Anda di halaman 1dari 39

Eksperimental Design

Dr. Cut Morina Zubainur, S.Pd., M.Pd.


PENGANTAR
• Seorang dosen ingin mengetahui mana yang lebih
efektif model pembelajaran dengan metode A
atau yang biasa dilaksanakan selama ini terhadap
prestasi belajar mahasiswa. Untuk menjawab
pertanyaan tersebut, dosen tersebut melakukan
penelitian eksperimen pada mahasiswa.
• Apa itu penelitian eksperimen?
• Apa karakteristik penelitian eksperimen?
• Bagimana cara melakukan penelitian
eksperimen?
SEJARAH
• Penelitian eksperimen mulai di akhir abad ke-18.
• 1879 Laboratorium Eksperimen pertama berdiri
di Leipzig Jerman oleh W. Wundt
• 1903 Schuyler melakukan eksperimen dan
mengunakan kontrol group
• 1916 McCall menggunakan penugasan random
dalam ekperimen
• Semenjak ilmu statistik berkembang, penggunaan
ekperimen mulai banyak diterapkan diberbagai
disiplin ilmu
TAHAPAN EKSPERIMEN
• Identifikasi masalah
• Tentukan hipotesis
• Tentukan intervensi/treatmen eksperimen
• Identifikasi partisipan
• Pilih desain eksperimen
• Lakukan eksperimen
• Pengukuran dan analisis data
• Laporan eksperimen
KARAKTERISTIK EKSPERIMEN
(Creswell, 2002)

1. Memilih partisipan dan Penugasan random


(random assignment)
2. Intervensi/manipulasi terhadap satu/lebih
kelompok
3. Outcome diukur diakhir penelitian
eksperimen
4. Identifikasi ancaman terhadap validitas
5. Perbandingan Statistikal antar kelompok
Memilih Partisipan dan Penugasan
Random
• Memilih partisipan dilakukan secara terbuka
dan bersifat sukarela
• Sebelum memilih partisipan, identifikasi unit
analisis eksperimen, yang terdiri atas:
- Individual/beberapa individual
- Satu kelompok
- Dua kelompok/lebih
- Organisasi
• Penugasan Random: subjek memiliki kesempatan
yang sama dalam penempatan ke dalam
kelompok/kondisi dalam eksperimen.
• Penugasan random dilakukan oleh peneliti.
• Tujuan: agar bias dan variasi yang dalam diri
partisipan terdistribusi merata di antara kelompok.
• Metode penugasan random
- Nomor
- Koin
- Undian
R EKSPERIMEN

KONTROL
TREATMEN/INTERVENSI
• Treatmen= variabel Independen
• Identifikasi mana variabel yang dapat
dimanipulasi dan yang tidak dapat
dimanipulasi.
• Treatmen dapat dilakukan dalam beberapa
kondisi (manipulasi)
• Manipulasi satu variabel berarti mengatur
kemunculan kuantitas yang berbeda atau nilai
yang berbeda dari variabel (D’Amato, 1970).
MANIPULASI

• “Pengaruh Metode belajar terhadap prestasi siswa”.


Variabel Variabel
Independen dependen

• Anteseden - Konsekuensi
• Sengaja dimanipulasi - Perilaku yang diharapkan
Eksperimenter Berubah

• Metode Belajar: Ceramah


Diskusi
PENGUKURAN OUTCOME
• Outcome= variabel dependen
• Outcome adalah hasil yang ingin diukur akibat
dari intervensi yang diberikan selama
eksperimen.
• Pengukuran outcome dilakukan diakhir
eksperimen
• Outcome dapat berupa:
- Skor individu pada suatu tes/alat ukur
- Performance individu
ANCAMAN TERHADAP VALIDITAS
• Ancaman terhadap Validitas: adanya
kemungkinan statistikal dan desain dapat
mengancam eksperimen sehingga dapat terjadi
kesalahan dalam membaca hasil eksperimen
• Ada 4 ancaman terhadap validitas
1. Validitas Internal
2. Validitas eksternal
3. Validitas statistik
4. Validitas konstrak
ANCAMAN TERHADAP VALIDITAS
1. Validitas Internal: sejauh mana pengaruh Treatment
terhadap outcome
Ancaman terhadap validitas internal dapat berupa:
- Sejarah (pengalaman subjek penelitian terhadap
masalah yang dicobakan)
- Kematangan
- Seleksi
- mortalitas
- Prosedur pengumpulan
- Instrumen
- regresi
Teknik pengumpulan data:
Aspek Teknik instrumen
Capaian belajar siswa (kemampuan pemahaman, Tes THB, TKPM,
kemampuan pemecahan masalah, berpikir kritis, dll
berpikir kreatif, dll)
Aktivitas pengamatan LPAS
Interaksi pengamatan LPIS
Sikap siswa Angket Angket sikap
siswa
Self convidence Angket Angket Self
convidence
Keterlibatan siswa selama pembelajaran di kelas Pengamatan Lembar
pengamatan
keterlibatan
siswa
Keterlibatan siswa dalam menyelesaikan tugas di luar wawancara LPW
pembelajaran di kelas
Validitas Internal:
• adalah sejauh mana hasil sebuah penelitian tidak bias.
• adalah tingkatan dimana hasil-hasil penelitian dapat
dipercaya kebenarannya atau berkenaan dengan
derajat akurasi antardesain penelitian dan hasil yang
dicapai.
• merupakan hal yang esensial yang harus dipenuhi jika
peneliti menginginkan hasil studinya bermakna.
• mengacu pada kemampuan desain penelitian untuk
menyingkirkan atau membuat penjelasan alternatif
dari hipotesis atau hasil akhir yang rasional (Campbell,
1957; Kazdin, 2003c).
ANCAMAN TERHADAP VALIDITAS
2. Validitas Eksternal: sejauh mana hasil
eksperimen dapat digeneralisasi ke situasi
lain
3. Validitas statistik: ketepatan dalam
menggunakan teknik statistik dalam analisis
data.
4. Validitas konstrak: ketepatan dalam
pendefinisian/mengoperasionalkan variabel
yang diukur.
PERBANDINGAN STATISTIKAL
• Perbandingan statistik dilakukan terhadap
individual atau kelompok yang ada dalam
beberapa kondisi.
• Perbandingan statistik bertujuan melihat
perbedaan mean dan varian yang ada dalam
individu/kelompok
• Semakin tinggi perbedaan mean dan varian,
maka akan terlihat pengaruh treatmen
terhadap outcome.
JENIS PENELITIAN EKSPERIMEN
Non
Eksperimen Eksperimen

Lapangan
‘True’

Laboratorium
Kuasi
TIGA DIMENSI PENDEKATAN PENELITIAN

Field Research Scientis as


Observer

Naturalistic
True Experiment
Observervation

Scientis as
Participant

(Sumber: Ray, 2003)


Laboratory Research
Tipe Penelitian Eksperimen
True Quasi Factorial Time Repeated Single
Experi- Experi- Series Measures Subject
ment ment

Random Ya Tidak Bisa Tidak Tidak Tidak


assignment dipertimb
angkan

Banyak Dua atau Dua atau Dua atau satu satu Satu
individu/grup lebih lebih lebih individu
yang belajar
dibandingkan pada satu
waktu
Tipe Penelitian Eksperimen
True Quasi Factorial Time Repeat ed Single
Experi- Experi- Series Measures Subject
ment ment

Banyaknya Satu atau Satu Dua atau Satu atau Dua atau Satu atau
intervensi lebih atau lebih lebih lebih lebih
lebih

Banyak variabel sekali sekali sekali Setelah Setelah banyak


dependen setiap setiap
diukur/diamati intervensi intervensi

Kontrol yang Pretest, Pretest, Pretest, Kelompok covariat Individu


biasa digunakan mencoco mencoco mencocok menjadi menjadi
kkan, kkan, kan, kontrol kontrol
bloking bloking bloking tersendiri tersendiri
True Eksperimental Design
• Metode eksperimen sungguhan: menyelidiki
kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan
desain dimana secara nyata ada kelompok
perlakuan & kontrol serta membandingkan
hasil perlakuan dengan kontrol secara ketat.
• Validitas internal & eksternal cukup utuh.
Macam:
• Posttest-only control group design
(R) X O1
(R) O1

• Pretest- posttest control group design


(R) O1 X O2
(R) O3 O4
• Tidak ada Penugasan Random
• Kontrol rendah
• Misalkan: pengaruh pelatihan EQ terhadap
Stres.
• Subjek 40 mhs, dibagi 2 kelompok
• Pembagian subjek tidak menggunakan
penugasan random.
• Peneliti tidak mengkontrol atribut apa yg dpt
mempengaruhi stres subjek. (IQ)
• Eksperimen lapangan adalah kajian penelitian dalam
suatu situasi nyata (Kerlinger, 1990).
• Kelebihan:
- Validitas ekternal tinggi
- Cocok untuk mengkaji proses sosial psikologis yang
kompleks
 Kelemahan
- Sulit melakukan kontrol dan manipulasi
- Validitas internal rendah
- Waktu relatif lama
EKSPERIMEN LABORATORIUM
• Eksperimen laboratorium adalah kajian penelitian di
mana semua variabel bebas yang berpengaruh
namun tidak relevan dengan masalah yang sedang
diselidiki dminimalkan (Kerlinger, 1990).
• Fungsi: a) untuk mengkaji relasi dalam kondisi
murni,b) pengujian dapat dilakukan dalam berbagai
seting, dan c)mempertajan teori dan hipotesis.
• Kekuatan: kontrol sempurna dan hasil lebih akurat,
Validitas Internal tinggi.
• Kelemahan :kurangnya kekuatan bariabel bebas dan
validitas eksternal rendah.
• Between –Group Design
- Pre -Post Tes True or kuasi experiment
- Post test only
- Factorial design
• Within – Group Design/individual design
- Times series experiments
- Repeated Measures experiments
- Singel subject experiment
DESAIN EKSPERIMEN
• Between –Group Design
1. Pre –posttest (true experimentrt)

R ke Pretes X Postes (Y)


kk Pretes Postes (Y)

R = penugasan random
ke = kelompok eksperimen
kk = kelompok kontrol
X = intervensi
DESAIN EKSPERIMEN
2. Posttest design.
R ke X postes (y)
R kk postes (Y)
3. Factorial Design: menguji dua variabel
independen/lebih yang memiliki dua/lebih
kategori/level terhadap outcome
Metode belajar
(ceramah & diskusi)
R Prestasi belajar
Kepribadian
(ekstrovet & introvet)
DESAIN EKSPERIMEN
• Within – Group Design/individual design
1. Time series: peneltian eksperimen yang
dilakukan terhadap satu kelompok dalam
periode waktu tertentu dgn menggunakn satu
/lebih intervensi
2. Repeated Measures: peneltian eksperimen yang
dilakukan terhadap satu kelompok dengan
menggunakan satu/lebih intervensi.
3. Singel subject: eksperimen yang dilakukan
terhadap satu orang.
Faktorial Design (1):
Grup Jenis Pembelajaran Kemampuan Jenis Kelamin
Awal
Matematika
Kelas Grup 1 PBL + Autograp Tinggi Laki-laki
Interven Grup 2 PBL + Autograp Tinggi perempuan
si 1
Grup 3 PBL + Autograp Sedang Laki-laki
Grup 4 PBL + Autograp Sedang perempuan
Grup 5 PBL + Autograp Rendah Laki-laki
Grup 6 PBL + Autograp Rendah perempuan
Kelas Grup 7 DL + Autograp Tinggi Laki-laki
Interven Grup 8 DL + Autograp Tinggi perempuan
si 2
Grup 9 DL + Autograp Sedang Laki-laki
Grup 10 DL + Autograp Sedang perempuan
Grup 11 DL + Autograp Rendah Laki-laki
Grup 12 DL + Autograp Rendah perempuan
Kelas Grup 13 Konvensional
Faktorial Design (2):
Grup Jenis Pembelajaran IQ Asal Sekolah
Grup 1 REACT + Autograp Tinggi SD
Grup 2 REACT + Autograp Tinggi MI
Grup 3 REACT + Autograp Sedang SD
Grup 4 REACT + Autograp Sedang MI
Grup 5 REACT + Autograp Rendah SD
Grup 6 REACT + Autograp Rendah MI
Grup 7 REACT + Geogebra Tinggi SD
Grup 8 REACT + Geogebra Tinggi MI
Grup 9 REACT + Geogebra Sedang SD
Grup 10 REACT + Geogebra Sedang MI
Grup 11 REACT + Geogebra Rendah SD
Grup 12 REACT + Geogebra Rendah MI
Time Series Experimental Design:
mempelajari sebuah grup, dari waktu ke waktu,
dengan beberapa tindakan pretest dan posttest
atau pengamatan yang dilakukan oleh peneliti

Interruped time series design Equivalent time series design

Meneliti satu grup, mendapatkan


beberapa ukuran pretest untuk jangka
mengganti treatment dengan
waktu tertentu, melakukan intervensi
pengukuran posttest
dan kemudian mengukur hasil (atau
posttest) beberapa kali.
Time Series Experimental Design

Interrruped Time Series Design

Waktu

Memilih Pretest/ Pretest/ Pretest/ Intervensi Posttest/ Posttest/ Posttest/


grup observasi observasi observasi observasi observasi observasi
partisipan

Equivalent Time Series Design

Waktu

Memilih ukur/ Intervensi ukur/ Intervensi ukur/ Intervensi ukur/


grup observasi observasi observasi observasi
partisipan
Interruped Time Series Design
Retensi dari Pelatihan Spasial (DL+indikator
Penalaran Spasial) untuk melatih kemampuan
penalaran spasial siswa.
Partisipannya: siswa kelas ….
ukur/observasi: Tes kemampuan penalaran
spasial
Equivalent Time Series Design
Pelatihan Spasial (DL+indikator Penalaran
Spasial) untuk melatih kemampuan penalaran
spasial siswa.
Partisipannya: siswa kelas ….
ukur/observasi: Tes kemampuan penalaran
spasial
Repeated Measures
• semua partisipan dalam satu kelompok
partisipan dalam semua percobaan
penginjeksian, dengan masing-masing
kelompok menjadi kontrolnya sendiri.
• peneliti membandingkan kinerja kelompok
pada suatu treatment dengan kinerjanya pada
treadment lainnya.
The Repeated Measures Design

Waktu

Memilih ukur/ Treatmen ukur/ Treatmen ukur/


grup observasi 1 observasi 2 observasi
partisipan
Tugas kelompok:
• Masing2 kelompok memilih salah satu jenis
experimental design.
• Tentukan judul, ide penelitian, rumusan
masalah yang sesuai dengan design yang
dipilih. Jelaskan secara argumentatif
kesesuaian penelitian dengan design yang
dipilih.
• Kirim ke WAG.

Anda mungkin juga menyukai