah Rp. 10.000.000.000,-( Sepuluh Miliar Rupiah) setelah penandatangan Kontrak.
2. Pembayaran dianggap sah apabila ada slip bank yang ditujuhkan kepada penerimaan
Pihak Pertama.
3. Pemotongan uang muka(Down Payment) sebagaimana dimaksud diatas (pasal 3 ayat 1 (satu)
kepada Pihak Pertama, dengan memotong sebesar USD 3.00 (Dua dolar Amerika) untuk kadar
1,7%
> dan USD 1.00(Satu dollar Amerika) untuk kadar rendah 1,6% < permetrik ton dari royalty yang
diterima oleh Pihak Pertama setiap kali pengapalan dan dilakukan pemotongan dimulai setelah
tongkang ke-2 hingga lunas.

Pasal 7
Teknis, Produksi Dan Pembebasan Lahan

1. Pihak Kedua wajib membuat rencana kerja dan target produksi yang akan disetujui secara
Bersama-sama dengan Pihak Pertama; dan akan dilakukan evaluasi kerja per 1 (satu)
tahun.
2. Target produksi yang telah disepakati Bersama, maka Pihak Kedua berkewajiban untuk
memenuhi target produksi minimum setiap bulannya setelah penandatanganan kontrak, setelah
Pihak Pertama mendapatkan RKAB 2023 (mulai dari bulan ke 2-3 produksi) 30.000 MT (tiga puluh
ribu metrik ton perbulan), atau diakumulasikan sesuai RKAB Tahun berjalan sesuai dengan jumlah
RKAB PT. Berlian Hitam Sejahtera Tahun berjalan dan demikian seterusnya tiap bulan pada tahun
berjalan..
3. Pembebasan Lahan yang akan menjadi lokasi penambangan oleh Pihak Kedua, menjadi
kewajiban dan tanggungjawab Pihak Pertama.

Pasal 8
Hak Dan Kewajiban

1. PIHAK PERTAMA berhak:


a. Sepenuhnya untuk penentuan kebijakan penambangan dan pasca penambangan.
b. Melakukan pengawasan secara terus menerus atas kegiatan penambangan yang akan dilakukan
oleh Pihak Kedua.
c. Melakukan peringatan berupa pemberhentian sementara atas kegiatan apabila kegiatan
penambangan yang dilakukan oleh Pihak Kedua mengakibatkan resiko yang berdampak
negative yang terkait dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) dan lingkungan,
d. Atas lahan lokasi Paska Tambang dan segala infrastruktur yang dibuat oleh Pihak Kedua.
e. Menerima royalty sebagaimana diatur dalam pasal 5 (lima) dalam perjanjian ini.

2. PIHAK KEDUA berhak:


a. Menentukan dan melakukan kegiatan penambangan pada luasan 100 Ha (seratus Hekto are)
pada area IUP-OP PT.Berlian Hitam Sejahtera dalam batas wilayah koordinat yang akan
disepakati oleh para pihak selanjutnya, dibuat dalam dokumen yang lain dan akan menjadi satu
kesatuan dengan perjanjian kerjasama ini.
b. Melakukan penambangan pada blok sebagaimana pasal (5) ayat (1) huruf c dan d dan penjualan
sendiri produksi tambang yang dilakukan.
c. Pengelolaan sendiri karyawan termasuk keamaan yang diperlukan terkait keberhasilan
penambangan yang dilakukan. 4 dari 10
Pasal dikurangi
d. Atas hasil produksi dan atau penjualan setelah 6 royalty oleh Pihgak Pertama.

5 dari 10
e. Penuh melakukan penjualan, dan menerima hasil penjualan bijih nikel atas hasil produksinya
kepada pihak pembeli manapun dengan harga dan syarat-syarat serta ketentuan yang akan
ditetapkan sendiri oleh Pihak Kedua.
f. Melakukan rekrutmen karyawan dan keamanan yang diperlukan terkait kegiatan penambangan
yang dilakukan.
g. Memperoleh dokumen pendukung lain untuk kelancaran pengapalan dan penjualan local Bijih
Nikel dari Pihak Pertama sesuai dengan ketentuan yang telah tertuang dalam perjanjian ini jika
diperlukan.
h. Mendapatkan kuasa untuk pembukaan dan pemakaian rekening atas nama PT. Berlian Hitam
Sejahtera guna menerima hasil penjualan bijih nikel dari wilayah IUP PT. Berlian Hitam
Sejahtera yang mana pemakaiannya tersebut untuk penjualan dan pembayaran, sisa dana akan
ditransfer kerekening Pihak Pertama, jika diperlukan.
i. Penggunaan rekening dimaksud pada huruf (h) hanya dapat ditandatangani oleh Pihak Kedua
saja dan dapat digunakan selama Pihak Kedua melakukan kegiatan penambangan dalam wilayah
IUP- OP PT. Berlian Hitam Sejahtera.
j. Penggunaan rekening dimaksud pada huruf (h) sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pihak
Kedua termaksuk bila ada penyalahgunaan penggunaan rekening dimaksud.
k. Tanggung jawab sebagaimana maksud huruf (j) pasal ini, Pihak Kedua HARUS
mengembalikan/menggantikan sejumlah dana sebesar dana yang disalahgunakan.
l. Seluruh biaya yang dikeluarkan akibat kegiatan pertambangan, cost operational, overhead cost
hingga penjualan hasil produksi oleh Pihak Kedua, merupakan tanggungjawab Pihak Kedua
sepenuhnya.
m. Peninjaun kembali pernjanjian dan kontrak kerjasama apabila dianggap perlu.

3. PIHAK PERTAMA wajib:


a. Memberikan ijin dan atau kewenangan kepada Pihak Kedua untuk melakukan pertambangan
dan/atau penggalian di area yang telah dieksplorasi dengan luasan sebagaimana pasal 3 (tiga)
ayat 3 (tiga) perjanjian ini.
b. Bersama-sama dengan Pihak Kedua menjaga stabilitas dan kondisi pelaksanaan produksi
tambang dengan aman dan lancar.
c. Bersama-sama dengan Pihak Kedua bertanggung jawab terhadap keamanan dan melakukan
sosialisasi kepada masyarakat daerah IUP - OP PT. Berlian Hitam Sejahtera, agar Pihak Kedua
dapat melakukan pekerjaan penambangan dengan kondusif dan tanpa gangguan pihak ketiga
lainnya.
d. Pihak Pertama bertanggungjawab menyiapkan setiap dokumen yang berkaitan dengan
kegiatan penambangan dan proses pemberangkatan ore yang akan dijual kepada Pihak Pembeli
(dokumen barang/SKAB, dokumen pelayaran dan lain-lain).

4. PIHAK KEDUA wajib:


a. Menjamin bahwa Pihak Kedua adalah perusahaan yang memiliki pengalaman yang cukup dalam
pengelolaan tambang bijih nikel.
b. Melakukan reklamasi pada lahan bekas tambang Pihak Kedua.
c. Menjamin memiliki tenaga ahli professional di bidang pertambangan.
d. Melakukan pengelolaan sendiri terkait kelancaran dan keberhasilan penambangan yang dilakukan.
e. Memberikan data atau hasil draft ponton atau hasil COA (Certifikat of analisis) setelah selesai
pengapalan dari pihak pembeli kepada Pihak Pertama.
f. Bertanggungjawab penuh atas seluruh kegiatan penambangan bijih nikel pada areal yang
ditetapkan, termasuk penjualan bijih nikel hasil produksi PIHAK KEDUA.
g. Memenuhi dan mentaati untuk membayar seluruh biaya yang diatur dalam peraturan yang
berkaitan dengan kegiatan usaha penambangan bijih nikel yang berlaku, baik yang dikeluarkan

6 dari 10
oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah setempat, seperti Biaya Jaminan Reklamasi
dan pajak-pajak lainnya yang ditetapkan oleh Pemerintah.
h. Memenuhi dan mentaati seluruh peraturan yang berkaitan dengan kegiatan usaha
penambangan bijih nikel yang berlaku, baik yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah setempat.
i. Untuk memberikan keterangan baik secara lisan maupun tertulis, serta memperlihatkan
dokumen dan data-data yang berhubungan dengan jumlah produksi dan penjualan bijih nikel yang
telah dihasilkan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama.
j. Membuat Laporan Kegiatan Triwulan kepada Pihak Pertama sebagai dasar Pihak Pertama
membuat laporan ke Dinas dan instansi terkait.
k. Mengutamakan penggunaan tenaga kerja local sesuai spesifikasi dan keahliannya.
l. Pihak Kedua dalam melaksanakan kegiatan penambangan wajib Tunduk dan patuh pada
peraturan perundang-undang yang berlaku.

Pasal 9
Tanggungjawab Dan Larangan Para Pihak

1. Pihak Pertama tidak diperbolehkan dengan cara apa pun mengalihkan, menjual,
memindahtangankan dan atau dengan cara lain kepada pihak lain atas manfaat dalam wewenang
wilayah kerja yang telah diberikan kepada Pihak Kedua.
2. Pihak K e d u a tidak diperbolehkan dengan cara apa pun mengalihkan, menjual,
memindahtangankan dan atau dengan cara lain kepada pihak lain atas manfaat dalam wewenang
wilayah kerja yang telah diberikan oleh Pihak Pertama.
3. Pihak Kedua tidak diperbolehkan memberikan data dan informasi yang dimiliki dari Pihak
Pertama yang telah tertuang dan disepakati bersama dalam perjanjian ini.
4. Pihak Pertama dan Pihak Kedua saling menyampaikan tentang hal-hal yang diketahuinya yang
mungkin memiliki dampak sangat merugikan terhadap pelaksanaan penambangan yang dimuat
dalam perjanjian ini.
5. Setiap perubahan perhitungan royalty harus disetujui secara tertulis oleh Pihak Pertama dan
Pihak Kedua.

Pasal 10
Pernyataan Dan Jaminan

1. Masing-masing PIHAK menyatakan dan menjamin kepada PIHAK lainnya :


a. Masing-masing PIHAK adalah perusahaan yang terdaftar di tempat pendiriannya.
b. Pelaksanaan Perjanjian ini tidak melanggar seluruh kewajiban (termaksud kewajiban hukum,
kontrak atau fidusia), atau terhadap perjanjian lain yang masih berlangsung dimana salah satu
Pihak terikat dalam perjanjian tersebut.
c. Pihak Pertama menjamin bahwa Pihak Kedua memiliki hak Eksklusif pada areal yang jadi
objek Perjanjian ini, dan tidak ada ketetapan hipotek, gadai, jaminan, atau dikerjakan hak lain
yang berkaitan dengan tambang, maupun menyewakan kepada Pihak Ketiga.
d. Pihak Pertama menjamin Pihak Kedua dapat mengakses seluruh dokumen- dokumen, perijinan
(IUP OP, RKAB, IPPKH dan Izin Terminal Khusus) milik Pihak Pertama kapan pun dibutuhkan.
e. Pihak Pertama dapat merubah /menaikan kuota RKAB apabila dibutuhkan oleh Pihak Kedua.
f. Pihak Pertama menjamin tidak akan melakukan kerjasama, kontrak dengan Pihak Ketiga
lainnya dalam areal yang sudah disepakati sesuai titik koordinat selama masih terikat kerjasama
dengan Pihak Kedua, setelah ditandatanganinya perjanjian ini.
g. Pihak Pertama menjamin bahwa pihaknya tidak melakukan hal yang membebani atau
mengurangi hak Pihak Kedua, sesuai dengan ketentuan perjanjian ini.

6 dari 10
h. Pihak Pertama menjamin bahwa perjanjian ini tidak dapat dibatalkan atau dirubah isinya
walaupun Pihak Pertama (dan atau para pemegang saham lainnya) menjual, menghibahkan
dan atau mengalihkan sahamnya masing-masing kepada Pihak Ketiga/Pihak Lainnya, dan
menjamin pemegang saham yang baru akan mentaati seluruh isi perjanjian ini tanpa terkecuali.
i. Jika terjadi perselisihan terkait dengan internal Pihak Pertama, hak atas
sumberdaya/komoditas, dan susunan dewan direksi, Pihak Pertama akan bekerjasama secara
aktif dengan Pihak Kedua untuk menyelesaikan secara bersama- sama dengan itikad dan upaya
terbaik.

Pasal 11
Reklamasi Dan Pengelolaan Lingkungan

1. Pihak Kedua diwajibkan melaksanakan kegiatan reklamasi dan peremajaan bekas lokasi tambang
serta melakukan pengelolaan lingkungan, sesuai peraturan pemerintah dan petunjuk teknis dari
Dinas Pertambangan dan Energi serta Badan Lingkungan Hidup dan pengawasannya dilakukan
bersama-sama oleh Pihak Kedua dan Pihak Kedua.
2. Pihak Kedua wajib membuat laporan rencana reklamasi kepada Pihak Pertama sebagai dasar
Pihak Pertama membuat laporan ke Dinas dan instansi terkait.
3. Dalam hal pengawasan oleh Pihak Pertama, Apabila pelaksanaan pengelolaan lingkungan oleh
Pihak Kedua, dipandang kurang memenuhi standard sebagaimana peraturan yang berlaku, maka
Pihak Pertama berkewenagan memberikan teguran pada Pihak Kedua untuk dilakukan perbaikan.
4. Jika hal sebagaimana maksud ayat 3 (tiga) pasal ini tidak berjalan, maka dilakukan teguran kedua
sebagai teguran PENEGASAN.
5. Jika hal sebagaimana maksud ayat 3 (tiga) dan 4 (empat) tidak diindahkan oleh Pihak Kedua, maka
Pihak Pertama melakukan pemberhentian sementara kegiatan operasi pertambangan dan
selanjutnya meminta pihak pengawas pertambangan dari pemerintah sebagai pengawas dari
pemerintah untuk mengevaluasi secara menyeluruh terhadap kegiatan operasi penambangan oleh
Pihak Kedua.
6. Jika hasil penilaian oleh pihak pemerintah menyatakan bahwa kegiatan penambangan yang
dilakukan oleh Pihak Kedua tidak sesuai dengan kaidah pertambangan yang baik dan benar
berdasarkan peraturan yang berlaku, maka Pihak Pertama melakukan penghentian secara
keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh Pihak Kedua.
7. Jaminan reklamasi yang telah dibayar oleh PIHAK KEDUA tetap menjadi hak Pihak Kedua jika
pekerjaaan reklamasi telah selesai dilaksanakan.

Pasal 12
Force Majeure

1. Jika terjadi keadaan force majeur seperti kebakaran, bencana alam, perubahan peraturan
pemerintah, perang dan kerusuhan serta kejadian-kejadian luar biasa yang membuat proyek tidak
dapat berjalan, maka kedua belah pihak terlepas dari kewajiban masing-masing.
2. Dalam hal Pihak Kedua mengalami Force majeure, maka Pihak Kedua harus memberitahukan
kejadian tersebut kepada Pihak Pertama secara tertulis paling lambat dalam waktu 5 x 24 jam sejak
terjadinya ketidak mampuan dalam melaksan akan kewajibannya, yang diketahui oleh Pejabat yang
berwenang di tempat terjadinya force majeure, sehingga berdasarkan alasan tersebut kegiatan atau
sebagian dari kegiatan akan ditunda selama berlangsungnya force majeure dan sebaliknya.
3. Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kejadian force majeure tidak
diberitahukan, maka force majeure dianggap tidak pernah terjadi.

7 dari 10
4. Force Majeure tersebut harus diberitahukan kepada pihak lainnya selambat-lambatnya dalam waktu
5 (hari) kalender sejak terjadinya.
5. Bahwa atas terjadinya Force majeure tersebut maka kedua belah pihak sepakat meninjau kembali isi
Perjanjian ini.

Pasal 13
Rahasia Perusahaan

1. Para pihak secara bersama sama menjaga kerahasiaan perusahaan baik sebagian atau seluruhnya
termasuk data-data eksplorasi dilakukan Pihak Kedua.
2. Data-data hasil eksplorasi Pihak Kedua menjadi hak Pihak Pertama baik sebagian ataupun
seluruhnya.
3. Data-data hasil eksplorasi Pihak Kedua hanya dapat dimanfaatkan oleh kepentingan perusahaan
PIHAK KEDUA tidak untuk kepentingan pihak lain.
4. Permintaan data oleh pihak manapun dari hasil eksplorasi Pihak Kedua, harus seizin Pihak
Pertama.
Pasal 14
Perubahan

Jika terdapat kesalahan, kekeliruan, kekurangan, penambahan dan atau perubahan dalam Perjanjian ini,
maka akan dibuat aturan tambahan yang merupakan addendum dari Surat Perjanjian ini yang akan
menjadi satu kesatuan dalam perjanjian ini.

Pasal 15
Berakhirnya Perjanjian

1. Perjanjian ini berlaku sejak ditandatanganinya akta ini dan akan berakhir dengan sendirinya sejak
masa berlaku IUP-OP PT. Berlian Hitam Sejahtera selesai dan atau deposit/ kandungan bijih nikel
yang ada di area pertambangan sebagaimana pasal 3 (tiga) ayat 3 (tiga) perjanjian ini telah habis
dieksploitasi dan atau dianggap/dinyatakan sudah tidak layak lagi untuk ditambang oleh Pihak
Kedua.
2. Perjanjian ini batal dengan sendirinya apa bila pasal 6 ayat 1 (satu) tidak terpenuhi sebagaimana
jadwal yang telah ditentukan dalam perjanjian ini.

Pasal 16
Hukum Yang Berlaku Dan Penyelesaian Perselisihan

1. Perjanjian ini berikut perubahan serta penambahan dari Perjanjian ini akan ditafsirkan sesuai
dengan hukum Negara Republik Indonesia.
2. Perselisihan, pertengkaran atau perbedaan yang mungkin timbul diantara Para Pihak
sehubungan dengan pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan cara musyawarah untuk
mufakat.
3. Jika musyawarah untuk mufakat tidak tercapai/tidak menemukan penyelesaian dalam waktu
selambat-tambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kerja, maka Para Pihak sepakat untuk
menyelesaikannya dengan memilih domisili hukum pada kepaniteraan Pengadilan Negeri dimana
Ijin Usaha Pertambangan diterbitkan yaitu Kabupaten Morowali Utara atau ditetapkan kemudian
bersama atara Para Pihak.

8 dari 10
Pasal 17
Ketentuan-Ketentuan Lainnya
1. Segala beban biaya hutang-hutang, outstanding, iuran, royalty pemerintah, obligasi, pinjaman,
kewajiban-kewajiban, pajak, jamrek, sengketa dan masalah lainnya yang timbul yang sudah ada
sebelum penandatanganan perjanjian ini menjadi tanggungjawab Pihak Pertama, dan Pihak
Kedua dibebaskan untuk itu; Pihak Kedua hanya bertanggung jawab atas produksinya sendiri
menyangkut royalty, pajak dan iuran lainnya atas produksi bijih nikel yang diproduksi Pihak Kedua
saja, dengan kata lain Pihak Kedua bertanggungjawab penuh atas kegiatannya sendiri (pasal 2
perjanjian ini).
2. Dalam hal terdapat ketentuan dalam perjanjian ini menjadi tidak berlaku, batal, tidak sah atau tidak
dapat dilaksanakan disebabkan oleh suatu peraturan perundang- undangan maka ketidak
berlakuan, batal, tidak sah atau tidak dapat dilaksanakannya ketentuan tersebut tidak
mengakibatkan batalnya perjanjian ini.
3. Segala biaya-biaya sehubungan dengan Perjanjian ini menjadi tanggungan dari masing- masing
PIHAK.
4. Hal-hal yang tidak atau belum mcukup diatur dalam surat perjanjian kesepakatan kerjasama ini,
apabila diperlukan akan diatur sendiri dalam Addendum atau Amandemen yang akan menjadi satu
kesatuan dalam perjanjian ini.
5. Terhadaphal-hal yang belumdiatur dalam perjanjian ini, berlaku Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata serta ketentuan-ketentuan pemerintah lainnya.
6. Segala perubahan penambahan dan untuk pembatalan terhadap perjanjian ini hanya dapat
dilakukan secara tertulis atas persetujuan kedua belah pihak. Perubahan dan/atau penambahan-
penambahan tersebut akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dariperjanjian ini.
7. Jika suatu referensi mengenai tanggal atau penanggalan di dalam perjanjian ini jatuh tempo bukan
pada hari kerja, maka referensi tersebut dianggap jatuh pada hari kerja berikutnya, kecuali jika hari
kerja berikutnya tersebut jatuh pada bulan kalender berikutnya dari bulan kalender tanggal semula,
maka referensi mengenai tanggal atau penanggalan tersebut dianggap jatuh pada hari kerja
terdekat
sebelum tanggal atau penanggalan tersebut dianggap jatuh pada hari kerja terdekat sebelum
tanggal atau penanggalan tersebut.
8. Setiap pemberitahuan tertulis atau koresponden sehubungan dengan pelaksanaan yang
diperlakukan dalam perjanjian ini harus dikirimkan melalui surat atau email dan kurir dalam Bahasa
Indonesia dan harus dianggap telah disampaikan pada hari kerja kepada alamat masing-masing
pihak sebagai berikut :

a. PIHAK PERTAMA :
▪ PT. BERLIAN HITAM SEJAHTERA
- U.P :
- NIK :
- Alamat :

- Telepon :
- Email :

b. PIHAK KEDUA :
▪ ………………………………
- U.P : ………………………….
- NIK : ……………………….
- Alamat : …………………………………………………
9 dari 10
- Telepon : ……………………..
- Email : …………………………….

9. Perjanjian ini menggunakan semua koresponden yang dibuat oleh Para Pihak sebelumnya, baik
berupa pembicaraan lisan, rapat-rapat, memorandum dan surat menyurat dan karenanya perjanjian
ini menggantikan semua perjanjian dan perundingan awal dan tidak ada perundingan, pernyataan
janji yang bertentangandengan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian ini.
10. Petunjuk pasal (Heading) ditambahkan semata-semata hanya berdasarkan pertimbangan praktis
dan sama sekali tidak dipergunakan untuk menafsirkan pasal pada perjanjian ini.
11. Setiap perubahan, penambahan, dan modifikasi atas perjanjian ini akan dibuat secara tertulis dan
berlaku setelah ditandatangani oleh para pihak.

Demikian surat perjanjian ini di buat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, tanpa paksaan dari
pihak manapun, ditandatangani diatas kertas bermaterai dalam rangkap dua dan masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang samauntuk dijadikan pegangan masing-masing pihak.
Dibuat di : ……………..
Pada Tanggal ............................. 2023

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. BERLIAN HITAM SEJAHTERA PT. …………………………….

………………………..
Direktur Direktur

Saksi – Saksi :

Nama ttd
1. …………………………. ………………………

2. …….…………………… ………………………

10 dari 10

Anda mungkin juga menyukai