Kelompok 4 :
MARIA F. V . BORO
TSANIA AYU ZAHARANY
Latar Belakang
eksperimen murni kelompok dunia pendidikan khususnya dalam Dalam keadaan seperti ini kaidah-
pembelajaran, pelaksanaan kaidah dalam penelitian eksperimen
subjek penelitian ditentukan murni tidak dapat dipenuhi secara
secara acak, sehingga akan penelitian tidak selalu
utuh, karena pengendalian variable
diperoleh kesetaraan memungkinkan untuk melakukan
yang terkait subjek penelitian tidak
kelompok yang berada dalam seleksi subjek secara acak, karena dapat dilakuakan sepenuhnya,
batas-batas fluktuasi acak subjek secara alamiah telah sehingga penelitian harus dilakuakan
terbentuk dalam satu kelompok utuh dengan dengan menggunakan intact
(naturally formed intact group) group
Penelitian tersebut disebut kuasi
ekpeimen (eksperimen semu). Oleh karena itu, perlu kita
Jadi penelitian kuasi ekperimen mempelajari lebih dalam terkait
menggunakan seluruh subjek kuasi ekperimen
dalam kelompok belajar (intact
group) untuk diberi perlakuan
outline
01 Latar Belakang
02 Tujuan
03 Tinjauan Teoritis
04
Tujuan
Insert Your Image Insert Your Image Insert Your Image
K. Perlakuan : O1 ----------------------------> O2
K. Kontrol : O3 -----------------------------> O4
Upaya Pengendalian
1. Pembatasan kriteria subjek
(inklusi/ekslusi)
2. Randomisasi kelompok subjek atau
matching
3. Uji validitas/ reliabilitas alat ukur
4. Pengukuran tersamar (blinded) tunggal,
ganda
QUASI EKSPERIMEN
Rancangan eksperimen yang tidak melibatkan proses
randomisasi dalam penempatan subjek ke dalam unit-unit
01 perlakukan
02
Tidak dilakukan penugasan random, tapi
menggunakan kelompok yang telah ada (intact
03 group). Digunakan, bila ada hambatan melakukan
penugasan random.
04 penelitian kuasi ekperimen menggunakan seluruh subjek
dalam kelompok belajar (intact group) untuk diberi
perlakuan, bukan menggunakan subjek diamil secara secara
acak. Tidak adanya pengacakan dalam menentukan subjek
penelitian memungkinkan untuk munculnya masalah-masalah
yang terkait dengan validitas ekperimen, baik validitas
internal maupun eksternal.
Tidak adanya pengacakan dalam Akibatnya, interpreting dan generalizing
menentukan subjek penelitian hasil penelitian menjadi sulit untuk
memungkinkan untuk munculnya dilakukan oleh karena itu, limitasi hasil
masalah-masalah yang terkait dengan penelitian harus diidentiifikasi secara
validitas ekperimen, baik validitas jelas dan subjek penelitian perlu
internal maupun eksternal. dideskripsikan. Agar generalizability dari
hasil penelitian dapat ditingkatkan, maka
representativeness dari subjek harus
diargumentasikan secara logis.
Prinsip perancangan kuasi eksperimen
1. Kenali & pahami sumber2 yg dapat
mengancam validitas internal
2. Pengendalian melalui rancangan eksperimen
lebih utama disbanding cara pengendalian yang
85
lain misalnya penambahan pre-post test,
%
penambahan kelompok control dan alternative
pengendalian melalui stastistik setelah 60
pengendalian rancanangan % 55
3. Coherent pattern matching buat hipotesis 40 %
yang spesifik, dengan demikian diperlukan %
pengukuran manipulasi ekperimen dan
pengukuran dependen variable yg lebih
kompleks
Quasi Eksperimental
Rancangan kuasi
eksperimen tanpa
kelompok kontrol
Kuasi Eksperimental
Rancangan kuasi
eksperimen dengan
kelompok kontrol
Rancangan Kuasi Eksperimen Tanpa
Kelompok Kontrol
The One-Group Posttest-Only Design
X O 1
Kelebihan Kelemahan
• Sederhana dan mudah •Tidak dapat dipastikan
dilakukan apakah terjadi perubahan
• Dapat bermanfaat bila akibat perlakuan
dinamika dari dep var secara eksperimen (krn tdk
persis telah diketahui adanya pretest)
• Mis., kemampuan operasikan •Tidak dapat dipastikan
mesin tertentu hanya bisa seberapa jauh pengaruh
dicapai dengan pelatihan treatment (krn tdk adanya
• Design ini akan memadai kelompok pembanding)
untuk mengevaluasi efektivitas • Hampir semua sumber
sebuah teknik pelatihan ancaman validitas internal
berlaku di sini
Rancangan kuasi eksperimen dengan
kelompok kontrol
Posttest-Only Design With Nonequivalent Groups
NR X O1
NR O2