Anda di halaman 1dari 10

Pharmacy Medical journal Vol 6.

No 1, Tahun 2023

IDENTIFY OBSTACLES TO THE IMPLEMENTATION OF HOME PHARMACY CARE IN


PHARMACIES AT MANADO CITY

IDENTIFIKASI HAMBATAN PENERAPAN HOME PHARMACY CARE DI APOTEK-


APOTEK KOTA MANADO

Adelien Zefanya Mawikere1)*, Weny Indayany Wiyono2), Irma Antasionasti3)


Program Studi Farmasi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sam Ratulangi
Manado
*zevanya.adeline@gmail.com

ABSTRACT
Research has been conducted to find out and identify obstacles to the application of Home Pharmacy
Care service activities in pharmacies in Manado City. Home Pharmacy Care is a pharmaceutical service
carried out by pharmacists by visiting the homes of patients who are receiving treatment, especially for
elderly patients or patients who use drugs for a long period of time such as the use of cardiovascular drugs,
diabetes, TB, asthma and drugs for other chronic diseases with the aim of monitoring the therapy process
provided and increasing the success of therapy. This research is qualitative descriptive research using in-
depth interviews with data analysis conducted using thematic analysis. . The results showed that Home
Pharmacy Care service activities have not been running in pharmacies in Manado City because of several
obstacles both internally and externally start from the amount of human resources that are lacking, to the
mechanism of implementation.

Keywords: Obstacles, Application, Home Pharmacy Care

ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui dan mengidentifikasi hambatan penerapan kegiatan
pelayanan Home Pharmacy Care di apotek-apotek yang ada di Kota Manado. Home Pharmacy Care
merupakan pelayanan kefarmasian yang dilakukan oleh Apoteker dengan cara mengunjungi rumah pasien
yang sedang menerima pengobatan khususnya bagi pasien yang lanjut usia ataupun pasien yang
menggunakan obat dalam jangka waktu yang lama seperti penggunaan obat-obat kardiovaskuler, diabetes,
TB, asma dan obat-obat untuk penyakit kronis lainnya dengan tujuan untuk memantau proses terapi yang
diberikan dan meningkatkan keberhasilan terapi. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif
kualitatif menggunakan wawancara mendalam dengan analisis data yang dilakukan menggunakan analisis
tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pelayanan Home Pharmacy Care belum berjalan di
apotek-apotek yang ada di Kota Manado karena beberapa hambatan baik internal maupun eksternal mulai
dari jumlah sumber daya yang kurang, hingga mekanisme pelaksanaannya.

Kata kunci:Hambatan, Penerapan, Home Pharmacy Care

Adelien Zefanya Mawikere, Weny Indayany Wiyono, Irma Antasionasti


Pharmacy Medical journal Vol 6. No 1, Tahun 2023

PENDAHULUAN penggunaan obat dan menekan angka


Pelayanan kesehatan adalah setiap kematian serta kerugian akibat penyakit yang
upaya yang dilakukan oleh suatu sarana diderita oleh pasien (Schnipper, 2006).
pelayanan kesehatan untuk memelihara dan Kondisi pengetahuan pasien, kondisi penyakit
meningkatkan kesehatan, mencegah dan pasien, dan dukungan keluarga dapat
menyembuhkan penyakit serta memulihkan mempengaruhi perilaku kepatuhan pasien dan
kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan akan berpengaruh pada luaran klinik pasien
atau masyarakat. Menurut Peraturan (Morisky dan DiMatteo, 2011). Penelitian
Pemerintah Nomor 51 tahun 2009 tentang menunjukkan bahwa edukasi yang dilakukan
pekerjaan kefarmasian, Pelayanan oleh tenaga kesehatan dapat berdampak pada
Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung perilaku pasien. (Norris et al., 2002).
dan bertanggung jawab kepada pasien yang Berdasarkan latar belakang yang telah
berkaitan dengan sediaan farmasi dengan dijabarkan diatas, penelitian ini dilakukan
maksud mencapai hasil yang pasti untuk dengan tujuan untuk mengetahui apakah yang
meningkatkan mutu kehidupan pasien. Untuk menjadi hambatan penerapan kegiatan Home
mencapai hasil yang pasti tersebut maka Pharmacy Care di apotek-apotek yang ada di
ditetapkanlah standar dalam melaksanakan Kota Manado.
pelayanan kefarmasian yang bertujuan untuk
menjadi pedoman bagi apoteker dalam METODOLOGI PENELITIAN
menjalankan tugasnya dan melindungi Waktu dan Tempat Penelitian
masyarakat dari pelayanan kefarmasian yang Penelitian ini dilakukan di apotek – apotek
tidak professional. Pelayanan kefarmasian kini yang ada di Kota Manado dan waktu
semakin berkembang dengan adanya pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan
pergeseran orientasi dari yang berorientasi November 2019 – Januari 2020
pada pelayanan obat (drug oriented) menjadi
berorientasi pada pelayanan pasien (patient Jenis Penelitian
oriented). Pergeseran orientasi ini memiliki Penelitian ini merupakan jenis penelitian
tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup deskriptif kualitatif menggunakan wawancara
pasien. Apoteker yang ada di sarana pelayanan mendalam dengan pengambilan data secara
kesehatan mempunyai tanggung jawab untuk prospektif. Penelitian ini dilakukan untuk
memberikan informasi yang tepat dan lengkap mengetahui penerapan pelayanan Home
tentang terapi obat pasien dan juga memantau Pharmacy Care di Apotek – Apotek yang ada
pengobatan pasien. Salah satu bentuk di kota Manado pada bulan November 2019 –
pelaksanaan Pharmaceutical Care adalah Januari 2020
dengan melakukan Home Pharmacy Care.
Pelayanan Home Pharmacy Care merupakan Populasi dan Sampel Penelitian
suatu pelayanan kesehatan yang dilakukan Populasi dalam penelitian ini yaitu Apoteker
oleh apoteker kepada para pasien untuk dapat Penanggung Jawab Apotek dan Pasien yang
meningkatkan keberhasilan terapi dan ada di kota Manado. Sampel yang dijadikan
kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat- subyek dalam penelitian ini yaitu Apoteker
obatan. Pharmaceutical Care adalah Penanggung Jawab Apotek dan Pasien yang
pelayanan kefarmasian yang berorientasi menebus resep di Apotek tersebut.
kepada pasien. Pelayanan kefarmasian yang
bersifat kunjungan ke rumah ( Home Care ) Pengumpulan Data
oleh Apoteker dapat mengedukasi dan Proses pengumpulan data dalam penelitian ini
memberikan pemahaman lebih mendalam menggunakan wawancara mendalam dimana
kepada pasien mengenai pengobatan yang sebuah surat resmi diperlihatkan kepada
diterima dan juga dapat memastikan bahwa Apoteker Penanggungjawab Apotek dan
pasien yang telah berada di rumah Pasien yang menebus resep di Apotek tersebut
menggunakan obat dengan benar, sehingga untuk meminta partisipasinya di dalam
dapat meningkatkan kepatuhan pasien wawancara tersebut. Wawancara dilakukan di
terhadap pelaksanaan terapi yang diberikan. 20 Apotek yang ada di kota Manado pada
Pelayanan Home Care yang diberikan meliputi bulan November 2019 – Januari 2020.
pemberian konseling yang bermanfaat untuk Sebelum wawancara, peserta diberi penjelasan
meningkatkan kepatuhan pasien dalam tentang tujuan dan harapan dari penelitian ini.

59
Pharmacy Medical journal Vol 6. No 1, Tahun 2023

Selanjutnya mereka menyelesaikan formulir


persetujuan tertulis individual. Wawancara
direkam berdasarkan izin dari peserta dan
panduan wawancara yang digunakan Tabel 2. Distribusi Karakteristik Pasien
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh yang menebus resep di Apotek
Samsiah et al, (2016). Setiap wawancara yang Karakteristik Total
dilakukan memakan waktu sekitar 30 - 45 Pasien N (%)
menit untuk Apoteker Penanggungjawab Jenis kelamin
Apotek dan 20-30 menit untuk pasien. Setiap Laki-laki 14 35
peserta diberi nama samaran untuk tujuan Perempuan 26 65
kerahasiaan. Usia (Tahun)*
17-25 Tahun 0 0
Analisis Data 26-35 Tahun 1 2,5
Analisis data dilakukan secara thematic 36-45 Tahun 3 7,5
analysis dengan wawancaran mendalam 46-55 Tahun 9 22,5
mengenai identifikasi hambatan penerapan 56-65 Tahun 14 35
Home Pharmacy Care di Apotek – Apotek > 65 Tahun 13 32,5
yang ada di Kota Manado.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengetahuan Apoteker Penanggungjawab


HASIL Apotek Mengenai Home Pharmacy Care
Penelitian terkait identifikasi hambatan Dari hasil penelitian yang didapat di
penerapan Home Pharmacy Care di Apotek – lapangan, seluruh tenaga kesehatan dalam hal
Apotek yang ada di Kota Manado dilakukan ini Apoteker Penanggungjawab apotek
terhadap 20 Apoteker Penanggungjawab mengatakan bahwa mereka mengetahui yang
dimaksud dengan Home Pharmacy Care, akan
Apotek dan 40 Pasien dengan penyakit kronis
tetapi saat dimintakan untuk menjelaskan
yang menebus resep di apotek tersebut dengan mereka menyampaikan dengan persepsi dan
metode pengambilan data secara purposive bahasa mereka masing-masing sesuai dengan
sampling, maka diperoleh data yang bervariasi pemahaman masing-masing. Pernyataan yang
dari masing-masing pasien. Hasil penelitian menunjukan hal tersebut antara lain:
yang didapat dilakukan validasi bersama
pakar. “Kunjungan Apoteker ke rumah pasien untuk
memantau terapi” (Apoteker, Wawancara 2)
Karakteristik Apoteker Penanggungjawab
“Pelayanan pemantauan penggunaan
Apotek dan Pasien Yang Menebus Resep di
obat/terapi dengan mengunjungi rumah
Apotek pasien” (Apoteker, Wawancara 9)
Tabel1.Karakteristik Apoteker Penanggung “Pelayanan kunjungan untuk mengevaluasi
jawab apotek pengobatan yang dilakukan oleh apoteker di
Karakteristik Total apotek tempat pasien menebus resep”
Apoteker N (%) (Apoteker, Wawancara 12)
Penanggungjawa
b Apotek
Jenis kelamin Penerapan Home Pharmacy Care di apotek-
Laki-laki 8 40 apotek yang ada di kota Manado
Perempuan 12 60 Dari hasil penelitian yang didapat,
Usia (Tahun)* semua Apoteker Penanggungjawab apotek
17-25 Tahun 0 0 mengatakan bahwa pelayanan Home
26-35 Tahun 11 55 Pharmacy Care belum berjalan. Di apotek
36-45 Tahun 8 40 mereka. Pernyataan yang menyatakan hal
46-55 Tahun 1 5 tersebut antara lain :
56-65 Tahun 0 0
> 65 Tahun 0 0 “Belum” (Apoteker, Wawancara 1)

60
Pharmacy Medical journal Vol 6. No 1, Tahun 2023

keterbatasan SDM” (Apoteker, Wawancara


“Belum” (Apoteker, Wawancara 8) 10)
“Belum berjalan di apotek kami” (Apoteker,
Wawancara 19)
“Soal hambatan mungkin ya tenaga kerja,
mekanisme pelaksanaannya juga dan mungkin
Hambatan Penerapan Home Pharmacy Care belum tentu ya pasien mau karena pasti ada
di apotek-apotek Kota Manado biaya layanan” (Apoteker, Wawancara 14)
Dari hasil penelitian yang didapat,
“Hambatan pertama adalah SDM, karena
semua Apoteker Penanggungjawab apotek
SDM kami tergolong sangat pas-pasan. Juga
mengatakan bahwa pelayanan Home
pengaturan teknis pelaksanaannya yang belum
Pharmacy Care belum berjalan. Hal itu
kami siapkan jadi belum bisa berjalan”
disebabkan oleh adanya hambatan-hambatan
(Apoteker, Wawancara 16)
tertentu. Sebagian mengatakan pelayanan
Home Pharmacy Care belum berjalan
Selain jumlah SDM, banyaknya resep
dikarenakan beberapa hambatan internal.
dan teknis pelaksanaan beberapa Apoteker
Hambatan yang paling banyak ditemui adalah
juga menyebutkan hambatan lain yaitu pihak
jumlah sumber daya manusia atau SDM yang
Apotek belum merencanakan/memutuskan
ada di apotek yang belum cukup untuk
untuk melaksanakan pelayanan Home
menjalankan pelayanan Home Pharmacy
Pharmacy Care sehingga pelayanan tersebut
Care. Jumlah SDM yang dimiliki oleh Apotek
belum berjalan. Pernyataan yang menyatakan
sebagian besar agak kurang berimbang dengan
hal tersebut antara lain :
banyaknya pasien yang menebus resep di
Apotek tersebut. Pernyataan yang menyatakan
“Tenaga atau SDM dan memang belum
hal tersebut antara lain :
berencana untuk melakukan” (Apoteker,
Wawancara 6)
”Hambatan mungkin jumlah resep yang masuk
dan jumlah SDM belum seimbang. Juga kalau
“Kalau hambatan belum bisa dipastikan
mau Home Pharmacy Care berarti harus sedia
karena belum direncanakan, tapi mungkin
driver dan belum memikirkan mekanisme
tenaga/pekerja dan juga pengaturan waktu
pelaksanaannya” (Apoteker, Wawancara 9)
untuk kunjungan serta banyaknya pasien”
(Apoteker, Wawancara 7)
”Kalau soal hambatan mungkin jumlah tenaga
yang bekerja” ( Apoteker, Wawancara 13)
“Untuk hambatan pelaksanaan mungkin kami
dari pihak apotek belum memutuskan untuk
“Bisa dibilang hambatan pertama itu dari segi
melakukan kegiatan itu jadi kami belum
sumber daya manusia/tenaga kerja yang
mengatur teknis dan mengusahakannya”
belum mencukupi kalau mau laksanakan
(Apoteker, Wawancara 15)
Home Pharmacy Care dan juga jumlah resep
yang masuk cukup banyak setiap harinya”
Rencana Penerapan Kegiatan Home
( Apoteker, Wawancara 17)
Pharmacy Care oleh apotek-apotek di Kota
Manado
Yang menjadi hambatan berikutnya Menurut para Apoteker
adalah belum memikirkan teknis Penanggungjawab apotek di apotek – apotek
pelayanannya. Pihak apotek masih belum yang ada di Kota Manado yang sudah
memikirkan bagaimana pengaturan diwawancarai, semuanya mengatakan bahwa
pelaksanaan Home Pharmacy Care sehingga belum berencana untuk melakukan pelayanan
belum dilaksanakan. Pernyataan yang Home Pharmacy Care. Pernyataan yang
menyatakan hal tersebut antara lain : menyatakan hal tersebut antara lain :

”Kalo untuk hambatan mungkin karena belum “Sepertinya belum akan dilaksanakan dalam
memikirkan teknis pelaksanaannya dan juga waktu dekat ini” (Apoteker, Wawancara 1)

61
Pharmacy Medical journal Vol 6. No 1, Tahun 2023

“Kayaknya belum akan dilaksanakan” Pernyataan yang menunjukan hal tersebut


(Apoteker, Wawancara 8) antara lain :

“Tidak tau” (Pasien, Wawancara 1)


”Tidak berencana untuk melaksanakanya
dalam waktu dekat ini, karena mungkin bisa “Belum pernah mendengar” (Pasien,
dikatakan belum siap untuk melaksanakanya” Wawancara 4)
(Apoteker. Wawancara 17)
“Saya kurang tau, belum pernah dengar juga”
Kerelaan Apoteker untuk dibayar dalam ( Pasien, Wawancara 37)
melaksanakan pelayanan Home Pharmacy
Care kepada pasien yang menebus obat di Keinginan Pasien Untuk Menerima
apotek -apotek yang ada di Kota Manado Pelayanan Home Pharmacy Care
Setelah diberikan penjelasan kepada
Dalam melakukan pelayanan Home pasien tentang apa itu pelayanan Home
Pharmacy Care tentunya akan ada biaya Pharmacy Care. Maka sebagian besar dari
tambahan yang dibutuhkan. Oleh karena itu pasien yang diwawancarai bersedia atau ingin
pasti pihat Apotek akan menetapkan tarif menerima pelayanan Home Pharmacy Care
kepada pasien yang menerima pelayanan tersebut walaupun mungkin ada sebagian kecil
Home Pharmacy Care. Berdasarkan hasil yang merasa tidak mau atau tidak perlu untuk
wawancara kepada Apoteker menerimanya. Dari 40 orang pasien yang
Penanggungjawab yang akan melakukan diwawancarai sebanyak 38 orang bersedia
pelayanan Home Pharmacy Care mereka untuk menerimanya dan merasa bahwa itu
menyebutkan nominal berksiar dari 50.000 adalah hal yang baik. Pernyataan yang
sampai dengan 200.000. Pernyataan yang menyatakan hal tersebut antara lain :
menyatakan hal tersebut antara lain :
“Ya, saya ingin” (Pasien, Wawancara 4)
“Kalo untuk kerelaan dibayar tentu harus
dihitung, mungkin sekitar 100.000-150.000 “Pelayanan yang baik sekali, pasti semua
per pasien dalam sekali kunjungan” pasien termasuk saya mau menerimanya”
(Apoteker, Wawancara 1) (Pasien, Wawancara 16)

“Mungkin 100.000 atau 50.000 agar masih “Kalau memang sudah terlaksana pasti mau”
bisa dijangkau” (Apoteker, Wawancara 10) (Pasien, Wawancara 35)

”Soal keelaan untuk dibayar sih yang harus Kerelaan untuk membayar biaya pelayanan
dipertimbangkan dahulu karena kan Home Pharmacy Care oleh pasien yang
pelayanan ini untuk pasien bukan semata- menebus obat di apotek -apotek yang ada di
mata untuk mendapatkan uang jadi harus Kota Manado
dengan nominal yang masih bisa dijangkau, Untuk melaksanakan kegiatan
mungkin dalam range 50.000-100.000 bisa pelayanan Home Pharmacy Care tentunya
lebih tapi tidak sampai 200.000 agar bisa akan ada biaya tambahan yang diberikan oleh
dijangkau oleh pasien” (Apoteker, Wawancara pihak Apotek kepada Pasien yang menerima
17) pelayanan Home Pharmacy Care. Berdasarkan
hasil wawancara kepada pasien yang bersedia
Pengetahuan Pasien yang menebus Resep di menerima pelayanan Home Pharmacy Care
apotek mengenai Home Pharmacy Care mereka menyebutkan nominal berksiar dari
50.000 sampai dengan 200.000. Pernyataan
Berdasarkan hasil penelitian, semua yang menyatakan hal tersebut antara lain :
pasien yang menebus resep di apotek tidak
mengetahui tentang Home Pharmacy Care. “Mungkin sekitar 100.000” (Pasien,
Dan bahkan mereka tidak pernah mendengar Wawancara 6)
tentang pelayanan Home Pharmacy Care. Hal
ini menunjukkan bahwa pelayanan Home
Pharmacy Care masih asing bagi para pasien.

62
Pharmacy Medical journal Vol 6. No 1, Tahun 2023

“Sesuai yang ditetapkan sekitar 50.000 atau Daya tangkap dan pola pikir seseorang
75.000 mungkin masih bisa” (Pasien, terhadap suatu objek akan meningkat seiring
Wawancara 15) dengan bertambahnya usia sehingga
pengetahuan yang diperolehnya akan semakin
”Mulai dari 100.000 sampai 200.000” (Pasien, membaik (Notoatmodjo, 2012). Bertambahnya
Wawancara 27) informasi tentang suatu objek menjadi salah
satu hal yang dapat membentuk sikap
PEMBAHASAN seseorang (Azwar, 2011).
Karakteristik Apoteker Penanggungjawab
apotek dan Pasien yang menebus resep di Pengetahuan Apoteker Penanggungjawab
apotek tersebut. apotek mengenai Home Pharmacy Care
Karakteristik Apoteker Dari hasil penelitian sangat jelas
Penanggungjawab Apotek berdasarkan jenis menunjukkan bahwa seluruh tenaga kesehatan
kelamin menunjukkan bahwa jumlah peserta yang diwawancarai dalam hal ini adalah
laki-laki yang diwawancarai sebanyak 8 orang Apoteker Penanggungjawab Apotek
atau 40% dari total keseluruhan peserta mengetahui tentang Home Pharmacy Care.
wawancara dan perempuan sebanyak 12 orang Walaupun ketika mereka menjelaskan kata-
atau 60% dari keseluruhan peserta yang katanya tidak sama persis semuanya karena
diwawancarai. Hal ini menunjukkan bahwa mereka menjelaskan apa yang mereka ketahui
dari hasil penelitian peserta perempuan tentang kegiatan pelayanan Home Pharmacy
jumlahnya lebih banyak daripada laki-laki Care sesuai dengan persepsi dan bahasa
dengan selisih 20%. Kemudian untuk mereka masing-masing. Tetapi dari hasil
karakteristik dari segi usia dikelompokkan wawancara bisa dikatakan bahwa seluruh
berdasarkan Departemen Kesehatan RI (2009). Apoteker Penanggungjawab apotek bisa
Hasil penelitian terkait karakteristik usia menjelaskan tentang apa itu Home Pharmacy
menunjukkan bahwa Apoteker Care yang merupakan suatu pelayanan yang
Penanggungjawab Apotek yang diwawancarai dilakukan oleh Apoteker kepada pasien
pada kelompok usia 26-35 Tahun atau kategori dengan kunjungan ke rumah pasien khususnya
dewasa awal sebanyak 11 orang atau setara untuk pasien yang masuk dalam kelompok
dengan 55% dari jumlah keseluruhan. usia lanjut ataupun yang menggunakan obat-
Kemudian pada usia 36-45 Tahun atau obat tertentu dalam jangka waktu yang lama
kategori dewasa akhir ada sebanyak 8 orang agar dapat memberikan pemahaman yang
atau setara dengan 40% dari keseluruhan total benar tentang pengobatan dan memastikan
peserta wawancara. Dan ada 1 orang dari bahwa pasien menggunakan obat dengan benar
kelompok usia 46-55 Tahun atau kategori (Depkes RI, 2008). Dengan begitu bisa
lansia awal. dikatakan bahwa seluruh Apoteker
Sedangkan untuk karakteristik Pasien Penanggungjawab apotek memiliki
laki-laki yang menebus resep di Apotek pengetahuan dan memahami tentang
tersebut yang bersedia untuk diwawancarai pelayanan Home Pharmacy Care sehingga
adalah sebanyak 14 orang atau 35% dari nantinya bisa melaksanakan kegiatan
jumlah keseluruhan dan untuk peserta pelayanan Home Pharmacy Care dengan baik
perempuan sebanyak 26 orang atau setara dan bisa mencapai tujuan dari pelaksanaan
dengan 65% dari jumlah keseluruhan. Lalu Home Pharmacy Care. Karena, jika Apoteker
dari segi usia, pasien dalam kategori dewasa Penanggungjawab Apotek tidak memiliki
awal dengan rentang usia 26-35 Tahun pengetahuan yang benar tentang apa dan
sebanyak 1 orang atau 2,5% dari total bagaimana pelayanan Home Pharmacy Care
keseluruhan. Kemudian untuk kategori dewasa pastinya akan sulit dan kecil kemungkinan
akhir yaitu dalam rentang usia 35-45 Tahun untuk bisa mencapai tujuan dilaksanakannya
sebanyak 3 orang atau 7,5% dan untuk usia kegiatan pelayanan Home Pharmacy Care.
46-55 tahun atau kategori lansia awal Karena Home Pharmacy Care adalah salah
sebanyak 9 orang atau 22,5%. Dan untuk satu bentuk praktek kefarmasian yang
kategori dengan peserta terbanyak yaitu 56-65 memiliki paradigma Patient Oriented oleh
Tahun atau kategori lansia akhir ada sebanyak sebab itu maka Apoteker dituntut untuk
14 orang atau 35%. Dan untuk masa manula memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
atau >65 tahun sebanyak 13 orang atau 32,5%. baik agar mampu berkomunikasi dan

63
Pharmacy Medical journal Vol 6. No 1, Tahun 2023

memberikan informasi yang tepat tentang disingkat SDM yang ada di apotek tersebut.
terapi obat kepada Pasien. Disamping itu, Faktor internal merupakan faktor-faktor yang
seorang Apoteker juga berkewajiban untuk berasal dari dalam apotek tersebut (Hartono,
menjamin bahwa pasien mengerti dan 2003) Hambatan dari faktor internal ini adalah
memahami cara penggunaan obat serta patuh hambatan yang paling banyak ditemui dari
terhadap pengobatan yang diberikan. hasil penelitian. Hambatan dari faktor internal
kali ini adalah hambatan dari segi sumber
Penerapan Home Pharmacy Care di apotek- daya manusia yang dimaksud adalah apotek
apotek yang ada di Kota Manado masih memiliki jumlah sumber daya manusia
Berdasarkan hasil penelitian semua yang terbatas yang jumlahnya hanya
Apoteker Penanggungjawab apotek yang diperhitungkan untuk kegiatan pelayanan di
diwawancarai mengatakan bahwa kegiatan dalam Apotek saja oleh karena keterbatasan
pelayanan Home Pharmacy Care belum sumber daya manusia itu maka penerapan
berjalan atau belum dilaksanakan di apotek kegiatan Home Pharmacy Care masih belum
tempat mereka bekerja. Belum berjalannya bisa berjalan. Hambatan ini merupakan
pelayanan Home Pharmacy Care bukan hambatan yang paling banyak ditemui karena
disebabkan karena Apoteker memang mayoritas apotek yang ada di Kota
Penanggungjawab apotek tidak mengetahui Manado hanya memiliki jumlah sumber daya
tentang pelayanan Home Pharmacy Care manusia yang cukup untuk kegiatan pelayanan
karena sepeti yang telah dijelaskan di poin di dalam apotek. Apalagi Apotek-apotek
sebelumnya bahwa semua Apoteker yang dengan jumlah pasien yang menebus resep
diwawancarai mengetahui apa dan bagaimana yang cukup banyak mungkin karena ada
Home Pharmacy Care itu dan bisa Praktik Dokter dan juga lokasi yang dekat
menjelaskannya dengan baik. Artinya, para dengan pemukiman sehingga membuat jumlah
Apoteker Penanggungjawab apotek memiliki resep yang masuk dalam sehari jumlahnya
pengetahuan tetapi adanya hal-hal lain yang sangat banyak. Sehingga sumber daya manusia
menjadi faktor-faktor hambatan sehingga yang tersedia hanya cukup untuk sekedar
membuat pelayanan tersebut belum dijalankan. pelayanan di apotek mulai dari menerima
Jadi dengan kata lain, ada faktor-faktor lain resep, menyiapkan atau meracik obat,
yang menyababkan kegiatan pelayanan Home menerima pembayaran dan menyerahkan obat
Pharmacy Care belum berjalan atau belum dan melakukan pemberian informasi obat.
dilaksanakan di apotek-apotek yang ada di Bahkan terkadang ada beberapa apotek yang
kota Manado. Faktor-faktor yang menjadi mungkin sangat padat aktivitasnya karena
hambatan penerapan ini bisa saja berasal dari banyaknya resep yang masuk dan kurangnya
dalam lingkungan apotek atau disebut faktor sumber daya manusia yang tersedia. Selain itu,
internal maupun bisa juga dengan faktor ketika memutuskan untuk melaksanakan
eksternal atau faktor yang berasal dari luar kegiatan pelayanan Home Pharmacy Care
lingkungan apotek. pihak apotek harus menyiapkan Apoteker
lebih dari satu karena harus siap untuk
Hambatan Penerapan Home Pharmacy Care berkunjung ke rumah pasien dengan
di apotek-apotek yang ada di Kota Manado melaksanakan Home Pharmacy Care dan
Seperti yang dijelaskan di poin disisi lain harus ada Apoteker yang bertugas di
sebelumnya bahwa semua Apoteker apotek untuk melaksanakan pelayanan di
Penanggungjawab apotek mengatakan kalau apotek. Untuk itu jika jumlah pasien yang
kegiatan pelayanan Home Pharmacy Care menebus resep di beberapa apotek cukup
belum berjalan di apotek. Untuk itu sangat banyak sehingga membuat apoteker merasa
penting untuk mengetahui apakah faktor-faktor sulit untuk melaksanakan kegiatan Home
yang menjadi hambatan sehingga penerapan Pharmacy Care. Karena berdasarkan
kegiatan pelayanan Home Pharmacy Care Permenkes tahun 2014 yang menyebutkan
belum bisa dijalankan. Berdasarkan dari hasil bahwa pelayanan kefarmasian Home
penelitian beberapa faktor yang menjadi Pharmacy Care merupakan suatu pelayanan
hambatan sehingga kegiatan pelayanan Home yang diberikan oleh Apoteker kepada Pasien
Pharmacy Care belum dilaksanakan. dengan cara mengunjungi rumah Pasien.
Hambatan pertama merupakan faktor internal Untuk itu jika jumlah Pasien yang menebus
yaitu jumlah sumber daya manusia atau biasa resep di apotek cukup banyak pasti sulit untuk

64
Pharmacy Medical journal Vol 6. No 1, Tahun 2023

bisa menjangkau semua pasien yang menebus pelayanan Home Pharmacy Care dapat
resep di apotek tersebut. berjalan dengan baik dan memberikan hasil
Selain keterbatasan sumber daya yang maksimal.
manusia atau SDM dan jumlah pasien yang
menebus resep di apotek cukup banyak, Rencana Penerapan Home Pharmacy Care
hambatan lain yang ditemui adalah pihak di apotek-apotek yang ada di Kota Manado
apotek belum memikirkan teknis Dari hasil penelitian yang didapat,
pelaksanaannya. Yang dimaksud disini adalah para Apoteker Penanggungjawab apotek
pihak apotek masih belum memikirkan menyebutkan bahwa belum merencanakan
bagaimana pengaturan sistem dan bagaimana untuk melaksanakan pelayanan Home
mekanisme dalam pelaksanaan kegiatan Pharmacy Care dalam waktu dekat. Bisa
pelayanan Home Pharmacy Care. Karena dikatakan bahwa berdasarkan faktor-faktor
ketika apotek akan melaksanakan kegiatan yang menjadi hambatan penerapan Home
pelayanan Home Pharmacy Care pihak apotek Pharmacy Care yang telah dijelaskan di poin
harus menyiapkan mekanisme pelaksanaan sebelumnya yang mungkin menjadi
yang baik dan efisien sehingga pelaksanaan pertimbangan untuk melaksanakan kegiatan
kegiatan pelayanan Home Pharmacy Care pelayanan Home Pharmacy Care. Hambatan-
dapat berjalan dengan baik dan dapat hambatan yang ada ini membuat penerapan
mencapai tujuan pelaksanaan Home Pharmacy Home Pharmacy Care sukar dan belum dapat
Care dan dapat memberikan dampak yang diwujudkan di apotek-apotek yang ada di
baik bagi pasien salah satunya dengan Kota Manado dalam jangka waktu dekat,
meningkatkan kualitas hidup pasien, Menurut namun seiring berjalannya waktu pasti
Suryani (2013) menyebutkan bahwa dengan nantinya pelayanan Home Pharmacy Care bisa
melakukan kegiatan pelayanan kefarmasian berjalan sehingga dapat memberikan manfaat
Home Pharmacy Care pada pasien dengan yang baik bagi pasien seperti yang dijelaskan
penyakit kronis dapat meningkatkan kualitas oleh Perwitasari (2009) Home Pharmacy Care
hidup pasien dengan memantau secara bisa memberikan manfaat baik bagi pasien
langsung pasien saat meminum obat dan diantaranya adalah dapat meningkatkan
meminimalkan kesalahan dalam peminuman kepatuhan pasien terhadap pengobatan yang
obat dan cara penyimpanan sehingga target dibeikan karena melalui pelayanan Home
terapi yang dibutuhkan oleh pasien dapat Pharmacy Care bisa memberikan pengetahuan
tercapai. Untuk mencapai tujuan itu pastinya kepada pasien tentang cara pemakaian obat
pihak apotek dan Apoteker Penanggungjawab yang sedang digunakan dengan jelas dan dapat
apotek harus membuat SOP atau Standar memenuhi target terapi sehingga terapi yang
Operasional Prosedur dalam melaksanakan diberikan bisa berhasil atau mencapai target
kegiatan pelayanan Home Pharmacy Care yang diinginkan.
temasuk juga menyusun strategi dan membuat
system atau alur pelaksanaan yang tentunya Kerelaan Apoteker untuk dibayar
disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. dalam melaksanakan pelayanan Home
Selain dari segi jumlah SDM yang Pharmacy Care kepada pasien yang
kurang memadai dan teknis pelaksanaan menebus obat di apotek-apotek yang
hambatan terakhir yang ditemukan adalah dari
ada di Kota Manado
pihak apotek sendiri yang memang belum
Ketika akan melaksanakan kegiatan
memutuskan untuk melaksanakan kegatan
Home Pharmacy Care pasti pihak apotek akan
pelayanan Home Pharmacy Care. Mungkin
memberikan biaya tambahan kepada Pasien
karena ada banyak faktor-faktor diatas yang
yang akan menerima pelayanan Home
menjadi keterbatasan atau halangan sehingga
Pharmacy Care. Karena ketika akan
membuat apotek memutuskan untuk belum
melaksanakan kegiatan Home Pharmacy Care
mulai untuk melaksnakan kegiatan pelayanan
pasti pihak apotek maupun Apoteker harus
Home Pharmacy Care. Karena dengan adanya
menyediakan beberapa hal dalam menunjang
hambatan-hambatan diatas maka akan sulit
penerapan Home Pharmacy Care yang akan
bagi apotek untuk melaksanakan kegiatan
membutuhkan biaya. Karena pelayanan Home
Home Pharmacy Care. Pihak apotek terlebih
Pharmacy Care dilakukan dengan kunjungan
dahulu harus menghilangkan atau menyiasati
ke rumah pasien-pasien yang ada tentunya
hambatan-hambatan yang ada supaya kegiatan

65
Pharmacy Medical journal Vol 6. No 1, Tahun 2023

pihak apotek harus menyiapkan contohnya Care. Dari hasil penelitian tersebut bisa
driver atau sarana transportasi yang akan disimpulkan bahwa Home Pharmacy Care
digunakan oleh Apoteker yang akan merupakan sesuatu yang masih sangat asing
melaksanakan kunjungan ke rumah pasien dan bagi para Pasien. Hal itu mungkin terjadi
beberapa hal lainnya. Berdasarkan hasil karena pelayanan Home Pharmacy Care
penelitian yang didapat, kerelaan Apoteker belum berjalan di apotek-apotek yang ada di
untuk dibayar bervariasi yaitu berkisar dari Kota Manado sehingga hal itu mempengaruhi
50.000 sampai 200.000. Nominal yang pengetahuan dari Pasien. Karena pelayanannya
disebutkan itu masih merupakaan perkiraan belum dilaksanakan maka ketika ditanyakan
saja dari Apoteker karena di apotek mereka Pasien pasti merasa asing dengan hal tersebut,
belum melaksanakan kegiatan pelayanan tetapi sebaliknya jika sudah dilaksanakan pasti
Home Pharmacy Care. Untuk itu Apoteker Pasien mengetahui apa dan bagaimana
belum memiliki suatu angka atau nominal pelayanan Home Pharmacy Care itu sendiri
yang pasti berapa tarif dari pelayanan Home karena selain sudah menerima pelayanannya
Pharmacy Care. Biaya tambahan ini yang pasti sebelumnya juga sudah ada sosialisasi
nantinya akan digunakan untuk menjalankan atau penjelasan mengenai pelayanan Home
operasional dalam pelaksanaan kegiatan Home Pharmacy Care tersebut.
Pharmacy Care. Dan pastinya untuk nominal
yang akan ditetapkan oleh Apoteker maupun Keinginan Pasien Untuk Menerima
pihak apotek pasti sudah dipertimbangkan dan Pelayanan Home Pharmacy Care
tidak akan menjadi sarana untuk mencari Setelah diberikan penjelasan singkat
keuntungan semata bagi pihak apotek maupun tentang pelayanan Home Pharmacy Care,
Apoteker. Karena sesuai dengan yang tertulis pasien yang awalnya tidak tahu dan tidak
dalam Keputusan Mentri Kesehatan Republik pernah mendengar tentang apa dan bagaimana
Indonesia no. 35 Tahun 2014 tentang Standar Home Pharmacy Care itu sudah memiliki
Pelayanan Kefarmasian di apotek tujuan dari pengetahuan dan sedikit gambaran tentang
kegiatan pelayanan Home Pharmacy Care pelayanan tersebut. Dan hasil penelitian
adalah agar pasien mendapatkan keuntungan menyatakan bahwa hampir semua pasien yang
dengan memperoleh perawatan di rumah diwawancarai bersedia dan berkeinginan untuk
dimana perawatan tersebut merupakan menerima pelayanan Home Pharmacy Care.
perawatan terbaik untuk mencapai Dari 40 pasien yang diwawancarai ada 38
kemandirian atau menjaga kualitas hidup orang yang bersedia menerima pelayanan
pasien dan untuk pasien dengan penyakit tersebut atau sekitar 95% dari total pasien
kronis bisa mendapatkan kenyamanan baik yang diwawancarai bersedia dan ingin
secara fisik maupun secara mental. Jadi, pihak menerima pelayanan Home Pharmacy Care.
apotek maupun Apoteker pasti akan Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan
memikirkan dengan baik jumlah atau tarif seseorang terhadap sesuatu bisa
yang akan dikenakan ketika pasien akan mempengaruhi cara bersikap dan keputusan
menerima pelayanan Home Pharmacy Care yang akan diambil. Sama seperti ketika pasien
sehingga tidak akan nantinya memberatkan mengetahui apa dan bagaimana pelayanan
pasien. Karena pada hakekatnya pelayanan Home Pharmacy Care itu maka sebagian besar
Home Pharmacy Care sendiri adalah kegiatan pasien pasti akan mendukung dan memiliki
pendampingan oleh Apoteker sebagai keinginan untuk menerima pelayanan tersebut.
tanggung jawab dan upaya untuk Karena pelayanan Home Pharmacy Care
mendampingi pasien dan memberikan sepenuhnya ditujukan untuk meningkatkan
informasi yang tepat tentang terapi obat yang keberhasilan terapi yang sedang diterima oleh
dijalani oleh pasien (Ahmad, 2013) pasien tersebut. Artinya pelayanan Home
Pharmacy Care nantinya akan disambut
Pengetahuan Pasien yang menebus Resep di dengan baik oleh pasien-pasien yang menebus
apotek mengenai Home Pharmacy Care resep di apotek.
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa semua pasien yang diwawancarai tidak Kerelaan untuk membayar biaya pelayanan
mengetahui apa itu Home Pharmacy Care Home Pharmacy Care oleh pasien yang
bahkan ada juga yang menyebutkan tidak menebus obat di apotek -apotek yang ada di
pernah mendengar istilah Home Pharmacy Kota Manado

66
Pharmacy Medical journal Vol 6. No 1, Tahun 2023

Dari hasil penelitian yang didapat, Bagi pihak apotek untuk mulai
pasien rela membayar untuk menerima memikirkan bagaimana mekanisme dan teknis
pelayanan Home Pharmacy Care. Dan setelah yang baik untuk bisa melaksanakan kegiatan
ditanya lebih lanjut tentang kerelaan Pasien pelayanan Home Pharmacy Care dengan
untuk membayar, nominal yang mereka tujuan agar bisa memantau terapi yang
sebutkan ada di kisaran yang sama dengan diberikan kepada pasien dan dapat
kerelaan Apoteker untuk dibayar yaitu 50.000 meningkatkan keberhasilan terapi yang
sampai dengan 200.000. Walaupun dari hasil diberikan kepada pasien. Dan bagi Pihak yang
penelitian terlihat bahwa mayoritas pasien Berwenang, dalam hal ini adalah Pemerintah
menyebutkan nominal 50.000 – 100.000. untuk bisa mulai memikirkan strategi-strategi
Tentu saja nominal yang disebutkan pasien agar apotek-apotek yang ada bisa segera
sesuai dengan kemampuan mereka masing- melaksanakan kegiatan pelayanan Home
masing karena setiap orang memiliki batas Pharmacy Care.
kemampuan yang berbeda-beda. Dan nantinya
pasti pihak apotek yang akan melaksanakan
kegiatan pelayanan Home Pharmacy Care ini
harus melihat dan mempertimbangkan DAFTAR PUSTAKA
kemampuan pasien juga, karena dari hasil
penelitian terlihat bahwa pasien bersedia dan Ahmad, A. 2018. Home Pharmacy Care :
ingin untuk menerima pelayanan tersebut Solusi Keberhasilan Terapi di Rumah.
asalkan biaya tambahan yang diberikan tidak Majalah Farmasetika. 3(5) : 108-111
terlalu memberatkan pasien. Berdasarkan hal
tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa pasien Azwar, S. 2011. Sikap Manusia : Teori Dan
yang bersedia menerima pelayanan Home Pengukuran. Pustaka Pelajar,
Pharmacy Care juga bersedia dan tidak Yogyakarta
keberatan jika diberikan biaya tambahan oleh
apotek asalkan masih dalam batas yang wajar. Depkes RI. 2008. Pedoman Pelayanan
Kefarmasian Di Rumah (Home
KESIMPULAN Pharmacy Care). Departemen
Kegiatan pelayanan Home Pharmacy Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Care belum berjalan di apotek-apotek Kota
Manado. Penyebab belum berjalannya Depkes RI. 2009. Peraturan Pemerintah No.
kegiatan pelayanan tersebut disebabkan oleh 51
beberapa hal yang menjadi faktor hambatan Tahun 2009 Tentang Pekerjaan
bagi apotek sehingga belum bisa Kefarmasian. Departemen Kesehatan
menerapkanpelayanan Home Pharmacy Care RI, Jakarta
diantaranya adalah Jumlah SDM yang ada di
apotek sangat terbatas sehingga tidak Keputusan Mentri Kesehatan Republik
sebanding dengan jumlah resep yang masuk Indonesia no. 35. 2014. Tentang
dan juga teknis dan mekanisme dalam Standart Pelayanan Kefarmasian di
melaksanakan kegiatan pelayanan Home Apotek. Kemenkes RI, Jakarta
Pharmacy Care di masing-masing Apotek
yang belum disusun atau dibuat Namun, Morisky, D.E., dan DiMatteo, M.R. 2011.
walaupun pelayanannya belum berjalan Improving the Measurement of Self
sehingga pasien memiliki pengetahuan yang Reported Medication Nonadherence,
sangat minim bahkan hamper tidak ada tentang Respons to authors. Journal of
apa itu pelayanan Home Pharmacy Care, Clinical Epidemiology. 64(3) : 255-
namun setelah diberikan penjelasan pasien 263
bersedia dan berkeinginan untuk menerima
pelayanan Home Pharmacy Care dan berharap Norris, S.L., Lau. J., Smith, S. J.2002. Self
agar pelayanan tersebut bisa dilaksanakan oleh Management Education for Adults
pihak apotek. with Type 2 Diabetic : A Meta-
Analysis of the Effect on Clycemic
SARAN Control. Diabetic Care. 25(7) : 1159-
1171

67

Anda mungkin juga menyukai