Anda di halaman 1dari 7

IMPLEMENTASI SILA KE-5 PANCASILA DAN PERUNDANG-

UNDANGAN DALAM ASPEK PENDIDIKAN DI INDONESIA


Mochammad Tori Nieto (41623110006)
* Torinieto30@gmail.com 081331327733 ; Jl. Margahayu, Bekasi
Tugas Mata Kuliah Pancasila
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik,Universitas Mercu Buana
JL. Raya, Meruya Selatan, Kec. Kembangan, Jakarta Barat 11650
ABSTRAK
Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam mewujudkan
Pembangunan nasional yang berkelanjutan, adanya pendidikan dapat
meningkatkan kualitas suatu bangsa. Pendidikan formal di Indonesia terstruktur
dan berjenjang dari beberapa tingkatan seperti SD, SMP, SMA, dan perguruan
tinggi. Landasan pendidikan formal di Indonesia meliputi pancasila sila ke-5, UU
Pasal 31 ayat 2, dan Pembukaan UUD 1945. Permasalahan pendidikan di
Indonesia terjadi karena faktor internal dan eksternal di masyarakat. Faktor
internal dipengaruhi karena ekonomi dan sosial. Faktor eksternal disebabkan oleh
beberapa hal seperti kesenjangan regional, kurikulum, birokrasi dan korupsi,
ketidaksetaraan gender, dan tingkat kesejahteraan guru di Indonesia.
Kata kunci: Pendidikan, faktor internal dan eksternal, permasalahan
ABSTRACK
Education is one of the most important aspects in realizing sustainable national
development, education can improve the quality of a nation. Formal education in
Indonesia is structured and tiered from several levels such as elementary school,
middle school, high school and college. The foundation of formal education in
Indonesia includes the 5th principle of Pancasila, UU pasal 31 ayat 2, and the
Preamble to the 1945 Constitution. Education problems in Indonesia are one of
the obstacles that can affect its quality. Internal factors are influenced by
economic and social factors. External factors are caused by several things such as
regional disparities, curriculum, bureaucracy and corruption, gender inequality,
and the level of teacher welfare in Indonesia
Key words: Education, internal and external factors, problem.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam mewujudkan
Pembangunan nasional yang berkelanjutan, adanya pendidikan dapat
meningkatkan kualitas suatu bangsa. Pendidikan wajib diperoleh bagi setiap
generasi penerus bangsa untuk melanjutkan tujuan berbangsa dan bernegara yang
adil dan makmur. Seiring berjalannya waktu pendidikan di berbagai negara di
dunia terus dikembangkan hal tersebut bertujuan untuk menghadapi globalisasi
yang bersifat mendunia. Begitupula di Indonesia pemerintah terus gencar dalam
mewujudkan pendidikan di berbagai wilayah Indonesia, seperti yang sudah
diketahui pada negara berkembang contohnya di Indonesia pendidikan bagi
masyarakatnya belum signifikan jika dibandingkan dengan negara maju.
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang memiliki struktur dan
rancangan kurikulum yang telah diatur sesuai dengan standar ketetapan nasional
sehingga wadah ini menjadi salah satu kesempatan pemerintah dalam
menggalakan sistem pendidikan (Della&Wahyuni., 2022). Pendidikan formal di
Indonesia terstruktur dan berjenjang dari beberapa tingkatan seperti SD, SMP,
SMA, dan perguruan tinggi. Penerapan pendidikan formal di Indonesia
merupakan implementasi pancasila sila ke-5 pancasila. Selain itu landasan hukum
pendidikan di Indonesia adalah Undang-Undang pasal 31 ayat 2 dalam UU Sistem
Pendidikan Nasional (UU No. 20 Tahun 2003).
Penerapan pendidikan formal di Indonesia masih terhalang oleh beberapa
faktor hambatan. Permasalahan pendidikan di Indonesia terjadi karena faktor
internal dan eksternal di masyarakat. Berbagai upaya pemerintah terus dilakukan
untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Diharapkan kedepannya pendidikan
formal di Indonesia bisa sepadan dengan negara maju diimbangi dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang serba canggih yang terus mengalami
pembaharuan.
PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN
Permasalahan pendidikan di Indonesia merupakan salah satu hambatan
yang dapat mempengaruhi kualitas di dalamnya. Faktor internal permasalahan
pendidikan di Indonesia adalah rendahya minat masyarakat dalam mengenyam
pendidikan formal hal tersebut dipengaruhi karena ekonomi dan sosial (Asmiati et
al., 2022). Aspek ekonomi disebabkan tingginya tingkat kemiskinan di Indonesia
menyebabkan keterbatasan sumberdaya ekonomi yang dimiliki masyarakat untuk
pembiayaan sekolah. Aspek sosial yang menyebabkan rendahnya minat
masyarakat untuk pendidikan adalah tekanan dari lingkungan sekitar dan budaya
yang kurang menghargai pendidikan.
Faktor eksternal permasalahan pendidikan di Indonesia disebabkan oleh
beberapa hal seperti kesenjangan regional, kurikulum, birokrasi dan korupsi,
ketidaksetaraan gender, dan tingkat kesejahteraan guru di Indonesia (Kurniawati.,
2022). Permasalahan pendidikan yang berkaitan dengan kesenjangan regional
disebabkan perbedaan tingkat pembangunan dan infrastruktur antara wilayah
perkotaan dan pedesaan hal tersebut menyebabkan keterbatasan akses pelajar
untuk pergi ske sekolah dikarenakan jarak, transportasi yang kurang mendukung,
dan kurangnya fasilitas lainnya. Mengenai permasalaha kurikulum di Indonesia
yang sering sekali menjadi perbincangan terjadi karena terlalu sering ganti
kurikulum. Beberapa pendapat menyebutkan kurikulum di Indonesia terlalu padat,
kurang fleksibilitas, dan kurang relevansi. Pada aspek permasalahan birokrasi dan
korupsi di Indonesia dapat menjadi hambatan dalam memajukan pendidikan di
Indonesia dikarenakan birokrasi yang rumit dan korupsi dapat menghambat
efisiensi dan distribusi pendidikan yang berkaitan dengan kurangnya pembiayaan
pendidikan dalam segi fasilitas dan infrastruktur. Selanjutnya permasalahan yang
kerap terjadi juga disebabkan masih tinggi nya patriarki di Indonesia atau
ketidaksetraan gender yang menyebabkan menurunkan minat belajar pada anak
perempuan. Selain itu hal yang menyebabkan permasalahan pendidikan di
Indonesia adalah pada kulitas kesejahteraan guru dimana guru-guru non PNS
(honorer) setiap bulannya hanya mendapatkan gaji yang kurang sesuai hal tersebut
dapat menyebabkan menurunnya minat generasi bangsa untuk mengajar sebagai
guru.
Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan salah satu bukti
implementasi sila ke-5 Pacasila yang berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia” landasan sila pada pancasila kuat utuk meratakan kualitas
pendidikan dengan demikian prinsip keadilan sosial dalam pancasila mendukung
visi pendidikan yang inklusif, adil, dan berkualitas untuk seluruh warga negara
Indonesia. Peran pemerintah dalam meratakan pendidikan bagi masyarakat juga
tertera dalam UU Pasal 31 Ayat 2 yang berbunyi “Setiap warga negara wajib
mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Tidak hanya
itu kemajuan pemerintah dalam menangani pendidikan di Indonesia juga terlihat
dari sebelumnya pemerintah mewajibkan program wajib belajar dari 9 tahun
menjadi 12 tahun. Upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk
meningkatkan pendidikan formal di Indonesia juga dapat membangun dan
memeihara fasilitas pendiidkan yang aman, nyaman, dan sesuai, pelatihan untuk
menunjang kualitas guru, meningkatkan kesejahteraan guru, dan evaluasi secara
berkala (Aminullah., 2018).
Penerapaan pendidikan formal di Indonesia perlu ditingkatkan lagi hal
tersebut bertujuan untuk mewujdkan cita-cita bangsa Indonesia yang tertera dalam
Undang-Undang Dasar 1945 preambule berbunyi “Memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia”. Melalui pendidikan formal dimana generasi penerus bangsa dapat
memperoleh ilmu yang lebih tinggi sehingga melahirkan generasi penerus bangsa
yang berkualitas untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tertuang
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
MIND MAP

Implemetasi Pendidikan Formal Landasan Hukum:


di Indonesia -Sila ke-5 Pancasila.
-UU Pasal 31 ayat 2

Faktor Penghambat

Faktor Faktor Eksternal


Internal -Kesenjangan regional
-Ekonomi -Kurikulum
-Sosial -Birokrasi dan korupsi
-Ketidaksetaraan gender
-Tingkat kesejahteraan
guru

Upaya meningkatkan pendidikan di


Indonesia:
-Wajib belajar 12 tahun
-Membangun dan mempelihara fasilitas dan
infrastruktur
-Pelatihan guru
-Peningkatan kesejahteraan guru
-Evaluasi berkala
KESIMPULAN
Pendidikan di Indonesia merupakan salah satu implementasi pancasila sila
ke-5 hal tersebut bertujuan untuk melaksanakan keadilan bagi seluruh masyarakat
dalam memeratakan pendidikan bagi. Pendidikan juga tertuang dalam cita-cita
bangsa Indonesia dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 selain itu untuk
pelaksanaanya dilandasi pada UU Pasal 31 ayat 2. Pendidikan di Indonesia masih
terjadi permasalahan baik dari faktor internal dan faktor eksternal. Meskipun
kondisi pendidikan di Indonesia belum se maju di negara berkembang namun
perlu terus ditingkatkan untuk melahirkan generasi penerus bangsa yang
berkualitas melalui pendidikan, hal tersebut membuat pendidikan sangat penting
bagi setiap elemen masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Aminullah, A. (2018). Inplementasi Nilai-Nilai Pancasiladalam Kehidupan
Bermasyarakat. Jurnal Ilmiah IKIP Mataram, 3(1), 620-628.
Asmiati, A., Sumardi, L., Ismail, M., & Alqadri, B. (2022). Faktor-faktor
penyebab rendahnya minat melanjutkan studi anak pada masyarakat
nelayan di desa seruni mumbul kabupaten lombok timur. Jurnal Ilmiah
Profesi Pendidikan, 7(2c), 786-793.
Della Sinta, T., & Wahyuni, B. D. (2022). Kesenjangan Sosial dalam Mengakses
Pendidikan di Indonesia. Jurnal Pendidikan" EDUKASIA
MULTIKULTURA", 4(1), 11-28.
Kurniawati, F. N. A. (2022). Meninjau Permasalahan Rendahnya Kualitas
Pendidikan Di Indonesia Dan Solusi. Academy of Education Journal,
13(1), 1-13.

Anda mungkin juga menyukai