Anda di halaman 1dari 16

Desain Penelitian

Epidemiologi

Analitik

(
Eksperimen )
Dasar
Epidemiologi
Asy Syifa Anwari Zahra
1 2010713045

Kelompok 9 2 Zahranita Inasya Sondana


2010713144

Indah Kusuma Wardani


3 2010713152
1 Desain Studi Eksperimen
Sub Pokok

Bahasan 2 Tipe Studi Eksperimen

Kekuatan dan Kelemahan


3 Desain Studi Eksperimen
Desain Studi

Eksperimen
Studi Eksperimental membandingkan data dari sekelompok
manusia atau obyek yang dengan sengaja diberikan tindakan
atau intervensi tertentu dengan kelompok lain yang sama
tetapi tidak dilakukan intervensi apapun.

Pada desain studi epidemiologi yang bersifat intervensi, peneliti


melakukan intervensi pada subjek-subjek yang diteliti.
Merupakan penelitian dengan memberikan perlakuan atau
intervensi kepada satu atau lebih kelompok yang bertujuan untuk
mengetahui akibat yang ditimbulkan dari intervensi/perlakuan
tersebut kepada satu atau lebih kelompok tersebut.

Studi eksperimen mirip dengan studi kohort, tetapi pada studi


eksperimen peneliti memberikan perlakuan (intervensi terhadap status
eksposure).

Berdasarkan proses pengalokasian eksposure kepada subjek


penelitian, maka studi eksperimen dibagi menjadi dua, yaitu:

1.True experiment study: bila ada proses randomisasi


2.Quasi experiment study: tanpa ada proses randomisasi
Random sampling = Random
Randomisasi = Random allocation
selection

- Proses yang dilakukan oleh peneliti


- Peneliti menseleksi subjek – subjek
terhadap subjek yang diteliti sedemikian
yang akan diteliti sedemikian rupa
rupa sehingga setiap subjek memiliki
sehingga setiap subjek di populasi studi
kesempatan yang sama untuk
mempunyai kesempatan yang sama
mendapatkan “eksposure” atau tidak
untuk terpilih menjadi anggota sampel
mendapat “eksposure”
- Memilih secara random anggota
- Memilih secara random anggota
populasi untuk menjadi sampel
sampel untuk mendapat eksposure
MDM Company

-
Tahap tahap pada

Studi Eksperimen

Memilih sampel dari populasi


Mengintervensi subjek-subjek yang diteliti
Mengelompokkan subyek-subyek menjadi
kelompok yang mendapat exposure (E+) dan
kelompok yang tidak mendapat exposure (E-)
Melakukan “follow -up” pada kedua kelompok
Mengukur “Outcome” atau “Disease” (D+ atau D-)
pada kedua kelompok Gambar 1. Desain Studi Eksperimen
Membandingkan “outcome” pada kedua kelompok
Tipe Studi Eksperimen

Action 1 Action 2

1 2

Randomized Cluster Randomized


Controlled Trial Controlled Trial
1

Randomized Eksperimen dengan desain RCT


umumnya dilakukan untuk
Controlled Trial intervensi secara individu
seperti percobaan obat baru,
efektivitas vaksin.
2

Cluster Eksperimen dengan desain


kluster RCT dilakukan untuk
Randomized intervensi secara kelompok
(cluster) seperti untuk melihat
Controlled Trial
efektivitas promosi dan
pelayanan kesehatan.
Sifat Penelitian

Eksperimen

· Intervensi/perlakuan
· Observasi terhadap efek perlakuan
· Pengendalian variabel luar/non eksperimen
· Kelompok tanpa perlakuan
Kekuatan dan

Kelemahan
Kemampuan untuk membuktikan hubungan
1 sebab akibat lebih kuat

Kemampuan untuk memanipulasi secara tepat


Kekuatan 2 satu atau lebih variabel

Tidak ada batasan ketat terhadap randomisasi


3 serta dapat mengontrol ancaman-ancaman
validitas pada saat yang sama

Desain Studi Eksperimen 4 Dapat menjadi penelitian yang murah dan cepat

Dapat menjadi satu-satunya desain yang sesuai


5 untuk digunakan
Sulit untuk digeneralisasikan dalam kehidupan
1 sehari-hari

2 Memakan waktu yang cukup lama

Kelemahan Penelitian ini menganggap manusia sebagai


3 objek yang dapat dimanipulasi.

4 Validasi internal terasa kurang

Desain Studi Eksperimen


5 Dapat menjadi penelitian yang mahal

Pertanyaan penelitian tidak semuanya dapat


6 dijawab dengan desain eksperimen
!
Thank you

Have a great
day!

Anda mungkin juga menyukai